Jenis-jenis Verb atau Berba dalam Bahasa Indonesia
Harimurti Kridalaksana membagi kelas kata dalam Bahasa Indonesia menjadi 13, yakni verb atau verba, adjektiva, nomina, pronominal, adverbial, numeralia, interogativa, demonstrative, artikula preposisi, konjungsi, kategori, fasis, dan interjeksi. Namun, dalam artikel kali ini penulis tak akan membahas semua kelas kata itu secara gamblang. Penulis hanya akan membahasa kalas kata verb atau verba dalam Bahasa Indonesia saja.
Barangkali, banyak di antara pembaca sekalian nan sudah mengetahui apa itu verb atau verba dalam Bahasa Indonesia. Verb atau verba dalam Bahasa Indonesia cenderung sering diartikan sebagai predikat nan berarti dikenai perbuatan oleh subjek dalam kalimat. Asumsi tersebut tidaklah salah, sebab memang verba sangat identik dengan kata perbuatan.
Definisi Verb atau Verba dalam Bahasa Indonesia
Dalam studi Bahasa Indonesia nan dipelajari di taraf perkuliahan, verb atau verba dalam bahasa Indonesia memiliki arti tersendiri. Harimurti Kridalaksana memberikan batasan verb atau verba dalam bahasa Indonesia sebagai kategori gramatikal nan dalam konstruksinya memiliki kemungkinan buat diawali dengan kata tidak, dan tak mungkin diawali dengan kata di, ke, dari , serta dengan prefix ter- nan menyatakan paling.
Ciri-ciri Verb atau Verba dalam Bahasa Indonesia
Selain memiliki definisi nan lebih khusus seperti nan diungkapkan Kridalaksana, kelas kata verb atau verba dalam bahasa Indonesia juga memiliki ciri-ciri tertentu. Adapun ciri-ciri verb atau verba dalam Bahasa Indonesia ialah sebagai berikut.
- Verb atau verba dalam Bahasa Indonesia lazim menduduki fungsi primer sebagai predikat atau sebagai inti predikat dalam sebuah kalimat.
- Letak verb atau verba dalam bahasa Indonesia lazim membngikuti subjek dan mendahului objek dalam sebuah kalimat.
- Verb atau berba dalam bahasa Indonesia bisa diikuti oleh preposisi.
- Dalam sebuah kalimat, verb atau verba dalam bahasa Indonesia bisa digunakan buat menyatakan perintah.
- Dalam sebuah kalimat, verb atau verba dalam Bahasa Indonesia bisa mengalami perubahan genus, yakni bisa bermakna aktif dan bisa pula bermakna pasif.
- Verb atau verba dalam Bahasa Indonesia bisa didahului oleh kata-kata boleh, akan, hendak, sedang, telah, dan sambil .
- Verb atau verba dalam Bahasa Indonesia mengandung makna inhern perbuatan atau aksi, proses, dan keadaan nan bukan menyatakan sifat.
Jenis-jenis Verb atau Berba dalam Bahasa Indonesia
Lebih jauh tentang verb atau verba dalam bahasa Indonesia, Kridalaksana mengkategorikan verb atau verba ke dalam tiga golongan besar, yakni verb atau verba berdasarkan bentuknya, verb atau verba berdasarkan konduite sintaksisnya, dan verb atau verba berdasarkan konduite semantiknya. Berikut ialah klarifikasi mengenai jenis-jenis verb atau verba tersebut.
1. Verb atau Verba Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, verb atau verba dalam Bahasa Indonesia dikelompokkan ke dalam beberapa golongan, yakni sebagai berikut.
- Verb atau verba dasar bebas. Verb atau verba nan termasuk ke dalam golongan ini ialah verb atau verba nan berupa morfem dasar bebas, seperti makan, minum, duduk, naik, pulang, tidur , dll.
- Verb atau verba turunan. Verb atau verba nan termasuk ke dalam golongan ini ialah verba nan telah mengalami afiksasi, reduplikasi, gabungan, proses, atau berupa paduan leksem.
2. Verb atau Verba Berdasarkan Konduite Sintaksisnya
Berdasarkan konduite sintaksisnya, verb atau verba dalam Bahasa Indonesia dikelompokkan ke dalam beberapa golongan sebagai berikut.
a. Verb atau Verba Berdasarkan Banyaknya Argumen
Verb atau verba berdasarkan banyaknya argumen terbagi ke dalam dua jenis, yakni verba intransitif dan verba transitif. Verba intransitif, yaitu verba nan tak memerlukan objek, misalnya: Adik menyanyi atau kakak sedang makan . Sedangkan verba transitif, yakni verba nan selalu memerlukan objek, misalnya Milito menendang bola atau Dini memetik bunga .
b. Verb atau Verba Berdasarkan Hubungannya dengan Nomina
Verb atau verba berdasarkan hubungannya dengan nomina terbagi ke dalam beberapa jenis, yakni sebagai berikut.
- Verba aktif, yakni verba nan subjeknya berperan sebagai pelaku atau penanggap. Verb atau verba ini biasanya berprefiks me-, ber- , atau tanpa afiks. Misalnya, Amir mengunci pintu ; Risa berkendara ke kantor .
- Verba pasif, yakni verba nan subjeknya berperan sebagai penderita, target atau hasil. Verb atau verba ini biasanya diawakli dengan prefix di- atau ter- . Misalnya, Bola ditendang Milito; Risa terantuk batu .
- Verba antiaktif atau ergatif, yakni verba pasif nan tak bisa diubah menjadi verba aktif dan subjeknya berperan sebagai penanggap. Misalnya, Desi kejambretan di jalan .
- Verba antipasif, yakni verba aktif nan tak dapat diubah menjadi verba pasif. Misalnya, Lelaki itu haus akan kasih sayang .
3. Verb atau Verba Berdasarkan Konduite Semantiknya
Dalam Bahasa Indonesia, verb atau verba dilihat dari segi semantiknya dikelompokkan ke dalam tiga kelompok makna, yakni verb atau verba bermakna inhern aksi (perbuatan), verb atau verba bermakna proses, dan verb atau verba bermakna keadaan. Bagaimana citra mengenai ketiga makna verb atau verba berdasarkan konduite semantiknya? Berikut ialah uraiannya.
- Verb atau verba aksi (perbuatan). Verb atau verba nan tergolong ke dalam jenis ini biasanya bisa digunakan buat menjawab pertanyaan, apa nan dilakukan oleh subjek? Misalnya, Milito berlari mengejar bola; instruktur itu sedang menginstruksikan taktik penyerangan kepada pemainnya .
- Verb atau verba proses. Verb atau verba nan tergolong ke dalam jenis ini biasanya bisa menjawab pertanyaan, apa nan terjadi pada subjek? Misalnya, Bom nan sedang dijinakan tim dari satuan gegana itu akhirnya meledak .
- Verb atau verba keadaan. Verb atau verba nan tergolong ke dalam jenis ini biasanya bisa digunakan buat menjawab pertanyaan nan diterapkan pada verba aksi maupun verba proses dan tak bisa dipakai buat membentuk kalimat perintah. Verba keadaan biasanya menyatakan bahwa acuan verba berada dalam situasi tertentu. Misalnya, Tidak semua warga negara asing suka terhadap kuliner Indonesia. ( verb suka dalam kalimat tadi mengandung makna inhern keadaan).
Verb atau Verba Berderet dalam Bahasa Indonesia
Verb atau verba berderet? Apa pula istilah itu? Mungkin tak banyak nan menyadari jika keberadaan verb atau verba dalam suatu kalimat ada nan berderet. Ya, dalam Bahasa Indonesia juga ternyata dikenal istilah verba berderet. Beberapa pakar bahasa menyebut bahwa verba berderet sebagai predikat serial dan predikat kompleks.
Berikut ialah beberapa aghli bahasa nan memberikan penjelasannya terkait verb atau verba berderet dalam bahasa Indonesia.
- Menurut Verhaar, predikat verbal ada nan tunggal dan ada nan serial. Predikat tunggal ialah predikat nan hanya memiliki satu verb atau verba utama. Sedangkan predikat serial ( verb atau verba berderet) memiliki dua verb atau verba utama. Misal, karena sedang menderita diare, lelaki itu keluar masuk kamar mandi setiap lima menit sekali .
- Abdul Chaer menyebut istilah verb atau verba berderet sebagai predikat kompleks. Menurutnya, predikat kompleks ialah konstruksi frasa nan setidak-tidaknya terdiri atas dua buah kata, nan salah satunya berkedudukan sebagai unsur inti frasa, sedangkan nan lainnya berkedudukan sebagai unsur tambahan. Misal, Risa akan mengerjakan tugas itu . Kata akan merupakan unsur tambahan sedangkan mengerjakan merupakan unsur inti atau pusat dari frasa akan mengerjakan.
Berdasarkan uraian di atas, bisa ditarik konklusi bahwa dalam persoalan verb atau verba berderet, para pakar tata bahasa menyebut salah satu verb atau verba sebagai unsur inti dan verb atau verba lainnya sebagai unsur tambahan. Walaupun istilah nan digunakan berbeda, namun mengacu pada satu permasalahan nan sama, yakni sebagai sebuah predikat dalam kalimat.
Nah, demikianlah ulasan mengenai verb atau verba dalam Bahasa Indonesia. Semoga, dengan membaca artikel ini Anda semua memperoleh tambahan wawasan mengenai istilah verb atau verba pada khususnya dan wawasan dalam pelajaran Bahasa Indonesia pada umumnya. Semoga bermanfaat!