Love and Care Induction

Love and Care Induction

Apa hubungannya boncengan sepeda anak dengan keluarga harmonis? Jawabannya ada pada artikel ini.

Keluarga serasi ialah keluarga nan dapat menyeimbangkan kebutuhan lahir dan batin dalam kehidupannya. Keluarga nan penuh syukur terhadap segala hal nan telah diberikan olehNya. Pembentukan keluarga serasi ini melalui berbagai macam proses, dan setiap keluarga satu dengan keluarga lainnya mempunyai alur kehidupan dan permasalahan nan berbeda.

Ada beberapa metode nan digunakan buat memberikan input dalam pembentukan keluarga nan harmonis. Dari metodologi agama, kebudayaan, psikologi dan berbagai macam lagi disiplin ilmu nan membedah lalu mengupas cara-cara buat membentuk keluarga nan harmonis.

Ini ialah hal nan bagus dan sangat menarik. Hal nan lebih menarik lagi ialah bahwa dalam tulisan ini, akan kita tinjau satu pemandangan lain nan berkaitan dengan pembentukan keluarga serasi menggunakan metode boncengan sepeda anak.



Sejarah Sepeda

Sebelum mengupas mengenai boncengan sepeda, ada baiknya kita mengenal sang sepedanya terlebih dahulu. Sepeda sebagai sebuah wahana transportasi tanpa mesin. Ia lebih dikenal dengan nama kereta angin. Eyang buyutnya sepeda, di perkirakan dikenal sejak abad 18 di Prancis.

Pada saat itu di Prancis dikenal dengan nama velocipede . Selama beberapa waktu, velocipede berproses di Prancis, rancang bangunnya belum menggunakan besi. Waktu itu masih menggunakan kayu, yaitu sepeda kayu.

Pada tahun 1818 ada seorang Jerman nan bernama Baron Karl Drais Von Sauerbront nan sukses menyempurnakan velocipede . Saat itu dalam benak Baron, ia hanya ingin memudahkan mobilitasnya sebagai pegawai pengawas hutan Baden nan mempunyai gerak tinggi.

Ia pun mulai menyempurnakan velocipede . Ciptaannya tersebut ternyata masih dianggap setengah-setengah oleh sebagian orang. Hal ini dikarenakan, jika diperhatikan sekilas ada kerja sama bentuk antara kereta kuda dan sepeda. Orang pun lebih bahagia menjuluki kreasi Baron dengan nama “Dandy Horse”, yaitu ereta kuda dari sepeda.

Pada tahun 1839, Kirkpatrick Macmillan seorang pandai besi dari Skotlandia pun membuat terobosan berikutnya dalam global sepeda. Ia sukses membuat mesin spesifik buat sepeda. Mesin spesifik ini bukan berarti mesin seperti dalam mesin motor. Mesin nan dimaksud ialah suatu instalasi sepeda nan menggunakan engkol.

Engkol ini sudah mulai digerakkan dengan kaki dikayuh dan dihubungkan dengan kemudi atau setang sederhana. Orang nan lain lagi, yaitu Ernest Michaux pada tahun 1855 membuat pemberat engkol sehingga sepeda dapat melaju dengan lebih stabil.

Inovator nan lain, yaitu Pierre Lallement pada tahun 1865 memperkuat roda dengan menambahkan lingkaran besi di sekeliling roda. Hal ini sekarang lebih dikenal dengan nama velg . Ia juga memperkenalkan roda sepeda sisi depan nan lebih besar daripada roda belakang.

Namun demikian, kemajuan nan signifikan dari sebuah sepeda baru sukses dirasakan ketika ditemukan teknologi pembuatan baja berlubang. Disusul dengan munculnya teknik penyambungan besi serta inovasi karet sebagai bahan dasar ban, tetapi pada saat itu belum juga ditemukan metode buat menahan goncangan sepeda saat dikendarai.

Suspensi sepeda masih belum nyaman buat dikendarai. Hal ini membuat para pengendara sepeda sering sakit pinggang. Kondisi ini membuat sebagian masyarakat menyindir inovasi Lallement sebagai sepeda penggoyang tulang atau boneshaker .

Kondisi ini memunculkan pilihan tersendiri terhadap sepeda nan mempunyai roda tiga pada tahun 1880.Trend sepeda roda tiga ini sangat populer kala itu. Trend sepeda roda dua kembali naik, saat pabrik sepeda pertama di global dimunculkan pada tahun 1885 di Conventry Inggris.

James Starley ialah pionir nan sangat memahami perkembangan tersebut, apalagi setelah John Dunlop menciptakan teknologi ban angin. Laju sepeda pun tidak lagi berguncang-guncang meremukkan tulang punggung. Inovasi berikutnya pun bermunculan. Inovasi setang nan dapat digerakkan, perbandingan gigi, dan sebagainya.

Sejak saat itu berjuta-juta orang mulai menggunakan sepeda sebagai alat transportasi. Pionirnya ialah Amerika dan Eropa. Berbagai nama merek pun muncul hingga sekarang. Bahkan sepeda dengan merek eksklusif nan merupakan warisan kuno, namun masih dapat digunakan, harganya saat ini dapat mencapai puluhan juta rupiah.

Variasi jenis sepeda pun bermunculan, dan digunakan sinkron dengan kebutuhan dan tuntutan medan nan harus dilalui. Sebagai contohnya, ada sepeda BMX- Bicycle Moto Cross, yaitu jenis sepeda nan digunakan buat melintasi track-track alam nan rumit.

Ada juga sepeda mini, sepeda lipat, sepeda gunung dan masih banyak lagi. Dalam era sekarang pun, penemuan dalam global sepeda masih terus berlanjut. Termasuk dalam global sepeda anak.



Sepeda Anak dan Inovasinya

Boncengan sepeda anak, sebagai sebuah penemuan berkendara buat layanan keluarga, ini ialah sebuah inovasi kreatif nan menarik. Kehadiran media ini, dimunculkan dari kebutuhan sebuah keluarga dalam menyikapi tuntutan transportasi nan perlu mereka miliki sebab keterbatasan nan ada.

Ada berbagai macam kreativitas bentuk boncengan ini. Bahan pembuatan boncengan pun beragam, ada nan berasal dari rotan, alumunium atau kombinasi keduanya.



Love and Care Induction

Keluarga niscaya membutuhkan nan namanya cinta dan kasih sayang. Kedekatan antara orangtua dan anak dapat dibangun dari adanya hubungan secara intens terus menerus, sikap saling menghargai dan menyayangi. Untuk sebuah keluarga nan orangtuanya ialah pekerja keras, sangat dianjurkan buat menyediakan waktu spesifik berbagi dengan putra-putrinya secara khusus.

Hal ini ialah proses buat menanamkan nilai-nilai dalam sebuah keluarga. Nilai gotong royong, kesehatan olahraga, kemandirian, kedewasaan, kekompakan dan persaudaraan nan erat dan lain sebagainya.

Proses penanaman atau induksi ini dilakukan dengan penuh cinta dan kasih sayang. Kedekatan orangtua dan anak nan terjalin melalu fase ini akan membuat anak mempunyai memori nan kuat terhadap keluarga.

Salah satu aktivitas nan dapat dilakukan sebagai media utilisasi atau media pemanfaatan buat menyampaikan pesan cinta afeksi ini ke dalam diri sang anak ialah dengan bersepeda bersama. Demi kenyamanan dan keselamatan sang anak, maka perlu disiapkan wahana dalam aktivitas tersebut, yaitu boncengan sepeda anak nan kondusif dan nyaman.

Kenyamanan ialah syarat awal agar pesan afeksi dapat terekam dalam memori sang anak. Kedekatan antara orangtua dan anak akan terwujud dengan baik jika hal ini dilakukan. Love and care induction nan dilakukan dengan menggunakan metode utilisasi terhadap boncengan sepeda ialah media nan tepat buat membangun kebersamaan di dalam keluarga.



Bersepeda Membentuk Kesehatan Keluarga

Di dalam tubuh nan sehat terdapat jiwa nan kuat. Keluarga nan sehat ialah dambaan setiap keluarga di Indonesia. Untuk membentuk keluarga sehat, bersepeda ialah salah satu jalan keluarnya. Kenyataan bersepeda sebagai sebuah kegiatan nan menyenangkan ialah hal nan dapat kita amati di mana-mana.

Lomba-lomba sepeda gembira banyak diadakan dengan berbagai macam hadiah nan menarik. Hal ini merupakan inisiatif dari penyelenggara buat lebih mengakrabkan kegiatan bersepeda sebagai suatu olah raga alternatif nan ringan, dan mudah diikuti oleh siapa pun.

Anak-anak pun perlu diperkenalkan dengan kegiatan ini semenjak dini. Cara memperkenalkannya ialah dengan melibatkan langsung sang anak dengan sepeda. Harapannya ialah anak mulai mencintai sepeda sejak kecil dan dapat membentuk kesehatan bersama ayah bundanya menggunakan sepeda.

Sejarah panjang sebuah sepeda ternyata menarik buat disimak. Kita pun dapat mengambil sisi positif dari perkembangan ini. Keakraban dan cinta kasih di dalam keluarga dapat dibentuk serta ditingkatkan.

Akhirnya, sepeda pun dapat menjadi lambang cinta dan harmonisasi dalam keluarga. Hal ini dapat diwujudkan buat seluruh keluarga di mana pun melalui sepeda, dan itu dapat diawali dari membuat atau membeli secara spesifik boncengan sepeda anak.