Kemana Kita Pergi Setelah Meninggalkan Dunia?
Banyak orang belum memahamiarti hidupseutuhnya. Ada tiga pertanyaan esensi nan dapat membuat kita merenung, yaitu "darimana kita berasal?", "untuk apa kita di dunia?", dan "ke mana kita pergi setelah di dunia?" Ketiga pertanyaan itu sudah sejak lama menjadi bahan renungan diberbagai kalangan, karena pada dasarnya ketiga pertanyan tersebut mewakili ratusan bahkan ribuan pertanyaan nan terkait masalah arti hayati di global ini.
Darimana Kita Berasal?
Bila pertanyaan ini ditanyakan pada pakar biologi pastilah akan dijawab berasal dari proses percampuran sel sperma dan sel telur nan menghasilkan embrio atau calon si jabang bayi di dalam rahim. Namun pertanyaan tersebut memiliki jawaban berbeda bila ditanyakan kepada ilmuwan dari disiplin ilmu nan berbeda.
Tak mengherankan bila pertanyaan fundamental ini telah melahirkan banyak teori dan pendekatan dari berbagai disiplin ilmu pengetahuan. Berikut ini ialah beberapa contoh nan berusaha menjelaskan asal usul tentang kehidupan manusia, di antaranya:
1. Versi Evolusionis
Evolusionis ialah para ilmuwan nan mendukung Teori Evolusi dari Darwin. Menurut mereka asal usul manusia nan hayati saat ini ialah hasil evolusi dari nenek moyang manusia yaitu manusia purba nan hayati ribuan tahun lalu di saat masih berwujud kera.Teori ini berdasarkan inovasi berbagai macam fosil manusia purba seperti Homo Erectus Paleojavanicus, Homo Soloensis, Manusia Neanderthal, Cro Magnon, Manusia Peking, dan lain-lain.
Menurut para evolusionis ini ada missink link atau mata rantai nan hilang antara manusia kera di atas dengan manusia modern (homo sapiens) seperti sekarang ini. Karena begitu menggebu-gebunya mendukung teori ini terkadang mereka ceroboh dan seperti memaksa agar teorinya diakui seperti nan terjadi pada kasus Manusia Piltdown.
Manusia Piltdown nan ditemukan oleh seorang pakar palaentologi bernama Charles Dawson pada 1912 dan diklaim sebagai missing link nan selama ini dinantikan oleh para pendukung teori evolusi.Setelah inovasi fenomenal Charles Dawson sudah banyak penafsiran serta gambar rekonstruksi dibuat. Bahkan tidak kurang 500 tesis doktor dan artikel ilmiah nan membahas tentang manusia Piltdown ini.
Namun pada tahun 1953, berdasarkan hasil pengujian secara terungkap bahwa tulang tengkorak tersebut berasal dari manusia nan hayati beberapa ribu tahun nan lalu, sedangkan tulang rahangnya berasal dari bangkai kera nan baru terkubur beberapa tahun sebelimnya.Agar terlihat mirip manusia gigi-giginya ditambahkan lalu persendiannya disumpal, kemudian seluruh fosil diwarnai dengan potasium dikromat sehingga tampak kuno.
2. Versi King James Version (KJV)
Di dalam terjemahan Alkitab versi King James (KJV) tepatnya di Kejadian 1:1, 2 terdapat ayat nan berbunyi: "Pada mulanya Allah menciptakan langit dan bumi", serta "Bumi tanpa bentuk dan kosong dan kegelapan menutupi permukaan laut".
Sebagian orang menafsirkan kalimat terjemahan ini dengan menyatakan bahwa kehidupan eksis di global ini telah ada jutaan tahun sebelum umat manusia muncul. Ayat ini juga menggambarkan suatu "penciptaan rangkap", yaitu teori "penghancuran dan pemulihan".Sebagian kalangan Kristen ini berspekulasi bahwa Satan ialah penguasa penciptaan pertama ini. Namun, dikarenakan pembangkangannya, Bumi ini kemudian menjadi tanpa bentuk dan kosong.
Lalu, di ayat selanjutnya dimulailah penciptaan kedua seperti bumi kita nan sekarang. Jadi intinya ialah manusia merupakan penciptaan langsung dari Tuhan.Selain ayat di atas, beberapa ayat lainnya dalam Alkitab nan berkenaan dengan asal usul manusia dan penciptaan bumi ialah sebagai berikut.
- Mikha 5:2, (KJV) : menerangkan seorang pemerintah (Kristus) nan keberadaannya ialah "sejak purbakala, sejak dulu kala (kekekalan)" (lihat juga lbrani 1:8).
- Ayub 38:7 : Menunjukkan bahwa anak-anak Allah sudah ada sebelum penciptaan bumi ini, mereka ada di sana buat menyanyi dan bersorak-sorai sebab kesukaan atas penciptaan.
- Mazmur. 45:7, 93:2 : Takhta Allah, nan ada di surga, telah ada dari sejak kekekalan Surga juga ialah loka tinggal para malaikat, nan tampaknya telah diciptakan sebelum bumi diciptakan.
- Yohanes 3:8 : Iblis berbuat dosa dari mulanya, "mulanya" kejahatan Lusifer ini mendahului enam hari penciptaan (lihat Yeh. 14; Yeh. 28);
Dengan ini jika melihat isi dari Yohanes 3:8 kita bisa menarik konklusi bahwa penciptaan para malaikat mendahului penciptaan kehidupan di atas bumi ini.Ayat-ayat di atas menjelaskan bahwa Allah Tuhan Bapa, Tuhan Anak, dan Roh Suci sudah ada sejak kekekalan. Sedangkan surga, bintang-bintang, Lusifer, para malaikat, dan barangkali mahluk-mahluk lainnya sudah ada sebelum planet kita diciptakan.
3. Versi Agama Islam
Menurut ajaran Islam, manusia bukan hanya terdiri dari unsur fisik daging dan tulang belulang, tetapi juga unsur jiwa (nafs) nan berasal dari Allah. Jadi jauh sebelum manusia hadir di muka bumi ini manusia telah hayati di alam arwah.Di saat itulah manusia melakukan perjanjian azali dengan Allah berdasarkan ayat di bawah ini:
Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu mengeluarkan anak-anak Adam dari sulbi mereka dan Allah mengambil kesaksian terhadap jiwa mereka (seraya berfirman):"Bukankah Aku ini Tuhanmu?" Mereka menjawab: "Benar! (Engkau Tuhan kami), kami mengambil kesaksian. (Kami lakukan nan demikian itu), agar di hari kiamat kamu tak mengatakan: "Sesungguhnya kami (bani Adam) ialah orang-orang nan lengah terhadap ini (Keesaan Allah)". (QS al-A'raf: 172).
Jadi, asal usul menurut manusia menurut versi Islam berasal dari alam ruh setelah diciptakan oleh Allah dan sebelum dilahirkan di global ini. Adapun ayat-ayal Al Qur'an nan berkenaan dengan asal-usul manusia ialah sebagai berikut.
- "Dari (tanah) itulah Kami, membentuk kamu dan kepadanya Kami akan mengembalikan kamu dan daripadanya Kami akan mengeluarkan kamu pada kali nan lain." (QS 20:55)
- "Maka sesungguhnya Kami telah membentukmu dari tanah gemuk (soil)."(QS 22 :5)
- "Dialah nan membentuk kamu dari lempung." (QS 6 :2)
- "(Tuhan) memulai penciptaan manusia dari lempung." (QS 32:7)
- "Sesungguhnya Kami telah membentuk mereka dari lempung nan pekat." (QS 37:11)
- "Dia membentuk manusia dari lempung, seperti tembikar." (QS 55:14)
- "Tuhanmu sajalah) nan telah membentuk kamu dari setunggal diri dan darinya menciptakan istrinya." (QS 4:1)
- "Dan Dia (pula) nan membentuk manusia dan air, maka Dia jadikan pertalian keturunan (oleh laki-laki) dan kekeluargaan oleh wanita." (QS 25:54)
Untuk Apa Kita Hayati di Dunia?
Banyak orang berkeluh kesah tentang buat apa sebenarnya kita hayati di dunia. Bagaimana menjalani kehidupan ini nan sebenarnya dan apa saja nan harus kita laukan selama jantung masih beredetak? Pertanyaan-pertanyaan inilah nan terkadang membuat seseorang menjadi frustasi, depresi hingga bunuh diri. Berikut ini beberapa orang nan memaknai arti hidup berdasarkan versi mereka masing-masing, di antaranya:
1. Versi Aristoteles
Menurut buku Ethika Nicomachea nan disusun Aristoteles, seorang filsuf dari Yunani, tujuan hayati manusia di global ialah mencari kebahagiaan (eudaimonia). Menurutnya, orang nan sudah senang tak memerlukan apa-apa lagi, dan tak masuk akal jika orang nan sudah senang itu masih ingin mencari sesuatu nan lain.
2. Versi Plato
Tujuan hayati seseorang menurut Plato adalah mencapai kesenganan hidup, namun nan dimaksud dengan kesenangan hayati bukanlah semata mata memuaskan hawa nafsu didunia ini. Kesenangan hayati nan hakiki akan didapat dengan pengetahuan. Orang nan berpengetahuan tinggi dengan sendirinya akan berbudi baik.
3. Versi Agama Islam
Sebagai agama nan haq, Islam menegaskan bahwa tujuan hayati manusia di global ialah buat mengabdi atau beribadah kepada Allah. Maksudnya ialah dengan mengabdi kepada Allah ialah taat dan patuh terhadap seluruh perintah Allah, dengan cara menjalankan seluruh perintah-perintah-Nya dan menjauhi seluruh larangan-Nya dalam segala aspek kehidupan.
Dalam hal ini, Allah Swt. menjelaskan dalam firman-Nya, bahwa tujuan hayati manusia ialah semata-mata buat mengabdi (beribadah) kepada-Nya (QS. Adz-Dzariyat ayat 56 dan QS. Al-Bayyinah ayat 5).
Kemana Kita Pergi Setelah Meninggalkan Dunia?
Setiap manusia di global selalu kebingungan ketika terlintas dalam benak mereka tentang sebenarnya setelah kita meninggal global alias menghadapi kematian akan hendak kemana. Banyak pula versi dari sudut pandang eksklusif ya ng memaparkan arti sebenarnya tujuan kita kemana setelah meninggal nanti, di antaranya:
1. Versi Agama Hindu dan Budha
Menurut kedua agama ini, setelah kehidupan di global akan ada kehidupan nan berulang atau reinkarnasi. Menurut Hindu putaran reinkarnasi ini tak ada putusnya atau transmigrasi Jiwa.Sedangkan menurut Budha putaran reinkarnasi ini akan terputus bila telah tercapainya kesempurnaan hayati dan selanjutnya manusia akan hayati abadi di Nirwana.
2. Versi Ajaran Taoisme
Menurut ajaran Taoisme, setiap manusia terdiri dari Yang Chi atau Arwah serta Ying Chi atau Fisik. Setelah manusia meninggal, maka Yang Chi akan keluar meninggalkan Ying Chi.Namun bila menjalani ritual nan sahih selama di global maka Yang Chi dapat menuju loka leluhurnya nan tepat dan Ying Chi pun akan menemukan ke damaian nan abadi.
3. Versi Agama Islam
Menurut Agama Islam setelah kehidupan di dunia, manusia akan menuju surga atau neraka. Seseorang akan menempati surga atau neraka tergantung pada amalnya selama hayati di dunia.Seseorang nan banyak beramal tempatnya ialah surga. Sebaliknya bagi manusia nan lalai dan jelek amalnya maka tempatnya ialah neraka. Oleh sebab itu, selama di global ini manusia akan selalu diuji, sebagimana nan termaktub pada ayat di bawah ini:
Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa nan ada di bumi sebagai perhiasan bagi manusia, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka nan terbaik perbuatannya. (Al Kahfi : 7)
Dari uraian mengenaiarti hidupdi atas, sudah sewajarnya kita semua mengambil hikmah dan menjalani kehidupan sehari-hari dengan sebaik mungkin. Tanpanharus memusingkan dengan berbagai pertanyaan nan sekiranya tak mampu kita jangkau buat menjawabnya.