Kaum Kafir Quraisy Mengajak Berperang Pasukan Militer Makkah

Kaum Kafir Quraisy Mengajak Berperang Pasukan Militer Makkah

Seperti nan kita ketahui bahwa Perang Badar ialah perang terbesar nan dilakukan Nabi Muhammad Saw beserta para sahabat-sahabatnya di awal berdirinya negara Islam di Madinah al Munawarah. Perang Badar ini mempertemukan 2 kekuatan besar dari 2 negara saat itu, yaitu negara Islam nan Rasulullah Saw sebagai kepala negara sekaligus pemimpin spriritual berhadapan dengan kaum kafir musyrik Quraisy nan dipimpin oleh Abu Sufyan dan Abu Jahal.



Sebab Terjadinya Perang Badar

Awal dari Perang Badar ialah Nabi Muhammad Saw mendengar kabar bahwa ada rombongan dagang nan dipimpin oleh Abu Sufyan nan membawa perniagaan nan besar kembali dari negeri Syam dan rombongan Abu Sufyan tersebut dikawal oleh sekitar 30 sampai 40 orang dari kaum kafir Quraisy. Dua tokoh di antaranya ialah Makramah bin Naufal dan Amru bin al-'Ash.

RasulullahSaw memerintahkan kepada para sahabat buat keluar dalam Perang Badar menghadap kafilah Abu Sufyan tersebut dengan bersabda "Mereka membawa mal mereka, buat itu keluarlah kalian buat menghadang mereka, Semoga Allah membantu kalian membuat mereka kocar-kacir."

Sebagaimana nan kita ketahui sifat dan sikap para sahabat ialah selalu menaati perintah Allah Swt dan Nabi Saw. Mereka para sahabat ada nan menerima seruan berjihad dengan gembira ada pula nan menerima dengan berat hati dikarenakan mereka tak menyangka Nabi Saw akan memerintahkan berperang dalam Perang Badar dengan Suku Quraisy nan mempunyai kekuatan militer lebih besar dari negara Islam.



Tujuan Diadakannya Perang Badar Al-Kubra

Perlu kita ketahui bahwa ada 3 tujuan primer dilakukannya Perang Badar, yaitu pertama melakukan pemblokiran jalur dagang kaum kafir Quraisy, kedua mengacaukan politik musuh-musuh negara Islam, dan ketiga membuat lemah pikiran kaum kafir Quraisy beserta para sekutunya.

Dari ketiga tujuan primer tersebut, kita bisa mengetahui bahwa Perang Badar mempunyai pengaruh besar terhadap politik luar negeri negara Islam daripada perang-perang nan dilakukan Rasulullah Saw sebelumnya nan tujuan utamanya ialah menghilangkan dan menghapus penghalang dakwah, di antara perang-perang tersebut ialah Perang Waddan, Perang Bawwath, dan Perang Al-'Usyairah.



Kaum Kafir Quraisy Mengajak Berperang Pasukan Militer Makkah

Ketakutan kaum kafir Quraisy ketika keluar melakukan aktivitas ekonomi atau perdagangan di luar negeri juga dialami oleh Abu Sufyan sehingga dia selalu mencari informasi-informasi terkait pasukan kaum muslimin nan keluar berekpedisi, Abu sufyan takut jika dia dihadang oleh pasukan Nabi dan kalah seperti nan dialami oleh kafilah sebelumnya, yaitu kafilah pimpinan Amru bin Al-Hadrami.

Setelah Abu Sufyan mengetahui bahwa pasukan negara Islam pimpinan Rasulullah menuju mereka, Abu Sufyan segera memerintahkan Dhamdham bin Amru Al-Ghafiri buat menuju Makkah memberi tahu suku Quraisy bahwa kafilah Abu Sufyan akan dihadang oleh Muhammad beserta para sahabatnya pada Perang Badar.

Mereka, suku Quraisy di Makkah setelah mendengar kabar tersebut memiliki 2 pilihan, yaitukeluar bersama kaum kafir Quraisy buat berangkat berperang bersama atau mereka nan tak ikut digantikan oleh nan lain. Semua tokoh-tokoh kaum kafir Quraisy ikut berangkat dalam Perang Badar, kecuali Abu Lahab bin Abdul Munthalib. Namun, dia digantikan oleh nan lain.Jumlah kaum kafir Quraisy nan berangkat menuju Perang Badar ialah 1500 pasukan. Informasi mengenai jumlah tersebut diperoleh Rasulullah Saw melalui interogasi nan dilakaukan kepada 2 orang suruhan Abu Sufyan nan tertangkap di Badar.



Rasulullah Saw Mengajak Para Sahabat Keluar Berjihad Pada Perang Badar

Rasulullah berangkat Perang Badar pada awal bulan Ramadhan, beliau beserta para sahabat nan jumlah totalnya mencapai 330 orang. Sebelum pergi berperang, Nabi Saw menyuruh Amru bin Umi Maktum buat menjadi imam shalat di Madinah dan mengangkat Abu Lubabah buat menjadi pejabat nan mengurusi pemerintahan Madinah. Nabi Saw mengangkat Mush'ab bin Umair buat memegang bendera hitam bertuliskan syahadat ( al liwa ) dan menyerahkan 2 bendera putih bertuliskan syahadat ( ar rayah ) kepada Ali bin Abi Thalib dan kepada sahabat dari kaum Anshar.

Ada 70 unta nan dibawa dalam pasukan ini sehingga para sahabat bergantian dalam menungganginya dikarenakan unta-unta itu tak dikhususkan buat orang tertentu. Beliau juga membentuk pasukan pengintai di sekitar Rasulullah Saw serta berada di samping pasukan primer kaum muslimin agar musuh tak bisa melakukan agresi tiba-tiba.



Rasulullah Saw Memantapkan Niat Para Sahabat Dalam Perang Badar

Dalam pemberangkatan buat Perang Badar, Rasulullah Saw mengukur kadar niat para sahabat buat pergi berjihad. Beliau mengumpulkan semua sahabat baik dari kaum Anshar dan kaum Muhajirin. Untuk kaum Muhajirin beliau sudah mengetahui bahwa mereka ialah orang-orang nan rela berkoban jiwa dan hartanya ketika dalam proses hijrah ke Madinah. Akan tetpi, buat kaum Anshar, beliau memerlukan tanda atau kepastian mereka akan membela Allah dan Rasul-Nya.

Nabi Saw memintai pendapat dari para sahabat tentang perang dengan kaum kafir Quraisy? Pertama nan berdiri ialah sahabat dari kalangan Muhajirin, yaitu Abu bakar Ash-Shiddiq dan dia memberikan jawaban nan diinginkan Nabi Saw. Kemudian dari kalangan Anshar berdiri seorang Miqdad bin Amru dan memberikan jawaban nan melegakan hati Nabi Saw.



Abu Sufyan Menasehati Kaum Kafir Quraisy Untuk Mundur Dalam Perang Badar

Abu Sufyan bin Harb berserta kafilahnya berjalan terus sehingga sampai di sebuah mata air. Di dekat mata air tersebut, dia menemukan tanda bahwa pasukan Nabi Saw telah sampai di sana terlebih dahulu, tanda tersebut ialah kotoran unta nan diteliti Abu Sufyan dan dia menemukan ada benih makanan hewan dari Yastrib. Abu Sufyan memimpin pasukan menuju pantai dan meninggalkan Badar.

Akan tetapi, Abu Jahal bin Hisyam menolak ajakan Abu Sufyan buat mundur dari Perang Badar, dia menyuruh seluruh pasukan agar kembali ke Badar buat berperang dengan pasukan kaum muslim. Dia mengatakan bahwa Badar merupakan loka dimana mereka biasa tinggal selama 3 hari. Selama tiga hari, mereka akan berpesta dengan menyembelih hewan, menyantap makanan, minum khamer, menikmati musik nan didendangkan oleh penyanyi. Dan dengan jumlah nan sangat banyak mereka akan mengabarkan ke seluruh jazirah arab tentang kebesaran mereka.

Dari sini bisa kita lihat disparitas nan sangat mencolok dari tujuan kaum muslim nan pergi ke Perang Badar buat memenuhi seruan Allah Swt dan Rasulullah Saw, sedangkan kaum kafir Quraisy nan keluar buat bersenang-senang dan bersombong diri kepada seluruh jazirah Arab.



Peperangan di Perang Badar

Perang Badar dimulai pada hari Jumat tanggal 17 Ramadhan. Baik pasukan kaum muslim dan kaum kafir saling mengintai, bergerak, dan melakukan serangan ke pertahanan musuh. Rasulullah Saw memerintahkan agar pasukan kaum muslim berhati-hati ketika menyerang sebab pada pasukan kaum kafir Quraisy ada juga kaum muslim nan berada di sana sebagai mata-mata atau informan.

Setelah memberikan intruksi, Nabi Saw kembali ke tendanya dengan ditemani oleh sahabatnya Abu Bakar. Di dalam tenda, Nabi Saw mengetahui betapa besarnya pasukan kafir Quraisy sehingga beliau memanjatkan doa kepada Allah SWT agar diberikan pertolongan berupa kemenangan bagi negara Islam.Dalam peperangan ini, jumlah pasukan kaum muslimin adalah 330 melawan pasukan kaum kafir Quraisy nan berjumlah 1500 pasukan.Hal ini menunjukkan bahwa kesungguhan dan tekad bulat Nabi Saw beserta para sahabat tak gentar menghadapi jumlah musuh nan sangat besar tersebut.

Pada awal peperangan Perang Badar, maju dari kalangan kafir Quraisy yaitu 'Utbah bin Rabi'ah dengan saudaranya Syaibah serta putranya Walid bin Rabi'ah. Sementara, dari kaum muslim mereka ialah Ubaidah bin Harist, Hamzah Munthalib, dan Ali bin Abi Thalib. Mereka bertiga dari kaum kafir Quraisy sukses dibunuh oleh para sahabat pilihan tersebut.

Setelah pertandingan itu, kedua pasukan pada Perang Badar saling merapat dan melakukan serangan. Rasulullah Saw memberikan semangat kepada pasukan kaum muslim bahwa mereka mendapatkan pertolongan dari para malaikat nan diutus Allah Swt. Tidak hanya itu Rasulullah Saw sebagai panglima di Perang Badar maju menuju barisan dan langsung memberikan sabdanya. Beliau mengomandani pasukan dengan bersabda, "Serbu!" sehingga suara gemuruh nan mengerikan menuju pasukan Quraisy. Allah Swt memenangkan pasukan Rasulullah dengan membunuh siapa saja kaum kafir Quraisy nan ingin Dia bunuh dan menahan siapa saja nan Dia tahan dari tokoh-tokoh besar kaum kafir Quraisy.



Kabar Gembira Kemenangan Pada Perang Badar

Nabi Muhammad Saw mengirimkan utusannya ke Madinah buat memberitahukan tentang kemenangan dalam perang Badar. Sesampainya Nabi Saw dan para sahabatnya di Madinah, maka seluruh rakyat menyambut kedatangan pasukan tersebut dengan memberikan selamat atas kemenangan nan diberikan Allah Swt kepada mereka.Kemenangan pada Perang Badar ini membuat negara Islam nan baru berdiri semakin kokoh dan memiliki politik luar negeri nan disegani oleh setiap suku, kabilah atau kerajaan di jazirah Arab.