Puisi Patah Hati - Dulu dan Kini

Puisi Patah Hati - Dulu dan Kini

Puisi patah hati tiba-tiba akan menjadi "booming" ketika seseorang tengah merasakan patah hati. Rangkaian kata-kata ungkapan hati nan sebagian besar bernada kecewa dan sedih mendadak menjadi pilihan. Puisi patah hati terkadang memang lebih sering terdengar berlebihan. Mengungkapkan apa nan tengah dirasakan secara over .

Puisi patah hati menjadi salah satu puisi nan cukup banyak diminati. Masa-masa patah hati, dikhianati, dibohongi oleh cinta atau apapun nan sifatnya menyakitkan sebab cinta ialah masa-masa fertile dalam pembuatan sebuah karya. Coba saja!

Ketika berada dalam keadaan terendah, saat-saat disakiti, inspirasi niscaya akan muncul dengan lancar. Dalam keadaan seperti itu, kita seolah bisa melihat segala sesuatunya lebih jelas. Cinta menjadi sebuah hal nan lebih berarti, penghargaan terhadap cinta pun akan lebih dirasakan sebagai sebuah keharusan. Puisi patah hati akan kurang lebih akan menggambarkan itu semua.

Pernah mendengar sebuah ungkapan klise seperti ini? "Kita tak akan menyadari betapa berharganya orang itu sebelum orang itu benar-benar pergi." Ungkapan seperti itu kenyataannya memang benar. Setelah pergi baru kita akan menyadari betapa berharganya orang tersebut. Puisi patah hati nan diciptakan sebab perasaan seperti itu kemudian hanya menjadi sebuah "kado" perpisahan nan paling "manis".

Berpuisi sudah dilakukan sejak zaman dahulu. Puisi patah hati sebagai salah satu jenis puisi juga merupakan satu bentuk Norma nan merupakan "warisan kebudayaan". Sebuah warisan kebudayaan nan tak hilang terlupakan oleh kemajuan zaman. Berbicara mengenai hal nan lebih khusus, puisi sendiri ialah salah satu jenis karya sastra. Bersamaan dengan novel dan karya sastra tulis lainnya.

Puisi juga dapat berarti ungkapan perasaan penulis nan dituangkan melalui rangkaian kata-kata. Perasaan nan dialami menjadi inspirator terbesar dalam pembuatan puisi. Ketika seorang penulis merasakan sakit hati atau kesedihan dalam hidupnya, maka nan secara otomatis akan tercipta dari tangannya ialah puisi-puisi mengenai kesedihan, sebuah puisi patah hati nan menggambarkan suasana hatinya nan sedang tak baik.

Waktu nan tepat buat membuat puisi patah hati tentunya ialah saat kita merasakan sakit hati. Rasa kecewa biasanya menjadi rasa nan dominan mendasari pembuatan puisi patah hati ini. Umumnya, puisi patah hati selalu berkenaan dengan rasa cinta. Dikhianati dan dikecewakan justru akan membantu Anda "lancar" dalam menciptakan puisi patah hati.

Memberikan puisi patah hati kepada pasangan nan telah membuat Anda sakit hati juga tak terlalu buruk. Biarkan dia menafsirkan rasa sakit nan Anda rasakan dari rangkaian kata-kata nan diciptakan. Jika komunikasi lisan antara Anda dan pasangan tak menghasilkan titik terang dalam hubungan, mengungkapkan perasaan lewat puisi nan menggambarkan rasa kecewa Anda rasanya akan dapat membantu.



Puisi Patah Hati - Dulu dan Kini

Puisi Patah Hati, Dulu

Zaman sudah semakin berkembang, karya-karya sastra pun demikian, termasuk puisi di dalamnya. Perubahan nan terjadi pada puisi patah hati zaman dahulu dengan puisi patah hati pada saat ini umumnya terletak pada pemilihan kata dan nada.

Puisi tersebut dapat dikategorikan sebagai puisi lama jika masih menerapkan sistem bunyi, yaitu huruf pada akhir kalimat bunyinya harus selalu sama. Selera masyarakat pun kemudian berubah. Puisi nan seperti itu kini cenderung dianggap sangat ketinggalan zaman. Nilai kesedihan nan semestinya tersampaikan sama sekali menjadi tak dapat dirasakan ketika membaca puisi patah hati nan diciptakan, berganti dengan kesan "norak dan ketinggalan zaman".

Pemilihan katanya pun cenderung sangat sederhana dan apa adanya, sehingga maksud dari puisi patah hati tersebut sangat jelas tergambarkan. Mengesankan bahwa puisi tersebut diciptakan tanpa pertimbangan dan kata-kata nan digunakan juga tak dipilih dengan baik. Puisi patah hati "zaman dulu" sekaligus mengesankan keluguan perasaan nan diciptakannya.



Puisi Patah Hati, Kini

Ciri puisi patah hati zaman sekarang nan dapat diidentifikasi ialah dari pemilihan kata-katanya. Puisi patah hati, kini juga tak terlalu terikat pada bunyi. Kata-kata nan disuguhkan mengandung makna nan tersirat. Sebuah perasaan sporadis dilukiskan secara gamblang. Kata-kata nan dituliskannya seolah mengalir, tak terpaku pada jumlah kata, dan cenderung terdengar "tengah berbicara".

Maksudnya ialah pilihan kata nan digunakan dalam membuat puisi patah hati tak lagi kata-kata romantis nan cenderung kuno. Pilihan kata pada puisi patah hati zaman sekarang lebih fleksibel. Tidak lagi mengenal istilah " saya terpaku memandangi langit kelabu" tapi telah berganti menjadi "seperti berjelaga jika saya sendiri". Dua bait contoh petikan puisi tersebut, menunjukkan bahwa keterikatan bunyi sama sekali tak terjadi pada puisi patah hati saat ini.

Puisi patah hati nan ada kini terkesan "ribet". Selalu ada makna nan harus ditafsirkan dibalik penggalan-penggalan kata. Kata nan seolah terlihat jelas dan gamblang, nyatanya masih menyimpan makna dibalik kejelasan itu sendiri. Namun, tanpa disadari hal itulah justru nan membuat puisi patah hati "zaman sekarang" lebih terdengar "modern".



Contoh Puisi Patah Hati (dahulu)

Rindu

Hari-hari berlalu terasa begitu cepat
Suka dan duka telah kita lewati bersama
Meskipun tangan ini sudah tak lagi berjabat, hati ini selalu dekat
Berpaut dengan hatimu
Hujan gerimis menandai kesedihan hatiku
Air mataku menetes pilu
Aku terpaku memandangi langit kelabu
Detik demi detik saya lewati tanpa dirimu
Aku termangu berharap sang waktu kembali membawamu
Kasih, saya rindu
Di mana pun engkau berada, saya akan tetap menunggu dirimu hadir di sisiku
Aku mencintaimu dengan setulus hatiku
Kembalilah kasih



Contoh Puisi Patah Hati (kini)

Sunyi Takberpenghuni

Semuanya akan terasa lebih mudah jika kau bukan siapa-siapaku. Merah muda pun saya tutupi dengan kelabu. Muak namun hanya itu nan dapat dilakukan saat ini. Entah sampai kapan. atau mungkin hanya akan berakhir dihatiku saja.mengendap, lalu busuk.

Waktu nan dengan gagah berlalu meninggalkanku dengan segala pemikiran bodoh, tetap tak mau membantu. lalu dia berucap, lupakan! Karena tampaknya itu satu-satu jalan nan memang terasa pantas.
Lama merangkai kata. selalu gembira. Ini nan kusebut sesak namun tidak tampak. Nyatanya itu memang kosong. Menggema suara. Memantulkan nada. Tetap saja sunyi. Tak berpenghuni.

Setelah membaca dua puisi di atas nan berasal dari zaman berbeda, Anda niscaya akan merasakan nilai rasa nan juga berbeda.

Pada puisi pertama itulah nan dimaksud dengan pilihan kata nan sederhana, benar-benar apa adanya, dan makna nan dimaksudkan sangat mudah ditangkap dengan jelas tanpa ada berbagai persepsi. Perasaan "rindu" dinyatakan dengan kata "rindu". Benar-benar gamblang dan tersurat.

Sangat jauh berbeda dengan apa nan terjadi pada puisi nan kedua. Perasaan nan digambarkan serba tersirat. Seperti pada kalimat "merah muda pun saya tutupi dengan kelabu". Kalimat itu bermakna perasaan cinta seseorang nan harus ditutup-tutupi sebab orang nan dicintai ialah sahabatnya.

Sebenarnya ini masalah selera. Tidak ada pembenaran. Apakah puisi patah hati pada zaman dahulu atau puisi patah hati pada masa sekarang ini lebih bagus atau tidak. Semuanya terserah, bebas dan bergantung pada isi hati serta kemampuan dalam memainkan kata bagi setiap individu.