Penemuan Seni Lukis Prasejarah di Indonesia
Di luar Indonesia, seni rupa prasejarah bisa ditemukan di dinding-dinding gua di negara-negara Eropa seperti Prancis, Afrika, serta di beberapa loka di daratan Asia seperti di India dan Thailand. Di negara-negara tersebut ternyata seni lukis muncul lebih tua dibandingkan dengan masa prasejarah di Indonesia.
Penemuan Seni Lukis Prasejarah di Indonesia
1. Inovasi Di Indonesia
Di Indoneisa seni lukis ditemukannya pertama kali oleh C.H.M. Heeren-Palm pada 1950 di Leang Patae, Sulawesi Selatan, berupa lukisan dinding di gua. Lukisan tersebut berupa cap-cap tangan, nan dibuat dengan cara merentangkan tangan di dinding gua nan ditaburi dengan cat berwarna merah.
Di dinding tersebut juga ditemukan lukisan seekor babi rusa nan sedang melompat dengan anak panah nan tertancap di tubuhnya. Barangkali, lukisan ini mengandung pesan dan makna sebagai suatu asa agar mereka sukses berburu di hutan. Babi rusa digambarkan dengan garis-garis berwarna merah.
2. Gua Burung
Di sini ditemukan pula cap-cap tangan oleh Van Heekeren. Cap-cap tangan tersebut terletak kira-kira 8 meter di atas permukaan tanah. Di dinding-dinding nan lain ditemukan pula cap-cap tangan, namun warnanya agak kabur sehingga tak memungkinkan buat diteliti.
3. Gua Jarie
Di gua Jarie, dekat Saripayang lukisan cap tangan ditemukan oleh C.J.H. Franssen. Kemudian, Van Heekeren melakukan penelitian di gua tersebut dan ditemukan sebanyak 29 buah lukisan cap-cap tangan.
4. Leang Lambattorang
Penemuan lainnya ialah di Leang Lambattorang di sekitar Maros berupa lukisan babi-rusa dan tiga cap tangan sebanyak 40 buah. Di sekitar loka itu, di Leang Pattae Kere ditemukan lukisan babi-rusa distilir dengan cap-cap tangan dengan panjang 1 meter.
5. Daerah Sulawesi Tenggara
Tepatnya di pulau Muna, lukisan cap tangan terdapat di gua Lasabo, Tangga Ara, Metandono, dan Kobori. Di loka ini gaya lukisannya berbeda dengan di gua-gua sebelumnya. Selain cap-cap jari tangan, terdapat juga lukisan dengan bermacam-macam objek, yaitu manusia dalam berbagai posisi (sedang melakukan suatu kegiatan), dan binatang (rusa, kuda, buaya, anjing, kadal, dan binatang lainnya).
6. Maluku
Lukisan-lukisan di dinding gua ditemukan oleh J. Roder pada 1937 tepatnya di Pulau Seram, sepanjang Teluk Seleman. Lukisan dinding tersebut berada di lima loka nan berbeda, dengan bentuk dan rona nan berbeda. Yang pertama berwarna merah dan kondisinya sudah rusak, nan kedua berwarna putih kondisinya masih baik.
Lukisan-lukisan nan ditemukan tersebut berupa bentuk kadal, manusia dengan perisai, orang dengan posisi jongkok dan posisi tangan nan diangkat, semuanya berwarna merah. Sedangkan pada lukisan nan berwarna putih, objeknya berupa lukisan burung dan perahu.
Masih banyak penemuan-penemuan di gua-gua di Indonesia, di antaranya di sungai Toala, di kepulauan Kei, gua Dudurmunir, dan lain-lain. Semua lukisan tersebut menggambarkan kehidupan sosial-ekonomi dan kepercayaan masyarakat kepada dewa-dewa.