Fungsi Sastra

Fungsi Sastra

Pernahkah kita membaca cerpen atau novel? Atau bahkan melihat sebuah pementasan drama? Jika pernah, maka bisa dikatakan bahwa kita sudah menikmati hasil karya sastra. Pernahkah terfikir apa sih pengertian sastra atau apa kegunaan mempelajari sastra? Atau mungkin apa sih fungsi sastra? Satu lagi, apakah lingkup sastra itu hanya berkisar novel, cerpen atau drama? Ingin tahu jawaban selengkapnya? Maka tak ada salahnya kita baca gambaran tentang sastra di bawah ini.



Pengertian Sastra dan Kesusastraan

Pengertian sastra tak hanya satu, tetapi bisa berkembang menurut sejarah kata dan bidang kebudayaan. Menurut sejarah kata, sastra berasal dari kata castra berarti tulisan . Dari makna asalnya dulu, sastra meliputi segala bentuk dan macam tulisan nan ditulis oleh manusia, seperti catatan ilmu pengetahuan, kitab-kitab suci, surat-surat, undang-undang, dan sebagainya.

Dalam sumber lain, disebutkan juga bahwa sastra berasal dari bahasa Sansekerta. Sastra diserap dari kata śāstra. Kata ini memiliki makna teks nan mengandung instruksi atau pedoman. Śāstra memiliki kata dasar nan bermakna instruksi atau ajaran.

Selanjutnya, sejalan dengan pengertian pada paragraf nan pertama, dijelaskan juga bahwa sastra bisa pula merujuk kepada semua jenis tulisan, apakah tulisan tersebut latif atau tidak.

Sastra dalam arti spesifik nan kita gunakan dalam konteks kebudayaan, ialah aktualisasi diri gagasan dan perasaan manusia. Jadi, pengertian sastra sebagai hasil budaya bisa diartikan sebagai bentuk upaya manusia buat mengungkapkan gagasannya melalui bahasa nan lahir dari perasaan dan pemikirannya.

Secara morfologis, kesusastraan dibentuk dari dua kata, yaitu su dan sastra dengan mendapat imbuhan ke- dan -an. Kata su berarti baik atau bagus, sastra berarti tulisan. Secara harfiah, kesusastraan bisa diartikan sebagai tulisan nan baik atau bagus, baik dari segi bahasa, bentuk, maupun isinya.

Dalam konteks kesenian, kesusastraan ialah salah satu bentuk atau cabang kesenian nan menggunakan media bahasa sebagai alat pengungkapan gagasan dan perasaan senimannya. Sehingga sastra juga disamakan dengan cabang seni lain seperti seni tari, seni lukis, seni musik, dan sebagainya.



Pengertian Sastra dari Segi Ilmu Sastra

Ada tiga hal nan berkaitan dengan pengertian sastra, yaitu ilmu sastra, teori sastra, dan karya sastra.

a. Ilmu sastra ialah ilmu pengetahuan nan menyelidiki secara ilmiah berdasarkan metode eksklusif mengenai segala hal nan berhubungan dengan seni sastra.

Ilmu sastra sebagai salah satu aspek kegiatan sastra meliputi hal-hal berikut.

  1. Teori sastra, yaitu cabang ilmu sastra nan mempelajari tentang asas-asas, hukum-hukum, prinsip dasar sastra, seperti struktur, sifat-sifat, jenis-jenis, serta sistem sastra.

  2. Sejarah sastra, yaitu ilmu nan mempelajari sastra sejak timbulnya hingga perkembangan nan terbaru.

  3. Kritik sastra, yaitu ilmu nan mempelajari karya sastra dengan memberikan pertimbangan dan evaluasi terhadap karya sastra. Kritik sastra dikenal juga dengan nama jajak sastra.

  4. Filologi, yaitu cabang ilmu sastra nan meneliti segi kebudayaan buat mengenal tata nilai, sikap hidup, dan semacamnya dari masyarakat nan memiliki karya sastra.

Keempat cabang ilmu tersebut tentunya mempunyai keterkaitan satu sama lain dalam rangka memahami sastra secara keseluruhan.

b. Teori sastra ialah asas-asas dan prinsip-prinsip dasar mengenai sastra dan kesusastraan.

c. Seni sastra ialah proses kreatif menciptakan karya seni dengan bahasa nan baik, seperti puisi, cerpen/novel, atau drama.



Fungsi Sastra

Berbicara tentang sastra niscaya tak lepas dari fungsi sastra dalam kehidupan. Hal ini dikarenakan sastra begitu dekat dengan kehidupan sehari- hari. Banyak ide dan khayalan nan tertuang dalam sastra berawal atau terinspirasi dari kehidupan sehari- hari.

Sastra memiliki lima fungsi primer dalam kehidupan masyarakat, yaitu fungsi rekreatif, didaktif, estetis,moralitas, dan religius. Beberapa fungsi tersebut akan dijelaskan secara rinci berikut ini.

  1. Fungsi rekreatif

    Sastra bisa berfungsi rekreatif sebab bisa memberikan hiburan melalui khayalan atau bahasa sehingga penikmat atau pembaca sastra merasa senang. Misalnya, kumpulan dongeng

  2. Fungsi didaktif

    Sastra memiliki fungsi didaktis atau pendidikan. Hal ini dikarenakan sastra diharapkan bisa memberikan pendidikan atau arahan tentang kebaikan hayati kepada penikmat atau pembaca.

  3. Fungsi estetis

    Sastra memiliki fungsi estetis atau nilai keindahan. Hal ini dikarenakan sastra ialah sebuah tulisan latif nan bisa memberikan estetika kepada penikmatnya. Salah satu contohnya ialah puisi. Estetika puisi bisa dilihat dari pilihan diksi dan rimanya

  4. Fungsi moralitas

    Sastra memiliki fungsi moralitas sebab sastra dianggap bisa memberikan pengetahuan dan pengalaman tentang moral kepada penikmatnya. Hal ini dikarenakan sebuah sastra nan baik ialah sastra nan menjunjung nilai moral nan tinggi

  5. Fungsi religius

    Sastra memiliki fungsi religius sebab karya sastra banyak mengandung nilai- nilai keagamaan nan diharapkan bisa diteladani oleh penikmat sastra. Salah satu contohnya ialah cerpen Robohnya Surau Kami karya A A Navis.



Ragam Sastra

Ragam sastra bisa ditinjau dari beberapa hal. Berikut ini akan dijelaskan secara rinci.

Ditinjau dari bentuknya, ragam sastra dibedakan menjadi empat, yaitu berbentuk prosa, puisi, prosa liris, dan drama.

  1. Prosa ialah sebuah karya sastra nan bentuk narasi dengan bahasa nan bebas dan tak terikat dengan aturan- anggaran tertentu.

  2. Puisi ialah bentuk sastra nan berisi aktualisasi diri jiwa dan dituangkan dalam bahasa nan latif dan padat, serta terikat pada anggaran tertentu.

  3. Prosa liris ialah puisi panjang nan bentuknya hampir mirip prosa.

  4. Drama ialah sebuah karya sastra nan didominasi oleh obrolan antar tokoh.

Ditinjau dari isinya, ragam sastra dibedakan menjadi empat, yaitu epik, lirik, didaktif, dan dramatik.

  1. Epik merupakan sebuah karya sastra nan menggambarkan sesuatu hal dalam cerita secara objektif tanpa mengikutkan pikiran dan perasaan pribadi pengarang

  2. Lirik merupakan karya sastra nan berisi curahan hati pengarang sehingga bersifat subjektif

  3. Didaktif merupakan karya sastra nan bersifat mendidik

  4. Dramatik merupakan karya sastra nan berisi kisah nan melebih- lebihkan dan imajinatif

Ditinjau dari sejarahnya, ragam sastra dibedakan mendai tiga, yaitu zaman kesustraan lama, kesustraan peralihan dan kesustraan baru. Kesustraan lama merupakan kesustraan nan hayati dan berkembang dalam masyarakat lama dalam sejarah bangsa Indonesia. Kesustraan peralihan ialah kesustraan nan hayati dan berkembang pada zaman Abdullah bin Abdulkadir Munsyi. Salah satu karya beliau ialah Hikayat Abdullah. Kesusastraan baru merupakan kesustraan nan hayati dan berkembang dalam masyarakat baru Indonesia. Kesusastraan ini dimulai pada zaman Balai Pustaka sampai pada zaman mutakhir, yaitu kesusastraan setelah tahun 1966 sampai sekarang. Salah satu contoh karya pada zaman ini ialah Laskar Pelangi karya Andrea Hirata.



Manfaat Sastra

Karya sastra pada dasarnya ialah sebagai alat komunikasi antara sastrawan dan masyarakat pembacanya. Karya sastra selalu berisi pemikiran, gagasan, kisahan, dan amanat nan dikomunikasikan kepada pembaca. Untuk menangkap ini, pembaca harus mampu mengapresiasikannya.

Pengetahuan tentang global sastra belum lengkap bila belum tahu manfaatnya. Horatius mengatakan bahwa kegunaan sastra itu berguna dan menyenangkan. Secara lebih jelas bisa dijelaskan sebagai berikut.

  1. Karya sastra bisa membawa pembaca terhibur melalui berbagai kisahan nan disajikan pengarang mengenai kehidupan nan ditampilkan. Pembaca akan memperoleh pengalaman batin dari berbagai tafsiran terhadap kisah nan disajikan.

  2. Karya sastra bisa memperkaya jiwa/emosi pembacanya melalui pengalaman hayati para tokoh dalam karya.

  3. Karya sastra bisa memperkaya pengetahuan intelektual pembaca dari gagasan, pemikiran, cita-cita, serta kehidupan masyarakat nan digambarkan dalam karya.

  4. Karya sastra mengandung unsur pendidikan. Di dalam karya sastra terdapat nilai-nilai tradisi budaya bangsa dari generasi ke generasi. Karya sastra bisa digunakan buat menjadi wahana penyampaian ajaran-ajaran nan bermanfaat bagi pembacanya.

  5. Karya sastra bisa dijadikan sebagai bahan perbandingan atau penelitian tentang keadaan sosial budaya masyarakat nan digambarkan dalam karya sastra tersebut dalam waktu tertentu.

Masih banyak kegunaan sastra nan bagi satu pembaca berbeda dengan pembaca lainnya. Sehingga beberapa pembaca nan menikmati buku nan sama dapat jadi memperoleh pengalaman puitik nan berbeda.

Begitulah di antaranya dasar-dasar pengertian sastra nan dapat dipelajari. Semoga pengetahuan ini dapat membantu Anda dalam pemahaman dan pengapresiasian sastra secara lebih menyeluruh.