Jumlah Penduduk Indonesia dan Masalahnya
BKKBN ialah forum negara nan bertugas mengurusi masalah kependudukan secara nasional. Tugas forum nan dikepalai oleh seorang menteri ini begitu berat. Mengingat berdasarkan data nan berasal dari CIA World Factbook pada 2004 lalu, Negara Indonesia menduduki peringkat ke empat sebagai negara dengan penduduk terbanyak di dunia.
Berdasarkan data tersebut, jumlah masyarakt Indonesia ialah 238.452.952 jiwa. Jumlah itu ternyata tak terlalu berbeda jauh dengan jumlah masyarakat Indonesia berdasarkan sensus nan diadakan oleh Badan Pusat Statistik pada 2010 lalu.
Total jumlah masyarakat Indonesia ialah 237.556.363 jiwa. Banyaknya jumlah masyarakat Indonesia menjadi permasalahan sendiri, mengingat laju pertumbuhan ekonomi Indonesia nan tak terlalu pesat. Untuk mengontrol laju pertumbuhan masyarakatnya, pemerintah Negara Indonesia membentuk sebuah forum bernama BKKBN atau Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional.
Visi dan Misi Badan Kendudukan dan Keluarga Berencana Nasional
• Visi
Penduduk Tumbuh Seimbang Tahun 2015
• Misi
Mewujudkan Pembangunan nan Berwawasan Kependudukan dan Mewujudkan Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera
Fungsi-fungsi primer BKKBN
• Perumusan kebijakan nasional di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Penetapan norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Aplikasi advokasi dan koordinasi di bidang pengendaliaan penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Penyelenggaraan komunikasi, informasi, dan edukasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Penyelenggaraan pemantauan dan penilaian di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Pembinaan, pembimbingan, dan fasilitasi di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Penyelenggaraan pelatihan, penelitian, dan pengembangan dibidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
• Pembinaan dan koordinasi aplikasi tugas administrasi generik di lingkungan BKKBN.
• Pengelolaan barang milik/kekayaan negara nan menjadi tanggung jawab BKKBN.
• Supervisi atas aplikasi tugas di lingkungan BKKBN.
• Penyampaian laporan, saran, dan pertimbangan di bidang pengendalian penduduk dan penyelenggaraan keluarga berencana.
Jumlah Penduduk Indonesia dan Masalahnya
Fakta nan mengatakan bahwa jumlah penduduk Indonesia cukup banyak memang tak dapat disangkal. Permasalahan mengenai laju jumlah penduduk memang sudah menjadi pekerjaan rumah pemerintah Indonesia sejak dulu. Berbagai upaya seperti kampanye "dua anak cukup" dan sosialisasi sistem KB juga sudah dilakukan. Hasilnya, laju pertumbuhan penduduk masih terbilang besar.
Ajaran dalam ungkapan "Banyak anak banyak rezeki" sudah semestinya dipikirkan kembali kebenarannya. Meskipun dipercaya oleh orang-orang nan hayati di zaman dulu, sebagai manusia modern ada baiknya jika Anda memikirkan kembali segala risikonya. Bukan hal bijak jika Anda menganut prinsip itu tetapi anak Anda tumbuh dengan keadaan nan memprihatinkan.
Banyak anak berarti banyak pengeluaran. Banyak juga perhatian nan akan dibagi-bagi. Hasilnya, setiap anak akan sulit mendapatkan porsi nan sewajarnya ia dapat, baik porsi dalam hal finansial maupun perhatian orang tua. Anak pun akan tumbuh dengan tak maksimal.
Hal-hal mengerikan itu seolah terlihat biasa saja oleh mereka nan bangga pada prinsipnya tersebut. Jika sudah demikian, anaklah satu-satunya korban dari keadaan ini. Perkembangan mental dan juga fisik anak secara tak langsung menjadi terganggu. Perhatian nan seharusnya didapatkan anak secara penuh, harus rela dibagi dengan beberapa saudaranya. Kecemburuan pun bukan tak mungkin akan terjadi.
Perihal mengenai berapa anak nan ingin memang merupakan hak asasi setiap manusia. Bagaimanapun anak ialah karunia dari Tuhan Yang Maha Esa. Namun, bukankah tak manusiawi jika membiarkan anak-anak terlantar sebab haknya sebagai seorang anak tak diperhatikan dengan baik?
BKKBN dan Urusan Kependudukan
Melihat itu semua, pemerintah tak tinggal diam. Wajar rasanya jika pemerintah terus menggalakan berbagai upaya buat mengontrol laju perkembangan masyarakatnya. Pemerintah tak ingin masyarakatnya menjadi masyarakat nan unggul secara kuantitas tetapi lemah secara kualitas.
Penggerakan elemen masyarakat dari mulai perangkat desa hingga petinggi suatu daerah pun dikerahkan. Semua beramai-ramai melakukan gerakan-gerakan, penyuluhan-penyuluhan atau kampanye demi mengontrol pertumbuhan masyarakat Indonesia.
Slogan "Dua anak cukup, laki-laki perempuan sama saja" terasa menyinggung perasaan dan hak asasi manusia. Oleh sebab itulah, pihak pemerintah, diwakili BKKBN akan kembali memikirkan jargon nan tepat dan lebih manusiawi. Dalam menjalankan kewajibannya, BKKBN berusaha buat terus melakukannya dengan baik.
Sebagai sebuah forum pemerintah nondepartemen, BKKBN memiliki visi buat menyeimbangkan laju pertumbuhan penduduk pada 2015 nanti. Untuk mewujudkan itu, BKKBN memiliki beberapa misi, di antaranya dengan mewujudkan pembangunan nan berwawasan kependudukan pada setiap masyarakat, serta mewujudkan keluarga Indonesia sebagai keluarga kecil senang dan sejahtera.
Masalah kependudukan nasional dan dampaknya
Jumlah penduduk Indonesia termasuk paling banyak menduduk nomer empat di seluruh dunia. Angka ini terus bertambah setiap tahunnya. Jumlah penduduk nan padat tanpa di sertai kenaikan tingkat kemakmuran suatu negara, dapat timbul sejumlah masalah sosial. Indonesia tidak lepas dari masalah kependudukan. Berikut ini contoh-contoh problem nan timbul dari lonjakan penduduk :
• Persaingan ketenaga kerja tinggi
Salah satu akibat nan dialami oleh negara nan berpenduduk banyak ialah masalah lapangan kerja nan sedikit ditambah lagi jumlah pencari kerja nan jumlahnya dua kali lipatnya. Dengan demikian di loka itu terjadi persaingan mencari kerja nan begitu sengit. Hukum rimba berlaku disana, siapa nan kwalifikasinya rendah, bakal tersisih di langkah pertama. Akibatnya jumlah pengangguran bertambah banyak.
Fenomena ini jika tidak segera dicarikan solusinya oleh pemerintah, bakalan menimbulkan masalah baru, yakni angka kriminalitas bertambah. Oleh sebab itu pemerintah selain menyosialisasikan program KB juga menyediakan lapangan kerja baru bagi pengangguran.
• Turunnya kwalitas hayati
Permasalahan hayati pada negara padat penduduknya, mengakibatkan kwalitas hayati mereka turun. Ambil contoh di India nan jumlah pendudukannya terbesar kedua ini, didera sejumlah masalah besar, yakni sebagian rakyatnya terutama kaum marginal kesulitan mendapatkan akses kesehatan dan pendidikan dari pemerintah. Pola pikir penduduk mereka jangka pendek, apa nan harus dicari hari ini buat makan.
Mungkin masalah seperti ini juga dialami oleh sebagian masyarakat di Indonesia, terutama mereka nan hayati di kota besar.
• Kemakmuran rendah
Salah satu permasalahan sosial antara lain taraf kemakmuran rendah, sebab sebagian besar bekerja dengan upah rendah. Tentu daya beli mereka ini rendah, sehingga mungkin ketika mereka sakit buat membeli obat saja tidak mampu. Masyarakat nan kurang sejahtera niscaya asa hidupnya rendah.
• Krisis pangan dan energy
Ancaman nan paling pelik ialah negara dalam posisi krisi pangan dan energy. Nagara nan penduduknya besar niscaya pemerintahnya pening, sebab harus menyediakan pangan, kesehatan dan pendidikan. Ditambah lagi negara terancam krisi energy, misalnya beban listrik setiap hari bertambah berat buat memenuhi kebutuhan jutaan rumah.
• Harga hunian sehat mahal.
Krisis kedua ialah rakyat sulit mendapatkan hunian nan layak dan sehat, sebab harga property mahal sekali. Hanya orang nan kaya nan dapat membeli rumah. Tak heran banyak warga dari kelas marjinal hayati berhimpitan di kampung-kampung kumuh. Mereka hayati di bantaran sungai, pinggir rel dan huma kosong lainnya.
• Angka kriminalitas tinggi.
Biasanya negara nan berpenduduk besar memiliki angka kriminalitas nan besar pula. Kenyataan ini berbanding lurus. Kejahatan timbul sebab modus ekonomi. Pelakunya ialah cermin dari kaum nan tersisih sebab persaingan mencari kerja. Tak ada peluang kerja bagi golongan tersisih ini akhirnya mereka terpaksa mencopet, mencuri atau merampok sebab urusan perut.
• Menghambat pembangunan nasional
Negara mana pun mengakui kalau jumlah penduduk nan kelewat banyak dapat menimbulkan banyak masalah. Salah satunya ialah kwalitas sumberdaya manusia nan rendah, dapat menghambat agenda pembangunan nasional.
Demikianlah sedikit tentang penjabaran profil dari Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional / BKKBN nan tugas utamanya mengurusi masalah kependudukan nan terbilang rumit.