Efek Bahasa

Efek Bahasa

Sejak dahulu orangtua sering membacakan kumpulan dongeng sebelum tidur buat anak-anaknya. Para psikolog dan pemerhati pendidikan anak juga ternyata menyarankan hal serupa bagi perkembangan anak. Kalau ada orangtua nan kesulitan menemukan satu kisah nan baik buat anak-anaknya, internet telah menjadi satu wahana menemukan begitu banyak kisah nan menarik bagi anak-anak. Orangtua hanya butuh kemauan dan keinginan buat membantu anaknya menjadi anak nan berkarakter. Dongeng nan penuh dengan bahan ajar tentang kehidupan itu ialah wahana pembentukan karakter juga.



Kisah Berulang

Ternyata membacakan sesuatu buat anak, baik itu sebelum tidur maupun saat sedang senggang, bagus buat merangsang pertumbuhan otak anak dan memperkaya perbendaharaan kosakata anak. Lebih luas lagi, dengan membacakan kumpulan dongeng sebelum tidur bagi anak, orangtua dapat menanamkan nilai-nilai kehidupan sebagai bekalnya nanti. Inilah salah satu wahana mendidik generasi nan akan datang.

Cara berkomunikasi seperti ini juga akan membuat anak kelak menjadi orang nan tahu bagaimana berbicara dengan anak-anak. Tidak seperti nan dilakukan oleh Presiden Susilo Bambang Yudoyono. Ketika melihat anak-anak nan tertidur saat ia berpidato dalam rangka peringatan Hari Anak Nasional, darahnya naik dan dia emosi, Ia minta anak-anak itu dibangunkan. Padahal anak-anak itu telah hadir sejak pagi pukul 6 dan menunggu selama kurang lebih 3,5 jam. Kalau mereka tiba di loka pukul 6, bayangkan pukul berapa mereka bangun pada hari itu? Pantas saja kalau mereka mengantuk.

Ditambah dengan bahasa dalam pidato Pak Presiden nan sangat jauh dari jangkauan pikiran anak-anak. Presiden juga membaca teleprompter atau sebuah alat bantu pidato, sesuatu nan seharusnya tak diperlukan. Hadirin nan dihadapi bukanlah orang dewasa. Mereka ialah anak-anak nan hanya ingin melihat dan mendengar pemimpin negaranya berbicara kepada mereka dengan bahasa cinta. Bahsa afeksi nan mereka harapkan. Seharusnya Presiden bertanya apakah anak-anak itu lelah dan beliau meminta maaf sebab datang terlalu lama sehingga membiarkan anak-anak menunggu.

Beliau juga dapat bertanya apakah anak-anak bahagia atau tidak. Komunikasi dengan berdialog nan santai ialah salah satu hal nan diharapkan oleh anak-anak. Suasana ketika orangtua membacakan cerita dongeng itu akan sangat tertanam di hati anak-anak sehingga ia juga belajar bagaimana mendengarkan dan menerima pedagogi dari orang lain. Contoh ialah satu hal nan sangat krusial dalam perjalanan kehidupan seorang anak. Jangan sampai mereka nanti menjadi pemimpin nan tak ramah kepada anak-anak.

Rasulullah itu sangat paham bagaimana berbicara dengan anak-anak sebab Rasulullah tahu bahwa anak-anak ialah penerus generasi. Kalau anak-anak tak dididik dengan baik, maka kemajuan dan kesejahteraan serta kedamaian hayati generasi di masa depan juga niscaya terganggu. Kisah ini akan berulang. Jadi berikan contoh nan baik bagaimana mendidik, maka anak-anak itu nanti akan tumbuh dewasa dan tahu juga bagaimana mendidik anak-anaknya.



Efek Bahasa

Jangan dikira bahwa membacakan cerita atau dongeng sebelum tidur itu tak akan berefek kepada tata bahasa dan cara anak memahami satu cerita. Anak-anak nan biasa mendapatkan cerita ketika sebelum tidur akan menjadi anak-anak nan pandai mengelola kata sehingga ia tak akan kesulitan dalam membuat tulisan atau karangan. Dalam hal ini orangtua harus tahu bagaimana memilih satu karya atau cerita nan mempunyai susunan kalimat nan baik dengan pemilihan kata nan tak akan memberikan imbas negatif kepada anak.

Kalimat-kalimat dengan kata-kata pilihan itu akan selalu menjadi satu kenangan dan mengendap dalam memori anak. Bila perlu, orangtua mengarang sendiri kisah nan sinkron dengan keadaan anak-anaknya. Ketika anak sedang sedih, dapat membuat kisah bagaimana bangkit dari kesedihan, Tidak harus dibahas kesedihan nan sedang dialami oleh anak. Mereka akan mengerti bahwa kisah itu ialah satu contoh bagi mereka bagaimana mengatasi satu masalah nan sedang dihadapi.

Kalau anak sedang menghadapi masalah dengan temannya. Buatlah cerita tentang bagaimana cara berteman dan bagaimana menghadapi teman nan mempunyai sikap dan tingkah laku nan berbeda-beda. Setelah kisah itu selesai dibacakan, ajaklah anak diskusi. Diskusi dengan santai saja. Jangan sampai membela anak mati-matian dan juga jangan sampai menyalahkan anak dalam permasalahan tersebut. Cobalah buat bersikap adil dan tak memihak siapapun.

Mungkin saja anak dapat salah dan mungkin juga temannya nan salah. Anak cenderung mencari perlindungan. Bila anak selalu dibela, ia akan menjadi besar kepala dan akan bersikap egois. Ia tidak mampu bersikap adil kepada teman-temannya. Kalau hal ini terjadi, tentu saja bukan sesuatu nan menyenangkan. Pemahaman tentang tumbuh bunga anak akan membuat orangtua tahu memilih dongeng nan bagus bagi anak-anaknya.

Beberapa Kisah Kumpulan Dongeng Sebelum Tidur

Berikut ini ialah beberapa kisah dalam kumpulan dongeng sebelum tidur baik dari dalam maupun luar negeri, nan sarat akan pesan moral. Dongeng-dongeng ini dapat diganti alur dan karakternya pun dapat ditambahi atau dikurangi. Sesuaikan dengan keadaan anak dan jangan terlalu terikat dengan kisah nan sebenarnya. Improvisasi itu malah akan membuat anak merasa senang. Bila perlu ajaklah anak buat membuat kisah sendiri.

Kisah Semut dan Merpati

Cerita ini mengisahkan seekor semut nan jatuh ke sungai saat sedang berjalan-jalan. Lalu datang seekor merpati menyelamatkannya dengan sebatang ranting. Saat si merpati terancam jiwanya sebab berada dalam bidikan senapan seorang pemburu, si semut menjerat kaki pemburu dengan ranting tadi. Kisah ini akan menarik kalau ditambahi dengan penggambaran tentang loka kedua hewan itu berada. Misalnya, mereka sedang berada di sebuah desa nan tenang dengan kehidupan nan tenang pula.

Jadi selain tahu tentang kisah itu, anak berlatih membayangkan keadaan satu daerah. Pesan moral dari kisah ini ialah bahwa kita harus mengingat selalu jika ada seseorang nan pernah menyelamatkan atau berbuat baik kepada kita. Saat ia berada dalam kesulitan atau membutuhkan bantuan, bantulah ia semampu kita. Kalaupun tak akan berjumpa dengan orang tersebut, doakanlah ia agar mendapatkan balasan nan setimpal. Setiap hal nan baik itu niscaya akan dibalas dengan kebaikan juga. Balasan itu dapat cepat, dapat lambat.

Kisah Angsa dan Telur Emas

Cerita ini mengisahkan seorang petani nan menemukan seekor angsa dan membawanya pulang lalu merawatnya. Saat tiba waktunya angsa bertelur, ternyata telurnya bukan telur biasa, melainkan emas. Karena ketamakannya, petani lalu memotong si angsa sebab ia berpikir ada lebih banyak telur emas di dalam tubuh angsa. Bukannya menemukan telur lain, petani malah merugi sebab angsa nan sudah wafat tak akan mungkin dapat bertelur lagi.

Kisah ini mengandung pesan moral bahwa ketamakan dapat membawa orang pada kerugian nan lebih besar, sedangkan kesabaran akan berujung pada keuntungan. Jika saja petani bersabar menanti waktu angsa bertelur lagi sambil merawatnya dengan memberi makan nan baik baik, ia akan terus mendapat telur emas hingga jangka waktu nan lebih lama lagi.

Kalau merasa cukup, maka kehidupan ini akan terasa lebih menyenangkan dan membahagiakan. Kalau selalu ingin lebih, terkadang malah tak dapat lagi menikmati semua kekayaan itu. Padahal kekayaan hakikatnya ialah fasilitas nan akan membantu kehidupan setelah kematian. Hal ini akan terjadi kalau kekayaan itu digunakan pada jalan nan baik dan benar.

Kisah Anjing dan Bayangannya

Cerita ini mengisahkan seekor anjing nan sedang membawa tulang di mulutnya lalu melewati sebuah sungai. Ketika melihat bayangannya dalam air, ia menyangka itu ialah anjing lain nan juga membawa tulang. Ia lalu menyerbu anjing itu dan berusaha merebut tulang nan dibawanya. Alhasil ia malah tercebur dan tulang nan tadinya berada dalam mulutnya hilang terbawa arus sungai. Pesan moral, jika terlalu rakus tanpa perhitungan, maka apa nan sudah berada dalam genggaman akan hilang tidak berbekas.

Kisah Semut dan Belalang

Cerita ini mengisahkan seekor belalang nan datang minta makanan ke keluarga semut. Saat itu akan datang musim dingin. Keluarga semut memiliki banyak persediaan makanan sebab selama musim panas mereka rajin mengumpulkan makanan. Sementara si belalang hanya sibuk membuat lagu. Pesan moralnya ialah ada saatnya bermain dan ada saatnya bekerja dan menabung buat mempersiapkan hari-hari sulit kita.