Gambaran Hari Kiamat - Tidak Cinta Dunia
Citra hari kiamat telah diterangkan dengan jelas dalam beberapa surat nan ada dalam Al Quran. Citra hari kiamat memberikan peringatan kepada kita akan beberapa hal, yaitu ada awal maka tentu akan ada akhir. Ada malam ada siang. Ada hujan ada kemarau. Segala sesuatu nan ada di global ini akan berakhir. Bayi, balita, anak-anak, remaja, dewasa, tua, dan kemudian mati. Itulah peringatan dari citra hari kiamat.
Gambaran hari kiamat nan ada dalam kitab kudus menandakan bahwa segala sesuatu nan ada di global ini niscaya akan berakhir. Tak selamanya kita berada pada kondisi tertentu. Bila produk makanan ada tanggal kadaluwarsanya, pun dengan kita sebagai makhluk.
Gambaran Hari Kiamat - Apa nan Kita Lakukan Akan Dipertanggungjawabkan
Gambaran hari kiamat juga memberikan peringatan kepada kita bahwa apa nan kita lakukan di global ini niscaya akan dipertanggungjawabkan. Ibarat sebuah ujian, selama di global kita akan selalu diwajibkan buat mengerjakan ujian.
Saat ini, kita sedang mengikuti tes dan saat pengawas ujian meniupkan peluit tanda berakhirnya tes, tidak ada nan dapat kita lakukan selain menyerahkan kertas ujian buat dinilai. Tak ada waktu lagi bagi kita buat menghapus lembar jawaban, memperbaiki, atau mengecek kembali sebab waktu tes sudah habis. Pun dengan kehidupan kita di global ini.
Maka bila kita sadar bahwa saat ini kita sedang menjalankan tes sebagai makhluk-Nya, kita niscaya akan mengerjakan soal-soal tes tersebut dengan sebaik-baiknya agar tak remidi apalagi sampai tak lulus.
Gambaran Hari Kiamat - Global Hanyalah "Mainan"
Dunia hanyalah mainan sebab suatu saat akan berakhir. Kapan berakhirnya? Suka-suka nan membuat mainan. Seperti ketika kita bermain boneka atau robot, di dalamnya kita menentukan peran, lalu kita memprogram mainan kita sesuka hati kita. Kapan kita berhenti bermain? Apakah kita akan bermain selamanya? Tentu saja tidak.
Gambaran hari kiamat mengingatkan kepada kita agar tak cinta dan memuja global sebab pada dasarnya global hanyalah "mainan" dan "senda gurau" semata. Namun, tidak berarti kita dapat bersantai-santai sebab global hanya mainan. Esensinya ialah kita berbuat sebaik mungkin selama di global dan sadar bahwa global ini hanya sementara dan segala sesuatunya akan kita pertanggungjawabkan kelak.
Gambaran Hari Kiamat - Tidak Cinta Dunia
Gambaran hari kiamat memberikan peringatan pada kita buat tak cinta dunia. Salah satu karakteristik cinta global ialah ketika mendapatkan kenikmatan akan lupa dan terlena, sedangkan ketika mendapatkan cobaan akan merasa menjadi orang nan paling menderita di dunia. Diberi cobaan sedikit sudah galau. Pun diberi kesenangan sedikit sudah merasa di atas angin dan sombong.
Gambaran Hari Kiamat - Berbuat nan Terbaik
Gambaran hari kiamat mengajarkan pada kita buat berbuat sebaik-baiknya. Beribadah kepada sang pencipta dan berbuat baik kepada sesama ialah poin krusial nan harus kita lakukan.
Gambaran Hari Kiamat dalam Surat Al-Waqiah
Salah satu surat dalam Al Quran nan menyinggung tentang citra hari kiamat ialah surat Al-Waqiyah. Dalam surat tersebut disebutkan beberapa citra hari kiamat, yaitu: " Apabila bumi diguncangkan sedahsyat-dahsyatnya. Dan gunung-gunung dihancurluluhkan sehancur-hancurnya. Maka jadilah ia debu nan berterbangan. " (QS. Al-Waqiah ayat 4-6). Itulah citra hari kiamat dalam Surat Al-Waqiah.
Gambaran Hari Kiamat dalam Surat Al-Zalzalah
Dalam surat Al Zalzalah juga diterangkan citra hari kiamat nan nanti akan terjadi, yaitu:
" Apabila bumi diguncangkan dengan guncangan nan dahsyat. Dan bumi telah mengeluarkan beban-beban berat nan dikandungnya. Dan manusia bertanya. Apa nan terjadi pada bumi ini?. Pada hari itu bumi menyampaikan beritanya. Karena sesungguhnya Tuhanmu telah memerintahkan nan sedemikian itu padanya. Pada hari itu manusia keuar dari kuburnya dalam keadaan berkelompok-kelompok buat diperlihatkan kepada mereka balasan semua amal perbuatannya. Maka barang siapa mengerjakan kebaikan sebesar zarah pasti dia akan melihat balasannya. Dan barang siapa mengerjakan kejahatan seberat zarah pasti dia akan melihat balasannya ." (QS. Surat Al- Zalzalah ayat 1-8)
Dua surat tersebut telah memberikan citra hari kiamat kepada kita. Apa nan ada di global ini niscaya akan musnah, seluruh jagat raya beserta isinya tanpa terkecuali. Itulah citra hari kiamat.
Dalam surat di atas juga diterangkan bahwa pada saat itu semua nan sudah wafat akan dihidupkan kembali buat dimintai pertanggungjawaban dan ditimbang amal kebaikan serta keburukannya selama di dunia. Bila timbangan kebaikan lebih besar daripada keburukan, maka surga ialah loka sebaik-baiknya kembali. Sebaliknya, bila timbangan keburukan nan lebih berat, maka neraka ialah loka nan pantas.
Gambaran hari kiamat tersebut tidak hanya sekadar imbasan jempol semata. Bahkan para pakar di global telah memberikan pernyataan bahwa umur bumi memang akan semakin tua. Seperti halnya manusia nan sudah tua pada umumnya, bahwa setelah tua zat atau makhluk hayati atau materi niscaya tak akan dapat difungsikan lagi, dengan kata lain mati/ musnah. Jadi, masihkah ada nan belum percaya bahwa hari kiamat itu ada?
Gambaran Hari Kiamat - Perkuat Iman buat Menghadapi Hari Kiamat
Menjelang akhir zaman akan terjadi banyak sekali kerusakan, mulai dari kerusakan alam hingga kerusakan moral. Sesuatu nan dulu dianggap tabu, menjelang akhir zaman akan dianggap biasa. Berzina misalnya, dulu dianggap tabu oleh siapa pun dan kelompok mana pun, namun rupanya saat ini hal tersebut sudah biasa.
Bahkan di negara-negara maju, remaja putri nan masih tetap taat menjaga keperawanannya dianggap tak gaul dan ketinggalan zaman. Berlaku pula buat hal-hal lainnya.
Rasulullah pernah berkata bahwa tak ada penyakit nan lebih berbahaya selain penyakit bernama cinta dunia. Beberapa karakteristik dari sikap seseorang nan cinta global ialah ketika diingatkan atau diberi tahu akan citra hari kiamat, orang tersebut akan mengingkari sebab terlena dengan kenikmatan dunia.
Orang nan cinta global juga tak akan percaya dengan citra hari kiamat seperti nan telah disebutkan dalam kitab sucinya. Bagi para pecinta dunia, wafat ya mati, tak ada pembalasan atau nan sejenis. Itu sebabnya, selama di global mengapa tidak dinikmati buat bersenang-senang semaksimal mungkin sebab kalau wafat sudah tak dapat menikmati semuanya.
Satu-satunya cara buat mempersiapkan diri pada hari kiamat ialah dengan mempertebal iman. Cara buat mempertebal iman tidak lain dan tidak bukan ialah dengan mengingat kematian serta memperbanyak ingat tentang citra hari kiamat.
Bagaimana bila ternyata kita masih hayati saat hari kiamat tiba? Tentu kita akan sangat menderita. Karena sudah disebutkan bahwa umat nan paling sengsara ialah umat nan masih hayati ketika akhir zaman tiba. Bila kita berada pada zaman tersebut, pastilah kita akan menjadi seseorang nan paling menderita.
Gambaran Hari Kiamat - Buat Apa Berusaha?
Ada beberapa pihak nan memiliki pendapat tidak ada gunanya berusaha toh nanti juga akan mati. Citra hari kiamat dipahami buat menjadi seseorang nan santai dan tak berbuat apa-apa dan bukan sebaliknya. Setiap hari duduk dan diam. Setiap hari makan dan tidur saja. Atau mungkin setiap hari berdoa tanpa usaha.
Bila kelompok nan satunya disebut dengan cinta dunia. Maka kelompok ini disebut dengan kelompok nan pasrah dan tak mau berusaha. Toh akan mati, toh kalau dikubur tak membawa uang, toh semua akan kembali. Buat apa bekerja. Buat apa belajar.
Pemahaman tersebut tentu ialah pemahaman nan salah. Bekerja, belajar, dan beribadah kepada Sang Pencipta justru kapital nan kita miliki ketika kita kembali. Ada tiga amal nan tak akan pernah putus sekalipun kita meninggal, yaitu amal jariyah, ilmu nan bermanfaat, dan doa anak sholeh.
Jadi, benarkah pengetahuan akan gambaran hari kiamat akan membuat kita tak melakukan apa-apa? Tentu saja tidak.