Faktor Apa nan Harus Diperhatikan?
Kenapa Harus Memperhatikan?
Cobalah membuat suatu eksperimen mengetik di dalam ruangan dengan lampu nan redup. Walaupun Anda mampu mengetik dnegan 10 jari dengan kecepatan 70 kata per menit, Anda masih harus membutuhkan cahaya nan cukup terang buat melihat apakah ketikan itu ada nan salah atau tidak. Tentunya ada rasa tak percaya diri kalau tak dapat melihat hasil ketikan. Kalaupun terlihat dengan samar, itu artinya mata harus bekerja dengan lebih keras.
Sepuluh menit pertama, mungkin masih sabar sebab mungkin terpaksa melakukannya. Sepuluh menit kedua kalau ketikan itu belum juga kelar, biasanya hati sudah mulai gelisah dan mulai tak mampu berkonsentrasi penuh. Apalagi kalau ketikan itu menuntut kesempurnaan nan cukup tinggi dan tak boleh ada nan salah. Tekanan ini tentu saja akan membuat taraf kegelisahan meningkat hingga ketikan semakin tak karuan.
Selanjutnya, akan berusaha mencari penerangan nan lebih bagus. Kalau tak ada sebab memang dalam keadaan darurat, biasanya akan berusaha berkonsentrasi walaupun akhirnya mengetik dengan tempo nan lebih lambat. Perasaan telah semakin tak karuan. Dapat dipastikan bahwa denyut nadi telah semakin cepat. Denyut nadi nan semakin cepat itu menandakan kalau detak jantung juga cepat. Detak jantung nan cepat ini membuat konsentrasi semakin tak dapat maksimal.
Kalau hal ini sering terjadi, tekanan darah akan naik. Tekanan darah naik, taraf stres juga naik, kepala pusing, perut mual, dan sebagainya. Penyakit ini akan terus berlanjut kalau permasalahan nan sebenarnya tak dicari dan diberi solusi nan tepat. Mungkin banyak orang tak menyadari bahwa apa nan terjadi padanya diawali dengan cahaya lampu nan kurang terang ketika ia mengetik atau ketika ia melakukan pekerjaan lainnya.
Pencahayaan nan tak memadai akan menyebabkan kelelahan pada otot dan saraf mata nan berlanjut pada kelelahan lokal mata dan akhirnya kelelahan holistik fisiologis pada seorang pekerja. Kelelahan nan timbul kemudian akan mengakibatkan turunnya konsentrasi kerja, meningkatkan taraf kesalahan dalam bekerja nan berujung pada tingginya stigma produksi. Hal-hal ini nan kemudian menyumbang peran buat menurunkan produktivitas pekerja secara individual maupun perusahaan secara keseluruhan.
Kalau hal ini terjadi di loka kerja, maka taraf stres pekerja akan sangat tinggi. Stres nan tinggi ini tak akan baik buat suasana kerja. Interaksi antar karyawan dapat saja terganggu sebab emosi mudah naik. Padahal beban kerja nan tinggi tak boleh diikuti dengan emosi nan tinggi pula. Beban kerja nan tinggi harus disikapi dengan santai agar tak terasa semakin berat. Bagaimana mau bersikap saling menghargai dan saling memberikan perhatian kalau emosi telah menjalar hingga ke ubun-ubun.
Kalau emosi tak baik telah menyebar ke mana-mana, maka pekerjaan itu tak lagi nikmat. Mau ke kantor menjadi tak menyenangkan. Berbeda kalau teman sekantor itu menyenangkan. Bertemu dengan banyak orang niscaya akan sangat menyenangkan. Inilah mengapa sering terlihat suasana di perkantoran itu terang benderang walaupun pada saat siang hari. Tanpa penerangan nan cukup, rasa kantuk pun akan cepat sekali datang.
Jika tak dikendalikan, tentu saja bukan sesuatu nan menyenangkan ketika beban kerja cukup banyak tetapi badan lemas dan mata menjadi sangat berat. Kalaupun ada sinar matahari, sebaiknya tak terlalu terang. Sinar matahari nan masuk nan langsung tanpa ada penghalang akan membuat gerah. Kegerahan juga membuat konsentrasi mudah pecah. Manusia itu akan dapat bekerja dengan tenang kalau temperatur di dalam ruangan cocok dengan kondisi tubuhnya.
Faktor Apa nan Harus Diperhatikan?
Faktor cahaya ideal ialah dengan menggunakan sinar matahari, tetapi sebab ketersediaan dan kondisi dari sinar matahari nan dinamis, faktor cahaya bisa digantikan atau dibantu dengan cahya buatan. Hal-hal nan terkait dengan cahaya protesis adalah:
Flux Cahaya
Dapat diartikan sebagai energi cahaya atau seluruh jumlah cahaya nan dipancarkan dalam waktu satu detik. Flux cahaya mempunyai satuan lumen nan setara dengan 1/68 watt cahaya.
Intensitas Cahaya
Disebut juga luminous intensity atau candle power, intensitas cahaya diartikan sebagai jumlah flux cahaya per satuan sudut ruang nan dipancarkan ke suatu arah tertentu. Intensitas cahaya mempunyai satuan candela.
Intensitas Penerangan (Iluminansi)
Disebut juga iluminansi atau kekuatan penerangan. Intensitas penerangan ialah jumlah flux cahaya nan jatuh pada suatu permukaan. Secara matematis dihitung sebagai jumlah flux cahaya per satuan luas permukaan nan menerima cahaya.
Tingkat iluminansi sangat krusial dipilih sinkron dengan jenis pekerjaan di suatu tempat. Jenis pekerjaan nan memerlukan ketelitian tinggi akan memerlukan taraf iluminasi nan lebih tinggi dibanding pekerjaan kasar nan tak terlalu tergantung pada pandangan mata. Taraf iluminansi ideal juga harus dipilih berdasarkan usia pekerja, taraf reflektansi dan pertimbangan kecepatan dan akurasi.
Tingkat Kesilauan (Luminansi)
Tingkat kesilauan atau luminansi berkaitan dengan besar terangnya pada suatu sumber cahaya atau permukaan. Luminansi dihitung sebagai besar intensitas cahaya dibagi dengan luas semu permukaan. Sementara luas semu permukaan ialah luas proyeksi sumber cahaya pada suatu bidang tegak lurus arah pandang.
Luminansi sangat krusial buat dipertimbangkan sebab menyangkut masalah ketepatan dan kenyamanan dalam bekerja. Kesilauan merupakan salah satu hal nan bisa menyebabkan gangguan kerja, dalam bentuk ekstrem bisa menyebabkan kecelakaan kerja.
Refleksi
Refleksi ialah faktor nan berpengaruh terhadap efisiensi penerangan. Ada tiga macam refleksi yaitu refleksi nan terkait dengan dinding, langit-langit ruangan dan lantai. Refleksi salah satunya dipengaruhi oleh rona dari lingkungan kerja. Semakin muda atau terang rona nan diaplikasikan maka efisiensi penerangan akan semakin besar.
Dengan mengetahui faktor-faktor nan berpengaruh terhadap cahaya dalam ruangan, diharapkan bisa diterapkan anggaran pencahayaan nan memenuhi baku keselamatan dan kesehatan kerja. Bila hal ini telah diterapkan, biasanya pekerjaan akan cepat selesai dan emosi pun tetap stabil.
Cahaya di rumah
Semakin banyak pekerjaan nan dapat dilakukan dari rumah. Oleh sebab itu, bagi nan bekerja di rumah, fakto cahaya juga harus diperhatikan. Biaya listrik memang mahal. Bayangkan saja dengan daya 900 watt saja, membayar biaya listrik dapat sampai 214 ribu rupiah. Padahal tak banyak barang nan membutuhkan listrik. Hanya sebuah televisi ukuran 14 inch, kulkas, lampu 5 buah, netbook, dan magic jar sesekali saja bersama dengan sebuah kipas angin.
Namun, cahaya nan cukup tetap harus menjadi perhatian nan sangat serius. Jangan sampai kurangnya cahaya nan masuk ke dalam rumah malah menyebabkan penyakit nan tak diinginkan. Vertigo telah banyak menyerang orang mulai dari usia muda hingga nan sudah lebih lanjut. Jangan sampai hanya sebab tak mau membayar biaya listrik nan cukup mahal malah akhirnya harus membayar biaya ruamh sakit. Ingatlah bahwa ksehatan itu nomor satu. Tanpa kesehatan nan prima, semua aktivitas akan terganggu.
Penyakit nan dialami satu orang anggota keluarga juga akan mengganggu kondisi kejiwaan anggota keluarga nan lainnya. Semua menjadi saling tergantung dan saling mempengaruhi. Tidak salah kalau membuat ventilasi nan besar terutama di bagian belakang. Kalau ventilasi depan terlalu terbuka lebar, nanti akan mengundang tamu tidak diundang. Kalau bagian belakang, biasanya rumah itu ada halamannya sehingga tidakan akan terlihat mencolok.
Bila perlu, rumah itu tak semuanya tertutup. Buatlah taman terbuka di dalam rumah sehingga rumah itu akan selalu segar. Angin masuk, cahaya nan bagus pun akan masuk. Penggunaan pengatur udara dalam ruangan dapat dikurangi sebab perputaran udara cukup baik.
Yang menjadi hambatan mungkin adanya serangka dan nyamuk. Untuk mensiasatinya taman, antara taman dan ruamh dapat menggunakan kaca sehingga cahaya tetap masuk. Kegunaan taman dalam rumah ini memang cukup banyak sebab selain akan mempengaruhi kadar udara nan baik juga akan membantu menurunkan taraf stres.