Berkenalan dengan Sirsak

Berkenalan dengan Sirsak

Sirsak. Rasanya nan segar bisa menggoyangkan lidah. Anda akan memiliki sensansi tersendiri ketika menikmati buah nan satu ini. Kandungan airnya nan begitu banyak memberikan kesegaran ketika menyantapnya. Untuk menemani sarapan Anda, buah nan bernama latin Annona Muricata ini, dapat diolah menjadi selai buat olesan roti.

Tak hanya buahnya, daun sirsak pun dapat dimanfaatkan. Khasiat daun sirsak begitu berperan dalam membunuh sel-sel kanker. Ya, itulah obat kanker nan tidak menguras biaya. Pohonnya terdapat di mana-mana, bahkan di pekarangan rumah Anda sekali pun.

Para peneliti di AS, meneliti bahwa daun Graviola atau nan dikenal daun sirsak ini mengandung zat anti-kanker ( Annonaceous Acetogenin ). Zat ini mampu membunuh sel-sel kanker tanpa mengganggu sel-sel sehat di dalam tubuh.



Berkenalan dengan Sirsak

Sirsak ialah buah nan bias tumbuh dengan fertile di Indonesia. Tidak perlu repot-repot buat menanam pohon sirsak sebab tumbuhan ini mudah buat tumbuh dan bisa ditanam di mana saja. akan lebih baik jika pohon sirsak ditanam di loka dengan kandungan air nan cukup.

Tanaman pohon sirsak bukanlah berasal dari Indonesia. Asal mulanya dari tanaman pohon sirsak ialah dari Karibia, Amerika Tengah dan Amerika Selatan. Sirsak juga memiliki nama lain selain nama dari sirsak itu sendiri. Nama lain dari sirsak ialah nangka belanda atau durian belanda.

Selain kedua nama tersebut, buah sirsak juga memiliki nama-nama lain bergantung pada daerahnya. Di daerah Madura, buah sirsak dikenal dengan nama nagka buris. Di Bali sirsak disebut dengan nama srikaya jawa. Di Aceh disebut dengan nama deureuyan belanda.

Walaupun sebagian besar menyebut buah sirsak dengan embel-embel nama Belanda, namun buah ini bukanlah berasal dari Negara Belanda. Buah sirsak berasal dari Amerika, sedangkan belanda memiliki andil dalam penyebarannya.

Seperti nan kita ketahui bahwa bangsa kita atau wilayah nusantara ini pernah menjadi jajahan dari pemerintah Belanda. Buah sirsak dibawa pada masa itu yakni tepatnya pada abad ke-19 ke Nusantara. Maka sangat wajar sekali jika penyebutan buah ini selalu dikaitkan dan diberi nama dengan nama