Metode Penyelesaian Masalah
Saat ini, polusi udara dan kerusakan lingkungan nan lain sudah sangat memprihatinkan, terutama di kota besar seperti Bandung dan Jakarta. Makalah lingkungan hayati menyebutkan bahwa di Jakarta, saat ini ruang terbuka hijau atau taman kota hanya tersedia sebesar sembilan persen dari luas holistik kota. Idealnya, sebuah kota besar harus menyediakan 30 persen huma buat ruang terbuka hijau.
Apa nan terjadi dengan Jakarta saat ini? Kota itu hampir tenggelam. Setiap hujan tiba niscaya terjadi banjir dan menimbulkan masalah bagi masyarakatnya sendiri.
Anehnya, para pejabat kota malah menyalahkan alam sebagai penyebab semua kerusakan di kota tersebut. Mereka bilang bahwa ini semua diakibatkan oleh cuaca nan saat ini sedang ekstrem. Kenapa mesti menyalahkan alam, toh alam akan memberi reaksi sinkron dengan aksi manusia nan menempatinya.
Selain kota Jakarta, sekarang juga sudah muncul kota-kota besar nan tak lagi mementingkan keramahan lingkungan. Hampir 70 persen bagian dari kota dijadikan objek pembangunan nan lebih mementingkan laba individu dibandingkan dengan kepentingan masyarakat umum.
Misalnya, kota Bandung nan dulu terkenal ramah lingkungan, serba hijau, dan tertata rapi, kini telah berubah menjadi kota dengan gunungan sampah nan meruah. Hal ini tak hanya diungkapkan dalam makalah lingkungan hidup, tapi juga di berbagai media mengenai kondisi lingkungan saat ini.
Bahkan beberapa waktu nan lalu, kita menemukan kejadian mencengangkan nan diakibatkan oleh timbunan sampah nan menggunung tersebut. berpuluh-puluh orang tewas dampak terkena timbunan sampah saat hujan membandang.
Akan tetapi, kejadian seperti ini nampaknya hanya menjadi intermezzo kilat nan hanya numpang lewat dalam warta teleisi dan media massa lainnya. Tidak ada upaya nan baik dari pemerintah maupun masyarakatnya buat mengubah keadaan tersebut menjadi lebih baik.
Masyarakat tetap membuang sampah pada loka nan tak seharusnya, serta melakukan berbagai pencemaran udara dengan melakukan kegiatan nan meningkatkan emisi karbon ke udara.
Sementara itu, pemerintah tetap saja dengan upaya alakadarnya mengingatkan masyarakat buat tak membuang sampah sembarangan, tak merokok di loka umum, atau hal lainnya tanpa ada hukuman nan tegas.
Untuk itulah, keberadaan ruang terbuka hijau menjadi sangat penting, terutama di wilayah perkotaan nan sudah sangat padat dengan bangunan, kendaraan, dan jalan-jalan nan tak dilengkapi dengan drainase.
Dengan terciptanya ruang terbuka hijau, diharapkan bisa tercapai ekuilibrium lingkungan nan alami dan sebagai salah satu solusi mengatasi rusaknya lingkungan. Permasalahan ruang terbuka hijau akan kita bahas pada makalah lingkungan hayati berikut.
Makalah Lingkungan Hayati : Ruang Terbuka Hijau
Hal pertama nan harus dilakukan sebelum kita membahas ruang terbuka hijau dalam makalah lingkungan hayati ialah definisi dari ruang terbuka hijau itu sendiri. Dengan adanya definisi dan klarifikasi nan tepat mengenai hal tersebut, masyarakat diharapkan mampu mengambil kegunaan serta berusaha buat dapat mewujudkan ruang terbuka hijau minimal di daerah loka tinggal mereka masing-masing.
Ruang terbuka hijau ialah pemberian ruang sebagai huma terbuka tanpa bangunan nan mempunyai ukuran bentuk dan batas geografis eksklusif dengan status dominasi siapa pun, baik pihak partikelir maupun pemerintahDi dalam ruang tersebut, kita bisa menanam berbagai tumbuh-tumbuhan dan pohon-pohon besar, baik pohon buah, pohon hias, atau pun kayu sebagai karakter utama, ditambah dengan tumbuhan perdu atau semak juga herba dan epilog tanah lain sebagai tumbuhan pelengkap.
Di ruang tersebut, atau nan dapat kita sebut taman kota, boleh juga dilengkapi dengan benda-benda lain sebagai penunjang fungsi ruang terbuka hijau atau taman kota, seperti kolam air mancur dan loka duduk kayu atau besi sebagai wahana generik bagi masyarakat nan datang ke taman kota.
Oleh sebab itu, jika kita lihat dari status dominasi lahan, taman kota bisa berupa kawasan kehutanan atau kawasan bukan hutan, termasuk di dalamnya tanah hak milik pribadi.
Luas ruang terbuka hijau atau taman sebuah kota telah disepakati dalam KTT bumi nan dilaksanakan di Rio de Janerio, Brazil tahun 1992 dan di Johannesburg. Afrika Selatan tahun 2002 bahwa luas ruang terbuka hijau di sebuah kota nan ideal sedikitnya 30 persen dari luas kota. Angka 30 persen tersebut masih dapat berubah sinkron dengan kondisi fisik kota dan lingkungan sosial nan tercipta.
Fungsi Ruang Terbuka Hijau
Selain definisi nan sinkron dengan ruang terbuka hijau, dalam makalah lingkungan hayati nan dibuat pun penulis harus menyertakan fungsi dan tujuan diwujudkannya ruang tersebut. Dengan fungsi dan tujuan nan bisa dimengerti, masyarakat diharapkan mampu memahami kondisi lingkungan saat ini serta bisa bersama-sama mewujudkan lingkungan nan serasi dan ramah.
Fungsi ruang terbuka hijau sangat beragam, namun fungsi utamanya ialah buat memperbaiki kualitas lingkungan. Fungsi pemugaran nan paling primer dari terciptanya ruang terbuka hijau di kota-kota besar dan di permukiman padat penduduk nan sudah sangat banyak polusinya ialah kemampuannya menyerap karbon dioksida dan menghasilkan oksigen melalui proses fotosintesis.
Selain itu, ruang terbuka hijau pun berfungsi sebagai huma resapan air sehingga bisa berperan sebagai pengatur tata air kota atau daerah setempat.
Dengan resapan air nan cukup, hujan besar sekali pun tak akan membuat masyarakat kelabakan sebab mendapat bala banjir di daerah mereka. Apalagi jika pohon-pohon nan tumbuh di lingkungan terbuka masih berupa pohon-pohon besar nan mampu menampung air dalam jumlah nan banyak.
Keberadaan ruang terbuka hijau di kota-kota besar sering kali tak merata bahkan kurang sama sekali, seperti di Bandung dan Jakarta.
Fenomena ini berpengaruh terhadap tak optimalnya fungsi ruang terbuka hijau buat pemugaran lingkungan setempat. Kita hanya tinggal menunggu waktu alam akan memberi reaksi terhadap aksi manusia nan hayati di dalamnya.
Jika kita tak segera memperbaikinya, alam pun tak sungkan buat memberi bencana. Contoh riil nan dapat kita cermati ialah banjir nan terjadi di kota Jakarta nan tak kunjung reda, atau bala lain nan terjadi di kota-kota besar lainnya sehingga keadaan lingkungan kita menjadi semakin tak nyaman.
Metode Penyelesaian Masalah
Seperti nan sudah disinggung di atas, masalah lingkungan hayati nan ada saat ini ialah kurangnya ruang terbuka hijau nan membuat masyarakat sulit mendapatkan kondisi lingkungan nan ramah terhadap tubuh mereka sendiri.
Di dalam makalah lingkungan hayati nan baik, tentu tak hanya definisi dan fungsi serta tujuan nan harus dijelaskan. Metode penyelesaiannya pun harus diuraikan sebagai petunjuk awal bagi masyarakat buat dapat mengubah kondisi lingkungan hayati menjadi lebih baik.
Makalah lingkungan hayati tak hanya menyajikan fakta berupa permasalahan lingkungan, tapi juga memberikan solusi cermat bagi masyarakat buat dapat menghindari, mencegah, dan menanggulangi permasalahan tersebut.
Jika makalah lingkungan hayati nan dibuat mengenai ruang terbuka hijau, maka solusi nan ditawarkan pun harus selaras dengan masalah nan diajukan dan dijelaskan.
Metode nan dapat dipakai dapat berupa pemberian inspirasi mengenai alat-alat nan dapat digunakan dalam kehidupan lingkungan, seperti penyediaan wahana loka sampah nan banyak dan baik (layak), atau dapat juga dengan cara memberikan penyuluhan generik disertai contoh nan baik pula dari pihak pemerintah.
Jika keduanya dapat dilakukan secara bersamaan, maka hal itu akan lebih baik. Misalnya saja, kita dapat memberikan cara buat menyaring air kotor atau keruh menjadi air nan higienis dengan menggunakan bahan-bahan alam seperti sabut kelapa dan tawas.
Setelah itu, kita juga berikan penyuluhan kepada masyarakat generik buat lebih mengetahui dan peduli terhadap kondisi lingkungan saat ini. Pemerintah berhak memberikan hukuman nan tegas apabila ada masyarakat nan melakukan pelanggaran terhadap kode etik lingkungan hidup.
Sanksi nan diberikan dapat berupa denda, atau kurungan sementara agar pihak nan melakukan pelanggaran jera dengan ulah nan telah diperbuatnya.
Dengan pemberian hukuman tersebut, masyarakat juga dididik buat lebih menghargai loka tinggalnya sendiri. Kota-kota nan rapi dan higienis mencerminkan masyarakat nan tinggal di dalamnya.
Dengan demikian, selain menjadikan masyarakat pintar melalui pendidikan formal, pemerintah juga seyogyanya mampu memberikan pendidikan nonformal nan bersifat humanisme dibandingkan akademis.
Makalah lingkungan hayati nan dijelaskan tersebut diharapkan juga mampu menginspirasi para pendidik lainnya buat membuat solusi cermat dan cerdas dalam mengatasi permasalahan lingkungan nan ada saat ini. Bukan hanya buat tujuan akademis, tapi juga buat dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Seputar Makalah Lingkungan Hidup
Manusia merupakan bagian dari konsep lingkungan hayati nan banyak dipelajari akhir-akhir ini. Sebab, manusia merupakan kunci primer buat mendapatkan lingkungan hayati nan sehat. Hal ini juga banyak disebutkan dalam berbagai makalah lingkungan hayati ketika disampaikan pada lembaga diskusi atau seminar.
Tersebutkan dalam makalah lingkungan hidup, manusia memiliki peran nan tak sedikit dalam menciptakan lingkungan hayati nan sehat. Ini terjadi sebab manusia merupakan makhluk hayati nan paling banyak berhubungan dengan lingkungan hidup. Dalam arti, manusia bukan saja sebagai pengguna lingkungan tersebut saja, namun juga mampu berperan buat menjadikan lingkungan hayati itu seperti apa nan mereka inginkan.
Kerusakan lingkungan hayati nan saat ini banyak terjadi salah satunya sebab peran besar kaum manusia sebagai perusak. Mereka melakukan berbagai aktivitas nan berpotensi menurunkan kualitas sebuah lingkungan hidup. Seperti melakukan pencemaran, proses pengelolaan lingkungan nan kurang sehat serta tak menjaga lingkungan nan ada di sekitarnya.
Padahal, dalam berbagai makalah lingkungan hayati sudah sering disebutkan bahwa semua pihak memiliki tanggung jawab nan sama dalam menjaga lingkungan hayati ini. Namun dalam prakteknya masih banyak masyarakat nan kurang menganggap krusial perawatan lingkungan hayati di sekitar mereka berada.
Menjaga Lingkungan Hidup
Jangankan mencoba membuat semacam Makalah lingkungan hidup, nan sederhana barangkali pamflet, sekedar pamflet ekologi, nan berisi ajakan. Karena salah satu kunci dalam menjaga lingkungan hidup, dimulai dengan adanya kemauan dan niat nan tulus. Sementara, buat proses dan cara nan ditempuh dapat disesuaikan dengan kondisi nan dihadapi. Tanpa adanya kemauan dan niat nan tulus, maka proses penjagaan lingkungan hayati hanya menjadi sebuah wacana tanpa ada tindakan nyata. Tidak ada alasan bagi seseorang buat mengatakan tak memiliki kemampuan dalam menjaga lingkungan sekitar dimana dirinya tinggal. Selama ada kemauan, maka niscaya akan ada sebuah jalan dalam proses penjagaan lingkungan hidup.
Proses menjaga lingkungan hayati dapat dimulai dari hal nan terkecil nan paling dekat dengan kita. Seperti memulai dari dalam rumah. Untuk proses ini langkah nan dapat dilakukan ialah dengan mengelola sampah rumah tangga.
Caranya ialah dengan memulai memilah dan memilih sampah nan dikelompokkan menurut jenisnya. Seperti buat sampah nan dapat didaur ulang, sebaiknya digabungkan dengan jenis sampah nan sama. Demikian pula buat sampah nan berkategori cepat membusuk atau organik, digabungkan dengan sampah nan sejenis. Sementara buat sampah nan tak dapat didaur ulang dan tak mudah membusuk dikelompokkan dengan jenis sampah nan sama.
Dengan demikian, hal ini akan memudahkan pengelolaan sampah tersebut di loka penampungan. Selain itu, proses pemilahan ini akan menjadikan jenis sampah nan bersifat merusak lingkungan, seperti sampah daur ulang dan anorganik dapat tertangani dengan baik. Jika ini dapat dilakukan, maka tanah dan lingkungan dapat dihindarkan dari sampah nan sedemikian tersebut.
Selain dengan cara teknis pengelolaan sampah, proses menjaga lingkungan hayati dapat pula dilakukan dengan cara menanamkan pencerahan bagi semua anggota keluarga. Sejak kecil, anggota keluarga harus dapat ditanamkan kesadarannya buat membuang sampah pada tempatnya.
Baik itu ketika di rumah, di perjalanan maupun di loka terbuka lainnya. Apabila tak ada loka sampah, maka biasakanlah buat menyimpan sementara sampah nan ada tersebut di kantung plastik. Barulah setelah ditemukan loka sampah, kita dapat membuang sampah tersebut di loka tersebut.
Hal lain nan perlu ditumbuhkan ialah dengan menghilangkan budaya membuang sampah ke dalam sungai. Perlu diketahui bahwa salah satu penyebab bala banjir nan banyak terjadi penyebabnya antara lain menumpuknya sampah di genre sungai. Sampah-sampah tersebut berasal dari limbah rumah tangga maupun dari sampah nan dibuang sembarangan dan terbawa arus air.
Untuk mengatasi hal ini, kita dapat mencegahnya dengan cara membuat loka penampungan sampah sementara di halaman rumah. Jika memungkinkan, buatlah loka penampungan sampah buat memisahkan sampah sinkron dengan jenisnya. Sehingga dapat dipilih mana sampah nan masih dapat didaur ulang dan mana sampah nan harus dimusnahkan.
Apabila di halaman rumah tak terdapat cukup ruangan, dapat dilakukan alternatif lain. Seperti dengan membuat loka sampah massal, seperti nan banyak dilakukan di lingkungan kota. Sehingga satu loka sampah dapat digunakan buat beberapa rumah, dimana nantinya sampah-sampah tersebut akan diangkut oleh dinas terkait guna dibawa ke loka penampungan akhir.
Makalah Lingkungan Berdasarkan Ekologi.
Makalah lingkungan hayati dapat di dasarkan pada permasalahan ekologi. Ekologi ialah cabang dari biologi nan difokuskan pada inspeksi organisme nan hayati di lingkungan alam. Ekologi melihat bagaimana organisme berinteraksi dengan lingkungan dan satu sama lain, dan mereka mempelajari sistem nan kompleks dan saling berhubungan nan mempengaruhi kehidupan di Bumi.
Ekologi juga kadang-kadang dikenal sebagai biologi lingkungan, dan ada sejumlah subdisiplin dalam cabang ilmu-ilmu nan berhubungan dengan topik eksklusif nan menarik, seperti interaksi antara manusia dan lingkungan alam.Para peneliti dalam ekologi pada banyak makalah lingkungan hayati bisa mempelajari individu, populasi, komunitas, dan ekosistem. Pada tiap tingkat, ada lebih banyak hal buat belajar tentang.
Lingkungan alam biasanya sangat saling berhubungan, peneliti bisa fokus pada satu populasi tanaman atau hewan, misalnya, dan menemukan makanan ternak nan dihasilkan bukan dari proses kimia melainkan alam nan lebih sehat, mulai dari bagaimana populasi nan membentuk lingkungan fisik dengan bagaimana organisme lain berinteraksi dengannya.
Sebagai contoh, populasi ruminansia bisa membuat jalur dan lubang air, membentuk tanah, dan mereka juga bisa mempengaruhi populasi tanaman dengan mengonsumsi beberapa jenis tumbuhan, meninggalkan orang lain saja, dan buang air biji tanaman nan bisa digunakan buat menyebarkan diri. Dan semua ini aspek nan luar biasa krusial nan dapat di angkat di dalam makalah lingkungan hidup.Memang melihat makalah lingkungan hayati di abad 20, ekologi menjadi sangat menarik, bahkan mendorong kegiatan manusia nan memiliki imbas memperbaiki setelah adanya tindakan merusak pada lingkungan.
Karena manusia mudah khilaf, dan tetap mampu menjelaskan bahwa manusia dapat memiliki pengaruh nan sangat besar dan tak selalu menguntungkan pada alam. Misalnya, pembuangan polutan ke sungai bisa menyebabkan berbagai perubahan di alam, seperti paving lebih huma basah bisa menghilangkan habitat dan menempatkan stres pada hewan dan tumbuhan nan digunakan buat tinggal di sana. Semua ini dapat di angkat dalam makalah lingkungan hidup.
Bank Sampah
Di beberapa wilayah sudah muncul istilah sebuah aktivitas nan dinamakan bank sampah. Berbeda dengan jenis bank pada umumnya nan banyak dikenal, bank sampah memanfaatkan sampah sebagai alat transaksi.
Di sini, para nasabah nan berasal dari masyarakat lingkungan akan memasukkan tabungan ke bank sampah. Bedanya, tabungan tersebut tak berwujud uang melainkan berupa sampah dari bahan anorganik. Oleh pengelola bank sampah, tabungan dari para nasabah tersebut akan dinilai dengan mata uang dan selanjutnya dicatat dalam pembukuan. Ini pun baik di angkat dalam makalah lingkungan hidup.
Para pengelola bank sampah kemudian akan memilih semua sampah nan masuk tersebut. Untuk sampah nan dapat didaur ulang, akan dilakukan proses daur ulang bekerjasama dengan perusahaan pengolah daur ulang. Sementara buat sampah nan masih dapat dimanfaatkan, mereka akan mengolahnya menjadi barang kerajinan nan selanjutnya dijual. Hasil penjualan tersebut kemudian dikumpulkan dan akan dikembalikan kepada para nasabah sebagai hasil tabungan mereka.
Konsep ini dinilai sangat bermanfaat dalam menjaga kebersihan sebuah lingkungan. Selain itu, juga dapat membantu masyarakat dalam memperoleh penghasilan tambahan melalui pembagian hasil tabungan sampah. Manfaat lain dari keberadaan bank sampah ini ialah mampu menyerap tenaga kerja dari masyarakat sekitar sehingga mampu mengurangi angka pengangguran. Apabila konsep ini mampu dikembangkan secara intensif, pasti kualitas lingkungan sehat nan banyak dijabarkan dalam berbagai makalah lingkungan hidup, dapat tercapai.