Upaya Penyelamantan
Penampilan Serigala Putih
Penampilan Serigala Putih atau serigala kutub ini cukup menarik. Jangan ditanya kalau melihatnya langsung di kutub Utara. Mungkin bagi nan tak terbiasa ataupun bagi nan orang awam, pengalaman ini akan cukup penegangkan. Jangan membayangkan serigala ini akan berubah wujud menjadi seorang laki-laki berwajah ganteng dengan tubuh kekar seperti di film Twilight. Tidak ada hal nan aneh seperti itu di global nyata. Tetap harus waspada dan berhati-hati.
Perubahan bulu sang serigala memang sangat menawan. Sekilas bila mendengar kenyataan ini kita jadi teringat pada hewan mimikri seperti bunglon. Setiap kali bunglon melewati loka tertentu, maka kulit tubuhnya akan berangsur berubah rona sinkron loka itu. namun, di antara keduanya sama sekali berbeda. Loka tinggalnya pun tidak sama. Inilah salah satu kenyataan alam nan luar biasa. Sayangnya kenyataan nan sangat menarik ini mungkin tak akan ditemui lagi sekira 10 tahun nan akan datang.
Bagaimana bisa? Diperkirakan es di kutub Utara akan mencair dalam kurun waktu tersebut. Yang akan menerima dampat langsungnya minimal ada 17 jenis hewan. Ke-17 hewan itu semuanya hayati dan bergantung pada es nan ada di hamparan kutub Utara. Dapat dibayangkan kalau es hilang. Mereka akan wafat dan tak mampu bertahan hayati tanpa es. Mungkin saja akan ada keajaiban. Mereka akan beradaptasi dan berusaha tetap hidup.
Seperti beruang kutub nan berusaha berenang melalui bahari nan tak lagi membeku. Ia memang dapat berenang dan berusaha mendapatkan makanan di seberang lautan itu, namun, sebab tubuhnya tidka tercipta buat berenang, ia pun wafat setelah sampai di seberang. Kisah nan menyentuh ini terekan dengan sangat mengenaskan dalam film An Inconvinient Truth nan dibuat oleh mantan wakil Presiden Amerika Perkumpulan Al Gore.
Hewan-hewan nan terancam punah nan lainnya ialah singa bahari Pasifik, tiga spesies ice sea-ringed: bearded, harp and ribbon, empat spesies Paus: grey, beluga, bowhead and narwhal, Kupu-kupu laut, tiga spesies burung laut: Kittlitz’s murrelet, spectacled eider and ivory gull, Rusa Kutub (Caribou/reindeer), dan lembu prajuit (Musk ox). Semua jenis hewan kutub termasuk serigala putih dan beruang kutub merupakan spesies nan tak banyak diketahui keberadaannya oleh masyarakat umum.
Bagi nan mempunyai jaringan televisi berbayar dan pernah menonton program acara nan berhubungan dengan hewan, mungkin ke-17 jenis hewan itu pernah tertonton. Misalnya, tentang singa bahari dan paus. Untuk kupu-kupu laut, mungkin tak banyak nan tahu kecantikannya. Jangan pernah menganggap enteng setiap hewan nan akan punah. Kepunahan mereka akan mempunyai keterkaitan nan sangat erat kepada kehidupan manusia.
Mungkin kepunahan itu belum dirasakan kerugiannya saat ini, namun, bila dibiarkan, maka akan banyak hewan lain nan akan punah. Hal ini berkaitan dengan rantai makanan. Bila satu rantai makanan terputus, maka rantai makanan nan ada di bawah atau di atasnya akan putus juga sebab tak ada makanan nan dapat dimakan lagi. Dapat jadi juga rantai makanan di bawahnya akan berkembang biak dengan cukup pesat sehingga akan menjadi satu bumerang terhadap manusia.
Sederhananya seperti ini. Kalau tak ada kucing lagi, mata keberadaan tikus akan sangat banyak. Tikus nan banyak ini akan menjadi sumber penyakit. Bila kepunahna kucing tak dicegah, maka pemangsa tikus lainnya, seperti ular dan burung hantu, niscaya akan kewalahan. Setiap rantai makanan itu niscaya ada manfaatnya. Bangkan nyamuk pun mempunyai kegunaan nan tak sedikit. Manusia menjadi korban berikutnya. Walaupun semua tahu bahwa manusialah nan menjadi aktor kepunahan banyak jenis hewan di global ini.
Serigala Putih
Kembali kepada keberadaan serigala putih. Kalau tak cepat dicegah, maka serigala putih akan habis. Serigala jenis ini hayati di sejumlah loka nan sangat ekstrem suhu dinginnya. Bulunya nan tebal berfungsi sebagai penahan hawa dingin. Karnivora nan sangat setia dengan tuannya ini mengalami perubahan rona bulu menjadi putih lantaran ingin membantunya menyesuaikan diri dengan suhu pada musim dingin nan semakin naik. Ketika musim berganti menjadi musim panas, ia akan kembali memiliki bulu aslinya yaitu cokelat.
Perubahan rona ini sangat menarik. Inilah suatu kekuasaan Tuhan nan tak mungkin dapat dititu oleh umat-Nya. Betapa naifnya orang-orang nan tak percaya dengan adanya kekuasaan nan sangat dahsyat seperti itu. Suatu kerugian besar bagi siapapun nan tak percaya adanya Tuhan. Manusia yag arogan akan merasa ia sangat pandai sehingga tak memerlukan kehadiran Tuhan. Padahal tanpa disadarinya ia tidak akan mampu mengendalikan apa nan akan terjadi padanya.
Serigala putih hayati di wilayah nan sangat dingin seperti kutub utara agar perpindahan hawa panas dari dalam tubuhnya nan dilapisi bulu tebal bisa dilakukan paripurna ke luar lingkungannya nan sangat dingin. Bila tak tinggal di loka seperti itu, serigala akan tak dapat bertahan hayati sebab menahan suhu tubuhnya sendiri nan cenderung panas. Inilah mengapa serigala ini akan wafat kalau tak ada es lagi. Secara penciptaan, ia memang membutuhkan es dan salju demi kelangsungan hidupnya.
Serigala-serigala putih ini pernah didatangkan ke wilayah nan suhunya tak dingin seperti di Qingdao, Tiongkok. Hewan-hewan ini sebelum sampai di sana transit terlebih dahulu di Ceko buat menyesuaikan suhu tubuhnya. Tujuan mereka dibawa ke sana ialah buat mengisi koleksi Gedung Binatang Global Kutub dan Maritim Qingdao. Binatang nan suka memangsa tikus-tikus kutub buat dijadikan makanan di loka asalnya ini harus mengalami masa karantina selama 45 hari.
Selama masa karantina itu, mereka berpindah-pindah kamar dua kali yaitu dari kamar suhu tetap ke kamar suhu basah nan disesuaikan dengan suhu tempatnya berasal. Setelah itu mereka dapat beradaptasi. Di alam liar, apakah mereka dapat melakukan hal tersebut? Mungkin tak bisa. Tetapi kalau Serigala ini dijadikan seperti serigala biasany, maka tak ada lagi serigala putih. Kemampuan mereka berubah rona bulu mungkin tak dapat mereka lakukan. Dengan tak adanya es atau salju, bagaimana mereka dapat menyesuaikan rona bulunya?
Pemindahan tersebut hanya buat menunjukkan bahwa ada jenis hewan berupa serigala nan hayati di kutub. Pengetahuan ini memang penting. Tetapi apa nan telah dilakukan ini bukan merupakan sesuatu nan dimaksudkan buat menyelamatkan keberadaan sang serigala. Mereka harus tetap berada di kutub utara, habitat aslinya. Kalau tidak, maka keberadaan tikus kutub akan semakin banyak. Dapat jadi bahwa tikus-tikus itu akan mendatangkan penyakit.
Serigala putih masuk dalam daftar hewan kutub utara nan hampir punah bukan sebab perburuan tetapi sebab masa hidupnya. Jika serigala ini berada dalam lingkungan bebas dan liar, rata-rata serigala ini dapat hayati selama 7 tahun. Namun, berdasarkan penelitian nan pernah dilakukan dengan memelihara serigala putih ini bersama-sama di lingkungan manusia, bisa menambah masa hidupnya sekitar sepuluh tahun. Biasanya serigala jenis ini bila berada dekat tuannya akan meninggal global pada usia tujuh belas tahun.
Upaya Penyelamantan
Sekali lagi bahwa dengan membawa jenis serigala kutub ini ke dekat manusia dan apalagi membuatnya menjadi tak berwarna putih lagi, maka hal ini akan membuat keberadananya semakin cepat punah. Apa nan harus dilakukan oleh manusia sangat jelas, menjaga lingkungan. Penipisan lapisan Ozon ialah salah satu karena menipisnya lapisan es di kutub. Penipisan ozon ini tentu saja terkait dengan kegiatan hayati manusia.
Agak sulit bagi manusia buat menghentikan kegiatannya nan berlebihan. Demi mendapatkan kepuasan batin dan memenuhi keserakahannya, manusia berusaha melakukan banyak hal. Mereka berlomba meraih nan paling baik. Apa nan dapat mereka lakukan memang sangat luar biasa. Manusia dapat membuat kapal penghacur es. Padahal ketika mereka menghancurkan es, mungkin saja mereka membunuh hewan-hewan kutub.