Komisi Konservasi Anak di Indonesia

Komisi Konservasi Anak di Indonesia

Anak merupakan karunia terbaik dari Tuhan nan diberikan kepada manusia. Karena itulah dalam dirinya terdapat prestise dan harkat nan tak berbeda dengan manusia dewasa pada umumnya.

Anak juga punya hak nan harus diakui oleh siapapun di global ini, terkait dengan kemerdekaan dan rasa keadilan bagi mereka. Apalagi selama masih dalam era pertumbuhan baik mental maupun fisik, anak memerlukan perawatan dan pendidikan. Untuk itulah diperlukan suatu wadah sebagai alat konservasi anak agar selalu mendapatkan semua nan telah menjadi haknya itu.



Permasalahan nan Muncul

Meski sebenarnya punya hak buat mendapat perlindungan, namun faktanya banyak terjadi kasus pelanggaran hak terhadap mereka. Anak-anak justru sering mendapat perlakuan nan sangat merugikan dirinya.

Misalnya kekerasan dari orang lain, diskriminasi, ekploitasi secara hiperbola dan tindakan lain nan sangat jauh dari nilai-nilai kemanusiaan. Yang menjadi ironi, kebanyakan pelaku pelanggaran hak terhadap anak ini ialah orang dewasa nan seharusnya menjadi loka anak mencari perlindungan.

Contoh nan paling konkret adalah, anak disuruh bekerja dengan durasi waktu seperti orang dewasa tanpa pernah diberi kesempatan buat memperoleh pendidikan nan layak di sekolah atau melakukan kegiatan lain nan merupakan kebutuhan rohani untuk anak-anak.

Ada lagi sebab orang tua berpisah atau bercerai, maka kehidupan anak nan sebelumnya selalu diliputi dengan kegembiraan berubah menjadi derita nan berkepanjangan. Bahkan sebab kurang mendapat perhatian, maka anak mencari pelindungan di loka nan salah.

Kalau Anda melihat di perempatan jalan, terutama di kota-kota besar maka Anda akan menyaksikan suatu pemandangan nan sangat memilukan hati. Anak nan usia balita sudah menjadi pengamen, peminta-minta atau penjual koran eceran. Ini terjadi pada jam nan seharusnya digunakan buat belajar di sekolah. Artinya anak-anak tersebut dipastikan tak pernah masuk sekolah dan memperoleh pendidikan formal. Ini hanyalah segelintir contoh kasus nan ada.

Dari klarifikasi di atas maka bisa disimpulkan bahwa permasalahan nan menimpa anak ialah sebagai berikut.

1. Masalah Ekonomi

Sejatinya masalah ekonomi ini ialah sebuah permasalahan nan fundamental dan terjadi dengan skala nan menggurita di negeri kita. Indonesia sebagai negara nan kaya akan sumber daya alam mengalami masalah ekonomi sejatinya ialah sebuah hal nan sangat aneh.

Karena dengan banyaknya sumber daya alam nan melimpah di tanah negeri kita, dengan pengelolaan nan tepat dan efektif bisa digunakan buat memenuhi kebutuhan semua rakyatnya serta meningkatkan tingkat kehidupan mereka.

Hanya saja, pemerintah lebih suka buat memberikan hal dan wewenang pengelolaan sumber daya alam ini kepada pihak partikelir dan asing. Dan pihak negara hanya mendapatkan sebagian kecil dari hasil laba nan didapat.

Pemerintah berdalih bahwa dengan pemberian wewenang kepada pihak asing maka akan lebih memberikan laba kepada negara. Dan sejatinya hal itu ialah sebuah kesalahan dan kebodohan nan besar. Karena negara kita sebagai pemilik seluruh sumber daya alam itu hanya menikmati sebagian kecil darinya sedangkan sebagian besar masuk ke kantong para pengusaha asing dan partikelir itu.

Hal inilah nan kemudian menyebabkan kurang mampunya negara dalam mengurusi urusan rakyatnya. Dan inilah sumber pokok dari munculnya masalah ekonomi.

Kebanyakan penduduk kita kurang mampu dalam mencari kehidupan nan layak. Orang dewasa kurang mampu buat mendapatkan pekerjaan nan layak buat menghidupi seluruh anggota keluarganya. Dan pada saat inilah, orang tua memberdayakan anaknya buat membantu mereka mencari nafkah.

Masa anak-anak ialah masa dimana seharusnya mereka gunakan buat bermain dan juga belajar, bukan buat bekerja. Karena secara kemampuan fisik, tubuh mereka masih kecil dan tidak mampu buat digunakan bekerja terutama kerja nan membutuhkan kekuatan fisik layaknya orang dewasa.

Namun, kenyataan anak kecil nan sudah harus bekerja ini tidak sedikit kita jumpai di kehidupan nyata. Ada nan sudah harus berjualan di jalan raya, atau membantu pedagang dalam membawa barang dagangannya ataupun bentuk kerja nan lainnya.

Jika tidak mampu menggunakan kekuatan fisik ini maka sebagian dari anak-anak ini memilih buat menjadi pengemis atau pengamen di jalan raya. Semuanya mereka lakukan dengan alasan buat membantu orang tua mencari nafkah.

2. Masalah kekerasan

Selain masalah ekonomi, nan banyak menimpa anank-anak ialah masalah kekerasan. Masalah kekerasan dibagi menjadi dua hal nan banyak dilakukan kepada anak-anak yaitu kekerasan fisik dan juga kekerasan seksual.

Banyak anak nan menerima kedua bentuk kekerasan ini. dan kebanyakan dari pelaku kekerasan ini ialah orang-orang terdekat dari si anak itu sendiri. Seperti orang tua kandung, orang tua angkat atau tiri, keluarga dekat seperti paman, bibi atau kakek dan juga tetangga.

Kekerasan fisik nan dilakukan di antaranya ialah seperti memukul anak, menendang atau bahkan membuat anak mengalami cidera. Ada bahkan beberapa kasus nan sampai membuat anak harus meregang nyawa.

Terkadang kekerasan fisik nan dilakukan oleh orang terdekat anak misalnya orang tua ialah disebabkan oleh hal nan sepele. Misalnya adlah sebab masalah ekonomi. Orang tua merasa kesulitan buat mendapatkan uang atau nafkah sehingga menjadi gelap mata dan melampiaskan segala rasa sumpek dan penat di dalam hati dan pikirannya kepada anaknya.

Ada orang tua nan sampai tega membunuh anaknya sendiri. Atau bahkan meracuni anak dan kemudian ia pun ikut buat meminum racun tersebut hanya buat menghindar dari masalah ekonomi nan menjerat kehidupan dirinya.

Sedangkan kekerasan seksual nan terjadi pada anak ialah sebab memang anak dijadikan sebagai objek pelampiasan nafsu oang terdekat. Hal ini mungkin dirasakan lebih mudah buat dilakukan. Karena anak memang masih belum mengetahui akan banyak hal. Dan juga masih belum cukup mudah buat menolak ataupun melawan dari semua nan dilakukan orang kepadanya.

Sejatinya kekerasan seksual nan terjadi di Indonesia beberapa waktu ini banyak mengalami peningkatan. Dari tahun ke tahun semakin banyak kasus kekerasan seksual nan terjadi pada anak. Dan hal ini semakin membuat keadaan Indonesia menjadi lebih parah lagi.

Kekerasan seksual nan terjadi pada akan membawa akibat nan begitu besar bagi masa depan anak kelak. Dan bahkan bisa dikatakan kekerasan seksual ini telah merusak masa depan si anak. Kebanyakan dari kasus ini akan meinggalkan trauma dalam jiwa dan diri si anak dan akan dibawa terus sampai si anak menjadi dewasa.

Ada nan justru menganggapnya sebagai sebuah hal nan mengubah hidupnya. Anak akan lebih dekat dengan kehidupan seksual. Bahkan akan bisa tumbuh dengan menjadi sosok nan merasa dirinya jelek dampak perbuatan ini.



Komisi Konservasi Anak di Indonesia

Melihat permasalahan nan sangat komplek seperti nan diuraikan di atas, maka segenap elemen bangsa Indonesia perlu memberi perhatian nan spesifik dan serius terhadap masalah ini. Karena itulah beberapa tahun nan lalu pemerintah Indonesia serta beberapa organisasi kemasyarakatan dan tokok-tokoh lainnya membentuk sebuah komisi nan dinamakan Komisi Nasional Konservasi Anak.

Tugas primer dari komisi ini ialah membuat program dan kegiatan nan diharapkan mampu memberi konservasi terhadap anak dari segala pelanggaran hak-hak mereka. Program ini meliputi pendidikan, pelatihan, hukum, konsultasi dan lain-lain nan berkaitan dengan masalah sosial lainnya.

Setelah beberapa waktu terbentuk, badan nasional buat melindungi hak-hak anak ini telah menjalankan beberapa tugas nan dibebankan kepadanya. Misalnya, memberi konservasi hukum pada anak-anak nan menjadi korban pendayagunaan orang dewasa. Pada waktu nan lain juga pernah melakukan pendampingan secara psikologis maupun mental terhadap anak-anak nan bermasalah.

Yang baru-baru ini dilaksanakan ialah memberi donasi bagi para korban bala letusan Gunung Merapi dan bala alam di Mentawai - Sumatera dengan mengadakan pendampingan agar anak-anak tetap dapat menghadapi cobaan nan sangat berat ini. Banyak diantara mereka kehilangan orangtua nan meninggal dampak bala alam atau masih hayati namun sudah tak mampu lagi membayar biaya sekolah dan lain-lain.

Sebelum ini badan nasional nan memberikan konservasi kepada anak-anak inijuga selalu gencar melakukan pendekatan kepada masyarakat buat memberi pengertian tentang arti pentingnya konservasi dan penjagaan hak-hak anak. Untuk mempersiapkan kehidupan mereka nanti setelah menginjak usia dewasa.

Dengan terlaksananya program nan dijalankan oleh Komisi Nasional Konservasi Anak ini, maka anak Indonesia dapat punya asa buat memperoleh kehidupan nan lebih baik dan cerah di masa depan.