Pengembangan Potensi Investasi
Riau Kaya, Rakyat Sejahtera?
Indonesia sebagai negara kepulauan nan cukup kaya akan keragaman memiliki potensi-potensi besar nan sebenarnya belum tersentuh dan tergarap secara maksimal. Potensi Indonesia secara nasional tercermin dari Potensi Daerah di seluruh penjuru tanah air. Tiap-tiap daerah di Indonesia memiliki aneka potensi nan terkadang tak dilirik oleh para pengelola daerah itu sendiri. Dan nan kerap terjadi ialah kesalahan dalam mengelola potensi-potensi tiap-tiap daerah.
Tak hanya sumber daya alam nan ada di daerah sebenarnya nan memiliki potensi, nan tidak kalah krusial ialah sumber daya manusia dari daerah pun sebenarnya memiliki potensi nan besar buat dapat dikembangkan. Banyak putra putri daerah nan sebenarnya memiliki kemampuan buat bersaing dikancah nasional. Hanya saja sekali lagi, upaya pengelolaan potensi-potensi tersebut belum maksimal.
Propinsi Riau sebagai tuan rumah penyelenggar Pekan Olah Raga Nasional (PON) tahun 2012 juga menjadi salah satu daerah nan memiliki potensi daereh nan cukup besar di berbagai bidang. Selain potensi hasil bumi minyak, propinsi ini juga memiliki aneka potensi tersembunyi nan belum termanfaatkan secara maksimal. Riau dianggap sebagai salah satu propinsi nan kaya dengan aneka sumber daya alam.
Di dalam buminya terdapat aneka macam sumber daya bahan galian, sementara di atas buminya terhampar aneka kekayaan hutan nan luas, perkebunan, pertanian dan sebagainya. Adakah ini memberi akibat positif bagi kehidupan perekonomian masyarakat Riau? Fakta nan ada ialah jumlah penduduk miskin di Riau masih cukup banyak, hal ini menunjukkan bahwa pengelolaan potensi daerah di propinsi ini belum maksimal.
Kenapa Orang Riau tidak Ada nan Jadi Mentri?
Sebagai propinsi nan berciri khas budaya melayu, Riau memiliki aneka potensi daerah di berbagai sektor, diantaranya;
1. Sektor pertanian
Riau memiliki potensi pertanian nan merata disejumlah wilayah di Riau, diantaranya; Pekanbaru, Dumai, Kampar, Pelalawan, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, Siak, Kuantan Singingi, Rokan Hulu dan Rokan Hilir. Hasil-hasil pertanian nan bisa dinikmati beraneka ragam, diantaranya; aneka sayur mayur, makanan pokok, buah-buahan dan aneka kacang-kacangan. Luas huma kosong di propinsi ini nan masih cukup besar memungkinkan buat bisa menggali sektor pertanian di Riau lebih baik lagi.
2. Sektor kehutanan dan perkebunan
Riau dengan jumlah kawasan hutan nan cukup luas memiliki potensi kesejahteraan nan cukup besar jika dikelola dengan maksimal. Kawasan hutan semakin mengalami penyempitan seiring dengan pembukaan area perkebunan kelapa sawit nan digalakkan pemerintah setempat.
Hasil perkebunan kelapa sawit dan karet merupakan hasil unggulan propinsi ini. Pengelolaan nan salah terhadap kedua sektor ini terkadang menyebabkan akibat bala nan mengekor pengelolaannya, diantaranya bala banjir dan kabut asap. Oleh karena itu tidak asal kelola, hal terpenting juga dibutuhkan kearifan kebijakan pemerintah lokal buat mengembangkan potensi-potensi besar di berbagai sektor di propinsi ini.
3. Sektor pariwisata
Berbicara mengenai tata letak geografis, Propinsi Riau memang tidak memiliki kawasan-kawasan wisata menarik seperti area pegunungan dan daerah pantai nan indah. Namun ada sisi menarik nan patut digali dari sektor ini, yakni potensi kekayaan budaya nan dimiliki Riau sebagai pusat peradaban melayu.
Peninggalan-peninggalan bukti sejarah peradaban melayu di Riau bisa dijadikan sebagai icon wisata nan jelas bagi propinsi ini. Jangan salah, negara-negara jiran sangat gencar melirik bukti-bukti sejarah ini buat mereka boyong ke negara mereka. Oleh karena itu, jika pemerintah Riau sendiri tak arif dalam mengelolanya, justru akan menjadi bumerang sendiri.
4. Potensi sumber daya manusia
Para generasi muda Riau sering berpikir, kenapa ya tidak ada putra-putri Riau nan jadi mentri di pemerintahan? Apakah memang masyarakat Riau ini sama sekali tidak memiliki potensi buat ditempatkan di posisi strategis pengambil kebijakan? Ini merupakan pertanyaan besar nan masih terselip di hati para pemuda Riau.
Pengembangan Potensi Investasi
Pemerintah daerah Riau selelu berusaha mengembangkan potensi nan dapat dijadikan huma pekerjaan bagi penduduknya. Berbagai potensi daerah ditingkatkan dan diharapkan adanya investor nan mau berinvestasi mengembangkan daerah Riau menjadi daerah nan diunggulkan sebagai loka harapan. Beberapa proyek investasi nan bsia dikembangkan antara lain adalah:
- Pengembangan industri pabrik pengolahan kelapa sawit. Sebagai daerah agraris Provinsi Riau mempunyai area perkebunan nan sangat luas. Hasil perkebunan Provinsi Riau ini mempunyai mutu nan sangat tinggi. Menurut data nan ada Provinsi Riau mempunyai 1.530.150 hektar huma buat perkebunan kelapa sawit dan termasuk nan paling luas di Indonesia. Dengan pencapaian produksi Cpo sebanyak 4.659.246 ton pertahunnya dan termasuk nomor dua di Indonesia. Disamping perkebunan sawit Provinsi Riau juga mempunyai perkebuanan lain nan tidak kalah yaitu perkebunan kopi, karet, sayur-sayuran dan kelapa nan juga berperan krusial dalam pertumbuhan ekonomi di daerah.
Sedangakan buat Kota Dumai Pemerintah berusaha memaksimalkanterminal agribisnis nan ada. Pemerintah Provinsi Riau membuka peluang nan luas bagi pelaku bisnis dan para pemilik kapital buat menanamkan modalnya melalui pengembangan pabrik pengolahan kelapa sawit dan industri CPO disalah satu kawasan industri Kota Dumai. Investor nan diharapkan menanam kapital bukan hanya investor dalam negeri, tetapi juga diharapkan ada investor luar negeri nan mau melakukan investasi.
- Pengembangan Industri Nenas. Daerah Riau mempunyai kesuburan tanah nan dinilai layak buat dijadikan dan dikembangkan menjadi sentra pertanian dengan penanaman berbagai jenis hasil pertanian. Dan potensi nan ada terletak di Kabupaten Kampar . Kampar merupakan daerah nan mempunyai luas perkebunan kelapa sawit terbesar di Provinsi Riau. Selain kelapa sawit Kabupaten Kampar cocok buat dijadikan huma pertanaian buat penanaman nenas, kesuburan tanahnya sangat cocok buat dijadikan perkebunan. Dan buat pengembangan saat ini pengolahannya masih kurang sebab hanya dikelola dengan metoda sederhana.
Agar mampu bersaing dengan pasar lokal dan pasar internasional, petani Kabupaten Kampar harus mampu meningkatkan mutu nan ada sinkron baku nan ada buat pengolahn industri. Maka dari itu perlu adanya perhatiankhusus buat membantu pengembangan komoditi ini nan akan menambahkan hasil yangbaik bagipara petaninya. Dan diharapkan ada investor nan tertarik buat menanamkan kapital bagi pengembangan budidaya nenas, seperti pengembangan pabrik pengalengan nenas.
Nenas nan bis dihasilkan didaerah ini sangatlah besar dan menjanjikan buat dikembangkan, area perkebunan nan ada luasnya mencapai 800 hektar. Pencapaian hasil produksi nenasnya mencapai 9000 ton pertahunnya dan akan dikembangkan lagi luasnya hingga 1.500 hektar. Karena tak adanya pengolahan nan tepat buat nenas, produksi nan melampui loka penampungan dipasar menjadikan harga turun drastis. Dan juga nenas akan pecah dalam waktu seminggu, sungguh potensi nan sangat disayangkan padahl sangat berlimpah dan menjanikan peluan investasinya.
- Pengembangan pelabuhan dan Kawasan industri daerah Buruk Bakul. Pemerintah Kabupaten Bengkalis berharap daerah ini menjadi industri manufaktur nan terpadu. Perencanaan nan ada diharapkan ada dua pembagianpengembangan kawasan ini yaitu pengembangan pelabuhan buat aktifitas ekspor dan impor, dan kawasn pengembangan industri terpadu.
Dengan adanya pelabuhan nan ada diharapkan bisa menerima dan menampung hasil produksi Kabupaten Bengakasli dan daerah sekitarnya buat di ekspor kenegara tetangga. Dan buat pengembangan industri terpadu diharapkan mampu menampung hasil olahan dari industri nan ada terutama bagi hasil pertanian dan perkebunan.