Dampak Korupsi bagi Kehidupan
Korupsi sebenarnya hanya beda tipis dengan aktivitas kejahatan lain seperti mencuri, mencopet, merampok dan sebagainya.Kalau Anda tahu definisi dari aktivitas-aktivitas tersebut, maka Anda juga akan terbayang makna dari definisi korupsi .
Mencuri, mencopet, merampok dan korupsi ialah kegiatan nan sama-sama memiliki tujuan mengambil sesuatu nan bukan menjadi hak miliknya. Sesuatu nan mengakibatkan kesengsaraan bagi orang lain, baik sekala pribadi, keluarga, masyarakat maupun rakyat dari sebuah negara.
Definisi Korupsi
Dari beberapa definisi kegiatan nan merugikan di atas, semuanya memiliki benang merah dengan arti dari korupsi. Jika Anda masih bingung dengan persamaan dan disparitas beberapa bentuk aktivitas di atas, berikut ini beberapa disparitas dan persamaan antara definisi atau makna dari korupsi dengan tindak kriminal lainnya;
1. Mencopet, mencuri dan sejenisnya merupakan tindakan kriminal nan dilakukan oleh seseorang secara sembunyi-sembunyi. Pelakunya tidak perlu memiliki syarat-syarat khusus.
Seorang tidak bersekolah pun dapat melakukannya. Bahkan kebanyakan para pelaku copet dan mencuri pada umumnya mereka-mereka nan tidak cukup mengecap pendidikan. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa aktivitas ini dilakukan oleh orang-orang nan ‘bodoh’.
Mencopet atau mencuri biasa akan memberikan akibat kerugian bagi sedikit orang, misalnya individu maupun keluarga. Jumlah orang nan terbatas sebab skala sesuatu nan dicurinya dalam jumlah kecil.
2. Korupsi sama saja secara tujuan dengan mencopet dan mencuri, yakni mengambil sesuatu nan bukan menjadi hak miliknya.
Bedanya nan pertama terletak pada subjek pelaku. Korupsi biasanya dilakukan oleh orang-orang nan memiliki taraf pendidikan lebih. Loka kegiatannya tertentu melalui kantor, bank, rekening dan hal-hal lain nan merupakan lingkungan orang-orang berpendidikan tinggi.
Korupsi biasanya dilakukan dalam jumlah skala uang nan cukup besar. Dan akibat dari korupsi biasanya cukup besar, tidak hanya mencakup kerugian individu, namun juga masyarakat sebuah negara secara menyeluruh.
3. Korupsi nan memiliki makna nan lebih luas lagi ialah melakukan berbagai tipu daya buat memanipulasi aturan keuangan nan ada. Dan bagian dari hasil uang nan ada dari manipulasi ini akan digunakan buat kepentingan pribadinya sendiri ataupun kepentingan kelompoknya.
Korupsi jenis inilah nan banyak dilakukan oleh para aparat pemerintahan di negara kita. Terutama para orang nan membuat kebijakan. Mereka merancang sedemikian rupa aturan keuangan mengenai beberapa hal misalnya ialah mengenai pembangunan sebuah gedung.
Mereka membuat seolah-olah aturan nan dibutuhkan dalam pembuatan geudng tersebut amatlah besar. Namun sejatinya dalam pelaksanaanya tidaklah sebesar nan tertulis di dalam anggaran. Yang dilakukan ialah mengambil sebagian dari aturan nan telah dibuat buat dimasukan dalam kantong sendiri atau kelompoknya.
Fenomena Korupsi di Indonesia
Indonesia bisa dikatakan sebagai sebuah negara nan sangat kaya, kaya akan sumber daya alam dan juga sumber daya manusianya. Namun dalam hal ini, sumber daya manusia nan dimiliki oleh negara kita bisa dikatakan sangatlah tak berkualitas.
Mereka bisa dibilang sangatlah egois. Karena lebih mengutamakan mengenai kepentingan mereka sendiri. Dengan ini, mereka sering buat mengesampingkan kepentingan dari orang lain.
Hal ini terutama dilakukan oleh para aparat pemerintahan mereka. Dimana sejatinya mereka ialah wakil dari rakyat. Orang nan telah dipilih buat menjadi wakil mereka dalam pemerintahan nan berarti ialah orang nan akan menyalurkan aspirasi rakyat dengan mengutamakan segala kebutuhan dan kepentingan mereka.
Mereka cenderung buat melakukan korupsi sebab berbagai sebab. Misalnya ialah mental dan kepribadian dari pribadi nan melakukan korupsi tersebut. hal ini memang sebuah hal nan sangat mungkin buat terjadi. Karena memang sudah dimulai dari sistem pendidikan nan ada. Dimana sistem pendidikan di negara kita memungkinkan anak buat berbuat curang dalam hal pemerolehan nilai.
Selain itu juga mengenai faktor lingkungan nan menumbuh suburkan korupsi. Korupsi sekan telah menjadi sbeuah budaya. Hampir semua orang sudah melakukan korupsi sehingga hal ini dianggap sebagai sebuah hal nan wajar buat dilakukan.
Bahkan bagi mereka nan tidak melakukan akan memiliki sebuah keharusan buat melakukannya. Atau akan timbul asumsi menjadi orang nan aneh sebab tidak melakukan korupsi.
Namun, dari dua faktor nan disebutkan mengenai penyebab maraknya kasus korupsi yan terjadi di Indonesia ialah mengenai sistem itu sendiri. Dimana buat melakukan asas demokrasi ini dibutuhkan biaya nan tidak sedikit.
Bagi orang nan terjun di global politik maka mereka akan berusaha buat mengembalikan kapital atau biaya nan telah mereka keluarkan sebagai biaya mereka bisa menggapai posisinya.
Inilah nan menjadi faktor dasar mengepa negara kita begitu arak dengan korupsi sebab memang buat melakukan demokrasi banyak uang nan harus dikeluarkan. Dan semua orang tentunya tidak mau melakukan hal tersebut demi hal nan sia-sia. Niscaya menginginkan imbalan.
Selain itu, korupsi nan terjadi di Indonesia juga telah menggurita. Kasus ini telah terjadi hampir di setiap kalangan mulai dari nan terkecil sampai nan terbesar. Seperti nan telah disebutka, korupsi telah menjadi sebuah budaya.
Di tengah-tengah ini semua, sudah muncul sebuah semangat buat memperbaiki keadaan nan jelek ini. ada keinginan dari sebagian masyarakat buat bisa menghilangkan budaya korupsi ini.
Mereka melakukan upaya buat memberantas korupsi dengan melakukan upaya penyidikan terhadap segala hal dengan transparan. Sehingga dengan ini akan lebih mudah buat menangkap para pelaku korupsi.
Hanya saja masalah lain muncul yaitu bahwa upaya ini masih dinilai tebang pilih. Memberantas korupsi tak dilakukan secara menyeluruh. Namun hanya buat orang-orang nan dinilai sudah tidak sejalan lagi.
Selain itu, sanksi nan diberikan kepada para koruptor sangatla ringan. Bahkan bisa dikatakan lebih ringan daripada para pencuri atau perampok biasa. Dan hal ini tak bisa buat menimbulkan imbas jera di dalam masyarakat terutama pada kalangan koruptor.
Lebih parahnya lagi, forum hukum kita pun begitu sangat jelek dalam penerapannya. Para koruptor yng sudah terbukti melakukan korupsi tidakd iminta buat mengembalikan semua hasil korupsinya. Sejatinya hal ini bisa dilakukan buat meningkatkan kesejahteraan rakyat.
Dan kehidupan para koruptor nan ada di dalam penjarapun sangatlah berebda dengan para narapidana nan lain. Mereka tetap bisa merasakan kemewahan dans egala fasilitas nan mereka butuhkan.
Sebut saja ada koruptor nan tetap bisa menikmati fasilitas televisi, lemari es, atau alat eletronik lainnya di sel tahanannya. Dan nan lebih mengherankan ialah bahwa ada nan bisa memiliki pembantu di dalam sel tahanan. Sungguh sangat menunjukkan betapa sistem hukum nan ada di Indonesia masih bisa dibeli dengan uang.
Dampak Korupsi bagi Kehidupan
Korupsi bukanlah hal sepele nan harus selalu mendapat pemakluman hanya sebab telah menjadi sebuah tradisi klasik nan sulit buat diberantas.
Jika kita telah mengetahui bahwa definisi korupsi memiliki pengertian nan cukup signifikan bagi kerugian sebuah kehidupan, maka kita layak bersama-sama memberantas budaya ini. Berikut beberapa akibat penting dampak dari kegiatan korupsi nan sudah cukup akut melanda Indonesia;
1. Menghancurkan sistem perekonomian nasional
Kemiskinan nan melanda Indonesia tidaklah disebabkan oleh kurangnya Indonesia dari ketersediaan sumber daya alam maupun manusia. Kemiskinan nan tidak kunjung berakhir tersebut salah satunya ialah disebabkan budaya korupsi nan telah ditumbuh kembangkan oleh para pendahulu negeri ini. Disamping kesalahan berbagai kebijakan mengolah negeri. Kesenjangan kehidupan pun terjadi, para koruptor (pelaku korupsi) hayati kaya raya, sementara rakyat kian miskin dan menderita.
Anggaran nan seharusnya digunakan buat kepentingan rakyat tak bisa dimaksimalkan buat digunakan. Karena memang secara konkret telah diambil sebagian buat kepentingan perseorangan.
Dengan ini tentunya upaya buat memenuhi kepentingan rakyat akan sangat etrhambat. Akan lebih banyak lagi rakyat nan akan mengalami kesusahan ataupun hayati nan tak layak. Sedangkan di sisi lain, ada sebagian orang nan hayati dengan bergelimang harta. Dimana harta itu sejatinya ialah bukan milikny anamun bisa dengan seenaknya mereka gunakan.
2. Menjatuhkan harga diri bangsa
Indonesia cukup terkenal dengan sistem birokrasi nan memiliki taraf intensitas korupsi nan cukup tinggi. Fakta bahwa Indonesia menjadi sarang para koruptor telah menjatuhkan harga diri bangsa Indonesia di mata global internasional. Akibatnya para investor asing pun berpikir dua kali buat menanamkan saham investasinya di Indonesia.
Itulah beberapa hal mengenai definisi korupsi. Serta bagaimana keadaan korupsi nan ada di Indonesia beserta akibat nan diberikan. Memang sine qua non sebuah upaya nan lebih konkret lagi dalam memberantas korupsi.