Kampus Jatinangor

Kampus Jatinangor



Sejarah Berdiri

Nama “Padjadjaran” diambil dari nama Kerajaan Sunda, yaitu Kerajaan Padjadjaran nan dipimpin oleh Prabu Siliwangi atau Prabu Dewantaprana Sri Baduga Maharaja di Pakuan Padjadjaran (1473-1513 M). Nama ini ialah nama nan paling terkenal dan dikenang oleh rakyat Jawa Barat, sebab kemashuran sosoknya di antara raja-raja nan ada di tatar Sunda ketika itu.

Pada tahun 1950-an, perhatian pemerintah daerah dan pemerintah pusat sangat besar terhadap perlu adanya universitas negeri di Bandung, terutama setelah Bandung dipilih sebagai kota penyelenggaraan Konferensi Asia-Afrika pada tahun 1955. Tanggal 3 Desember 1956, panitia membentuk delegasi nan terdiri dari Prof. Muh. Yamin, Mr. Soenardi, Mr. Bushar Muhammad, dan beberapa orang tokoh masyarakat Jawa Barat lainnya.

Tugas delegasi ialah menyampaikan aspirasi rakyat Jawa Barat tentang pendirian universitas negeri di Bandung kepada Pemerintah, DPR Kabupaten dan Kota Besar Bandung, Gubernur Jawa Barat, Presiden UI, Ketua Parlemen, Menteri PPK, bahkan kepada Presiden Republik Indonesia.

Delegasi sukses melaksanakan tugasnya dengan baik, sehingga pemerintah melalui SK Menteri PPK No. 11181/S tertanggal 2 Februari 1957, memutuskan membentuk Panitia Negara Pembentukan Universitas Negeri (PNPUN) di Kota Bandung.

Pada tanggal 25 Agustus 1957 dibentuk Badan Pekerja (BP) dan PNPUN tersebut nan diketuai oleh R. Ipik Gandamana, Gubernur Jawa Barat. BP dibentuk dengan tujuan buat mempercepat proses kelahiran Universitas Negeri tersebut, dan kemudian lahirlah Universitas Padjadjaran.

Lahirnya Universitas Padjadjaran merupakan puncak dari gerakan pencerdasan kehidupan masyarakat Jawa Barat nan sudah dirintis oleh beberapa tokoh, antara lain Raden Dewi Sartika, Siti Jenab, Ayu Lasminingsih, K.H. Abdul Halim, dan K.H. Hasan Mustofa.

Berdasarkan SK Menteri PPK No. 91445/CIII tertanggal 20 September , status dan fungsi BP diubah menjadi Presidium Unpad nan dilantik oleh Presiden RI tanggal 24 September 1957 di kantor Gubernuran Bandung.

Kepemimpinan di Unpad pun mengalami perkembangan, baik para pejabat, struktur, maupun bentuk organisasinya. Kepemimpinan nan pertama berbentuk presidium, dengan ketua R. Ipik. Gandamana, Wakil Ketua R. Djusar Subrata, serta Sekretaris Mr. Soeradi Wikantaatmadja dan R Suradiradja.

Selanjutnya pad 6 November 1957 diangkat Presiden Unpad yaitu Mr. Iwa Koesoemasoemantri, berdasarkan SK Presiden RI No. 14/M/1957, tertanggal 1 Oktober 1957. Pengambilan sumpah dilakukan di Istana Negara. Dalam aplikasi tugasnya, Presiden Unpad didampingi Senat Universitas dengan Sekretaris Prof. M. Sadarjun Siswomartojo, Kusumahatmadja, dan Mr. Bushar Muhammad.

Sejak 1963, sebutan Presiden Universitas diubah menjadi Rektor dan sebutan Sekretaris Universitas atau Kuasa Presiden diubah menjadi Pembantu Rektor.



Universitas Padjadjadran

Berdasarkan data akreditasi dari BAN-PT pada November 2008, Universitas Padjadjaran menempati posisi ke-4 setelah UGM, UI, dan IPB buat perguruan tinggi nan paling banyak memiliki program studi S1 nan terakreditasi A sebanyak 33 program studi.

Universitas Padjadjaran memiliki dua kampus utama, yaitu Kampus Iwa Koesoema Soemantri di Jl. Dipati Ukur, Bandung dan Kampus Jatinangor di Jl. Raya Bandung-Sumedang, Kabupaten Sumedang.

Saat pertama diresmikan Presiden Soekarno pada 24 September 1957, Universitas Padjadjaran hanya memiliki 4 Fakultas saja. Yaitu Fakultas Hukum dan Pengetahuan Masyarakat, Fakultas Ekonomi (keduanya berawal dari Yayasan Universitas Merdeka di Bandung), Fakultas Keguruan & Ilmu Pendidikan (FKIP, penjelmaan dari PTPG di Bandung), dan Fakultas Kedokteran. Seiring perkembangannya, saat ini Universitas Padjadjaran telah memiliki 16 Fakultas dan satu program Pascasarjana.



Kampus Jatinangor

Terinspirasi oleh “Kota Akademik Tsukuba”, Rektor keenam Unpad, Prof. Dr. Hindersah Wiraatmadja menggagas “Kota Akademis Manglayang”, nan terletak di kawasan kaki Gunung Manglayang.

Konsep tersebut menjawab permasalahan kampus Unpad nan tersebar di 13 lokasi nan berbeda sehingga menyulitkan koordinasi dan pengembangan daya tampung, selain buat meningkatkan produktivitas, mutu lulusan, dan pengembangan sarana/prasarana fisik.

Sejak tahun 1977, Unpad merintis pengadaan huma nan memadai dan tahun 1979 baru disepakati dengan adanya penunjukkan huma bekas perkebunan di Jatinangor.

Berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jawa Barat No. 593/3590/1987, kawasan itu meliputi luas 3.285,5 Hektar, terbagi dalam 7 wilayah peruntukkan. Spesifik buat Unpad, wilayah pengembangan kampus di Jatinangor mencakup 175 h.

Secara bertahap, Unpad telah mulai memindahkan kegiatan pendidikannya ke Jatinangor sejak 1983, nan diawali oleh Fakultas Pertanian. Kemudian diikuti oleh fakultas-fakultas lainnya nan ada di lingkungan Unpad. Pada 5 Januari 2012, gedung Rektorat Unpad resmi pindah ke Jatinangor.

Program Pendidikan nan Ditawarkan :


• 9 Bidang ilmu doktor
• 18 program studi magister
• 42 program studi tingkatan 1 (S1)
• 4 program studi profesi
• 26 program studi spesialis
• 1 program diploma (D-IV)
• 27 program studi diploma (D-III)


Daftar Fakultas nan Ada di Universitas Padjadjaran :

• Fakultas Ilmu Komunikasi
• Fakultas Hukum
• Fakultas Ekonomi
• Fakultas Ilmu Sosial & Ilmu Politik
• Fakultas Kedokteran
• Fakultas Pertanian
• Fakultas Psikologi
• Fakultas Kedokteran Gigi
• Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
• Fakultas Farmasi
• Fakultas Matematika & IPA
• Fakultas Sastra
• Fakultas Peternakan
• Fakultas Keperawatan
• Fakultas Teknologi dan Pertanian
• Fakultas Teknik Geologi
• Program Pascasarjana

Bagi Anda nan ingin kuliah, Universitas Padjadjaran merupakan pilihan tepat. Majemuk fakultas nan dimiliki memungkinkan Anda memilih salah satu di antaranya nan paling sinkron dengan talenta dan minat pribadi. Mekanisme penerimaan universitas ini dilakukan melalui Seleksi Masuk Universitas Padjadjaran (SMUP) juga melalui program PMDK bagi mereka nan berprestasi di SMA-nya.



Fasilitas dan Kemudahan

Universitas Padjadjaran memiliki banyak fasilitas nan bisa digunakan buat menunjang keperluan belajar Anda. Fasilitas nan dapat Anda dapatkan di antaranya perpustakaan ilmiah nan dilengkapi dengan akses internet, informasi surat keterangan dan daftar penelitian, jadwal kuliah, dan masih banyak lainnya. Jadi, Anda tak hanya mendapatkan ilmu dari staf pengajar saja, namun dari berbagai referensi.

Lahan Universitas Padjadjaran nan besar dan cakupan fakultas nan banyak, dipermudah dengan adanya akses kendaraan kampus gratis. Kendaraan kampus selalu siap menanti sejak pagi hingga pukul empat sore.

POMA (Pondok Mahasiswa) nan terletak di dalam wilayah kampus juga disediakan bagi mahasiswa lokal maupun nan berasal dari luar negeri. Hal ini selain memudahkan mahasiswa agar tak repot mencari loka tinggal, juga sebab harganya nan nisbi murah. Jika ingin makan, tersedia banyak jajanan di dalam kampus, termasuk KOPMA (koperasi Mahasiswa) nan tersedia pada masing-masing fakultas.

Bagi Anda nan memiliki keterbatasan dana buat kuliah di Universitas Padjadjaran, tidak perlu khawatir. Universitas Padjadjaran menyediakan berbagai beasiswa. Beasiswa nan ada di Universitas Padjadjaran, di antaranya ada beasiswa PT. Djarum, Sampoerna, Pemprop Bandung, Beasiswa dari pemerintah India dan Brunei Darussalam, Beasiswa Bidikmisi, serta beasiswa BPPS nan diperuntukkan bagi dosen nan akan melanjutkan program studi pascasarjana.

Info mengenai Universitas Padjadjaran dan seluruh kegiatan termasuk berbagai informasi akademis bisa dikunjungi melalui situs www.unpad.ac.id.