Musik Filipina Kini

Musik Filipina Kini



Sejarah Musik Filipina

Musik merupakan bahasa universal nan dimiliki oleh semua negara nan ada di dunia, tak terkecuali Filipina. Jika dilihat sejarahnya, musik Filipina memiliki keterkaitan dengan musik Indonesia, khususnya wilayah nan ada di Sumatera dan Sulawesi Utara. Alat musik kolintang merupakan saksi bisu dari perjalanan musik Filipina juga Indonesia.

Dahulu, pusat perdagangan internasional terletak di Pulau Ternate dan Tidore. Jalur tersebut terbagi menjadi dua, jalur selatan dan utara. Jalur perdagangan utara melintasi India, Brunei, Filipina Selatan, Sulawesi kemudian ke Tidore dan Ternate. Musik Filipina secara alami berkembang melalui jalur perdagangan tersebut.



Musik Filipina Kini

1. Musik Filipina - Maribeth

Bicara musik Filipina kita niscaya tentunya akan teringat dengan seorang penyanyi wanita cantik dan khas dengan suaranya, yaitu Maribeth. Maribeth nan terkenal dengan lagu Denpasar Moon nan menggambarkan tentang estetika Indonesia.

Musik Filipina nan dinyanyikan Maribeth memang bernuansa pop, meskipun dengan menggunakan lirik bahasa Inggris. Maribeth pun membawa nama Indonesia ke global internasional dengan sebuah lagu. Hal ini menjadi sesuatu nan membanggakan tentunya buat global musik Filipina.



2. Musik Filipina - Rivermaya

Selang satu dasa warsa kemudian, tepatnya di tahun 2000-an global musik Filipina pun menghadirkan sebuah musik baru nan mendapat loka di Asia, bahkan Amerika. Sebuah band pop-rock alternatif bernama Rivermaya merangkai suksesnya dengan lagu-lagu nan mudah diingat, tanpa meninggalkan kesan bahwa mereka ialah sebuah band.

Rivermaya memulai petualangan mereka di global musik Filipina pada 1993. Formasi awal band Filipina ini ialah Jesse Gonzales sebagai vokalis, Rico Blanco nan bermain keyboard, Rome Velayo nan bermain drum, Nathan Azarcon nan bermain gitar bass, dan Kenneth Illagan nan bermain lead dan rhythm gitar.

Akan tetapi, baru setahun mereka bermain musik bersama, sudah terjadi pergantian personil. Sang gitaris, Illagan, digantikan oleh gitaris lainnya De Castro, dan sang drummer Rome Velayo nan digantikan posisinya oleh drummer Mark Escueta. Para eks personel Rivermaya pun membentuk band baru bernama Xaga. Meskipun begitu Rivermaya tetap menjalani musik mereka sendiri. Rivermaya tetap meramaikan global musik Filipina.

Pada 1994, mereka membuat single hits nan berjudul Rain dan dalam bahasa Filipina, Ulan. Album pertama mereka diberi judul Self Titled dan menghasilkan hits kedua, dengan judul lagu Song of The Youth .

Bagi para kritikus dan pengamat musik Filipina, Rivermaya hadir dengan perbedaan makna dan musikalitas nan baru. Tampilan pop-rock mereka benar-benar menyegarkan di telinga. Tapi sayangnya, pada sat itu De Castro pun hengkang dari band ini dan membuat band baru lainnya bersama teman-temannya. Meskipun Rivermaya ditinggal gitarisnya, mereka tetap berkarya.

Hal ini berlanjut ketika mereka meneruskan penguasaan mereka di ranah musik pop-rock agresif, dengan membuat album kedua, nan melahirkan beberapa hits seperti Miracle, Here Comes The Season, dan Blink of An Eye . Dilanjutkan pada album ketiga mereka nan diberi judul Attomic Bomb . Di album ini Rivermaya juga membuat edisi remixnya dengan bekerja sama dengan beberapa dj. Musik Filipina nan dihasilkan oleh Rivermaya berkembang sinkron kemajuan zaman dan pemintaan pasar.

Seiring perjalanannya, Rivermaya pun tidak lepas dengan hal-hal nan berkaitan dengan pergantian personil. Rivermaya memilki vokalis dan gitaris baru bernama Rinco Blanco dan Fransisco Manalac sebagai gitaris nan berasal dari band rock Bamboo. Pemeran musik Filipina ini melakukan perombakan buat membuat kelompok musiknya menjadi lebih baik dan tetap diterima oleh masyarakat Filipina.

Pada saat merilis album keempat ini, diantara banyaknya personil kelompok musik Filipina ini hanya Nathan Azarcon sang pemain bass nan masih menjadi personil tetap Rivermaya. Sisanya Rivermaya lebih banyak diperkuat oleh additional player, sebab para anggota lainnya memutuskan buat keluar dan membentuk band sendiri serta menjadi produser buat beberapa musisi baru. Sampai pada akhirnya Rivermaya mendapatkan personil baru yaitu Japs Sergio nan bermain bass dan Mike Elgar nan bermain drum.



a. Album Rivermaya - You'll Be Safe Here


Bagian berhasil Rivermaya di global musik Filipina ialah saat mereka menghasilkan lagu Possible nan menjadi soundtrack buat ajang olahraga Asian games, dan lagu You'll Be Safe Here pada 2006. Lagu You'll Be Safe Here juga ikut menjadi tren di kalangan pecinta musik Indonesia saat itu.

Lagu ini bahkan menjadi salah satu lagu terbaik Asia di MTV awards, dan pada saat sebuah penampilan live orkestra di Thailand nan menampilkan Kelly Rowland dari grup vokal Destiny Childs, Rivermaya juga ikut dalam acara musik tersebut. Rivermaya menjadi satu-satunya musisi Filipina nan pernah melakukan hal tersebut. Musik Filipina menjadi ikut terkenal dikalangan musisi luar negeri berkat penampilan Rivermaya ini.

Lagu You'll Be Safe Here pulalah nan membuat Rivermaya menanjak penampilannya dan menjadi salah satu band di acara MTV Staying Alive di Thailand. Sayangnya setahun kemudian, vokalis Rico Blanco memutuskan keluar dan digantikan oleh Jayson Fernandez. Musik Filipina mulai digemari berkat penampilan Rivermaya tersebut.

Meskipun sudah ditinggal oleh beberapa personilnya, kelompok musik Filipina ini, tetap mampu mengambil hati pecinta musik di Asia. Hal itu terbukti di tahun 2009, Rivermaya merilis album Closest Thing to Heaven dan menjadi band pembuka buat ajang balapan F1 di Singapura.

Dengan komosisi personil nan sekarang: Jayson Fernandez, Mike Elgar, Mark Escueta, Japs Sergio, Rivermaya tetaplah sebuah band dengan kenyataan bagus buat musik Filipina dan Asia. Mereka sedang mencoba kembali merengkuh takhta terbaiknya lagi di global musik.

Pada dasarnya, musik Filipina sama dengan musik-musik nan ada di negara lain. Perpaduan harmonisasi berbagai alat musik meramaikan setiap lagu nan disajikan. Selesai dengan Maribeth dan Rivermaya, musik Filipina kembali menawarkan musisi baru nan tak kalah berkualitas.



3. Musik Filipina - Christian Bautista

Kali ini giliran penyanyi solo pria nan mendapatkan loka di hati masyarakat Indonesia. Siapa lagi jika bukan Christian Bautista. Sebagai bagian dari musik Filipina, Christian Bautista bangga dengan identitasnya sebagai pemenang di salah satu ajang pemilihan penyanyi berskala internasional nan diadakan di Filipina.

Berbekal itu, Christian Bautista kembali membangkitkan semangat global musik Filipina. Dengan single andalan The Way You Look at Me, Christian Bautista sukses membius para wanita Filipina juga Indonesia dengan suara merdunya.

Penyanyi tampan dengan banyak penggemar wanita ini selalu menyuguhkan lagu-lagu bernada lembut. Mendengarkan Christian Bautista bernyanyi akan mampu membuat hati wanita manapun akan meleleh. Perpaduan suara nan lembut dan nada nan lembut memang merupakan perpaduan nan sempurna. Musik Filipina terdengar lebih bersahabat.

Selesai menghangatkan suasana dengan lagu The Way You Look At Me, Christian Bautista kembali membuat para wanita terpesona. Kali ini lagu lama dari Jose Marie Chan berjudul Beautiful Girl menjadi andalan Christian Bautista.

Lelaki kelahiran Filipina 19 Oktober 1981 ini selain berpofesi sebagai penyanyi, ia juga berprofesi sebagai aktor dan model. Sejauh ini, sumbangsihnya terhadap global musik Filipina dapat terbaca dari berbagai album nan telah ia hasilkan. Lima buah album dari 2004 hingga 2010 lalu sekaligus menjadi bukti eksistensi lelaki tampan berbakat ini.