Jalan nan Tak Disangka
Antara nan Ikhlas dan nan Terpaksa
Semakin besarnya keinginan orangtua melihat anaknya tumbuh menjadi anak nan baik dan penuh semangat berislam, telah membuat orangtua memberikan hadiah umrah kepada anak-anaknya ketika mereka sedang liburan. Ternyata keinginan nan sangat baik dari orangtua memberikan tiket umrah secar agratis kepada anaknya itu tak selalu disambut dengan hati nan lapang. Segala kemudahan itu ternyata diremehkan oleh anak-anaknya.
Mereka merasa belum siap. Apalagi ketika liburan biasanya mereka telah mempunyai planning pergi ke suatu loka dengan teman-temannya. Kalau mereka harus pergi umrah, artinya mereka harus meninggalkan semua kesenangan nan telah direncanakan jauh-jauh hari. Inilah nan membuat mereka nan akhirnya berangkat ke tanah kudus tak dengan sepenuh hati. Di tanah kudus pun hati itu belum dapat menerima keadaan. Mereka tak ikhlas. Menatap Ka’bah pun tak terasa apa-apa. Padahal mereka mendapat kesempatan menyentuh dan mencium hajar aswad.
Hasilnya ialah umrah nan diberikan secara perdeo oleh orangtuan itu tak berdampak sangat signifikan bagi sang anak. Mereka nan tadinya belum mau melaksankan kewajiban, tetap pada kebiasaannya terdahulu sebelum umrah. Sangat berbeda dengan orang nan mendapatkan umrah secara perdeo dari mana saja dan diterimanya dengan penuh syukur.
Ketika di tanah suci, hatinya dipenuhi dengan perasaan nan membuncah penuh dengan syukur dan tidak henti meneteskan air mata sebab memang mengunjungi atau berziarah dengan Ka’bah itu telah menjadi satu impian nan begitu lama ia pendam. Ia tahu bahwa kalau akan pergi sendiri dengan uang sendiri, secara logika, hal itu tak mungkin. Ternyata Allah Swt mengirimkan undangan dengan cara nan tidak pernah disangka-sangka.
Orang-orang seperti ini akan merasakan nikmat nan sangat besar dan ia akan merasa sangat bahagia. Umrah nan perdeo nan didapatkan dengan cara nan tidak pernah disangka ini benar-benar sesuatu nan sangat indah. Kesimpulannya ialah kalau ingin memberikan umrah perdeo kepada siapa pun, hendaknya tanyakan kepadanya apakah ia benar-benar ingin melihat Ka’bah. Kalau jawabanya bukan nan diharapkan, sebaiknya tak udah diberikan pada saat itu.
Menunda lebih baik daripada tiket umrah secara perdeo itu tak memberikan kegunaan apa-apa kepada nan melakukannya. Tidak sedikit orang nan umrah malah tak tawaf mengelilingi Ka’bah. Mereka tawaf mengelilingi loka belanja dan keliling di hotel saja. Sayang sekali kalau hal ini tak dimanfaatkan dengan baik. Yang memberikan umrah ini hendaknya melakukan survey dan penelitian mendalam kepada siapa nan sesungguhnya benar-benar berhak terhadap umrah secara perdeo tersebut.
Uang ialah Sarana
Semua hal di global ini memerlukan uang. Begitu pula dengan ibadah nan satu ini. Padahal, sebagai seorang Muslim, kita tentunya ingin sekali dapat berumrah. Rasanya, rindu di hati selalu hadir manakala melihat tayangan teve atau mendengar cerita kerabat dan teman nan sudah berkesempatan menunaikan ibadah umrah juga haji. Namun, lagi-lagi kita nan memiliki penghasilan pas-pasan terbentur masalah biaya. Ya, sebab biaya buat berumrah tak dapat dibilang murah.
Bahkan, bagi kebanyakan penduduk Indonesia nan hanya berpenghasilan cukup, harus memutar otak dan mengerutkan kening jika ingin mengatur bujet keuangan pendapatan dan pengeluaran sehari-hari agar dapat menabung buat berumrah. Lalu, apa ya solusinya? Solusinya pastinya ialah umrah dengan gratis. “Haha, hari gini umrah perdeo mana ada, mimpi kali!” kata seorang teman nan pesimis.
Tidak ada nan perdeo sekarang, bahkan buat buang hajat saja (maaf) kita harus bayar, bukan? Cari di mana orang atau perusahaan nan mau dengan bahagia hati mengumrahkan kita kelak? Sebenarnya, banyak jalan menuju Roma. Maksudnya banyak jalan menuju umrah dengan gratis. Salah satunya dengan mengikuti sayembara berhadiah umrah nan sudah mulai ramai diadakan oleh beberapa perusahaan, lembaga, bahkan kantor BUMN buat menjaring konsumen memakai produk serta jasa mereka.
Mengikuti sayembara berhadiah umrah tentunya tak mengeluarkan biaya nan mahal. Jika pun dibutuhkan biaya buat membeli perangko, amplop, biaya pulsa, dan sebagainya itu termasuk murah bila dibandingkan biaya beribadah umrah. Syaratnya, paling kita membeli atau menggunakan produk serta jasa nan ditawarkan perusahaan, lembaga, atau BUMN tersebut, lalu kita diberi satu kupon undian, pertanyaan nan harus dijawab, atau nomor spesifik buat mengikuti sayembara tersebut.
Mudah, pastinya. Namun, layaknya sayembara, kita tak dapat memastikan 100% jawaban, kupon, dan nomor undian kita nan menang. Ya, untung-untungan, sih. Faktor keberuntungan sangat menentukan di sini. Namun, jika Allah sudah berkehendak kita dapat beribadah umrah lewat keberuntungan menang sayembara, mengapa tidak?
Sayembara berhadiah umrah dapat juga diadakan buat menguji majemuk keahlian. Misalnya, kompetisi bermusik atau bernyanyi Nasyid (genre musik Islami) nan pemenangnya mendapatkan hadiah umrah perdeo sekaligus membuat video klip grup nasyidnya di Arab Saudi. Atau, lomba menulis cerita Islami dan karangan nonfiksi lainnya dengan hadiah primer pergi umrah bareng penulis ternama. Banyak ragamnya, bukan?
Selain sayembara, ada pula cara agar bisa beribadah umrah secara gratis. Yaitu, melalui interaksi silaturahim atau pertemanan. Di sini kita dituntut sedikit jeli buat mampu menjaring interaksi pertemanan baru atau lama, sekaligus bersilaturahmi dan menggunakan keahlian berkomunikasi kita dengan baik. Maksudnya, jika Anda memiliki keahlian bermusik, menulis, membantu mengkoordinir suatu acara amal atau agama, atau keahlian bahasa Arab dan bahasa lainnya, Anda dapat menemukan peluang berumrah dengan gratis.
Jalan nan Tak Disangka
Apa maksudnya? Begini, ibaratnya Anda aktif di suatu organisasi keagamaan atau bahagia berteman dengan kalangan eksklusif nan punya akses ke Tanah Suci, maka Anda dapat saja mendapat kesempatan berumrah gratis. Contohnya, ada seorang teman nan aktif di kegiatan pemuda masjid di suatu masjid besar di Jawa Barat.
Karena dia selalu rajin, bahagia membantu berbagai kegiatan amal di masjid itu ada seorang ustadz nan kebetulan punya rumah di Arab Saudi dan bahagia dengan pribadi serta akhlak teman itu, tanpa ragu dia mengajak Anda berkunjung ke rumahnya buat berwisata sekaligus berumrah.
Asyik, bukan? Pokoknya, majemuk cara dapat dilakukan buat berumrah gratis, asalkan kita berniat bersilaturahmi atau mengembangkan diri melalui keahlian kita dengan ikhlas sebab Allah ta’ala. Insya Allah niat kita berumrah dapat dikabulkan. Cara terakhir, kita dapat pula berumrah perdeo (dalam pemahaman kita) dengan kapital tawakal kepada Allah.
Tawakal bukan berarti kita tak berikhtiar atau berusaha, tetapi kita berikhtiar dengan ikhlas dan menyerahkan hasilnya kepada Allah semata. Misalnya, kita berikhtiar dengan selalu berdoa mohon diberikan kelapangan rezeki dari Allah melalui pekerjaan halal agar kelak kita dapat beribadah Umrah. Shalat Tahajud atau sholat sunah lainnya dengan rajin dan berpikiran baik (husnudzan) agar suatu saat Allah mengirimkan kita berangkat umrah bersama keluarga tercinta.
Atau, dapat pula memancing rezeki melalui zakat, infak, dan sedekah. Allah selalu mengingatkan hamba-hamba-Nya berulang kali bahwa harta nan kita nafkahkan di jalan Allah akan dibalas berlipat ganda, sampai 10 kali lipat, malah. Itulah nan menurut salah satu ustadz muda terkenal di Indonesia memancing rezeki dari Allah dengan berinfak dan bersedekah sepanjang hari—baik dalam keadaan lapang rezeki (banyak uang) atau sempit (kurang uang).
Niat ikhlas sebab Allah dan tidak lupa menyelipi doa agar kita dimampukan beribadah umrah suatu saat nanti. Insya Allah, niscaya Allah mengabulkan niat kita itu. Anda tertarik mencoba? Tidak ada salahnya melakukan hal-hal nan telah disebutkan itu selama semua itu halal dan tak mengandung kemaksiatan.
Mendapatkan umrah secara perdeo dapat juga dengan menjadi salah satu pekerja di lingkungan pemerintah daerah tertentu. Bagi pekerja nan bagus dan berdedikasi tinggi, pihak pemerintah daerah akan memberikan hadiah umrag secara gratis. Ada juga dengan mengajak orang lain buat berumrah. Kalau ada beberapa orang nan mau ikut, maka akan ada perdeo satu tiket berumrah secara cuma-cuma.