Tetap Perlu Pembenahan
Sebagai salah satu universitas negeri Indonesia nan dikenal bergengsi dan berkualitas mutu pendidikannya, Universitas Indonesia (UI) terus meningkatkan standar, termasuk wahana dan prasarana kampus. Sejak isu pemanasan dunia mencuat, UI ikut berpartisipasi "menyelamatkan" alam.
UI, Universitas Terhijau
Pada Desember 2010, UI masuk 15 besar kampus terhijau di dunia. Hal-hal nan telah dilakukan sehingga masuk ke peringkat tersebut antara lain peningkatan wahana transportasi, penanaman pohon, dan pemanfaatan energi.
Dengan bertujuan menjadi green campus , UI menambah wahana kampus. Di Kampus Baru UI nan terletak di Depok ditambah wahana sepeda. Selain membangun shelter sepeda, tersedia pula jalur spesifik sepeda. Hanya dengan memberikan kartu mahasiswa buat dicatat nomornya, seluruh mahasiswa UI bisa menggunakan sepeda tersebut.
Selain sepeda, bus kuning nan biasa dijadikan sebagai angkutan di dalam kampus diganti dengan bus nan "katanya" ramah lingkungan.
UI juga mengubah sebuah lapangan di tengah hutan, nan dulu biasanya dijadikan sebagai loka bermain sepak bola oleh mahasiswa, sebagai kandang rusa. Rusa-rusa tersebut didatangkan dari Kebun Raya Bogor. Terkadang banyak penduduk sekitar kampus nan sengaja membawa anaknya buat melihat rusa tersebut.
Kampus UI nan berada di Depok, Jawa Barat, berdiri di huma seluas 320 hektar. Meskipun banyak bangunan nan didirikan sebagai gedung-gedung kuliah dan pendukungnya, masih banyak pohon nan dibiarkan berdiri kokoh di hutan-hutan di dalam kampus. Ini pula nan menjadikan kampus tersebut terasa asri.
Tetap Perlu Pembenahan
Selain pohon-pohon, banyak danau, baik alami maupun buatan, nan menjadi pendukung "kehijauan" UI. Sayangnya, kebersihan danau tak diperhatikan sepenuhnya. Di pinggir Danau Kenanga, danau nan terletak di dekat Mesjid UI, seringkali ditemukan banyak sampah. Bau nan menyengat juga tercium dari pinggir danau.
Bus kampus nan disebut-sebut ramah lingkungan pun, kenyataannya masih mengeluarkan asap hitam nan tebal. Meskipun sudah membangun jalur sepeda dan meningkatkan kualitas bus kampus, masih banyak kendaraan bermotor di kampus. Bahkan, jumlahnya lebih banyak.
Kekurangan-kekurangan nan masih tampak di kampus nan bertitel green campus tersebut seharusnya bisa diperbaiki. Secara kasat mata, penanaman pohon dan penyelamatan energi di lingkungan kampus berjalan baik. Namun, di setiap fakultas masih dirasakan kekurangan nan tak mendukung terciptanya green campus .
Penanganan sampah dan fasilitas di kampus juga perlu ditingkatkan demi menciptakan kampus nan benar-benar hijau. Namun, akan lebih sukses lagi apabila seluruh penghuni kampus juga turut mendukung. Karena pencerahan dan kemauan buat membangun dan menjaga kampus hijau justru tercipta dari penghuninya.