Sifat Aluminium
Aluminium bagi kaum wanita khususnya ibu-ibu ialah logam nan dibutuhkan pada alat-alat rumah tangga. Meski dari segi harganya tak melambung seperti logam emas dan logam perak, aluminium mempunyai kelebihan dan kekurangan dibandingkan logam lain. Para pakar di bidang logam menyampaikan kalau logam ini asal katanya berakhiran -ium .
Awal Mula Aluminium
Awalnya, aluminium belum diberi nama seperti nan kita kenal secara generik sekarang ini. Mulanya orang-orang Yunani dan Romawi memberi sebutan aluro , kemudian pada tahun 1807, ada seorang ilmuwan bernama Davy mengajukan proposal buat nama logam ini. Mungkin harapannya agar logam nan penuh dengan daya guna ini semakin populer di masyarakat luar Yunani dan Romawi.
Proposal ilmuwan nan bernama Davy berkebangsaan Inggris telah disetujui, hingga akhirnya nama aluro berubah nama menjadi aluminium. Akhiran -ium juga banyak dimiliki oleh nama unsur logam lain, seperti kromium, magnesium, dan nama logam-logam lainnya. Begitulah cerita singkat awal mula ditemukannya aluminium di muka bumi ini. Semakin mendalam ilmu itu dikaji, maka akan semakin banyak tambahan ilmu bagi kita.
Keberadaan Aluminium
Hal menarik selanjutnya nan akan kita gali yaitu bagaimana keberadaan aluminium di global ilmu pengetahuan khususnya Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Jika dilihat dari nama dan perubahan namanya, aluminium bisa digolongkan dalam Ilmu Kimia. Itu pernyataan dari para ahlinya. Kenapa?
Di dalam ilmu kimia, logam ini dapat dikaji dan diteliti lebih lanjut dibandingkan di ilmu lain. Aluminium termasuk logam nan paling banyak berlimpah di bumi ini. Lambang unsurnya Al, nomor atom 13.
Meski banyak ditemukan di bumi ini, tapi aluminium tak mudah ditemukan di alam bebas sebab berada di kerak bumi dalam jumlah banyak. Dalam tabel periodik unsur nan biasanya menjadi karakteristik khas Ilmu Kimia, logam ini masuk ke dalam golongan 13 bersama unsur nan lain segolongannya, di antaranya boron, galium, indium, dan talium.
Sifat Aluminium
Seperti nan disampaikan di awal tulisan tadi, aluminium memang tak memiliki harga seperti halnya logam emas dan perak. Setelah dilakukan proses produksi, ternyata membutuhkan biaya produksi nan jauh lebih besar hingga harga jualnya tak lebih baik dibanding logam mulia lainnya.
Wajar saja jika negara maju seperti Jepang, telah berhenti buat melanjutkan proses peleburannya. Padahal, sinkron warta nan beredar Jepang termasuk negara nan paling banyak menggunakan dan memanfaatkan logam ringan ini nomor dua setelah Amerika.
Logam ini mempunyai beberapa sifat nan berkaitan erat dengan manfaatnya. Berwarna putih keperak-perakan dan lunak. Logam ini banyak ditemukan di kerak bumi. Jika telah mengalami proses tertentu, maka sifatnya juga mengikuti perubahan itu sinkron keperluan nan diharapkan. Berikut beberapa sifat nan dapat kita kenali dari aluminium .
- Salah satu penghantar panas alias konduktor dan penghantar listrik nan sangat baik sehingga ekonomis energi.
- Bersifat terang sebab mempunyai sifat pantul nan lebih kuat dibanding cermin.
- Bersifat ringan sebab beratnya sepertiga dari berat logam besi dan logam baja, bahkan logam tembaga.
- Bersifat mudah jika dilakukan pada proses pembentukan sebab logam ini gampang bila dirakit/disambung dengan logam/material lainnya. Alat penyambung/perakitnya misal dengan solder, pengelasan, sambungan mekanis, atau dapat juga cara penyambungan lain.
- Bersifat tak berbahaya sebab tak beracun.
- Bersifat menarik misalnya buat hiasan meski tak dilakukan proses lebih lanjut misalnya hanya dengan disikat atau dicat dengan ciptaan rona nan menarik.
- Bisa didaur ulang dengan cara mengolahnya lewat proses peleburan dilanjutkan dengan membentuknya menjadi produk sinkron keinginan dan ciptaan masing-masing orang. Mendaur ulang logam ringan ini akan menghemat biaya, energi, dan mengurangi pencemaran lingkungan.
- Tidak bersifat magnetik/nonmagnetik.
- Bersifat kuat pada suhu nan dingin (ketangguhannya dalam suhu dingin sangat baik, dapat di bawah suhu sekitar kurang dari 150 derajat celcius.
- Tidak mudah karatan alias korosi sehingga mengurangi rasa cemas bagi penggunanya maka cocok buat peralatan dapur dan alat-alat nan memerlukan bahan tahan karat.
Proses Penambangan Aluminium
Sama halnya dengan logam-lagam nan lain, aluminium juga mengalami proses penambangan. Aluminium dapat ditambang dari biji bauksit nan jumlahnya banyak di permukaan bumi ini. Kadar pada bauksit nan ditambang guna kebutuhan industri sekitar 40-60 persen.
Proses nan terjadi selanjutnya, biji bauksit digiling dan dihancurkan hingga merata dan halus. Lalu melewati proses pemanasan guna mengurangi kadar air. Akhirnya, diperoleh bauksit nan mengalami proses pemurnian.
Proses Pemurnian Aluminium
Proses ini lanjutan dari proses penambangan aluminium di atas. Setelah bauksit mengalami proses pemurnian dengan metode Bayer dengan menghasilkan alumina, proses selanjutnya ialah bauksit dicampur dengan larutan kimia (misal larutan kimia berupa kaustik soda), lalu campuran bauksit dengan kaustik soda dipompa ke dalam tabung tekan dan dilakukan pemanasan.
Kemudian dilanjutkan proses penyaringan, diikuti proses penyemaian guna menghasilkan endapan alumina basah ( hydrated alumina ). Alumina basah dicuci lalu dikeringkan melalui pemanasan hingga suhu sekitar1200 derajat Celcius.
Proses Peleburan Aluminium
Proses peleburan alumina dengan metode HallHeroult . Prosesnya secara sederhana bisa dijelaskan sebagai berikut. Alumina dilarutkan dengan kriolit di tungku (disebut pot). Dinding tungku (pot) terbuat dari karbon dan bagian luar terbuat dari baja. Proses ini membutuhkan 50 sampai dengan 150 kiloampere.
Pada intinya, dari proses ini, dapat diperoleh kesimpulan, kebutuhan listrik buat satu kg Al sekitar 12-15 kWh. Rinciannya satu kg aluminium hasil dari dua kg alumina dan setengah kg karbon.
Manfaat Aluminium bagi Kehidupan Manusia
Layaknya logam nan lain, seperti emas. Emas sebelum diolah/diproduksi dan dimanfaatkan dengan optimal para ahlinya, nilai jual alias hemat dan khasiatnya bagi manusia ada perbedaan. Begitu pula dengan aluminium. Logam ini sebelum diolah alias diproduksi belum optimal dimanfaatkan sebab bentuknya bongkahan dan tak menarik.
Segala sifat nan ada pada aluminium tak akan ada artinya jika hanya bentuk orisinil atau murninya. Setelah mengalami proses produksi dan penemuan dari para ahlinya, logam ringan ini nan awalnya hanya berupa bongkahan logam dapat diubah dan dimanfaatkan menjadi alat-alat rumah tangga, transportasi, industri, hiasan dan lain-lain.
Di global otomotif, aluminium biasanya sering digunakan sebagai pelapis lampu pada mobil agar tampak terang. Selain itu, juga dapat dimanfaatkan di industri sebagai bahan pembuatan pesawat terbang, buat membuat tawas, buat tutup botol susu, botol minuman ringan, buat alat-alat peemancar radio/ televisi, dan sebagainya.
Manfaatnya nan begitu besar bagi kehidupan manusia, menjadikannya logam nan diperhitungkan dan dijaga keberadaannya. Manusia tak boleh boros ataupun rakus memanfaatkannya. Jika logam nan penuh kegunaan ini habis, maka manusia sendiri nan akan menanggung kerugiannya. Logam penuh kegunaan ini tak boleh hanya dipandang sebelah mata, tetapi harus dipandang dengan cukup teliti dan hati-hati.
Bagi kita nan sering memanfaatkan berbagai logam, sewajarnya menaruh perhatian akibat penggunaan logam terhadap kesehatan lingkungan. Menambah wawasan tentang logam jangan hanya terhenti pada logam aluminium saja, tetapi masih banyak logam lain nan dapat kita pelajari sebagai tambahan pengetahuan bagi kita.
Khususnya bagi wanita sangat krusial buat memperluas cakrawalanya di beberapa hal tentang logam. Kenapa? Sebab wanita ialah pengatur rumah tangga nan aktivitasnya seringkali berhubungan dengan peralatan nan dibuat dari logam.
Hal ini didasari fakta tentang adanya dampak negatif dari bahan-bahan atau peralatan nan mengandung unsur-unsur kimia merugikan. Informasi logam nan lain bisa Anda simak dan baca pada tulisan-tulisan lain. Semoga tulisan tentang aluminium ini dapat bermanfaat bagi Anda nan membacanya.