Mnafaat Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi niscaya tak begitu asing di telinga Anda. Citarasa nan berbeda dari makanan pada umumnya ialah daya tarik sendiri nan dimiliki oleh makanan jenis ini. Sebagian besar dari masyarakat Indonesia juga boleh jadi merupakan penggemar variasi makanan nan satu ini.
Keunikan Makanan Fermentasi
Makanan memang merupakan satu hal krusial dalam hayati manusia nan tak dapat digantikan oleh apapun. Keberadaannya seolah menjadi kekayaan global masakan nan ada di dunia.
Keberadaan makanan tanpa dibarengi dengan embel-embel apapun sudah merupakan lambang sebuah kekayaan. Ketika sebuah negara memiliki banyak cadangan bahan makanan buat rakyatnya, maka negara tersebut sebenarnya sudah dapat dikategorikan sebagai negara kaya. Terlebih jika makanan tersebut kemudian diolah dengan berbagai cara. Makanan fermentasi salah satunya.
Pengolahan makanan sudah sejak lama juga ikut menyumbang dalam terciptanya berbagai sensasi rasa dalam setiap masakan. Selain berpengaruh terhadap citarasa, pengolahan makanan juga berperan dalam menjaga kandungan nutrisi nan ada pada setiap bahan makanan. Lalu bagaimana dengan kandungan nutrisi nan ada pada setiap makanan fermentasi?
Ketika membicarakan mengenai pengolahan makanan, Anda niscaya pernah mendengar sebuah tips nan mengatakan bahwa ketika memasak sayuran, pastikan buat tak terlalu matang. Hal tersebut ternyata bisa mengurangi kandungan vitamin dan zat krusial lainnya nan terkandung dalam sayur. Jika demikian, bagaimana nasib makanan fermentasi? Apakah kandungan alami dalam makanan tersebut akan ikut hilang atau malah bertambah sebab proses pengolahannya nan unik?
Pertanyaan tersebut selintas niscaya menghinggapi pikiran Anda. Makanan fermentasi memang memiliki kesamaan nan ajaib. Makanan jenis ini cenderung memiliki banyak perubahan. Mulai dari rasa hingga bentuk nan terlihat tak terlalu segar. Jadi, wajar jika pertanyaan tersebut sedikitnya pernah dan sempat terlintas. Padahal, makanan fermentasi juga memiliki manfaat, lho.
Sebagian besar dari Anda dapat jadi cukup meragukan akan kegunaan dari makanan fermentasi. Sah-sah saja, mengingat proses pengolahan, bentuk, serta rasa dan lainnya. Tapi, jauh di belakang semua itu, makanan fermentasi ternyata juga memiliki kegunaan nan layak buat diperhitungkan.
Mnafaat Makanan Fermentasi
Makanan fermentasi cukup akrab di tengah-tengah masyarakat. Lalu, apa nan membuatnya cukup akrab dan unik di masyarakat? Ya, tentu saja pengolahannya. Makanan fermentasi menggunakan ragi sebagai "senjata utamanya". Bukti diri primer dari makanan variasi ini ialah ragi itu sendiri.
Sesuai namanya, makanan fermentasi, proses fermentasi menjadi bagian terpenting dalam pengolahan makanan ini. Ragi dalam proses fermentasi berfungsi sebagai zat pengikat gizi makanan agar tak rusak dampak adanya bakteri nan hayati di dalamnya.
Agar tak ada bakteri dursila nan hayati dalam makanan fermentasi, proses fermentasi ini mengharuskan makanan diproses tanpa adanya oksigen, istilahnya anaerobic respiration . Sebagai hasil fermentasi pada makanan, diperoleh senyawa kimia seperti asam laktat nan berfungsi dalam proses biokimia dalam tubuh manusia, aseton sebagai zat pelarut, hidrogen dan etanol nan bisa melarutkan senyawa kimia lain seperti pewarna makanan.
Bagaimana? Jauh di luar dugaan kita, kan? Bahwa makanan fermentasi memang memiliki keunggulannya sendiri. Keunggulan nan dimiliki oleh makanan fermentasi memang cenderung di luar pengetahuan kita sebagai masyarakat awam. Namun, bukan berarti hal tersebut hanya fitnah para orang pintar, lho. Kandungan seperti itu konkret ada di dalam makanan fermentasi.
Dilihat dari segi kesehatan, makanan fermentasi nan memakai sel mikroba hayati bisa menjadi sangat menguntungkan. Di antaranya mempertahankan gizi makanan, menambah asupan gizi makanan, menstimulasi peningkatan kekebalan tubuh, sebagi anti tumor dan anti mutagenic, dan membantu penyerapan mineral makanan. Manfaat nan dimiliki oleh makanan fermentasi ternyata cukup banyak dan dapat diandalkan. Jadi, buat Anda nan cukup getol mengonsumsi makanan fermentasi, ini kabar baik!
Selain itu, makanan fermentasi juga bisa mempersingkat durasi diare bila suatu saat terjadi, dan mengurangi kemungkinan terjadinya maldigesti laktosa atau salah penerapan proses pencernaan laktosa saat dipecah menjadi galaktosa dan glukosa ketika masuk ke dalam usus. Singkatnya, makanan fermentasi ini memiliki kegunaan nan cukup baik bagi sistem pencernaan Anda.
Mengingat kegunaan nan dimiliki oleh makanan fermentasi, makanan jenis ini cocok buat dijadikan konsumsi sehari-hari. Mengkonsumsi produk-produk berfermentasi juga bisa dijadikan gaya hayati sehat sehari-hari. Fermentasi memiliki fungsi generik dan spesifik dalam proses pengolahan produk nan bisa dikonsumsi sehari-hari oleh masyarakat. Jadi, makanan jenis ini memiliki kandungan kegunaan nan lebih dibandingkan dengan makanan cepat saji nan sekarang ini cukup banyak beredar di masyarakat.
Selain menyumbang kegunaan buat kesehatan, makanan fermentasi juga memiliki kegunaan lain. Proses fermentasi nan dilakukan pada semua makanan fermentasi dapat juga dimanfaatkan buat menyelamatkan makanan dari berbagai masalah, seperti pembusukan atau basi dan keracunan. Selain itu, makanan fermentasi juga cenderung memiliki masa penyimpanan nan panjang. Bagi urusan bisnis, terutama bisnis makanan, proses fermentasi bisa mengurangi kerugian, mengingat daya simpan cukup lama nan dimiliki oleh makanan fermentasi.
Proses fermentasi dalam setiap makanan fermentasi juga memiliki kegunaan lain. Adalah mengendalikan pertumbuhan mikroba, mempertahankan gizi nan dikehendaki, dan menciptakan kondisi nan tak baik bagi kontaminasi mikroba nan merugikan.
Makanan Fermentasi - Ragam Makanan dan Minuman Fermentasi
Di masyarakat, keberadaan makanan fermentasi juga didampingi dengan hadirnya minuman fermentasi. Kedua jenis kudapan tersebut cukup familiar di kalangan masyarakat. Berikut ini ialah makanan fermentasi dan minuman fermentasi nan tak asing lagi.
1. Makanan Fermentasi - Tempe
Makanan fermentasi nan pertama ini dibuat dari kacang kedelai dan fermentasi kacang rhizopus atau ragi tempe. Makanan fermentasi ini ialah makanan bernilai gizi tinggi. Tempe bisa mencegah radikal bebas, menghambat proses penuaan, pencegahan jantung koroner, diabetes, dan kanker. Selain itu, tempe juga mengandung zat antibakteri penyebab penyakit diare, mampu menurunkan kolesterol dalam darah, dan mencegah hipertensi.
Adanya ragi tempe membuat kadar protein, lemak dan karbohidratnya menjadi lebih mudah dicerna tubuh. Makanan fermentasi ini juga merupakan favorit bagi mereka para vegan atau nan bergaya hayati sehat sebagai vegetarian sebab kandungan kedelainya nan cukup mengenyangkan.
2. Makanan Fermentasi - Minuman Fermentasi, Yoghurt
Kudapan ini memang bukan makanan fermentasi, ini merupakan salah satu jenis minuman fermentasi. Minuman fermentasi ini bahan utamanya ialah susu. Susu fermentasi ini memiliki aroma nan khas sebab adanya proses fermentasi gula susu atau laktosa menjadi asam laktat. Proses ini menyebabkan protein susu menggumpal menjadi gel beraroma khas.
Yoghurt kaya akan protein, vitamin B, dan mineral. Lemak dalam yoghurt sejumlah dengan lemak pada susu nan difermentasikan. Susu sapi dan susu kedelai ialah produk susu nan dapat difermentasikan. Jadi, nan bermanfaat ternyata bukan hanya makanan fermentasi, tapi juga minuman fermentasi.
3. Makanan Fermentasi - Kimchi
Makanan fermentasi nan satu ini berasal dari luar negeri. Asinan sayur dan lobak asam pedas khas Korea ini dibuat melalui proses fermentasi dengan menggunakan bakteri laktobasillus nan banyak digunakan dalam produk yoghurt, keju, bir, anggur, cuka dan cokelat. Sayuran kimchi seperti sawi putih dan lobak diberi garam kemudian dicuci. Selanjutnya diproses bersama kecap ikan, bawang putih, udang, bubuk cabai merah dan jahe.
4. Makanan Fermentasi - Tapai
Makanan fermentasi khas Indonesia ini dibuat dari hasil fermentasi singkong dengan ragi saccaromyches cerevisiae nan dibalurkan pada batang singkong nan telah dibersihkan.