Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia - Kiat Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia - Kiat Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Apa nan Anda ketahui dari fisiologi sistem pencernaan manusia ? Hanya lambung dan usus saja? Jika Anda menjawab itu, berarti Anda tak memahami sepenuhnya organ apa saja nan ada dalam sistem pencernaan manusia. mengetahui apa saja nan ada dalam sistem pencernaan manusia dapat kita jadikan patokan buat menjaga kesehatan seputar sistem pencernaan.

Menjaga kesehatan sistem pencernaan kita sangatlah penting, mengingat banyak sekali penyakit nan dapat bermula dari sistem pencernaan. Tidak saja sakit perut atau diare saja nan dapat menyerang sistem pencernaan kita, tetapi dapat juga sampai penyakit nan memerlukan penanganan spesifik di meja operasi. Kita tentu tak ingin bukan menderita sakit di bagian sistem pencernaan?



Fisiolosi Sistem Pencernaan Manusia - Organ dalam Sistem Pencernaan pada Manusia

Fisiologi sistem pencernaan manusia terdiri dari beberapa organ. Rongga mulut, esofagus, lambung, usus kecil, usus besar, rectum dan anus. Semua sistem pencernaan itu akan bekerja sinkron dengan tugasnya, namun tetap saling berkaitan buat mencerna semua makanan nan masuk ke tubuh.

Mulut

Mulut sangat krusial buat proses pencernaan, berbicara, dan bernapas. Pencernaan dimulai ketika makanan masuk ke mulut. Di dalam mulut, terdapat air liur. Ketika Anda mengunyah makanan dan menjadi potongan-potongan nan cukup kecil, makanan tersebut akan tercampur dengan air liur dan dibolak-balik oleh donasi lidah.

Tenggorokan

Merupakan penghubung antara rongga mulut dan kerongkongan. Berasal dari bahasa yunani yaitu Pharynk.
Didalam lengkung faring terdapat tonsil (amandel) yaitu kelenjar limfe nan banyak mengandung kelenjar limfosit dan merupakan pertahanan terhadap infeksi. Di sini terletak bersimpangan antara jalan nafas dan jalan makanan, letaknya dibelakang rongga mulut dan rongga hidung, didepan ruas tulang belakang. Ke atas bagian depan berhubungan dengan rongga hidung, dengan perantaraan lubang bernama koana, keadaan tekak berhubungan dengan rongga mulut dengan perantaraan lubang nan disebut ismus fausium.

Esofagus

Esofagus berasal dari bahasa Yunani nan berarti 'pengantar apa nan dimakan'. Esofagus merupakan tabung berotot dengan panjang kira-kira 25 cm dan lebar 1,5-2 cm nan bertugas mengalirkan makanan ke lambung.

Lambung

Lambung merupakan kantung berotot nan berbentuk lonong, menyimpan makanan nan masuk dari kerongkongan hingga dicernakan dengan baik. Ukuran dan bentuknya bergantung pada seberapa banyak makanan nan ada di dalamnya.

Dalam lambung, terdapat cairan berupa asam hidroklorat. Berkat asam kuat nan ada dalam lambung, makanan nan berbentuk serpihan besar ketika memasuki lambung dipecah menjadi potongan-potongan lebih kecil nan dapat digunakan oleh tubuh.

Ternyata, lambung kita pun menghasilkan lender , yaitu mucus . Mucus dikeluarkan selama pencernaan buat mencegah asam hidroklorat melumatkan lambung. Lapisan ini akan menutupi permukaan dalam lambung dan melindunginya dari kerusakan sebab asam hidroklorat.

Usus Kecil

Usus kecil merupakan bagian terpanjang dalam sistem pencernaan manusia. Pada orang dewasa, panjangnya dapat mencapai 6,5 meter dan lebar 35 milimeter. Usus kecil terdiri dari tiga bagian, yaitu duodenum, jejunum, dan ilium. Usus kecil sering dinamakan sebagai usus dua belas jari sebab bagian pertama dari usus kecil ialah duodenum.

Duodenum nan memiliki panjang sekitar 25-28 sentimeter ini berasal dari bahasa Latin nan berarti 'dua belas'. Awalnya, bagian pertama dari usus kecil tersebut diukur dengan lebar jari, bukan dengan inci atau sentimeter. Panjangnya memang dua belas jari.

Usus Besar

Terdiri dari tiga bagian, yaitu sekum, kolon, dan rectum. Panjang usus besar sekitar 1,8 meter dan lebar 65 milimeter. Saat makanan meninggalkan usus kecil, hampir semua zat nan berguna telah diambil oleh darah.

Sementara itu, semua zat nan tak berguna akan masuk ke usus besar dan terkumpul dalam bentuk kotoran disebut feses. Feses ini berkumpul di bagian bawah usus besar dan di poros usus atau rectum.

Pankreas

Pankreas ialah organ pada sistem pencernaan nan memiliki dua fungsi primer yaitu menghasilkan enzim pencernaan serta beberapa hormon krusial seperti insulin. Pankreas terletak pada bagian posterior perut dan berhubungan erat dengan duodenum (usus dua belas jari).
Pankraes terdiri dari 2 jaringan dasar yaitu :

• Asini, menghasilkan enzim-enzim pencernaan
• Pulau pankreas, menghasilkan hormon

Pankreas melepaskan enzim pencernaan ke dalam duodenum dan melepaskan hormon ke dalam darah. Enzim nan dilepaskan oleh pankreas akan mencerna protein, karbohidrat dan lemak. Enzim proteolitik memecah protein ke dalam bentuk nan bisa digunakan oleh tubuh dan dilepaskan dalam bentuk inaktif. Enzim ini hanya akan aktif jika telah mencapai saluran pencernaan. Pankreas juga melepaskan sejumlah besar sodium bikarbonat, nan berfungsi melindungi duodenum dengan cara menetralkan asam lambung.

Anus

Tidak semua makanan dicerna oleh tubuh. Kotoran makanan nan disebut feses akan dibuang. Anus merupakan saluran pembuangan pada rectum. Tahukah Anda? Kotoran nan dikeluarkan dari dalam tubuh 75 persen berbentuk cair dan 25 persen berbentuk padat.

Bentuk feses nan keluar bisa menentukan baik buruknya kesehatan pencernaan anda. Feses nan baik ialah feses nan tak terlalu cair dan tak terlalu kering.

Sistem pencernaan manusia pun tak lepas dari tiga organ krusial lainnya, yaitu hati, kantung empedu, dan pankreas. Semuanya memiliki peran krusial dalam sistem pencernaan manusia. Hati misalnya, menghasilkan cairan pencernaan alkalin nan disebut empedu.

Cairan empedu membantu mencernakan lemak, sedangkan kantung empedu akan mengeluarkan cairan empedu atau asam empedu. Saat makanan melewati usus kecil, kantung empedu akan mengeluarkan cairan nan bergabung dengan cairan lainnya mengalir langsung ke hati. Cairan empedu menyebabkan minyak dan lemak lebih mudah bercampur dengan air.



Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia - Gangguan pada Sistem Pencernaan Manusia

Jika kita tak dapat menjaga dan merawat organ nan ada dalam fisiologi sistem pencernaan manusia, sudah dipastikan kita akan mengalami gangguan pada sistem pencernaan. Selama ini nan kita ketahui dari gangguan penyakit dari fisiologi sistem pencernaan makanan hanya sebatas diare dan sembelit, padahal masih banyak gangguan penyakit sistem pencernaan kita selain diare dan sembelit. Berikut beberapa gangguan penyakit nan dapat menyerang fisiologi sistem pencernaan manusia.

Regurgitasi

Regurgitasi ialah naiknya makanan dari kerongkongan atau lambung tanpa disertai oleh rasa mual maupun kontraksi otot perut nan sangat kuat. Regurgitasi sering disebabkan oleh asam nan naik dari lambung (refluk asam). Regurgitasi juga dapat disebabkan oleh penyempitan (striktur) atau penyumbatan kerongkongan. Penyumbatan dapat terjadi sebab beberapa penyebab, termasuk di dalamnya kanker kerongkongan. Penyumbatan juga dapat disebabkan oleh gangguan pengendalian saraf kerongkongan dan katupnya di mulut lambung.

Sindroma Malabsorbsi

Sindroma Malabsorbsi ialah kelainan-kelainan nan terjadi dampak penyerapan zat gizi nan tak adekuat dari usus kecil ke dalam genre darah. Dalam keadaan normal, makanan dicerna dan zat-zat gizinya diserap ke dalam genre darah, terutama dari usus kecil. Malabsorbsi bisa tejadi baik sebab kelainan nan berhubungan langsung dengan pencernaan makanan maupun sebab kelainan nan secara langsung mempengaruhi poses penyerapan makanan.

Penyakit Whipple

Penyakit Whipple atau Lipodistrofi Intestinal ialah suatu kelainan nan sporadis ditemukan dan terutama menyerang pria nan berusia 30-60 tahun. Penyebabnya ialah infeksi oleh tropheryma whippelii . Lapisan usus halus selalu terinfeksi berat, tetapi infeksi juga dapat menyebar ke organ lain, seperti jantung, paru-paru, otak, sendi dan mata.

Sindrom Pertumbuhan Bakteri Berlebihan

Sindroma pertumbuhan bakteri hiperbola ialah gangguan pada konvoi jelek isi usus nan mana membolehkan bakteri usus normal eksklusif bertumbuh secara berlebihan, menyebabkan diare dan penyerapan jelek gizi (malabsorpsi). Bakteri nan hiperbola memakan gizi, termasuk vitamin B12 dan karbohidrat, menyebabkan pemasukan kalori rendah dan kekurangan vitamin B12. Bakteri juga memecah garam empedu, nan dikeluarkan oleh hati buat membantu pencernaan. Kehilangan garam empedu menyebabkan kesukaran menyerap lemak, menyebabkan diare dan kurang gizi.

Abses Abdomen

Abses Abdomen atau abses perut dapat terbentuk dibawah diafragma, di pertengahan perut, di rongga panggul atau di belakang rongga perut. Abses juga dapat terbentuk di dalam atau di sekitar organ perut, misalnya ginjal, limpa, pankreas atau hati, atau di dalam kelenjar prostat. Abses Abdomen ini disebabkan sebab cedera, infeksi atau perlubangan usus dan infeksi perut lainnya.



Fisiologi Sistem Pencernaan Manusia - Kiat Menjaga Kesehatan Sistem Pencernaan

Siapa nan mau menderita gangguan penyakit pada sistem pencernaannya? Meski banyak gangguan nan dapat terjadi dalam fisiologi sistem pencernaan manusia, bukan berarti kita tak dapat mengantisipasinya. Berikut beberapa kita nan dapat kita lakukan buat menjaga kesehatan sistem pencernaan kita:

  1. Mengurangi atau menghindari konsumsi makanan dan minuman nan mengandung kafein, coklat, juga mint. Bahkan kopi nan tak mengandung kafein pun bisa meningkatkan produksi asam lambung.
  2. Menerapkan diet nan kaya akan buah dan sayur, tetapi hindari buah dan sayur nan sifatnya asam seperti jeruk, lemon, jeruk bali dan nanas.
  3. Menjaga kondisi pencernaan nan sehat dengan menghindari lemak jenuh dan asupan lemak berlebihan, terutama jika memiliki kelebihan berat badan. Sebab obesitas juga meningkatkan risiko GERD.
  4. Setelah makan berjalan-jalanlah sebentar. Atau paling tak tetap duduk atau berdiri tegak. Jangan berbaring atau melakukan gerakan membungkuk.
  5. Hindari makan sebelum tidur. Pastikan waktu terakhir anda mengonsumsi makanan ialah dua jam sebelum tidur.
  6. Sebaiknya posisikan tubuh miring ke kiri ketika tidur. Posisi lambung menjadi lebih tinggi dari kerongkongan, jika miring ke kanan.