Manfaat Litosfer dan Atmosfer Bumi
Pelindung Bumi
Pelindung bagian atas dan bawah bumi ialah litosfer dan atmosfer bumi . Atmosfer merupakan lapisan udara nan ada pada bagian atas bumi. Sementara itu, pada bagian bawahnya, bumi memiliki lapisan luar nan disebut kerak bumi atau litosfer. Litosfer berbentuk padat dan berfungsi menahan panas dari dalam perut bumi nan mencapai 3.0000C. Kedua pelindung bumi ini memang tercipta sebagai cara Tuhan melindungi mahluk nan ada di bumi.
Dengan panas nan begitu tinggi, tak mungkin ada mahluk hayati nan mampu bertahan di permukaan bumi jika tak ada pelindung. Lihatlah apa ada di planet mars. Walaupun katanya kemungkinan ada kehidupan, dengan suhu nan diatas ekstrim itu, tak mungkin manusia dan hewan dapat tinggal di mars. Dalam Al-Quran telah dijelaskan bahwa bumi tercipta buat manusia. Bumi mempunyai suhu nan sangat pas demi menunjang aktivitas manusia.
Dengan suhu nan begitu pas inilah, manusia dapat melakukan banyak hal. Sayangnya, manusia sering lupa dengan kedua jenis pelindung ini. Dengan seenaknya manusia merusak ekosistem nan ada di bumi sehingga bumi malah semakin panas. Pelindung bumi seakan tidak berdaya. Kalau mau dipikir, bumi ini cukup menyediakan berbagai kebutuhan manusia berapapun jumlah manusia. Andai saja semua orang merasa cukup dengan makan seadanya dan tak serakah serta menginginkan sesuatu nan melebihi haknya, bumi niscaya akan nyaman selalu.
Sayangnya, manusia penuh dengan nafsu nan menguasai dan ingin memiliki sesuatu melebihi kebutuhannya. Yang terjadi akhirnya ialah pendayagunaan isi bumi secara besar-besaran. Masing-masing bangsa berusaha saling menguasai sehingga seolah tak ada lagi tanah di bumi ini nan belum pernah terjamah tangan-tangan haus kekuasaan dan kekayaan. Hal ini sangat disayangkan. Namun, itulah manusia. Rasa bersyukurnya telah hilang. Yang dikedepankan ialah rasa ingin menjadi nan terbaik, terkaya, terbesar, tercepat, tergagah.
Bahkan begitu hebatnya manusia, terkadang malah ada nan merasa tak perlu tahu bahwa nan mengatur global dan bumi seisinya ialah Tuhan. Kalau saja semua mahluk hayati menyadari mengapa mereka tercipta, mereka akan merendahkan hatinya buat menerima ketetapan bahwa bumi ini bukan buat digunakan sebagai pemuas nafsu. Di bumi ini manusia diberi kesempatan melakukan banyak hal buat beribadah. Ibadah itulah nan diharapkan dilakukan oleh manusia sebagai bekal kehidupannya di akhirat.
Sebenarnya kalau manusia mau berpikir tentang atmosfer saja, mereka mungkin akan menangis dan akan tersungkur bersujud kepada Sang Pencipta. Mereka niscaya akan berlinang air mata mengetahui bahwa tak akan ada satu mahluk pun di global ini nan sanggup membuat atmosfer dengan segala kelebihan kekuatannya. Dengan kekuatan atmosfer, bumi dapat terhindar dari panas nan dikeluarkan oleh bintang terbesar sejagad raya.
Matahari nan tidak pernah tenggelam itu tak pernah berhenti mengeluarkan cahaya. Sedangkan di bawah kerak bumi, berbagai macam panas pun terus mendidih. Baru terkena barah sedikit saja rasanya kulit telahh terbakar, bagaimana dengan ledakan sebuah gunung berapi nan mengeluarkan lava pijar dengan ratusan derajat celcius. Tanpa ampun lagi, kehidupan manusia akan berakhir. Belum lagi ketika berada di luar ruangan. Sinar matahari nan sangat terik akan membuat kulit terasa terbakar.
Coba bayangkan berada di gurun pasir tanpa ada pepohonan nan melindungi kulit. Apa nan akan terjadi? Padahal masih ada lapisan ozon dan atmosfer. Kalau keduanya tak ada, maka tiada kata ampun lagi, manusia akan musnah. Dari peristiwa ini seharusnya manusia menyadari dirinya merupakan mahluk nan lemah dan butuh bersyukur agar hidupnya lebih nyaman. Semua orang perlu menyadari hal ini agar tak menjadi mahluk perusak pelindung bumi.
Bagian-Bagian Bumi
Barrel J., dalam The Strengrh of the Earth’s Crust, mengungkapkan bahwa litosfer ialah lapisan terkuat dari lapisan terluar bumi. Terdapat keanehan gravitasi di astenosfer atau mantel bumi nan terletak di bawah litosfer. Teori ini akhirnya dibuktikan dengan stabilnya lapisan permukaan bumi sebab mengerasnya bagian litosfer. Siapa nan membuat pelindung bagian bumi ini mengeras? Tiada lain bahwa litosfer ini menundukkan dirinya kepada sang Pencipta.
Seperti juga semua kreasi Tuhan nan lain, pelindung bumi satu ini pun mengikuti proses sunatullah. Bumi berputar mengelilingi matahari tanpa lelah. Begitu juga dengan planet lain. Dengan orbit nan tetap mereka mengikuti anggaran nan telah ditetapkan oleh Tuhannya. Kalau saja manusia dengan rela berlaku seperti ini, maka kehidupan di bumi akan sangat latif dan menyenangkan. Sayangnya, manusia sering membangkang sehingga banyak kerusakan nan terjadi.
Kerusakan nan terjadi di bumi sebenarnya akan memberikan akibat kepada manusia sendiri. Apapun nan baik nan dilakukan oleh manusia, kebaikan itu akan kembali kepada manusia itu sendiri. Begitupun hal-hal nan jelek. Sekarang pun manusia telah mendapatkan dan merasakan akibat dari kerusakan nan dilakukannya. Bumi terasa semakin panas dan es di kutub mencair. Mencairnya es di kutub ini telah berakibat pada meningkatnya permukaan air laut.
Air bahari nan meningkat membuat banjir rob dan tenggelamnya beberapa pulau. Kerugian tentu saja dirasakan oleh manusia. Banjir rob nan menyiksa nan membuat aktivitas manusia terganggu. Orang-orang nan dahulunya tinggal di tepi pantai harus meninggalkan loka itu sebab pengikisan pantai dan gelombang nan semakin tinggi. Angin nan bertiup semakin kuat sehingga membuat badai semakin hebat. Bagaimana semua itu dapat terjadi?
Lapisan udara nan melindungi bumi sepertinya semakin tidak berdaya. Pemanasan dunia telah mencapai taraf nan lebih tinggi sehingga manusia harus bersiap mendapatkan akibatnya. Kalau manusia ingin hayati nan lebih mudah, maka manusia harus berusaha membuat bumi hijau kembali. Manusia juga tak boleh merusak hutan.
Dilihat dari susunan kimianya, bumi dibagi menjadi 4 bagian besar, yaitu bagian padat atau litosfer, bagian cair atau hidrosfer, bagian udara atau atmosfer, dan bagian organisme atau biosfer.
1. Litosfer
Dibentuk oleh batuan nan terdiri dari campuran antara berbagai mineral nan saling terikat secara padat. Induk batuan utamanya ialah magma nan banyak terdapat di bawah kerak bumi. Magma akan mengalami perubahan sampai menjadi batuan beku, batuan sedimen, dan metamorf. Dari batuan tersebut, bisa terbentuk tanah nan berperan krusial dalam kehidupan tumbuhan.
2. Hidrosfer
Sekitar 71 persen dari permukaan bumi ialah wilayah perairan. Lapisan nan berupa air ini disebut hidrosfer. Di antara bagian-bagian hidrosfer ialah samudera, laut, sungai, danau, gletser, salju, air tanah, serta uap air nan ada pada atmosfer.
3. Atmosfer
Atmosfer merupakan lapisan udara nan menyelimuti bumi dengan ketebalan 650km. Udara dalam atmosfer bergerak dampak adanya pengaruh pemanasan matahari dan perputaran bumi. Perputaran bumi bisa menimbulkan beda tekanan udara sehingga menghasilkan arus angin.
Pada atmosfer, terkandung sejumlah gas. Nitrogen sebanyak 78,08%; oksigen sebanyak 20,95%; karbon dioksida sebanyak 0,03%; dan sisanya gas lain, seperti argon, neon, helium, krypton, hydrogen, xenon, ozon, metan, dan uap air.
4. Biosfer
Biosfer ialah gabungan ekosistem nan ada di muka bumi. Pada lapisan ini, terjadi hubungan antara semua makhluk hayati dengan lingkungannya sebagai satu kesatuan nan utuh.
Manfaat Litosfer dan Atmosfer Bumi
Litosfer dan atmosfer bumi memiliki beberapa manfaat, di antaranya sebagai berikut.
1. Litosfer bagian atas ialah loka hayati manusia, hewan, dan tumbuhan. Sementara di bagian bawahnya, terdapat mineral, minyak bumi, dan gas, nan bisa dimanfaatkan bagi keberlangsungan hayati seluruh makhluk hidup.
2. Atmosfer bisa mengurangi radiasi matahari nan sampai pada permukaan bumi pada siang dan malam hari.
3. Atmosfer menyediakan oksigen dan karbon dioksida bagi makhluk hayati nan tinggal di bumi.
4. Atmosfer dapat menahan jatuhnya meteor ke bumi dan mendistribusikan air ke berbagai wilayah permukaan bumi.