Jenis Lukisan - Genre dalam Seni Lukis
Jenis lukisan di global ini sudah sangat banyak. Jenis lukisan berkembang sinkron dengan khayalan setiap orang nan juga berkembang. Melukis merupakan salah satu kegiatan seni nan mengandalkan daya talar dan imajinasi.
Tidak ada definisi niscaya tentang apa itu seni. Semuanya nan lahir dari pemikiran manusia atas daya khayal sepertinya juga dapat dikategorikan sebagai seni. Seni ialah keluasaan berpikir dan berimajinasi itu sendiri. Kategori seni pun kemudian menjadi lebih dari satu. Salah satunya ialah lukisan. Lukisan sendiri pun memiliki beberapa aliran. Genre lukisan menjadi semacam hal nan tak asing bagi mereka nan memang terlahir buat menjadi seorang pelukis.
Jenis lukisan seolah mewakili ekpresi dan khayalan setiap orang nan berbeda. Mengingat hal tersebut memang tak dapat buat dipaksakan. Semuanya kembali pada kebebasan. Salah satu sifat nan sepertinya menjadi bukti diri dari seni itu sendiri.
Bagus tidaknya sebuah karya seni, dalam hal ini lukisan, juga bergantung pada selera masing-masing. Semuanya serba relatif. Tidak ada dosis nan pas. Satu hal nan niscaya adalah, genre lukisan diciptakan buat dinikmati keindahannya.
Berdasarkan medium nan digunakan dalam mengolah karya, seni rupa dibedakan menjadi dua, yakni karya rupa dwi-matra dan tri-matra. Karya rupa dwi-matra menggunakan medium dua dimensi seperti kertas, kanvas, papan, dan sebagainya. Pada jenis seni rupa dua dimensi inilah dikenal berbagai istilah jenis lukisan. Sementara karya rupa tri-matra menggunakan medium tiga dimensi, seperti patung, relief dan sebagainya. Medium nan dipakai mencakup kayu, batu, semen, tanah liat, lilin, fiber, dan sejenisnya.
Seni rupa dua dimensi didominasi karya rupa berupa lukisan. Di Indonesia, perkembangan seni lukis modern dimulai sejak masuknya bangsa Barat ke Nusantara, sekitar abad ke-15. Berbagai jenis lukisan pun sudah mulai masuk di Indonesia sebagai satu bentuk perkembangan global lukis di Indonesia.
Masa itu, di Eropa sedang berkembang jenis lukisan genre romantisme dan ini memberi pengaruh nan sangat dominan terhadap perkembangan seni lukis Indonesia.
Memasuki masa revolusi fisik di Indonesia, jenis lukisan bertema romantisme dianggap tak sinkron -bahkan dianggap mengkhianati- perjuangan bangsa. Tema itu kemudian tergeser oleh tema kerakyatan dan nasionalisme. Pada masa ini, sporadis ditemukan lukisan dengan objek estetika alam sebagai karakteristik khas genre romantisme.
Keterbatasan medium dan peralatan lukis sebagai akibat dari iklim politik masa revolusi, banyak perupa nan beralih dari jenis lukisan beraliran romatisme ke jenis lukisan beraliran kubisme. Genre kubisme memiliki karakteristik khas penggunaan bentuk-bentuk geometri sederhana seperti segitiga, segiempat, kerucut, kubus, lingkaran dan sebagainya. Kesederhanaan ini dinilai paling akomodatif buat keadaan masa itu.
Jenis Lukisan - Genre dalam Seni Lukis
Seni lukis mengenal beberapa genre nan masing-masing memiliki karakteristik khas dan sejarah perkembangan sendiri. Beberapa jenis lukisan di antaranya ialah sebagai berikut.
1. Jenis Lukisan - Genre Romantisme
Jenis lukisan dengan genre romantisme menekankan penggambaran kembali pengalaman atau kenangan romantis atas estetika sebuah objek nan dialami oleh pelukisnya. Lukisan jenis ini banyak mengambil objek estetika alam. Genre ini berkembang pesat di Eropa dan dianggap sebagai genre tertua.
Jenis lukisan ini akan cenderung "bernada" melankolis. Apa nan dituangkan dalam kanvas umumnya menggambarkan perasaan atau interaksi antara manusia. Gambar nan disuguhkan seolah nyata. Di Indonesia, pelukis nan hobi membuat jenis lukisan seperti ini ialah Raden Saleh.
2. Jenis Lukisan - Genre Realisme
Jenis lukisan dengan genre realisme lahir di Prancis sebagai reaksi budaya terhadap paham Romantisme. Realisme menekankan pada empiris sehari-hari, melukis dan meniru keadaan alam secara seksama dan jujur, tak ditutup-tutupi. Realisme menampilkan subjek secara apa adanya, tanpa embel-embel, bahkan tanpa interpretasi.
Aliran realisme berkembang pesat di Prancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Jenis lukisan ini memanggungkan nama-nama tersohor Gustave Courbet, Jean François Millet, Karl Briullov, dan lain-lain.
3. Jenis Lukisan - Genre Surrealisme
Jika genre romantisme menekankan pada kenangan romantis nan riil, sementara realisme menekankan pada penggambaran nan riil, akurat, dan jujur, genre surrealisme justru sebaliknya. Genre ini berusaha menampilkan pengalaman-pengalaman nan bersifat batiniah seperti mimpi, ilusi, khayali, dan sebagainya.
Ciri khas genre surrealisme ialah objek lukisan nan berupa bentuk-bentuk nonreal , misalnya makhluk-makhluk nan ditemui di alam mimpi. Gambar-gambar nan tak mungkin terlihat dalam global konkret dituangkan dalam kanvas ketika seseorang mencoba buat membuat jenis lukisan surrealisme. Salah satu tokoh genre surrealisme nan terkenal ialah Salvador Dali.
4. Jenis Lukisan - Genre Kubisme
Pada awal abad ke-20, Pablo Picasso dan Braque mengembangkan seni lukis nan berbasis kesederhanaan bentuk buat menghasilkan sensasi tertentu. Jenis lukisan beraliran kubisme pun diciptakan oleh para pelukis itu. Mereka melakukan abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Garis objek dibentuk dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi, deformasi, menyusun dan aneka tampak.
Istilah kubisme merujuk pada jenis lukisan Braque di Salon des Independants nan mengeksplorasi kubus-kubus kecil hingga membentuk citraan objek nan unik sehingga dijuluki bizzarries cubiques (kubus ajaib).
Jenis lukisan dengan genre kubisme memiliki karakteristik ketiadaan pola perspektif dan meninggalkan sudut pandang. Terkadang, dalam sebuah lukisan kubisme terdapat potongan kata dan kalimat. Dilihat dari segi seni, jenis lukisan ini terlihat unik dan menarik. Pelukis genre ini antara lain Paul Cezane, Pablo Picasso, George Braque, Metzinger, dan lain-lain.
5. Jenis Lukisan - Genre Ekspresionisme
Ekspresi emosional seorang pelukis nan tergambar dalam bentuk distorsi terhadap empiris menghasilkan genre baru bernama ekspresionisme. Dalam genre jenis lukisan ini, ada kesamaan distorsi bentuk dan rona objek buat menampilkan emosional atau sensasi atas suatu tragedi. Genre ini dikenal dengan pelukis-pelukisnya, seperti Matthias Grünewald, El Greco, dan Affandi.
6. Jenis Lukisan - Genre Naturalisme
Jenis lukisan genre naturalisme menekankan pada detail objek. Seorang perupa naturalisme dituntut memiliki keterampilan tangan buat melukiskan objek secara alami, persis seperti foto berwarna. Kemiripan itu mencakup susunan, perbandingan, perspektif, tekstur, pewarnaan, serta gelap-terangnya sebuah objek.
Naturalisme dianggap sebagai kelanjutan dari genre realisme. Genre ini memanggungkan nama William Bliss Baker, Soeboer Doellah, Fresco Mural, Basuki Abdullah, dan lain-lain. Pada setiap nan termasuk dalam jenis lukisan ini, Anda akan menemukan kesan nan sama persis dengan apa nan terjadi di global nyata. Jenis lukisan ini berbeda terbalik dengan jenis lukisan surrealisme.
Beberapa Jenis Lukisan Genre Lain
Selain jenis lukisan nan telah disebutkan diatas, ada beberapa genre jenis lukisan lain dalam seni rupa nan mengalami masa keemasan pendek, misalnya fauvisme nan menekankan pada spontanitas emosi pelukis saat melihat objek lukisan, impresionisme nan lambat, abstraksionisme nan mengesampingkan peniruan objek secara mentah, maupun dadaisme nan menekankan pada bentuk main-main, mistis, dan sesuatu nan menggoncangkan jiwa.
Semua jenis lukisan tersebut sempat meramaikan global lukis melukis. Meskipun tak berlangsung lama, jenis-jenis lukisan tersebut memiliki keunikan tersendiri nan tak dimiliki oleh jenis lukisan lainnya nan memiliki umur lebih lama. Bagaimanapun keadaannya, jenis lukisan merupakan interpretasi dari ide-ide nan muncul di pemikiran setiap manusia nan pastinya berbeda.