Variabel-Variabel dari Motivasi
Pengertian motivasi ialah mamahami bagaimana semangat itu menggelora sebab sesuatu hal baik nan sifatnya dari dalam diri atau luar diri. Sering kita mendengar atau melihat seorang motivator memberikan kata-kata mutiara, kata-kata nan membangun semangat pada kita buat berubah.
Dari kata-katanya, serasa ada dorongan kuat nan membuat kita ingin segera bertindak dengan cepat. Ingin segera bangkit dari keterpurukan, setelah mendengar kata-kata motivasi dari sang motivator. Mendengar motivasi nan disampaikannya, kita niscaya akan terggugah hatinya.
Jika berbicara mengenai pengertian motivasi, bukan hanya sekadar kalimat nan dapat membangkitkan semangat, seperti nan sudah berkembang luas di masyarakat. Jelas ini pengertian nan keliru. Jauh dari itu, pengertian motivasi ialah suatu proses lebih dalam lagi menjelaskan mengenai intensitas, arah serta ketekunan seseorang dalam meraih tujuannya.
Kita sama-sama tahu bahwa pengertian motivasi terletak pada tiga unsur itu, di antaranya intensitas, arah, dan ketekunan. Meski belakangan muncul pendapat dan disparitas dalam hal penggunaan istilah motivasi nan berkembang di masyarakat. Motivasi sebagai sebuah alasan dan motivasi sama dengan semangat. Begitulah sekarang banyak orang nan mengartikan sempit tentang pengertian motivasi.
Pengertian motivasi ialah lebih pada alasan nan melatarbelakangi suatu perbuatan oleh masing-masing individu. Pengertian motivasi ini jauh lebih luas lagi, ketika dalam setiap individu tersebut memiliki suatu alasan atau karena nan sangat kuat dalam mencapai mimpi-mipinya. Untuk mencapai apa nan selama ini diinginkannya segera terpenuhi.
Pengertian motivasi ini berdasarkan dari teori motivasi kontemporer, ialah pengertian motivasi nan menggambarkan tentang kondisi pemikiran dalam menjelaskan motivasi kepada karyawan, nan dirumuskan Abraham Maslow, tentang teori X dan Y Douglas McGregor, terori ini lebih membahas pada tiga kebutuhan individu, seperti: kebutuhan berprestasi.
Dengan adanya pengertian motivasi ini bisa memberikan dorongan buat melebihi, mencapai standar-standar, sampai berusaha keras buat menuju keberhasilan. Selanjutnya, kebutuhan dan hasrat ingin berkuasa. Yang terakhir, kebutuhan berafiliasi atau keinginan dalam hal menjalin interaksi dengan individu nan lain.
Secara sederhana, pengerian motivasi, berhubungan dekat dengan intensitas. Intensitas juga perlu didukung pada seberapa giat individu itu dalam hal berusaha. Meski memang intensitas tak semuanya menghasilkan prestasi kinerja nan memuaskan, tapi kaitkanlah upaya itu pada arah nan menguntungkan bagi organisasi. Namun sebaliknya, jika ketekunan (elemen nan terahir) dapat dijadikan ukuran tentang berapa lama individu tersebut bisa mempertahankan semangatnya.
Istilah motivasi memang berbeda dengan istilah motif. Namun, keduanya sering dikaitkan sama. Motif diartikan sebagai daya atau upaya individu dalam hal melakukan sesuatu, menurut (Sardiman, 2005: 73). Lain halnya dengan pendapat Purwanto (2007: 60), nan mengatakan bahwa motif ialah tingkah laku atau perbuatan suatu tujuan atau perangsang. Motif juga sebagai segala daya nan dapat mendorong individu dalam hal melakukan sesuatu.
Dilihat dari itu, pengetian motivasi dapat juga ditarik konklusi bahwa itu merupakan kekuatan atau tenaga ( force ), dapat juga disebut daya ( energy ) atau keadaan nan kompleks ( a complex state ), juga ( preparatory set ) kesiapsediaan pada masing-masing individu buat bergerak ke arah tujuan nan ingin dicapainya. Jika kita melihat pada Kamus Besar Bahasa Indonesia Kontemporer , motivasi ialah keinginan atau dorongan nan timbul pada diri seseorang baik secara sadar maupun tak sadar buat melakukan sesuatu perbuatan dengan tujuan tertentu.
Sedikitnya, ada tiga unsur nan terdapat dalam pengertian motivasi menurut para ahli. Yang pertama , pengertian motivasi pada dasarnya sering diawali dari terjadinya perubahan energi pada diri individu. Biasanya, perkembangan motivasi juga akan membawa beberapa perubahan energi nan ada pada organisme manusia. Yang kedua ialah pengertian motivasi ditandai dengan munculnya rasa ( feeling ) atau kasih sayang seseorang.
Pengertian motivasi dalam hal ini relevan dengan persoalan-persoalan kejiwaan, seperti ada pada emosi nan dapat membentuk dan menentukan tingkah laku tiap individu. Selanjutnya nan ketiga ialah pengertian motivasi sebetulnya akan dengan sendirinya dirangsang sebab adanya tujuan itu sendiri, ada gerakan, sebab ada tujuan nan ingin dicapai. Pengertian motivasi nan satu ini ialah daya respons dari suatu aksi yakni tujuan.
Jenis-jenis Pengertian Motivasi
Pengertian motivasi tak lepas dari majemuk jenis nan terbagi di dalamnya. Banyak bagian-bagian nan menjelaskan mengenai pengertian motivasi itu sendiri. Ada dua motif dalam pengertian motivasi. Yang pertama motif utama atau sering disebut juga motif dasar dan nan kedua ialah motif sekunder.
Motif nan satu ini pada awalnya merupakan motif nan tak dipelajari, atau sering digunakan dalam penggunaan istilah daya dorongan ( drive ). Ini nan disebut motif primer. Motif utama biasanya bersumber pada dorongan nan bersifat fisiologis, seperti kita mengalami rasa lapar, haus dan sebaginya. Dan dorongan nan selanjutnya ada pada psikologis atau dorongan tentang kejiwaan. Seperti rasa takut, cinta, benci dan lain sebagainya. Pengertian motivasi dalam majemuk motif kategori utama biasanya terjadi dengan cara nan natural dan berdasarkan instinctif.
Pengertian motivasi nan kedua, dilihat dari motif sekunder ialah hal nan mengenai perkembangan lewat pengalaman nan dimiliki masing-masing individu. Motif ini seperti motif sosial seperti ingin diterima dan lain sebagainya.
Variabel-Variabel dari Motivasi
Para pemikir dan penelti merumuskan perihal pengertian motivasi. Ada beberapa pengaruh perubahan atau variabel dari motivasi. Rumusan itu membentuk satu konsep tentang pengertian motivasi. Di antaranya motif nan berkaitan atas kebutuhan pekerjaan. Motivasi adanya pengharapan dari lingkungan kerja. Dan motivasi atas imbalan (Insentive). Atkinson (William G Scott, 1962: 83), kemudian menerangkan lagi bahwa pengertian motivasi ialah pada intinya merupakan hasil penjumlahan dari fungsi-fungsi motive, asa dan insentif.
Teori-teori nan kemudian berkembang, tentang pengertian motivasi kemudian dipetakan dalam berbagai teori seperti penilaian kognitif. Teori dalam pemberian penghargaan ekstinsik. Selanjutnya, teori penentuan tujuan, pada teori ini lebih ditekankan bahwa dalam hal mencapai tujuan, bersumber dari motivasi kerja nan paling utama. Teori dari pengertian motivasi penguatan nan lebih pada mengabaikan keadaan dari batin setiap individu nan hanya berpusat pada individu tersebut, ketika dia melakukan sebuah tindakan dan keputusan.
Pengertian dari motivasi selanjutnya mengenai teori keadilan, dimana setiap masukan dari hasil kerja akan dievaluasi dalam hal menghilangkan ketidakadilan. Lalu, nan terakhir ialah teori harapan, nan cenderung dalam bertindak. Bahwa tindakan individu akan berbanding lurus dengan hasil akhir nanti, nan menjadikannya individu bertangung jawab atas segala tindakannya, atau alam sebaliknya.
Pengertian motivasi memang pada intinya mencakup empat hal nan utama, yaitu makanan, cinta, seks, dan pencapaian. Tujan dari motivasi dan pengertian motivasi itu sendiri, pada dasarnya dikembalikan kepada masing-masing individu dalam hal melakukan tindakan nan benar, nan sekali lagi akan menentukan hasil akhirnya.
Semoga kita menjadi individu-individu nan selalu termotivasi tak hanya dari semangat orang lain, tapi juga motivasi itu datang dalam pribadi kita masing-masing. Karena motivasi dari orang lain, terkadang hanya semangat sesaat bukan semangat terdisiplinkan.