Sejarah Perang Dingin -Periode ketiga, 1979 – 1985
Sejarah Perang Dingin ialah sebutan bagi situasi tegang dan konflik antara Blok Barat nan dipimpin oleh Amerika Perkumpulan dan Blok Timur nan dipimpin oleh Uni Soviet. Sejarah Perang Dingin ini terjadi pada periode 1947 sampai 1991. Menelusuri sejarah Perang Dingin, kita tak akan lepas dari Perang Global II nan melatarbelakanginya.
Pada Perang Global II, Blok Sekutu nan digawangi oleh Amerika Serikat, Inggris, dan Uni Soviet sukses mengalahkan Blok Fasis nan dikawal Jerman, Jepang, dan Italia.
Anda tentu masih ingat pelajaran sejarah di sekolah nan menceritakan dijatuhkannya bom atom di Hiroshima dan Nagasaki di Jepang, bukan? Nah, peristiwa itu menandakan berakhirnya Perang Global II.
Setelah berakhirnya perang tersebut, Inggris nan sebelumnya merupakan negara adikuasa, perlahan luntur pengaruhnya. Oleh sebab itu, hanya ada dua negara nan muncul sebagai adikuasa pada saat itu, yaitu Amerika Perkumpulan dan Uni Soviet.
Kedua negara adikuasa tersebut berbeda secara ideologis. Amerika Perkumpulan berideologi kapitalis-liberal, sedangkan Uni Soviet berideologi komunis. Global pun terbagi menjadi dua kutub, yaitu kutub Barat dan kutub Timur. Oleh sebab itu, kedua negara itu bersitegang dan berkompetisi secara politik dan militer.
Masing-masing adikuasa menggalang dukungan dari negara-negara lain. Amerika Perkumpulan membentuk Blok Barat, nan kebanyakan beranggotakan negara-negara Eropa Barat.
Sedangkan, Uni Soviet membentuk Blok Timur, beranggotakan negara-negara Eropa Timur dan negara-negara komunis lainnya, seperti China dan Kuba. Ketegangan antara dua blok secara berhadap-hadapan seperti inilah nan menyulut Perang Dingin. Sejarah Perang Dingin bisa dibagi ke dalam empat periode:
Sejarah Perang Dingin - Periode pertama, 1947 – 1969
Tidak lama setelah berakhirnya Perang Global Kedua, Stalin, pemimpin Uni Soviet, menegaskan bahwa Uni Soviet harus bersiap-siap buat berkonflik dengan kekuatan kapitalis. Tentu nan dia maksud sebagai kekuatan kapitalis ialah Amerika Serikat. Kedua negara sama-sama mengkhawatirkan perkembangan militer lawannya. Maka, perlombaan senjata pun tidak terelakkan. Inilah awal sejarah Perang Dingin periode pertama.
Amerika Perkumpulan dan Uni Soviet berebut pengaruh atas negara-negara di dunia. Blok Barat, dipimpin Amerika Serikat, berkumpul pada 4 April 1949 buat menandatangani kesepakatan membentuk komplotan militer.
Persekutuan inilah nan dinamakan NATO ( North Atlantic Treaty Organization /Pakta Pertahanan Atlantik Utara). Sebagai tandingannya, Uni Soviet dan sekutunya membentuk Pakta Warsawa pada 1955.
Sejarah Perang Dingin -Periode kedua, 1969 - 1979
Sejarah Perang Dingin periode kedua ditandai dengan politik antara kedua negara mendingin setelah Richard Nixon meraih posisi presiden Amerika Serikat. Amerika Perkumpulan mulai melakukan pendekatan terhadap Uni Soviet, begitu juga sebaliknya. Maka, kedua adikuasa itu pun bersepakat buat meredakan ketegangan. Kesepakatan tersebut dinamakan detente .
Sejarah Perang Dingin -Periode ketiga, 1979 – 1985
Rupanya, Uni Soviet tak bisa mempertahankan politik detente tersebut. Pada 1979, di bawah perintah Presiden Leonid Bresnev, Uni Soviet menyerbu Afghanistan. Inilah awal dari sejarah Perang Dingin periode ketiga.
Aksi ini mendapat tantangan keras dari Reagen sebagai Presiden Amerika Perkumpulan saat itu. Maka, Amerika Perkumpulan pun mendukung perjuangan Afghanistan memerdekakan diri dari Uni Soviet sekaligus dalam rangka membendung kekuatan komunis.
Pada sejarah Perang Dingin periode ini pun Reagen mengobarkan perlombaan senjata nuklir dengan Uni Soviet. Akhirnya, kedua negara terlibat dalam perlombaan itu dan global dihantui bayangan kehancuran dampak perang nuklir.
Sejarah Perang Dingin - Periode keempat, 1985 – 1991
Situasi berubah setelah Michael Gorbachev naik ke tampuk kekuasaan Uni Soviet. Negara komunis itu dilanda banyak permasalahan internal hingga terancam perpecahan.
Gorbachev mengumandangkan politik perestorika , yaitu pemberian kebebasan kepada warganya setelah sebelumnya berada di bawah pemerintahan nan diktator. Dia pun melakukan berbagai pendekatan dialogis dengan Amerika Serikat.
Pada 1987, Gorbachev berkunjung ke Negeri Paman Sam buat berdialog. Pada 1988, tercapai kesepakatan Genewa. Akhirnya, pada 1989 seluruh pasukan Uni Soviet hengkang dari Afghanistan. Pada tahun nan sama, tembok Berlin, nan memisahkan Jerman Barat dari Jerman Timur, runtuh. Peristiwa ini dianggap sebagai penanda berakhirnya pengaruh komunisme di Eropa dan merupakan sejarah Perang Dingin nan cukup penting.
Dua tahun kemudian, 1991, negara-negara nan tergabung dengan Uni Soviet memerdekakan diri. Artinya, Uni Soviet pecah, menandakan runtuhnya kekuatan komunis di global sekaligus berakhirnya era sejarah Perang Dingin.
Sejarah Perang Dingin - Latar Belakang Terjadinya Perang Dingin
Sejarah Perang Dingin dimulai setelah Perang Global II berakhir. Setelah Perang Global II berakhir, timbul berbagai macam peristiwa krusial nan mempengaruhi kehidupan bangsa-bangsa di dunia. Peristiwa pertama, yaitu Amerika Perkumpulan muncul sebagai salah satu negara pemenang Perang Global II dari pihak sekutu. Amerika Perkumpulan memiliki peran nan sangat besar dalam membantu negara-negara Eropa Barat buat memperbaiki kehidupan perekonomiannya setelah Perang Global II. Inilah sejarah Perang Dingin pada awalnya.
Peristiwa kedua nan menjadi bagian sejarah Perang Dingin ialah munculnya Uni Soviet sebagai negara besar pemenang Perang Global II. Uni Soviet pun memiliki peran krusial dalam membangun perekonomian negara-negara Eropa Timur pasca Perang Global II. Sementara itu, peristiwa ketiga nan menjadi bagian dari sejarah Perang Dingin ialah munculnya negara-negara nan baru merdeka setelah Perang Global II di wilayah Eropa.
Perang Global II nan berakhir dengan kemenangan nan diraih pihak Sekutu tak terlepas dari peran Uni Soviet. Pada Perang Global II, Uni Soviet membebaskan wilayah Eropa Timur dari tangan Jerman. Sambil membebaskan wilayah Eropa Timur dari genggaman Jerman, Uni Soviet memanfaatkan kesempatan tersebut buat meluaskan pengaruhnya. inilah peristiwa lain nan merupakan bagian dari sejarah Perang Dingin.
Pengaruh Uni Soviet di negara Eropa Timur disebarluaskan dengan cara mensponsori terjadinya kudeta di berbagai negara Eropa Timur, seperti kudeta di Bulgaria, Albania, Hongaria, Polandia, Rumania, dan Cekoslowakia. Akibatnya, negara-negara itu masuk ke dalam pengaruh pemerintahan komunis Uni Soviet.
Jadi, dua kekuatan besar saat itu, Uni Soviet dan Amerika Perkumpulan memiliki konflik kepentingan di global dengan cara unjuk kekuatan ideologi nan berbeda. Amerika Perkumpulan memiliki ideologi liberal kapitalis, sedangkan Uni Soviet memiliki ideologi sosialis komunis. Itulah hal nan melatarbelakangi konflik Perang Dingin antara Blok Barat (Amerika Serikat) dan Blok Timur (Uni Soviet) walaupun tak selama Perang Dingin Tidak terjadi kontak senjata hanya perang ideologi.
Sejarah Perang Dingin - Kejadian nan Berhubungan dengan Perang Dingin
- Perang Vietnam
- Perang Korea
- Perang Soviet-Afganistan
- Perang sipil Kamboja
- Perang sipil Angola
- Perang sipil Yunani
- Krisis Kongo
- Runtuhnya Tembok Berlin
- Revolusi Hongaria
- Krisis Iran
- Krisis misil Kuba
Sejarah Perang Dingin - Peserta Perang Dingin
- NATO
- Pakta Warsawa
- Gerakan Non-Blok
- Republik Rakyat Cina
- Sekutu Amerika Perkumpulan di luar NATO
- Sekutu Uni Soviet diluar Pakta Warsawa
Sejarah Perang Dingin - Perang Vietnam
Sejarah Perang Dingin ternyata berhubungan erat dengan perang Vietnam atau disebut juga dengan Perang Indochina Kedua. Berdasarkan sejarah Perang Dingin, perang Vietnam ini ialah bagian dari Perang Dingin antara dua ideologi besar, yakni Komunis dan Liberal. Inilah sejarah Perang Dingin nan masih diingat sampai saat ini.
Perang nan merupakan bagian dari sejarah Perang Dingin ini memakan korban sebanyak 280.000 di pihak Vietnam Selatan dan sebanyak satu juta korban di pihak Vietnam Utara. perang Vietnam nan merupakan bagian dari sejarah Perang Dingin ini juga membuat warga Vietnam melakukan eksodus besar-besaran, terutama ke Amerika Perkumpulan dan Australia.
Itulah sejarah Perang Dingin nan panjang dan melibatkan banyak negara di dunia.