Analisis Metode Usaha Aa Gym
Tahukah Anda pengusaha muslim Indonesia ? Sebelum membahasnya, mari kita bahas sedikit tentang hidup. Hayati bukan hanya menerima apa nan telah ada. Hayati harus dilakukan dengan perjuangan dan hayati ialah perjuangan.
Mengenal Sekilas Makna Hidup
Memperjuangkan hayati tidaklah mudah. Jika itu dianggap merupakan hal sulit, pikiran kita akan sempit dan kita akan selalu terjepit. Memiliki tekad nan kuat, kemauan buat memperjuangkan hayati dengan gigih akan membawa pada tataran kehidupan nan baik, bahkan sampai pada taraf nan kita inginkan.
Berusaha, itulah akhirnya. Bagaimana kegigihan usaha kita dalam mewujudkan apa nan kita cita-citakan atau bahkan kita khayalkan sekalipun. Jika kita bersungguh-sungguh semuanya akan terwujud. Namun jika kita kerap merasa ciut , semuanya menjadi sia-sia dan tidak berbekas.
Contohlah beberapa pelaku usaha nan berjuang, merintis, dan setelah mencapai kesuksesan dalam usahanya mereka tetap memelihara hasil usaha mereka dengan telaten. Sebutlah satu sosok pengusaha muslim Indonesia nan berhasil dalam mengembangkan usahanya di berbagai bidang. Ada Abdullah Gymnastiar atau lebih akrab dikenal dengan Aa Gym. Beliau mengembangkan wahana dakwah bukan hanya sebagai media syiar agama, namun juga media pengembangan usaha.
Berawal dari berdirinya sebuah pusat kajian keagamaan nan dikenal dengan pondok pesantren Daarut Tauhid. Aa Gym mampu membuat pondok pesantren nan identik dengan kekunoan dan kekonvensionalan menjadi kawasan wisata.
Bahkan tak hanya berpotensi menguntungkan pondoknya, namun juga memberi angin segar kepada masyarakat nan berada di wilayah tersebut. Taraf perekonomian menjadi lebih meningkat. Masyarakat menjadi lebih kreatif buat mempertahankan dan memperjuangkan hidupnya dengan membuka usaha mandiri.
Konsep berdagang nan dikembangkan sosok pengusaha muslim Indonesia ini diilhami dari kehidupan Nabi Muhammad SAW. Melalui berdagang, seseorang tumbuh menjadi seorang individu nan kreatif dan mandiri, tak bergantung pada orang dan dapat membantu sesama dalam perkenonomian.
Mendidik Santri Bermental Pengusaha
Usaha nan dibentuk oleh sosok pengusaha muslim Indonesia ini berawal dari sebuah pondok pesantren nan menjadi pusat kajian keagamaan. Kemudian muncullah ide-ide baru nan memiliki hubungan dengan pembangunan suasana dan gambaran dari pondok pesantren tersebut.
Usaha ini juga guna mencukupi fasilitas nan memudahkan para santrinya. Terlebih lagi, dalam pondok pesantren Daarut Tauhid, dikembangkan sistem berdagang alias berwirausaha. Lambat laun, pondok pesantrennya berkembang pesat.
Saat ini, di Daarut Tauhid, kita tak hanya menjumpai para santri nan belajar. Namun kita jumpai para santri nan beraktivitas melakukan usaha praktis. Mereka memiliki wadah buat menyalurkan dan mengembangkan minat dan bakatnya.
Sebut saja bentuk usaha nan digagas oleh Aa Gym di antaranya ada swalayan, radio, stasiun televisi, penginapan, waralaba, penerbitan, tour & travel , pengembangan jaringan, dan berbagai bidang jasa lainnya. Semua bentuk usaha tersebut terpusat dalam satu manajemen nan bernama Manajemen Qolbu atau nan biasa disingkat dan dikenal dengan MQ Corporation. Suatu badan usaha nan dibentuk oleh pengusaha muslim Indonesia dan menjadi usaha keluarga.
Aa Gym merupakan salah satu sosok seorang muslim nan mengembangkan usaha dengan kegigihan dan kerja keras. Sosok pengusaha muslim Indonesia ini menjadi inspirasi bagi muslim-muslim lainnya di Indonesia nan juga memilih jalur berwirausaha mengkuti sunah rasul. Bahkan jargon kota Bandung nan dahulu dikenal dengan BERHIBER saat ini telah berganti menjadi BERMARTABAT. Ide ini lahir dari usulan pengusaha muslim Indonesia ini.
Analisis Metode Usaha Aa Gym
Aa Gym memperjuangkan idenya menjadikan dirinya tidak hanya seorang dai, tapi juga pengusaha bukanlah tanpa memiliki tokoh panutan. Sebagai dai, maka tokoh nan diimitasi oleh Aa Gym ialah Rasulullah Saw. Karena Rasulullah Saw. selain da’I juga seorang pengusaha. Kenapa Rasulullah Saw. melakukan demikian? Jawabannya, Rasulullah tidak mau menggantungkan hidupnya dari hasil dakwahnya. Ia menjalankan dakwah semata-mata buat menyebarkan agama Islam.
Inilah nan ditiru oleh Aa Gym. Ia tidak ingin diklaim sebagai orang nan menafkahi keluarganya hanya dengan uang ceramah. Ia pun melakukan bisnis. Dari bisnis tersebut lebih berkah rezeki nan diberikannya kepada keluarganya. Dalam berbisnis, Aa Gym tetap mengimitasi cara Rasulullah Saw. dalam berdagang.
Hal ini dapat dilihat mind share nan dilakukan Aa Gym nyaris sama dengan apa nan dilakukan Rasulullah Saw. Di dalam mind share ada tiga konsep nan dilakukan: segmentasi, targeting dan Positioning. Insya Allah kita kupas satu persatu.
Segmentasi dalam global marketing adalah, melakukan tinjuan terhadap apa nan dibutuhkan dan diinginkan pasar merupakan salah satu cara cepat agar usaha nan dibangun cepat sukses dan bahkan dapat dikembang. Selain itu, melakukan analisis terhadap kondisi geografis, demografis dan fisikologis.
Makanya ketika ia melakukan dagangannya di Bahrain mendapatkan laba nan besar lantara mengetahui segmentasi. Ia telah mengenal kondisi masyarakat tersebut. Sehingga Nabi Muhammad pun melakukan metode pendekatan dalam dagangannya dengan menggunakan one on one marketing. Yaitu, ia tidak hanya menjual, tapi mendekatkan diri kepada konsumen. Kejujurannya nan digunakannya dalam mendekatkan diri.
Demikian halnya dengan Aa Gym. Ia juga melakukan langkah nan sama. Ketika ia membuka swalayan, ia melihat kondisi di daerah tersebut memang cocok dan tepat dibangun swalayan. Ia melihat apa nan diinginkan masyarakat setempat, lalu ia mengadakannya. Penjualan pun dilakukan dengan sistem nan diajarkan Rasulullah, yaitu kejujuran. Apalagi, ia pandai menempatkan santri sebagai pegawai nan menimbulkan simpati masyarakat bahwa Aa Gym memberikan pelajaran langsung tentang berdagang kepada santri.
Targeting juga dilakukan Rasulullah Saw. dengan kemampuannya menarik minat konsumen dengan kejujurannya, maka ia pun sudah otomatis bisa meraih targeting. Karena ia bakal diterima oleh semua kalangan.
Demikian juga nan dilakukan Aa Gym. Ketika melibatkan santri dalam berwirausaha menimbulkan simpati bukan hanya dari kalangan muslim, tapi dari non muslim juga. Pasalnya, pendidikan bekerja dan berwirausaha nan diajarkan secara langsung kepada santrinya membuat banyak orang salut dan merasa ingin terus menulusiri keberhasilan Aa Gym.
Meski tidak semua niatnya buat menelurusi keberhasilan bisnis Aa Gym, paling tak para konsumen swalayannya sudah puas dengan kepintaran Aa Gym dalam mendidik santri buat berdagang.
Positioning juga terdapat dalam bisnis Rasulullah. Positioning ialah bagaimana menempatkan produk kita selalu diingat oleh pelanggan. Karena Rasulullah dalam berdagang berada pada posisi Reseller, maka nan dilakukannya dalam positioning ialah menujukkan rasa tanggung jawab dan integritas nan besar.
Jika ada pelanggan nan memiliki masalah terhadap produk nan didagangkannya, maka ia selesaikan dengan bijaksana tanpa ada kerugian antara satu dengan lainnya. Ini sudah termasuk bagian dari positioning. Karena pelanggan akan mengingat betapa pedagangnya sangat bertanggungjawab dan bisa menyelesaikan permasalahan dengan cepat dan benar.
Ini juga nan dilakukan oleh Aa Gym. Karena swalayan nan dimiliki oleh Aa Gym bukan reseller, maka ia menunjukkanya dengan kebersihan dan kesehatan barang nan didagangkannya. Artinya, nilai keislaman barang nan digadangkannya memang benar-benar menjadi nilai jualnya. Ia tidak mendagangkan barang dagangan nan masih diragukan kehalalannnya.
Artinya, di dalam swalayan milik Aa Gym tidak ada dijual barang nan masih menimbulkan kontroversi tentang kehalalan produk. Semua produk nan didagangkan mesti produk nan dinyatakan sehat dan halal, baik oleh Badan POM maupun MUI.
Tak hanya itu, di swalayan Aa Gym juga dijual air mineral nan dipastikan kesterillan air minum tersebut. Ini juga menjadi nilai jual. Karena air mineral nan didagangkan memang diakui akan kebersihannya.
Dari sini, wajar sekali bila Aa Gym dapat menjadi pengusaha muslim Indonesia nomor wahid. Karena ia dapat meniru langkah Rasulullah Saw. dalam berdagang. Tak ada nan dijual di supermarket Aa Gym nan diragukan kehalalan dan kebersihannya.
Ini masih nan ditinjau dari sisi swalayan nan dibangun oleh Aa Gym. Untuk jenis usaha nan lain bisa diprediksikan bahwa Aa Gym juga memerankan sistem usaha nan tidak lepas dari konsep nan diajarkan Rasulullah. Sehingga apa pun jenis usaha nan dibangunnya akan selalu mendatangkan laba nan cepat.
Maka dari itu, bila ingin menjadi pengusaha muslim Indonesia nan berhasil, maka tirulah cara Rasulullah Saw. berdagang.Bila merasa kesulitan dalam menemukan titik point usaha Anda dengan Rasulullah sebab disparitas zaman nan cukup panjang, dapat juga dengan belajar langsung kepada cara berusahanya Aa Gym hingga dapat menjadi pengusaha muslim Indonesia nan sukses.