Tolok Ukur Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan metode nan sering digunakan dalam proses pembelajaran. Dalam suatu pembelajaran selalu diperlukan suatu metode nan tepat buat bisa membuat suatu materi dapat disampaikan dengan jelas dan mengena pada obyek nan dituju. Banyak sekali jenis metode dalam pembelajaran buat tujuan ini, salah satu diantaranya ialah metode dengan cara diskusi.
Metode diskusi merupakan salah satu nan dirasa paling efektif bukan hanya buat menyampaikan materi secara lebih jelas, melainkan juga sangat baik dalam melatih komunikasi dan keberanian siswa dalam menyampaikan ide tau pendapatnya. Hal ini tentunya sangat mendukung arti nan sebenarnya dari proses belajar mengajar itu sendiri. Beberapa keunggulan metode diskusi dari metode-metode nan lainnya antara lain:
- Metode ini sangat mendukung anak didik dalam memperluas wawasan mereka tentang sesuatu
- Menumbuhkan sifat toleransi dan mnghargai pendapat orang lain
- Menanamkan jiwa kreatifitas dan aktifitas
- Merangsang anak didik berperan aktif memunculkan idea tau gagasan dalam memecahkan suatu masalah.
Hal-hal nan Perlu Dipersiapkan Dalam Kegiatan Diskusi
Mengingat begitu banyak kegunaan metode ini jika diterapkan dalam pembelajaran, maka guru seharus sesekali atau bahkan seringkali menggunakan cara nan satu ini dalam mengajar.
Bukankah kegiatan di sekolah nan seharusnya terjadi bukan hanya memberikan materi, namun juga mengajar dan mendidik siswa buat memperbaiki karakter dan mengembangkan sifat baik mereka.
Dan salah satu cara pengembangan karakter siswa ialah dengan metode diskusi ini. Hal-hal nan perlu dipersiapkan oleh guru dalam rangka menerapkan metode ini di dalam kelasnya antara lain:
1. Persiapkan alat dan wahana pendukung diskusi
Sarana pendukung nan dimaksud seperti pengaturan meja benar-benar harus mewadahi lembaga diskusi, ditata melingkar sehingga semua siswa bisa berperan serta dan fokus terhadap apa nan akan didiskusikan.
Siapkan juga materi diskusi nan harus menjadi pegangan bagi para siswa. Pada hari sebelum diskusi diadakan, sebaiknya guru memberitahu siswa tema apa nan akan dibahas dalam diskusi sehingga siswa akan memiliki bahan-bahan buat disiapkan.
2. Menggunakan sistem panel
Dalam hal ini anda sebagai guru boleh menunjuk beberapa anak didik buat menjadi panelis dalam kegiatan diskusi. Panelis-panelis ini nan nantinya akan memperagakan proses tukar pendapat mereka di depan kelas sehingga akan memacu semangat teman-temannya nan lain buat ituk aktif.
Jangan lupa, penunjukan panelis ini usahakan pada anak-anak nan aktif sehingga semangat mereka dapat menular ke anak-anak didik nan lain.
3. Memilih topik nan menarik minat siswa
Dalam setiap diskusi sebaiknya dipilih topik nan menarik bagi para siswa. Untuk ini, Anda dapat saja meminta para siswa buat menuliskan topik apa nan ingin mereka diskusikan.
Tentu saja Anda juga harus berperan dalam mengarahkan topik-topik agar selalu dalam wacana nan bagus. Kemudian anda dapat mengundi topik-topik nan sudah mereka tulis itu setiap kali akan diadakan hari diskusi.
4. Beri konklusi diakhir diskusi.
Pada setiap akhir diskusi, biasakan buat memberi kesimpulan, poin-poin nan sudah didiskusikan, hingga siswa-siswa siapa saja nan dalam diskusi tersebut mendapat evaluasi paling bagus dalam hal keaktifan atau keunggulan pendapatnya sehingga pada rendezvous diskusi selanjutnya akan merangsang siswa lain melakukan hal nan lebih baik lagi.
Pengaruh Interaksi Baik Guru Dengan Siswa
Satu hal nan perlu diperhatikan dalam suatu kelas diskusi ialah bahwa sine qua non interaksi nan baik antara guru dengan para siswanya. Diskusi tak akan mungkin dapat berjalan baik dalam kondisi kelas dimana guru tak disenangi oleh para siswanya atau sebaliknya.
Hal-hal seperti ini mungkin nampak sepele, namun justru inilah nan menentukan sukses tidaknya metode diskusi ini. Dengan ini, sebaiknya dari awal tahun ajaran guru nan akan menerapkan metode ini sudah menumbuhkan rasa bahagia siswa akan pelajaran nan akan dia berikan.
Menumbuhkan rasa suka ini sebenarnya tidak sulit, anda sebagai guru hanya dituntut buat sedikit lebih kreatif, misalnya jika biasanya anda hanya menggunakan metode ceramah, sekali waktu permainan juga dapat anda terapkan buat mengurangi kejenuhan anak akan materi pelajaran nan itu-itu saja.
Dengan pendekatan interpersonal misalnya, sering berkomunikasi secara pribadi dengan para siswa tentang kegiatannya sehari-hari selalin di sekolah, atau menanyakan tentang apa minatnya, mendiskusikan tentang PR nan sudah dia kerjakan, dan lain sebagainya.
Meskipun Anda seorang guru, tak ada salahnya sekali waktu berperan juga sebagai teman dan sahabat bagi siswa. Asal dilakukan dalam koridor nan wajar, hal ini tidak akan menurunkan derajat Anda sebagai guru di hadapan para siswa.
Bahkan, di jaman nan serba simple ini, siswa sekarang lebih menyukai dan menghargai model guru nan dapat bersahabat dengan mereka.
Selain keharmonisan nan harus tercipta pada interaksi guru dengn siswa, alangkah baiknya jika Anda juga menjembatani adanya interaksi nan baik antar individu di dalam suatu kelas.
Jika kondisi interaksi antar siswa di dalam kelas sudah baik, dengan sendirinya segala aktifitas nan akan dijalankan di loka itu lebih berjalan paripurna dengan metode belajar jenis apapun.
Anda, dalam hal ini, dapat mengakrabkan siswa satu sama lain dengan lebih banyak menerapkan metode belajar nan komunikatif antar siswa, sering diadakan pembagian kelompok sehingga saling mengenal satu sama lain, dan lain sebagainya.
Tolok Ukur Metode Diskusi
Pada intinya, ketika metode diskusi ini berjalan, maka sine qua non komunikasi nan baik antara guru dengan siswa, maupun antar siswa itu sendiri. Disamping itu, juga sine qua non kriteria nan dapat diamati dari kegiatan diskusi itu sendiri. Kriteria-kriteria itu antara lain:
- Keaktifan siswa dalam ikut mempersiapkan kegiatan nan akan dilakukan pada metode ini.
Misalnya, sejauh mana siswa ikut menyumbangkan idenya buat tema-tema diskusi, sejauh mana dia berperan aktif menata loka buat dilakukannya diskusi, Semakin aktif dia, maka evaluasi akan semakin tinggi, begitu pula keberhasilan diskusi juga akan semakin tampak.
Keaktifan siswa baik dari segi emosional dan intelektual pada saat berlangsungnya diskusi. Hal ini dapat dilihat pada saat siswa tersebut berperan aktif dalam setiap kegiatan, misalnya bertanya, menjawab, menengahi, dan lain sebagainya.
- Adanya keikutsertaan guru dalam memantau dan mengkoordinir seluruh kegiatan dalam aplikasi metode ini. Namun harus dengan tetap tak mendominasi kegiatan tersebut.
- Keaneka ragaman peralatan serta wahana penunjang diskusi juga merupakan tolok ukur bagi keberhasilan kegiatan ini.
Kelemahan Metode Diskusi
Melihat banyak keunggulan nan dapat di bisa dari metode ini, jangan lalu mendorong guru buat monoton menerapkannya. Bagaimanapun juga tetap ada kelemahan dari segala hal, termasuk juga metode nan satu ini.
Beberapa kelemahan nan juga patut dipertimbangkan anda sebagai seorang guru atas metode ini sehingga diharapkan nantinya dapat menerapkannya dalam kondisi nan tepat serta mempersiapkan segala tindakan buat mengantisipasinya antara lain adalah:
- Biasanya akan ada kelompok-kelompok nan menguasai dalam metode diskusi ini, jadi mengatasinya guru harus selalu siap melakukan control selama kegiatan diskusi berlangsung.
- Metode ini sangat tak efektif jika dipakai pada kelas-kelas nan terlalu besar.
- Karena butuh beberapa tahap, dari persiapan, pelaksanaan, sampai pada termin kesimpulan, maka metode ini termasuk salah satu nan menyita waktu. Dengan ini, guru harus benar-benar mempersiapkan waktu secukup mungkin dan selalu mengontrol kegiatan jangan sampai setiap termin berlangsung terlalu lama.
- Karena sebatas tema, biasanya metode ini hanya memunculkan informasi-informasi terbatas nan dapat didapatkan oleh siswa.
- Terkadang, buat metode ini ketika diterapkan pada pelajaran bahasa asing, kebanyakan siswa akan mengalami kesulitan dalam menyampaikan pendapat. Demikian juga guru, dia akan kesulitan memahami maksud nan disampaikan oleh beberapa siswanya nan kemampuannya terbatas.