Terkenal di Mata Dunia

Indonesia terkenal dengan kekayaan alam dan bebatuannya nan berharga. Tak ada satu batu pun nan tidak berharga buat dijadikan perhiasan atau bahan standar bangunan dan furnitur sebagai komoditas nan tak pernah sepi peminat.

Khusus buat bebatuan berharga seperti permata, cukup banyak tersebar di wilayah Indonesia bagian Timur. Salah satunya Martapura, loka penghasil batu permata Kalimantan . Martapura nan merupakan ibu kota Kabupaten Banjar nan menjadi bagian dari wilayah Kalimantan Selatan ini memang cukup dikenal masyarakat dalam dan luar negeri sebagai penghasil batu permata intan terbaik.

Di sana terdapat pasar intan nan menyediakan intan dalam bentuk nan sudah diolah menjadi perhiasan. Harga nan ditawarkan pun beragam, mulai dari puluhan ribu rupiah hingga ratusan ribu rupiah. Harga tersebut disesuaikan dengan kelangkaan dan keunikan batu permata.

Sayangnya, harga nan murah itu menutup kualitas batu intan. Memang bila dilihat dari teknik penggosokan batu saat pengolahan dari bentuk kasar ke bentuk lebih halus, masih menggunakan cara tradisional. Hal ini bisa mengurangi jumlah konsumen nan tertarik pada kualitas komoditi batuan berharga Indonesia.

Koleksi batu permata Indonesia termasuk nan terbaik di kelas dunia. Konsumen dari luar banyak nan melirik batu permata seperti intan, justru bukan pada saat sudah berbentuk perhiasan, tetapi saat belum diproses dan masih mentah. Kemudian, batu-batu tersebut dibawa buat diolah di Eropa dengan menggunakan teknologi tinggi sehingga terpancarlah pesona nan latif dari intan Martapura itu.

Harganya pun dapat berpuluh-puluh kali lipat lebih tinggi dari nan dijual di pasar intan Martapura. Agaknya penduduk Kalimantan Selatan perlu berterima kasih kepada pengusaha intan Eropa nan telah mengolah intan menjadi lebih cantik dan elegan nan bernilai tinggi di pasar intan dunia. Dengan begitu, nama Martapura dan Indonesia menjadi semakin terangkat di kancah internasional dari segi kekayaan batu berharganya.

Yang perlu menjadi perhatian bangsa kita saat ini ialah bagaimana dapat memproduksi intan dengan teknik pengolahan nan lebih baik agar kelak intan diproduksi dan diolah di dalam negeri sendiri. Tentunya kita tak mau nasib batu intan kita diakui bangsa lain hanya sebab mampu membeli dan punya teknik pengolahan nan canggih.