Otot Jantung

Otot Jantung

Tubuh manusia terdiri atas milyaran serabut otot. Sistem gerakan tubuh dikerjakan oleh otot-otot atas perintah otak. Lembaran otot tubuh manusia terdapat di hampir seluruh bagian organ tubuh manusia. Mereka memiliki ciri dan fungsi nan berbeda. Satu sama lain menjalankan fungsinya secara sistematis dan sinergis. Menurut cara kerjanya, otot terdiri dari otot antagonis, dan otot sinergis . Gerakan tangan nan Anda lakukan ialah hasil kerja otot berlawanan serta sinergis.

Otot berlawanan ialah otot-otot di lengan nan bergerak ke arah nan berlawanan. Otot ini bekerja saat Anda meluruskan atau membengkokkan tangan, menggerakkan tangan menjauhi tubuh atau mendekati tubuh, menurunkan dan mengangkat tangan. Konvoi tangan Anda melibatkan otot bisep dan otot trisep di bagian atas lengan.

Ketika Anda memerhatikan seorang binaragawan menggerakkan otot lengannya, bagian nan terlihat menonjol di bagian lengan atas depan ialah otot bisep. Otot bisep terdiri atas dua tendon, terletak di antara bahu dan sendi siku tangan. Kedua ujung kepala ototnya berada di tulang belikat, lalu membentuk otot perut tunggal di bagian lengan atas.

Fungsi otot tersebut ialah membuat lengan bisa bergerak menekuk (menyiku). Contoh terjadinya gerakan ini dapat dilihat saat menggunakan lengan Anda buat membuka membuka botol. Otot bisep bekerja lebih dulu, lalu trisep di akhir gerakan saat botol sukses dibuka.

Sedangkan otot nan terletak di bawah lengan ialah otot trisep nan inheren pada tulang lengan dan memiliki tiga tendon. Pada saat lengan digerakkan ke atas, otot bisep berkontraksi, sedangkan trisep mengendur dan rileks. Sebaliknya, jika lengan digerakkan ke bawah maka otot trisep nan bekerja, sedangkan otot bisep beristirahat. Fungsi otot trisep ialah memperpanjang serabut otot di persendian siku tangan saat meluruskan lengan.

Otot sinergis ialah otot-otot di lengan bagian bawah nan bergerak ke arah nan bersamaan bertugas menggerakan bagian pergelangan tangan. Gerakan otot ini terjadi saat Anda menengadahkan dan menelungkupkan tangan dan merupakah kinerja bersama antara otot pronator teres dan pronator kuadratus. Otot ini juga berada di area tulang rusuk. Saat Anda bernapas, rongga dada juga otot rusuk bergerak, ini pertanda kinerja otot sinergis .

Otot dalam tubuh secara generik dibagi menjadi tiga jenis, yaitu : Otot Rangka, Otot Halus, dan Otot Jantung.



Otot Rangka

Otot ini inheren pada kerangka tulang, hampir menyelimuti seluruh rangka tubuh manusia . Otot rangka dimiliki oleh semua makhluk bertulang belakang (vertebrata) , berbentuk silindris, bisa bergerak cepat, mempunyai banyak inti sel, dan cepat terasa lelah. Otot ini mempunyai 4 fungsi utama, yaitu:

  1. Mempersingkat gerakan struktur otot-otot nan melekat.
  2. Merespon rangsangan atau kontak dalam sinyal-sinyal listrik nan terjadi dalam tubuh.
  3. Memperluas kapasitas otot agar bisa meregang dan memanjang hingga otot bisa beristirahat normal.
  4. Menjadi otot lebih elastis agar bisa kembali beristirahat ke ukuran panjang semula setelah otot meregang.

Kandungan senyawa kimia di dalam otot rangka atau otot lurik berdasarkan total berat basah otot dalam satuan persen (%) antara lain :

- Air : 72-80

- Benda padat : 20-28

- Protein : 16.5-20.9

- Glikogen : 0.3-3.0

- Lapisan Lipid : 0.4-1.0
- Kolesterol : 0.06-0.2

- Creatine & Phosphocreatine : 0.2-0.55

- Creatinine : 0.003-0.005

- ATP (adenosina triposfat) : 0.25-0.4

- Carnosine : 0.2-0.3

- Anserine : 0.09-0.15

- Asam Amino : 0.1-0.7

- Asam Laktat : 0.01-0.02

- Abu : 1.0-1.5

Kinerja otot lurik diatur dari pusat syaraf . Syaraf motorik merupakan syaraf primer nan melakukan impuls ke otot, hingga menyebabkan kinerja mereka menjadi bersemangat dan berinteraksi dengan saraf sensorik. Selama informasi tentang kondisi otot sampai ke pusat-pusat saraf, metabolisme bekerja dengan sistematis dan memperlambat munculnya kelelahan otot. Kegiatan metabolisme nan berlangsung di tubuh manusia bekerja berdasarkan fungsi otot sinergis.



Otot Halus

Otot halus atau otot polos ini berada di organ-organ bagian dalam tubuh. Struktur dan bentuk sangat berbeda dengan otot rangka. Dia hanya mepunyai satu inti sel di tengah. Otot polos bertanggung jawab pada kontraksi nan terjadi di organ berongga, seperti pembuluh darah, saluran pencernaan, kandung kemih, atau rahim.

Otot ini bisa mengembangkan gaya isometrik per luas penampang nan sama dengan otot rangka. Kinerja otot polos saat terjadi kontraksi, lebih kecil dari pada otot rangka sehingga tak cepat mengalami kelelahan. Tanpa disadari, otot-otot polos di organ dalam tubuh bekerja secara alami, namun tidak terlalu sensitif terhadap rangsangan. Serabut otot nan berkontraksi mencerna makanan di usus besar dan usus halus merupakan bagian dari kinerja otot polos.



Otot Jantung

Jaringan otot jantung ini disebut sebagai miokardium, terletak di area jantung manusia. Miokardium mempunyai ciri unik mirip dengan otot rangka. Serabut ototnya berbentuk lurik, namun lebih kecil dan lebih pendek dari serat otot rangka. Rata-rata panjangnya 5-15 mikrometer, diameternya 20-30 mikrometer. Otot ini mampu menyelaraskan panjangnya dari sisi satu ke sisi lainnya dibandingkan dengan serat otot rangka. Struktur mikroskopis otot ini unik sebab sel-selnya bercabang sehingga mereka secara bersamaan bisa berinteraksi dengan beberapa serat otot jantung.

Sel-sel otot nan dikelilingi oleh endomysium mirip dengan sel-sel otot rangka. Tetapi bagian dari saraf otonom jantung tak membentuk persimpangan spesifik seperti nan ditemukan pada otot rangka. Struktur percabangan dan keterkaitan nan luas dari serat otot jantung memungkinkan buat stimulasi jantung menyebar ke sel-sel miokard di sebelahnya.

Gerakan ini tak memerlukan rangsangan. Meskipun rangsangan saraf eksternal bisa meningkatkan atau mengurangi kontraksi otot jantung, otot jantung juga mampu secara impulsif melakukan gerakan tersebut. Seperti nan terjadi pada otot rangka, ukuran serabut otot jantung juga bisa meningkatkan secara fisik, tetapi secara kuantitas sporadis sekali mengalami peningkatan.

Pada proses konvoi otot di seluruh bagian tubuh, adakalanya terjadi kesalahan letak otot atau mobilitas otot itu sendiri. Biasanya hal ini disebabkan oleh kesalahan gerakan atau stess otot di bagian eksklusif sehingga terjadi otot kaku di area tersebut. Seringkali otot bagian bahu, leher, punggung, juga kaki mengalami hal seperti ini. Otot punggung nan kaku disebabkan oleh perubahan struktur tulang belakang di usia eksklusif atau ketegangan otot secara tiba-tiba saat beraktivitas. Kurang berolahraga dapat menjadi penyebab primer otot kaku, namun aktivitas olahraga nan hiperbola juga menjadi salah satu pemicu stress otot.

Untuk itu, agar kinerja seluruh otot di bagian tubuh Anda berlangsung dengan baik, lakukan stimulasi gerakan tubuh secara wajar dan penuhi asupan protein serta vitamin dengan dosis seimbang. Bagaimanapun, otot nan terjaga dengan baik akan menghasilkan metabolisme tubuh nan baik pula.