Tips Menghindari Malpraktek

Tips Menghindari Malpraktek

Kasus malpraktek kedokteran ialah sebuah proses di mana terjadi kesalahan mekanisme dalam penanganan seorang pasien nan dilakukan dokter. Kesalahan ini dapat berupa kesalahan diagnosa, kesalahan pemberian terapi maupun kesalahan dalam hal penanganan pasien oleh dokter.

Pada berbagai kasus malpraktek kedokteran, pasien merupakan pihak nan dirugikan. Bukan hanya kerugian secara materiil, namun nan lebih primer ialah kerugian pada kejiwaan dan mental pasien serta keluarganya.

Sebab, tidak sporadis kasus malpraktek kedokteran ini dapat mengancam jiwa seorang pasien nan berakibat pada hilangnya nyawa seorang pasien. Apabila nyawa dapat diselamatkan, ada juga nan berdampak pada munculnya stigma pada seseorang.

Di Indonesia, hak-hak pasien kasus malpraktek kedokteran belum banyak digunakan oleh para korban malpraktek ini. Salah satunya diakibatkan belum banyak pasien di Indonesia nan memahami peraturan nan tercantum dalam Undang-Undang Kesehatan nan menjamin hak-hak pasien dalam mendapatkan layanan kesehatan.

Hal ini selain sebab pengenalan nan masih kurang, taraf pendidikan masyarakat di kalangan menengah bawah belum cukup mampu buat memahami masalah Undang-undang nan dianggap rumit. Akibatnya, banyak pasien nan akhirnya hanya dapat pasrah ketika mendapatkan masalah dalam pelayanan kesehatan. Khususnya ketika menjadi korban malpraktek tersebut.



Tips Menghindari Malpraktek
  1. Pilihlah loka pengobatan nan memiliki reputasi baik. Jangan ragu buat memilih lokasi nan lebih jauh, meski pun di dekat loka tinggal kita ada juga loka nan memberikan pelayanan kesehatan, namun belum memiliki reputasi.
  2. Jangan takut buat meminta dokter nan kita percayai buat menangani pasien. Jika kita ragu pada dokter nan disodorkan, lebih baik katakan buat meminta dokter nan kita percaya.
  3. Jangan ragu buat selalu bertanya pada dokter atas tindakan medis nan dilakukannya. Tanyakan mengenai diagnosa, dasar tindakan nan dilakukan, dan juga mengenai apa kegunaan atas tindakan medis nan dilakukan dokter tersebut.
  4. Tanyakan mengenai jenis obat nan diberikan dokter. Sebab, tidak sporadis demi mengejar komisi dari perusahaan distributor obat, ada oknum dokter nan memberikan daftar obat lebih banyak dari komposisi normal nan dapat diminum pasien.