Kumpulan Sajak Malam

Kumpulan Sajak Malam

Menulis sajak (puisi) menjadi salah satu pilihan bagi seseorang buat menyampaikan isi hatinya, baik buat disimpan sendiri maupun buat disampaikan kepada orang lain.

Gaya penyajiannya nan padat dan singkat, namun penuh makna dan perbedaan makna estetik menjadi salah satu muatan nan tak akan terlepas dari kekhasan sebuah puisi.

Puisi ialah karangan nan berbentuk khas, berbait-bait, berirama (yang ditentukan oleh jumlah suku kata), dan bersajak. Puisi nan baik ialah puisi nan padat, namun kaya makna. Tanpa menghambur-hamburkan kata nan percuma.

Pembaca puisi dituntut buat merenungkan kedalaman makna puisi tersebut. Puisi menyerahkan dirinya kepada pembacanya dan pembacalah nan harus menafsirkan makna nan implisit dari sebuah puisi karena disitulah letak urgensi dan keunikan sebuah puisi.



Ragam Sajak Malam

Puisi malam ialah puisi nan berisi tantang metafor atau diksi-diksi nan berhubungan dengan malam. Misalnya bulan, bintang, lampu, suara jangkrik, kesunyian, dan kegelapan ialah beberapa contoh kata nan berhubungan dengan malam.

Sajak malam biasanya berisi tentang kesedihan, penantian, dan kerinduan. Tidak sporadis juga puisi malam melambangkan keputusasaan, bahkan pesimisme.

Perhatikan sebuah petikan dua sajak dibawah ini.

Hujan gemuruh di tengah malam

Seperti beribu sayap malaikat mendarat

Langit semula benderang ditaburi bintang

Berubah pekat, dan kini dicambuki kilat

(Abdul Wachid BS– Hujan Gemuruh di Tengah Malam )

Tetirah bulanku

Dalam jejantung malammu

Papah aku: lalu di kerat layar terkatup

Cemas nan biru

(12 Perihal–Ahmad Kekal Hamdani)

Dalam dua sajak tersebut, metafor malam nan digunakan ialah bintang, gemuruh, langit benderang, dan bulan. Walaupun metafornya sekilas indah, sebenarnya suasana sajak tersebut ialah kesunyian nan mencekam dan berisi tentang kecemasan.

Atau dalam contoh puisi nan lain, puisi Amir Hamzah.

DOA

Dengan apakah kubandingkan rendezvous kita, kekasihku?

dengan senja samar sepoi, pada masa purnama meningkat naik,

setelah menghalaukan panas payah terik.

Angin malam menghembus lemah, menyejuk badan, melambung rasa

menayang pikir, membawa angan ke bawah kursimu.

Hatiku terang menerima katamu, bagai bintang memasang lilinnya.

Kalbuku terbuka menunggu kasihmu, bagai sedap malam menyirat kelopak.

Aduh, kekasihku, isi hatiku dengan katamu, penuhi dadaku dengan

cahayamu, biar bersinar mataku sendu, biar berbinar gelakku rayu!

(Amir Hamzah- Doa )

Dalam puisi Amir Hamzah tersebut, metafor malam nan dipakai ialah purnama, angin malam, bintang, lilin, dan lain-lain. Semua kata-kata metafor tersebut membuat sajak malam tersebut makin latif didengar. Penambahan metafor menjadikan sebuah sajak tak monoton. Pembaca pun semakin tergugah.

Setiap penyair ataupun penulis puisi bebas mencari matafor buat puisinya. Puisi malam tak harus selamanya menggunakan metafora dan diksi tentang purnama, bulan, bintang, gelap, dan sebagainya.

Banyak kata lain nan berhubungan dengan malam. Bahkan, kata nan bertentangan dengan malam pun dapat digunakan sebagai metafora. Karya sajak malam di atas merupakan karya dari beberapa penulis sajak terkemuka. Sajak tersebut dapat Anda jadikan sebagai panduan jika akan menulis sebuah sajak.



Kumpulan Sajak Malam

Sajak malam tak saja milik para pujangga saja, bahkan Anda pun juga dapat membuatnya. Mungkin tak sehebat karya para puitis handal tersebut. Setidaknya, setiap orang memiliki sisi sentimentil mengenai sesuatu nan dirasakannya, termasuk dalam gelapnya malam.

Dalam gelapnya malam dapat menginspirasi kita buat membuat sebuah sajak. Sajak nan selalu dominan dengan terma cinta dan kasih sayang, mendapat sentuhan dan perbedaan makna lain dengan penambahan tema malam.

Ada pepatah nan mengatakan bahwa di dalam gelap ada cahaya dan gelap melindungi kita. Pepatah ini ternyata ada benarnya. Tidak selamanya malam menampilkan kegelapan. Setidaknya dalam gelap kita dapat merasa nyaman.

Sebagai perbandingan, Anda juga dapat menikmati gelapnya malam dalam untaian kata-kata dalam sajak malam dari beberapa karya anak manusia berikut ini. Semua jiwa memiliki suara hati nan disuarakan dalam gelapnya malam. Anda dapat simak ke dalam beberapa sajak malam di bawah ini.



Dalam Kegelapan Malam

Dalam kegelapan malam..
Kumendengar gemericik air nan menenangkan jiwa
Membentuk sebuah simponi alam dalam kegelapan
Seperti memainkan lagu sendu
Diantara kekosongan hatiku

Dalam kegelapan malam ..
Kurindukan mentari dengan cahayanya nan sombong
Merasuk masuk kedalam ventilasi kaca
Mengirimkan sinyalnya akan datangnya pagi
Menghentikan alur dari mimpi latif tentangmu

Dalam kegelapan malam..
Kumainkan jemariku pada sebuah gitar tua
Diiringi angin nan bersiul diantara hamparan rumput kering
Bersama nyanyian jangkrik nan begitu sempurna
Lalu dari situ kubuat sebuah bait lagu latif tentangmu

Dalam kegelapan malam..
Kumenatap ribuan bintang
Dengan sinarnya nan begitu indah
Yang menari diantara cahaya bulan separuh purnama
Membuatku teringat akan senyumanmu
Yang terus membayangi di alam sadarku

Didalam kegelapan malam..
Kutermangu dibuai mimpi
Mimpi akan datangnya seorang bidadari
Lalu menyapaku dengan senyumannya nan suci
Dan membawaku terbang jauh ke dasar hati
Membebaskan diriku dari segala rasa sepi

Rahmat Halim

***



Puisi Malam Ini

Malam ini
Akanku tinggalkan
Sebuah mimpi indah
Kali ini
Akanku cari
Diri sendiri

Hadirku bagai ilusi
Sekadar menjadi impian semu
Hatimu tidak bisa ku miliki
Hanya di alam fantasi semata

Mungkin seratus tahun lagi
Impian menjadi realiti
Mungkin jua seribu tahun lagi
Aku masih di sini
Menunggu di pintu hati
Menanti sesuatu nan tidak pasti

Malam ini
Akan ku terima
Hakikat ini
Kini pasti
Hatimu kan tetap terus mengiringi

Siapalah saya ini
Yang ingin memetik cintamu
Siapalah seadanya
Diriku di sisimu

Kau punya segalanya
Sedangkan saya insan hina
Hidupku penuh dengan kisah duka
Antara kita jurang nan berbeda

Biarlah usahlah
Bermain dengan api
Kelaknya terbakar sendiri

Biarlah tersimpan
Segala perasaan ini
Misteri hatiku terhadapmu
Siapalah aku

Jebat’z Jr

***



Doa Malam

Seekor kunangkunang berkelebat di antara bilah-bilah daun padi
Angin mengangkat bau pematang
Menyejukkan mataku nan tersengat
Oleh kartunkartun tayangan televisi

Iklan-iklan dengan berani telah menculik sepotong rembulan
Bayangnya bergetaran di genangan air teras depan
Merenung di loteng: dingin dan sunyi jadi sangat berarti
Bayangkan! Malam-malam terus saja hiruk-pikuk
Oleh film seri dan lagu pop nan cair
Di ruang tengah rumah, doa-doa berantakan

Kularikan seiris langit dan sunyi nan berkelit
Hidupkanlah huruf-hurufmu!

Ari Saptaji

***



Kumpulan Puisi Malam

Merepih kesunyian dalam sepi malam
Mencari dalam kesendirian
Ketika malam tidak lagi tentangmu
Dan pijar lentera meredup di tepian

Sungai hati bermuara di cakrawala jiwa
Buih-buih ombak bawa dirimu menjauh
Jauh, akankah kembali?
Datang, bisakah mengisi?
Jiwa-jiwa nan kosong
Ditingkahi hati nan hampa

Bidadari Malam
Renjana menghantar raga
Di ujung senja menebar asa

Mendekaplah
Rasakan setiap helai nafas
Nafas nan ada karnamu
Nafas nan ada hanya untukmu

Sepotong pertemuan kembali
Terlintas bayang senyum
Terdengar kepak sayap
Sekeping jiwa ku susun dalam hati
Membentuk paras sang pencipta mimpi
Alunan swara nan datang dari langit
Mencari damai di swargaloka

Wahai titisan malaikat surga
Yang menemani tidur panjang
Yang mengelus mimpi dengan keindahan
Menjelmalah!
Mengejawantah dalam latif rupa Bidadari
Titipkan damai di atas bintang

Membelai tubuhku dengan tangan-tangan cinta
Selimuti raga dengan lembaran kehidupan
Tersenyum dalam dinginnya malam
Buai Sang Pujangga dan antarkan ia tidur tenang
Beri mimpi terindah tentang dirimu

Selamat tidur Bidadari
Pejamkan mata dan kita bersua di kembang tidur

Bidadari, ketika pagi tiba
Ketika embun menetes di ujung daun
Ketika matari muncul di ufuk timur
dan cahaya membias
Ku pinta, jangan pergi
Tetap disini, dipelukanku.

Kemudian.com

***

Bagaimana, menarik bukan beberapa petikan sajak malam di atas. Itu keluar dari suara hati orang biasa nan jauh dari merasa pujangga. Itu membuktikan bahwa setiap insan memiliki suara hati nan sangat latif dari dalam jiwanya.

Anda juga tertarik ingin membuat sebuah sajak nan mengisahkan tentang malam? Beberapa penggalan sajak di atas dapat Anda jadikan sebagai surat keterangan buat memulai menyuasakan hati. Perhatikan saja ritme atau irama sajaknya, tak perlu memikirkan bagiamana hasilnya nanti.

Anda tak akan pernah tahu jika belum mencobanya. Jika Anda sudah pernah mencoba dan terkesan, pasti Anda akan merasa hampa jika tak menyuarakan suara hati dalam gelapnya malam. Mari kita jadikan sajak atau puisi sebagai media buat melampiaskan suara hati. Selamat mencoba!