Sifat Teknis Tanah

Sifat Teknis Tanah

Tanah merupakan sumber kehidupan makhluk hidup. Setiap makhluk tak bisa terlepas dari keberadaan tanah. Kita berpijak pada tanah. Tanaman menancap pada tanah. Makhluk hayati semuanya membutuhkan tanah sebagai dukungan hidupnya. Bisa kita bayangkan, bagaimana kehidupan kita jika tak ada tanah. Kita ini landman , bukan waterman atau airman . Bahkan, kita harus mengakui bahwa sifat–sifat tanah ada dalam diri kita.

Begitu pentingnya keberadaan tanah dalam kehidupan kita, sehingga ada ilmu pengetahuan nan secara intensif mempelajari tentang tanah. Ilmu pengetahuan ini mengupas habis tentang tanah dan sifat–sifatnya terkait dengan kehidupan makhluk hidup, terutama manusia. Terkait dengan kondisi tersebut, maka sangat perlu bagi kita buat mempelajari dan mengetahui perihal pentingnya tanah bagi kehidupan kita.

Oleh sebab itu, kita perlu mengetahui macam–macam tanah dan sifat–sifat tanah. Pengetahuan mengenai tanah ini diperlukan agar kita tak galat saat mengambil tanah buat keperluan kita. Salah satu kepentingan kita terkait dengan sifat–sifat tanah ialah saat melaksanakan proyek, misalnya pengerjaan perumahan. Sifat tanah sangat krusial agar proyek nan kita tangani tak mengalami kerusakan .



Sifat–sifat Tanah nan Penting

Pada saat kita bekerja terkait dengan keberadaan tanah, maka kita harus memahami betul karakter tanah di loka kerja kita. Ciri tanah buat sebuah proyek didasarkan pada jenis/fungsi proyek. Artinya, pada saat kita akan membangun sebuah bangunan, maka kita harus mempelajari karakter tanahnya dan menyesuaikan dengan jenis dan manfaat dari bangunan. Dengan memerhatikan sifat-sifat tanahnya, maka kita bisa mengetahui tipe proyek nan bisa kita laksanakan di daerah tersebut.

Terkait dengan sifat–sifat tanahnya, maka kita bisa mengemukakan 2 (dua) sifat dasar tanah, yaitu: sifat teknis dan sifat fisik.



1. Sifat Teknis

Sifat teknis ialah sifat nan dimiliki oleh tanah terkait dengan kemampuannya jika diberikan pengaruh dari luar. Dengan memerhatikan sifat teknis ini, kita bisa mengetahui kelayakan tanah bila dipakai buat pekerjaan–pekerjaan teknis pada tanah tersebut.

Tentunya, kita harus benar–benar memahami sifat teknis ini. Sebab, pola kehidupan kita menuntut buat bisa mengefektifkan keberadaan tanah guna kehidupan nan lebih baik dan nyaman serta aman. Oleh sebab itulah, di setiap pekerjaan nan terkait dengan tanah, harus diperhitungkan secara teliti sifat tanah nan ada di sekitarnya.

Tanah nan labil tentunya sangat berbahaya bagi bangunan nan tak tahan perubahan struktur tanahnya. Tanah nan secara teknis mempunyai sifat labil seringkali mengalami perubahan susunan lapisan. Sehingga, hal tersebut bisa menyebabkan kerusakan bangunan.

Bagaimanapun, kita selalu berharap agar bangunan nan kita dirikan mempunyai ketahanan terhadap pengaruh apa pun dari tanah. Tetapi, semua asa tersebut sulit terwujud jika ternyata kita tak memahami sifat teknis tanah loka bangunan berdiri.



2. Sifat Fisik

Sifat fisik tanah sangat terkait dengan kondisi material dari tanah. Kondisi material ini bisa menunjukkan kadar air nan ada di dalam tanah tersebut. Kadar air di sini sangat terkait dengan kelembapan nan ada di tanah. Dalam hal ini, kadar air menunjukkan taraf basah atau keringnya tanah. Tanah nan terlalu basah tentunya tak mendukung buat didirikannya bangunan tertentu. Begitu juga jika terlalu kering.

Sifat fisik lainnya ialah kadar pori nan ada di dalam tanah. Kadar pori ini terkait dengan kemampuan tanah buat menyerap air nan ada di permukaan tanah. Dalam hal ini, nan kita maksudkan ialah persentase pori nan dimiliki oleh tanah.
Kepadatan nisbi dari tanah juga merupakan sifat fisik nan harus diperhatikan. Kepadatan nisbi ini akan memberikan pengaruh pada kemampuan tanah menahan beban dari luar. Semakin padat, maka tanah akan semakin kuat menahan beban dari luar. Sifat fisik lainnya ialah pembagian butir, kepekaan, dan sebagainya.



Sifat Teknis Tanah

Sifat teknis ialah sifat nan dimiliki oleh tanah terkait dengan berbagai pekerjaan teknis nan kita berlakukan terhadapnya. Berdasarkan kondisi tersebut, maka kita bisa mengetahui kemampuan tanah terhadap perlakuan teknis. Beberapa sifat teknis tanah ialah sebagai berikut.



1. Permeabilitas ( Permeability )

Tanah nan kita pijak ini sebenarnya terdiri atas lapisan–lapisan dengan karakter nan berbeda. Setiap lapisan tanah tersebut memberikan pengaruh nan berbeda. Tentunya, jika kita membuat bangunan di setiap tanah membutuhkan perlakuan khusus. Salah satu sifat krusial dari tanah ialah kemampuannya buat menyerap air melalui celah–celah nan ada padanya. Celah–celah tersebut bernama pori–pori tanah.

Sifat ini sangat krusial bagi kehidupan sebab berkaitan erat dengan sirkulasi air dalam tanah. Tentunya, jika kemampuan ini besar, maka tanah selalu dalam kondisi kering. Artinya, tak memungkinkan adanya air nan menggenang di lingkungan tersebut. Hal ini sangat krusial bagi kehidupan, terutama pada saat musim hujan. Pori–pori tanah ini sangat membantu pada persoalan drainase lingkungan. Semakin bagus pori-porinya, maka semakin bagus pula daya penyerapan air. Sehingga, wilayah tersebut tak gampang tergenang air.



2. Konsolidasi ( Consolidation )

Sifat ini sangat terkait pada kemampuan tanah buat menahan beban dari bangunan nan ada di atasnya. Pada saat kita mendirikan bangunan di atas sebuah tanah, maka material nan ada pada bangunan tersebut merupakan beban tersendiri bagi tanah. Dampak beban nan dimiliki bangunan tersebut, lapisan tanah bisa mengalami penurunan.

Seringkali kita mendengar bahwa ada bangunan nan amblas ke tanah, sehingga mempengaruhi tatanan dalam bangunan. Beberapa bangunan menjadi retak, bahkan bisa roboh karenanya. Oleh sebab itulah, kita harus memperhitungkan aspek konsolidasi ini agar penurunan tanah tak terlalu besar.

Penurunan lapisan tanah terjadi dampak isi pori tanah nan tertekan oleh beban tidak aktif dari bangunan. Seperti kita ketahui, bangunan nan kita dirikan berada pada posisi nan tetap buat waktu nan tidak terkirakan. Setiap saat, beban nan ada di dalam bangunan tersebut terus bertambah. Apalagi jika bangunan tersebut berada di dekat jalan raya dan sebagainya nan memungkinkan bertambahnya beban dari luar.

Sifat konsolidasi tanah ini dipergunakan buat mengetahui besarnya penurunan tanah sekaligus bangunan nan ada di atas tanah. Penurunan tanah harus diperhitungkan pada ambang keamanan. Sehingga, bangunan tak mengalami kerusakan dampak penurunan tanah tersebut.



3. Tegangan geser ( Shear strength)

Lapisan tanah dampak beban nan diderita dari luar bisa mengalami perubahan posisi. Perubahan posisi ini menyebabkan lapisan tanah berubah posisinya. Perubahan posisi ini salah satunya ialah berupa geseran. Geseran timbul dampak adanya beban dari luar. Hal ini membuat susunan atau lapisan tanah bisa mengalami keruntuhan.

Jika susunan atau lapisan tanah gampang mengalami pergeseran, maka hal tersebut akan mempermudah proses keruntuhan lapisan tanah. Oleh sebab itulah, kita harus mengetahui tegangan geser dari tanah nan akan kita pergunakan sebagai loka bangunan. Dengan mengetahui tegangan geser tanah, kita bisa mengetahui kemampuan tanah menahan tekanan dari luar dan tak runtuh karenanya.

Pada bangunan , sifat tegangan geser ini sangat penting, terutama pada saat kita menentukan kekuatan pondasi atau bagian dasar bangunan. Pengetahuan tentang tegangan geser ini pun memungkinkan bagi kita buat mengetahui kekuatan tanah isian atau tanah timbunan. Tanah timbunan ini digunakan sebagai penahan tanah dankestabilan tanah itu sendiri.

Kita harus mengetahui sifat dasar tanah agar pekerjaan teknis kita tak mengalami kesulitan. Tanpa pengetahuan tentang sifat dasar atau karakterisitik tanah, dikawatirkan kita tak bisa bekerja secara maksimal. Oleh sebab itu, ketahui sifat dasar tanah sebelum kita memperlakukan tanah buat kebutuhan kita.