Situ Lembang di Bandung Utara
Berwisata ke situ atau danau ialah pilihan tepat jika Anda dan keluarga ingin dimanjakan oleh suasana alam nan natural. Di Provinsi Jawa Barat, setidaknya ada lima buah situ atau danau nan dapat direkomendasikan sebagai loka piknik dengan perbedaan makna alam.
Di situ-situ tersebut, Anda dan keluarga tak hanya bisa menikmati indahnya pemandangan dan segarnya udara, tetapi Anda dan keluarga juga dapat berwisata masakan di kios-kios makanan tradisional nan biasanya terdapat di sekitar situ dan menikmati asyiknya berperahu mengelilingi situ yang indah. Inilah situ-situ di Jawa Barat nan mungkin dapat menjadi pilihan wisata alam Anda akhir pekan ini.
Situ Bagendit di Kabupaten Garut
Terletak di Desa Bagendit Kecamatan Banyuresmi, Garut Jawa Barat, Situ Bagendit menjadi objek wisata alam favorit warga Jawa Barat nan tinggal di daerah tersebut. Objek wisata alam ini beroperasi sejak pukul 07.00 pagi hingga pukul 17.00 sore.
Secara keseluruhan, Situ Bagendit tergolong memiliki lingkungan nan cukup higienis dan kondisi alam nan masih baik. Selain itu, bangunan-bangunan pendukung kegiatan wisata pun masih dalam kondisi baik. Sayangnya, beberapa aksi destruksi pencoretan pepohonan, bebatuan, dan dinding bangunan serta pencemaran sampah oleh pengunjung-pengunjung nan tak disiplin mengurangi estetika situ ini.
Di Situ Bagendit, pengunjung dimanjakan dengan pemandangan nan asri dan sejuk. Selain itu, tersedia berbagai jenis perahu, rakit, hingga sepeda air nan dapat disewa dengan harga nan nisbi terjangkau buat mengelilingi situ bersama keluarga.
Jika Anda berencana buat berpiknik dan membuka bekal makanan bersama keluarga, Anda dapat melakukannya di shelter-shelter nan terdapat di area sekitar situ. Di sana juga tersedia beberapa bangku taman bagi Anda nan ingin duduk di tepi situ dan meresapi keindahannya.
Bagi anak-anak, tersedia fasilitas permainan kereta barah mini dan kolam renang nan membuat piknik di kawasan Situ Bagendit ini semakin mengasyikan.
Ada legenda di balik estetika Situ Bagendit. Syahdan zaman dahulu kala situ tersebut belum ada dan lokasi itu ialah loka tinggal seorang wanita kaya nan pelit bernama Nyi Endit. Dengan segala harta nan dimilikinya, ia ialah orang terkaya di kampungnya.
Pada suatu hari Nyi Endit kedatangan seorang nenek tua renta nan meminta sedekah. Alih-alih menyumbangkan hartanya, Nyi Endit malah menolak, menghina, dan membentak-bentak nenek tersebut. Lantas nenek itu menancapkan tongkatnya di tanah dan pergi meninggalkan rumah Nyi Endit.
Ketika Nyi Endit mencabut tongkat tersebut, tersemburlah air nan sangat deras hingga kemudian menyebabkan air bah nan menenggelamkan ia dan hartanya. Air bah tersebut kemudian menggenang menjadi sebuah situ nan dinamai Situ Bagendit.
Situ Patenggang di Kabupaten Bandung
Situ Patenggang berlokasi di daerah Ciwidey, Bandung Selatan (sekitar dua jam perjalanan dari pusat kota Bandung, Jawa Barat). Terletak tepat di kaki Gunung Patuha, Situ Patenggang dikelilingi dingin dan segarnya udara pengunungan nan masih higienis dari polusi perkotaan.
Lokasi Situ Patenggang sangat spesial, sebab berada di balik “permadani” kebun teh nan menghijau dan dikelilingi pegunungan tinggi yang menjulang.
Mengelilingi Situ Patenggang dengan bahtera berwarna-warni dapat menjadi pilihan seru merasakan indahnya situ nan satu ini. Bahtera nan Anda sewa akan membawa Anda mengelilingi setiap lekuk Situ Patenggang, termasuk melewati “pulau” unik di dekat danau nan ditumbuhi pepohonan rindang.
Jika Anda ingin, Anda dapat meminta bapak pengendara bahtera buat berhenti sehingga Anda bisa menapakkan kaki di pulau kecil tersebut dan beristirahat atau berfoto. Selain berkeliling menggunakan perahu, Anda juga dapat menggunakan sepeda air nan tersedia di situ Patenggang ini.
Satu hal nan unik dan juga menjadi ikon Situ Patenggang ialah sebuah batu besar nan berada di daratan kecil tepat di tengah danau. Batu ini disebut Batu Cinta. Diberi nama demikian sebab terkait dengan sebuah legenda di Jawa Barat tentang romansa antara sepasang kekasih bernama Ki Santang dan Dewi Rengganis.
Konon mereka mengalami romansa nan menyedihkan dan terpisahkan satu sama lain. Air Situ Patenggang disebut-sebut sebagai deraian air mata sepasang kekasih nan bersedih ini dan Batu Cinta disebut-sebut sebagai loka rendezvous mereka. Romansa nan melegenda ini dapat Anda baca di sebuah batu besar di lokasi Situ Patenggang.
Legenda Situ Patenggang tersebut kemudian berkembang menjadi sebuah mitos nan menyebutkan bahwa jika sepasang kekasih mengunjungi Batu Cinta di Situ ini, maka interaksi percintaan keduanya akan selalu langgeng.
Situ Lembang di Bandung Utara
Seperti namanya, Situ Lembang ialah sebuah situ nan berlokasi di Lembang, Jawa Barat. Letaknya nan diapit kaki gunung Tangkuban Parahu dan kaki Gunung Burangrang ini menyebabkan Situ Lembang berhawa cukup sejuk, antara 15 – 25 derajat celcius. Situ Lembang diyakini sebagai kawah dari Gunung Sunda nan meletus sekitar 2 - 3 juta tahun silam.
Di Situ Lembang, pengunjung bisa menjelajahi rindangnya hutan pinus dan melakukan kegiatan lintas alam di sana. Selain itu, Anda dapat menikmati berperahu mengintari Situ Lembang sambil memancing ikan. Situ Lembang juga memiliki areal piknik nan luas dan asri, cocok bagi Anda nan ingin duduk-duduk sambil membuka bekal dan menikmati indahnya panorama Situ Lembang.
Situ Gede di Kota Bogor
Berlokasi di daerah Bogor Barat, Situ Gede menjadi pilihan bagi warga ibu kota buat sejenak menjauh dari penatnya hiruk pikuk aktivitas di perkotaan. Situ Gede terletak di tepi Hutan Dramaga, sebuah hutan penelitian milik Badan Litbang Departemen Kehutanan.
Di Situ Gede, Anda bisa menikmati estetika situ sambil berperahu, memancing ikan, berjalan-jalan di area situ, maupun sekadar duduk-duduk bersantai bersama keluarga. Anda juga dapat melakukan kegiatan outbound di area situ, tetapi Anda memerlukan izin dari Departemen Kehutanan sebelum melakukannya.
Fasilitas nan ditawarkan Situ Gede kepada pengunjung memang tergolong sederhana. Akan tetapi kesederhanaan fasilitas wisata ini terbayar oleh estetika alam nan didapatkan pengunjung. Lokasinya nan menghadap Gunung Salak menyebabkan air Situ Gede merefleksikan gunung tersebut sehingga menambah estetika panoramanya.
Keindahan Situ Gede menyebabkan situ seluas 6 hektar ini acap kali dijadikan lokasi pengambilan gambar oleh para sineas buat membuat film dan sinetron.
Sebenarnya, Situ Gede bukanlah satu-satunya situ di daerah tersebut. Berdekatan dengan Situ Gede, terdapat Situ Panjang, Situ Burung, dan Situ Leutik. Sayangnya, Situ Leutik kini sudah menghilang.
Situ Sangiang di Kabupaten Majalengka
Situ Sangiang merupakan bagian dari kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai nan terletak di Kecamatan Talaga, Majalengka. Oleh sebab itu, Situ Sangiang dikelilingi hutan nan lebat. Jangan risi akan keasrian Situ Sangiang, sebab situ ini dijaga dengan baik oleh warga sekitar nan menganggapnya memiliki nilai mistis.
Meski tergolong kecil, Situ Sangiang memiliki estetika panorama alam nan cocok buat berwisata. Situ ini tak hanya menyediakan fasilitas wisata situ pada umumnya, tetapi juga memiliki situs sejarah nan unik yakni makam Sunan Parung. Sunan Parung dipercaya sebagai seorang penyebar agama Islam di daerah Majalengka.
Konon, makamnya ialah makam keramat sehingga banyak pengunjung nan datang ke Situ Sangiang dan makam Sunan Parung buat berziarah dan berdoa.
Situ Sangiang sendiri memiliki legenda nan cukup menarik sebab lokasinya ditengarai berada di kawasan Kerajaan Talaga di masa lalu. Konon, di Kerajaan Talaga terjadi tragedi hilangnya para prajurit kerajaan secara misterius.
Mereka diduga tenggelam di Situ Sangiang dan menjelma menjadi ikan-ikan nan hayati di dalam situ. Para pengunjung dan peziarah sering kali melempar remah-remah roti dalam situ buat sekadar melihat ikan-ikan nan syahdan ialah prajurit-prajurit Kerajaan Talaga.
Satu hal nan mesti diperhatikan jika Anda berkunjung ke Situ Sangiang ialah papan peraturan nan mengimbau Anda buat tak sembarangan memetik dedaunan di pohon-pohon nan ada di area situ dan makam. Penduduk sekitar percaya bahwa jika ada orang nan melakukannya, ia akan dilanda bencana.
Ada juga peraturan nan melarang pengunjung buat memancing ikan, berenang, membuang sampah sembarangan, mencorat-coret pohon, dan membuat barah unggun. Ini membuktikan bahwa pihak penduduk dan pengelola sangat menjaga keasrian Situ Sangiang terkait nilai-nilai mistis dan religius nan ada di situ tersebut.