Fasilitas Danau Singkarak
Danau Singkarak Sumbar menjadi semakin terkenal setelah menjadi loka lomba balap sepeda taraf internasional, Tour de Singkarak. Banyak orang nan menjadi penasaran dengan danau terbesar nomor dua di Pulau Sumatera ini.
Pemandangannya nan indah, membuat orang semakin ingin ke sana dan menikmati anugerah luar biasa itu secara langsung. Alam nan terbentang bagaikan lukisan nan tidak terkirakan cantiknya.
Diolah oleh Dua Pemerintah Daerah
Berada di dua kabupaten, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar, membuat pengelolaan danau ini dilakukan oleh kedua pemerintahan daerah. Danau dengan luas 107,8 km² ini, mempunyai kandungan air tawar nan sangat besar sehingga dimanfaatkan sebagai bahan standar dari PLTA Singkarak. Keberadaan Pembangkit Listrik Tenaga Air ini sungguh sangat berarti bagi masyarakat Sumatera Barat.
Demi meningkatkan kemajuan daerahnya, kecukupan pasokan listrik menjadi salah satu hal nan penting. Apalagi ketika pihak provinsi Sumatera Barat secara gencar mempromosikan bidang pariwisata.
Ketika banyak turnamen atau kegiatan internasional nan diselenggarakan, maka jika listrik tak diperhatikan, hal ini akan menjadi promosi nan buruk. Siapa nan mau tinggal di hotel tanpa alat pendingin pada saat udara sangat panas?
Dengan diolah oleh dua pemerintah daerah, maka banyak nan dapat melakukan perawatan, perapian, dan peningkatan kualitas pelayanan bagi para pengunjung danau ini. Banyak permainan air dan kegiatan wisata lainnya, seperti memancing dan menyantap hidangan ikan khas Danau Singkarak . Dua kegiatan tersebut dapat dilakukan di sekitar danau.
Kalau fasilitas nan tersedia tak memuaskan, orang tentu akan sungkan singgah ke Danau Singkarak. Mereka akan berpendapat, bahwa masih banyak objek wisata nan tidak kalah cantik dari Danau Singkarak.
Provinsi Sumatera Barat ini pun sangat potensial dalam bidang menyuguhkan estetika alamnya. Untungnya, kedua kabupaten itu saling berlomba memberikan nan terbaik kepada para pengunjung. Hal tersebut dilakukan agar pihak investor pun semakin bergairah masuk ke wilayah mereka.
Banyaknya investor nan tertarik menanamkan modalnya di sekitar danau. Maka, lapangan pekerjaan pun akan semakin terbuka lebar. Walaupun orang Padang itu terkenal dengan budaya merantaunya, mereka juga mau tinggal bersama dengan keluarganya bila memang dapat tak merantau.
Merantau itu memang sebagai salah satu teknik melatih hidup. Namun, kalau di daerah sendiri ada nan dapat dilakukan, buat apa pergi dari daerahnya. Inilah nan membuat orang Padang berusaha mendapatkan berbagai ilmu agar dapat dimanfaatkan di daerahnya. Mereka belajar ke daerah lain, selanjutnya kembali ke daerah asal dan membangun daerahnya.
Tour de Singkarak
Kegiatan lomba balap sepeda ini akan diselenggarakan lagi pada tanggal 2-9 Juni. Ada banyak tantangan dalam perlombaan ini. Hadiah nan disediakan pun cukup besar (1,2 miliar rupiah). Akan ada 250 pembalap nan berasal dari seluruh tanah air dan pembalap-pembalap profesional nan berasal dari beberapa negara.
Program tahunan ini didukung oleh pemerintah pusat dan seluruh kabupaten nan ada di Sumatera Barat. Pihak panitia melibatkan ratusan sukarelawan dan akan banyak pendukung peserta nan akan datang.
Artinya ialah bahwa kegiatan tahunan nan berskala internasional ini memberikan kontribusi nan cukup bagus kepada masyarakat Sumatera Barat. Konvoi ekonomi tentu akan sangat cepat meningkat pada saat program sedang berjalan.
Masa persiapan pun telah memberikan geliat nan cukup bagus kepada masyarakat. Apalagi nantinya, saat semua orang telah hadir dan turut menyaksikan kehebatan para pembalap menaklukkan 7 loka nan mempunyai pemandangan sangat menakjubkan di wilayah provinsi Sumatera Barat tersebut.
Ingin mencontoh Perancis nan menjual perlombaan sepeda Tour de France, pemerintah Sumatera Barat menyadari bahwa wilayahnya nan berbukit sebab memang berada di daerah pegunungan, dapat dijual. Tanah nan menanjak dan menurun ini akan menjadi tantangan tersendiri bagi para pembalap. Mereka tentu ingin menaklukkan medan nan sangat bagus tersebut.
Pertama kali diselenggarakan pada tahun 2009. Setelah itu, Tour de Singkarak telah menjadi agenda tahunan. Kegiatan ini bahkan menjadi salah satu agenda dari Union Cycliste Internationale (UCI) dan masuk dalam kalender International Asia Tour.
Hal ini tentu saja sangat menarik para pembalap hebat. Kalau dapat memenangkan perlombaan internasional tersebut, bukan saja uang nan akan didapatkan, tetapi juga para sponsor. Para pemenang ini tentu saja merupakan pembalap profesional.
Kemenangan demi kemenangan akan memberikan popularitas dan kesenangan lainnya. Hasil kerja keras nan cukup membanggakan. Bagi pihak penyelenggara sendiri, keberadaan para pembalap dari banyak daerah dan negara itu memberikan kesan tersendiri. Mereka akan berkisah pada banyak orang tentang estetika Danau Singkarak dan kelezatan menu makanan terutama ikan nan berasal dari danau tersebut.
Fasilitas Danau Singkarak
Banyak loka penginapan di sekitar danau. Harga nan ditawarkan cukup beragam, bergantung pada fasilitas nan ditawarkan. Kalau ingin mengelilingi danau, ada bahtera nan dapat mengantar.
Tentu ada biayanya, tetapi tetap terjangkau. Dibandingkan dengan sensasi estetika nan didapatkan, uang nan keluar buat membayar sewa bahtera itu tak sebanding. Keagungan kreasi Tuhan benar-benar terasa.
Jangan lupa buat menggunakan pelampung sebab danau kaldera ini cukup dalam dan tetap berbahaya bagi nan tak dapat berenang. Ketenangan air menujukan betapa dalamnya danau tersebut.
Pemandangan di sekitar danau nan menghijau dengan udara nan sejuk, rasanya akan membuat pengunjung tidak mau beranjak dari Danau Singkarak. Mereka akan mencoba buat datang lagi.
Persawahan nan terbentang dengan padi nan menguning ialah insentif nan tidak dapat terlupakan. Apalagi kalau telah makan beras solok nan sangat terkenal itu. Rona beras nan putih dengan rasa nan sangat pulen telah menjadi karakteristik khas nasi padang nan sangat mengagumkan.
Tidak hanya berasnya nan enak, ada ikan khas nan hanya dapat hayati di dalam danau nan juga mengudang selera makan. Ikan tersebut dinamakan ikan bilih. Inilah ikan nan tak dapat dikembangbiakan di luar daerah kehidupannya.
Tidak perlu risi dengan rasa kuliner padang nan pedas. Bila tak tahan dengan rasa pedas, dapat meminta makanan nan tak mengandung cabe atau meminta makanan nan digoreng tanpa diberi bumbu pedas.
Buah-buahan nan segar juga banyak terdapat di sekitar danau ini. Masyarakatnya nan ramah membuat liburan ke danau ini akan menjadi memori nan indah. Untuk menuju ke danau pun tak sulit. Jalanan nan bagus dengan angkutan nan cukup banyak, niscaya akan mempermudah perjalanan.
Biayanya cukup terjangkau. Untuk perjalanan selama 2,5 jam dari kota Padang, hanya membayar kurang dari 50 ribu. Bila ingin mengendarai mobil sendiri, ada loka penyewaan mobil. Biaya sewa pun standar.
Ada kereta barah nan melewati danau ini. Kalau ingin mencoba menaiki kereta api, tentu akan membuat perjalanan semakin mengasyikan. Hal nan harus diwaspadai ialah makanan nan pedas. Jangan memaksakan diri kalau tak tahan. Lebih baik meminta dimasakan secara spesifik daripada sakit perut dan tak dapat menikmati estetika danau dengan tenang.