Koleksi Buku
Kebiasaan nan Ditanamkan
Banyak orangtua nan merasa kesulitan bagaimana membuat anak-anak mereka menyenangi buku dan mau membaca buku. Tentu saja hal ini tak akan terjadi kalau tak ada pembiasaan dan pengaruh nan baik dari orangtua dan lingkungannya. Bagaimana anak mau membuka dan belajar dengan buku-buku serius kalau orangtua tak mau menyediakannya dan kalau orangtua bukan pembaca buku. Membaca buku itu bukan perkara mudah. Tidak gampang membuat anak nan bahagia dengan video games buat menyukai buku.
Tips agar anak bahagia membaca buku, pertama, orangtuanya menyediakan banyak buku di rumah. Kalau tak mempunyai dana buat membeli buku, ajak anak mengunjungi banyak perpustakaan baik nan perpustakaan keliling, perpustakaan daerah, maupun ke perpustakaan desa. Bila perlu mengunjungi teman nan mempunyai hobi membaca.
Kedua, orangtua juga harus pecinta buku dan bahagia membaca buku. Kalau anak melihat orangtuanya bahagia menonton televisi dan setiap hari melihat orangtuanya menonton televisi, maka jangan heran kalau anaknya bahagia berada di depan televisi sepanjang masa. Ketiga, ajak anak mendiskusikan apa nan telah dibaca agar mereka tahu bahwa pendalaman dari ilmu pengetahuan itu akan membuat semakin haus membaca.
Yakinkan kepada anak bahwa membaca itu tak mahal. Ajarkan anak buat sering berbagi ilmu kepada nan lain. Ilmu nan dibagikan itu akan bertambah dan tak akan pernah berkurang. Dengan sering berbagi ilmu, maka semangat menuntut ilmu pun akan bertambah. Teruslah berupaya buat membuat anak menghargai waktunya dengan membaca buku nan baik. Ingatkan anak bahwa membaca buku itu ialah sesuatu nan harus dilakukan agar otak tak buntu dan tak mudah terkena penyakit otak.
Membaca itu ialah makanan buat otak. Kalau sering membaca dan mengamalkan bahan bacaan dengan cara mengajarkan ilmu nan telah didapat, anak juga diajarkan buat membuka diri berdiskusi dengan orang-orang nan berilmu. Bila perlu, ajak anak buat menemui penulis buku nan ia baca. Mendengarkan seorang penulis menceritakan pengalamannya dalam menyusun sebuah buku, tentu saja sangat menyenangkan. Siapa tahu anak ingin menjadi seorang penulis. Tidak ada nan salah dengan menjadi penulis.
Ada banyak pengalaman dan hal-hal nan tidak terkirakan sebelumnya bila menjadi seorang penulis. Menulis itu tak buat mendapatkan harta semata. Harta nan didapatkan ialah bonus. Yang paling primer ialah niat menyebarkan ilmu. Inilah investasi nan sesungguhnya. Melakukan banyak hal agar kubur menjadi taman dari taman surga. Estetika akhirat itu ialah tujuan primer dari berbuat baik sebanyaknya melalui buku. Jangan lupa buat mendoakan penulisnya agar ia sehat dan terus berkarya.
Alasan Membaca Buku
Ada banyak alasan nan mendorong seseorang membaca majemuk jenis buku dan membacanya, antara lain:
* Mengerjakan tugas dari guru/dosen/atasan di kantor
Kebanyakan kita buka buku sebab alasan ini. Memang ada unsur keterpaksaan, namun tidak sporadis nan kemudian menjadi hobi membaca.
* Menambah ilmu
Beragam ilmu bisa kita peroleh dari membuka buku, baik nan berhubungan langsung dengan pendidikan/pekerjaan kita maupun nan tidak.
* Memperluas wawasan
Dengan membuka buku dan membacanya, wawasan pengetahuan dan pemikiran kita akan semakin luas. Kita tak lagi menjadi seperti katak di bawah tempurung nan tidak tahu apa-apa. Global ada dalam “genggaman” orang nan menguasai informasi.
* Mencari inspirasi dan motivasi
Mengalami kebuntuan ide? Atau merasa perlu dimotivasi? Buka buku! Inspirasi dan ide itu ada di sana.
* Mencari peluang baru
Ingin memulai suatu usaha tapi tidak tahu apa? Buka buku! Buku-buku semacam ini mudah kita temukan di toko buku, pameran buku, atau perpustakaan. Mulai dari daur ulang kertas hingga budidaya tiram mutiara. Mulai dari membuat aksesoris hingga catering dan dekorasi pelaminan.
* Refreshing
Membuka buku dan membaca tak identik dengan belajar. Untuk refreshing, kita bisa memilih buku-buku fiksi seperti novel, kumpulan cerpen, atau komik.
* Hobi
Menjadikan membaca sebagai sebuah hobi nan dilakukan di waktu senggang jelas lebih bermanfaat daripada bengong, bergosip, atau luntang-lantung tanpa tujuan.
Membaca buku ini juga buat membuat hati menjadi lebih konfiden dengan keimanan nan telah ada. Misalnya ada nan mempelajari Al-Quran dengan sungguh-sungguh dan dengan asumsi bahwa apa nan tercatat dalam Al-Quran itu ialah kebenaran nan tak ada sanggahan atasnya. Lalu ia menemukan ayat nan menghalalkan poligami (Q.S An-Nisa: 3). Bila ia hanya memahaminya hingga paa ayat ini, ia tak akan mengerti bahwa ada persyaratan berat sebelum beristri lebih dari satu.
Lalu ia juga membaca Q.S An-Nisa: 129 nan menyatakan bahwa orang nan mempunyai istri dari satu itu tak akan dapat adil. Setelah membaca ayat ini, ia menyakini bahwa persyaratan menjadi suami nan beristri lebih dari satu itu sangat berat sehingga sebaiknya memang hanya memiliki satu istri. Keadilan dalam Islam itu sangat mutlak. Tidak mungkin Allah Swt membuat dan menciptakan wanita hanya menjadi mahluk nomor dua.
Tidak ada disparitas antara laki-laki dan wanita di mata Allah Swt. Hanya ketaqwaan nan membuat strata mereka berbeda. Begitu juga dengan hukum waris nan sering dipertentangkan. Kalau hanya mengikuti hawa nafsu dan logika manusia, maka hukum ini niscaya akan berubah-ubah sinkron dengan keinginan manusia. Padahal manusia ini tak akan dapat konsisten. Allah Swt sangat tahu itu. Makanya manusia diwajibkan buat sholat minimal lima kali sehari semalam dengan bacaan nan hampir 90% sama.
Manusia itu tempatnya lupa dan mudah sekali mengingkari apa nan pernah dikatakannya. Kalaupun ada perjanjian hitam di atas putih, manusia tetap saja dapat lalai dan melupakan semua itu. Untuk itulah dengan sering membaca, pengertahuan itu tak saja bertambah tetapi juga diingatkan agar tetap ada sehingga manusia tak tergelincir ke jalan nan sesat. Kalau manusia hanya menginginkan dunia, maka belum tentu ia dapat mendapatkannya. Sebaliknya, bila ia menginginkan akhirat, global pun akan ia dapatkan.
Dari mana pemahaman itu kalau bukan dari membaca dan berdiskusi dengan banyak orang. Intinya ialah buku ini ialah gudang ilmu dan harus dibuka agar ilmu tak hilang. Siapa nan akan dirugikan ketika ilmu telah hilang dan manusia tak tahu lagi mana ilmu nan sahih dan mana ilmu nan tak benar. Jawabannya tentu saja manusia itu sendiri. Jadikan anak-naka penggemar buku agar motivasi menjadi orang baik itu terus terpatri di dalam hati mereka.
Koleksi Buku
Jika membaca sudah menjadi sebuah hobi, biasanya kita tak akan segan-segan mengeluarkan uang buat menambah koleksi buku kita. Ada orang nan suka membaca satu jenis buku saja (misalnya hanya tentang otomotif), namun ada juga nan membaca segala jenis buku nan ada. Namun, satu hal nan harus diingat bahwa sine qua non uang nan disisihkan buat membeli buku surat keterangan nan baik. Misalnya buku tentang hadist dan buku karangan ulama besar. Para penulis nan baik niscaya menghasilkan karya nan baik.
Penulis nan baik akan selalu berpikir bahwa karyanya ialah ladang amalnya. Berikut beberapa tips jika ingin mengoleksi buku tanpa membuat kantong jebol:
1. Rajin mengunjungi pameran buku atau toko buku nan menggelar obral dan diskon
Diskon 25% sampai 80% tentu sayang kalau dilewatkan begitu saja. Jangan salah, buku-buku bermutu dan best seller pun banyak nan didiskon.
2. Tak usah malu ke pasar buku bekas
Buku boleh bekas, tapi ilmu nan ada di dalamnya tak pernah diberi stempel sebagai ilmu bekas. Hanya, kita harus lebih teliti memilih. Buka buku dan perhatikan kelengkapan halamannya
.
3. Cari informasi ke perpustakaan
Perpustakaan umumnya rutin mengadakan weeding atau penyiangan buku buat memberi loka pada buku-buku lain. Jika ada buku nan kita minati, kita dapat membelinya dengan harga murah.
Setelah membeli buku buat menambah koleksi, jangan lupa membacanya, ya.