Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Lingkungan

Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Lingkungan

Literatur dan artikel pencemaran lingkungan sudah banyak kita temui. Namun, tetap saja lingkungan sekitar kita tetap berada dalam kondisi nan memprihatinkan. Nah, pada kesempatan kali ini, penulis akan membuat sebuah artikel pencemaran lingkungan nan biasa kita temui.

Cobalah lihat apa nan telah terjadi dengan lingkungan loka tinggal kita. Polutan asing sudah banyak mencemari loka tinggal kita sendiri. Seolah kita sudah tak peduli dengan pencemaran lingkungan nan terjadi secara besar-besaran.

Untuk memulai penulisan artikel pencemaran lingkungan kali ini, penulis buka dengan pembahasan mengenai pencemaran lingkungan itu sendiri.



Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Lingkungan

Sedikit miris memang, meski telah banyak artikel pencemaran lingkungan nan dibuat, sepertinya akibat positifnya belum juga dirasakan. Pencemaran sudah terjadi di segala sektor baik air, udara, dan tanah. Tiga elemen krusial nan membetuk kehidupan kita sudah tercemar. Terutama pencemaran nan terjadi wilayah kota-kota besar.

Orang-orang sudah tak peduli dengan pencemaran lingkungan nan mereka lakukan. Sepertinya mencemari lingkungan ialah perbuatan nan biasa dan dimaklumi banyak orang. Contoh kecilnya saja, membuang sampah di sungai ialah perbuatan nan wajar seolah sungai ialah loka pembuangan sampah.

Coba Anda perhatikan sungai mana nan tak bersampah di kota-kota besar di indonesia. Itu tandanya orang-orang kota di Indonesia mempunyai pencerahan kecil terhadap arti sebuah kebersihan.

Sebaiknya, setiap manusia mempunyai pencerahan akan pentingnya lingkungan bagi kehidupan mereka. Mereka harus menganggap lingkungan sebagai tubuh sendiri nan harus kita rawat dan kita jaga kesehatan dan kebersihannya. Karena tubuh ialah kapital awal buat bereksistensi di muka bumi ini. Begitu pula dengan alam dan lingkungan kita ialah kapital awal manusia buat bergantung hidup.

Berdasarkan sistem lingkungan nan ada di alam ini, pencemaran lingkungan dibagi menjadi tiga kategori, yaitu pencemaran air, pencemaran tanah, dan pencemaran udara.



a. Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Air

Setelah sebelumnya dibahas mengenai pencemaran lingkungan, bahasan selanjutnya dalam artikel pencemaran lingkungan ini ialah tentang pencemaran air. Pencemaran air ialah perubahan susunan zat air dampak dari polutan asing nan masuk di dalamnya sehingga kualitas air menjadi rendah dan tak layak dikonsumsi bahkan dapat menyebabkan kematian.

Di dalam ekosistem loka tinggal kita, air merupakan salah satu unsur vital pembentuk kehidupan. Air memegang peranan krusial dalam keberlangsungan sebuah kehidupan. Kegiatan manusia dalam menjalankan aktivitasnya sebagai mahkluk hayati secara tak sengaja atau disadari atau tak telah mencemari air, baik dengan bahan organik maupun kimia.

Contoh kecilnya saja ialah kegiatan cuci mencuci dengan menggunakan deterjen. Secara tak langsung kita sudah meracuni air dengan zat kimia nan berbahaya nan bisa merusak susunan organik nan ada dalam air. Pemberian pupuk kimia di sawah pun ialah salah satu tindakan pencemaran air.

salah satu langkah sederhana nan paling efektif buat menekan taraf pencemaran air ialah tak membuang sampah ke sungai. Sedangkan buat skala besar sebaiknya ada anggaran tegas dari pemerintah, buat menginstrukan agar memiliki saluran pembuangan limbah.



b. Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Tanah

Pembahasan dalam artikel pencemaran lingkungan nan selanjutnya ialah tentang pencemaran tanah. Pencemaran tanah terjadi jika ada perubahan struktur zat penembentuk tanah. Perubahan ini pastinya ke arah nan lebih jelek sehingga tanah menjadi tak fertile lagi dan tanaman tak dapat tumbuh di atasnya. Itulah nan disebut dengan pencemaran tanah.

Kualitas tanah bisa berkurang sebab terjadinya sebuah pencemaran. Pencemaran itu terjadi dapat sebab erosi air nan mengalir sehingga kesuburan tanah menjadi berkurang atau bisa pula disebabkan oleh limbah zat padat nan mencemari tanah.

Limbah padat itu berupa sampah, baik bahan organik maupun nonorganik. Sampah itu dapat berasal dari rumah tangga maupun industri. Sampah rumah tangga jauh lebih banyak daripada sampah industri dan sering menjadi masalah dalam kehidupan di perkotaan.

Namun, sampah rumah tangga ini biasanya terdiri atas sampah organik nan dapat terurai dalam tanah, sedangkan sampah industri itu ialah sampah nonorganik nan berupa bahan kimia nan berbahaya nan dapat langsung unsur hara dalam tanah sehingga tahan menjadi tak fertile lagi.

Sampah rumah tangga nan paling berbahaya ialah sampah nonorganik nan berupa plastik, kaca, kaleng dan logam, nan tak mungkin terurai dalam tanah. Menurut penelitian sampah plastik itu akan terurai menjadi unsur tanah kembali dalam jangka dua ratus tahun. Sedangan sampah organik dapat terurai dalam tiga puluh tahun, namun sampah organik menimbulkan bau dan mengeluarkan bakteri nan berbahaya bagi kesehatan.

Sebagai langkah pencegahan agar pencemaran tanah tak semakin parah, kita dapat turut menekannya dengan cara memilah jenis sampah nan dibuang berdasarkan kelompok organik dan anorganik atau berdasarkan sampah nan dapat diuraikan dan nan tak dapat diuraikan.



c. Artikel Pencemaran Lingkungan - Pencemaran Udara

Pembahasan terakhir dalam artikel pencemaran lingkungan kali ini akan penulit tutup dengan suguhan pembahasan tentang pencemaran udara.Pencemaran udara ialah pencemaran nan paling sering terjadi. Udara dikatakan tercemar atau teracuni jika ada bermacam-macam partikel nan mengambang di dalamnya, baik berupa partikel padat, air dan gas.

Pencemaran udara berupa partikel gas kebanyakan terjadi dari asap kendaraan bermotor dan limbah pabrik industri. Limbah nan meracuni udara berupa karbon monoksida, senyawa belerang SO 2 dan H 2 S, senyawa nitrogen NO 2 , dan chlorofluorocarbon CFC.

Jika kadar CO 2 dalam udara meningkat, maka suhu bumi akan semakin meningkat. CO 2 banyak dikeluarkan oleh kendaraan bermotor. Oleh sebab itu, di wilayah kota besar nan padat dengan kendaraan bermotor suhunya selalu tinggi alias panas.

Gas SO 2 dan H 2 S nan mengambang di udara, kemudian berasimilasi dengan unsur air bisa menyebabkan hujan asam. NO 2 nan meracuni udara bisa menimbulkan asma atau gangguan pernapasan lainya, bahkan bisa menyebakan kematian. Sedangkan CFC ini ialah salah unsur kimia nan bisa merusak lapisan ozon.

Pencemaran udara berupa materi padat dan cair dapat berupa titik air dari racun peptisida atau titik air berupa kabut dari hasil pembakaran senyawa kimia industri. Kabut ini dapat menyebabkan sesak nafas dan gatal-gatal pada kulit.

Kendaran bermotor juga dapat mengeluarkan senyawa timbal nan merugikan bagi kesehatan. Senyawa timbal ialah berupa partikel padat nan dihasilkan dari pembakaran bensin nan bisa merusak paru-paru kita.

Langkah paling sederhana nan dapat kita lakukan buat menekan semakin parahnya pencemaran udara ialah dengan melakukan uji emisi terhadap kendaraan nan kita miliki. dengan begitu, pembakaran nan dihasilkan pun tak akan terlalu berbahaya.

Nah, itulah beberapa bahasan nan dapat penulis sampaikan dala artikel pencemaran lingkungan kali ini. Semoga dengan semakin banyaknya artikel-artikel pencemaran lingkungan nan dibuat dan dibaca, masyarakat dapat lebih peduli terhadap lingkungan sekitarnya.