Laba-laba dan Keistimewaannya
Anda penggemar sebuah film nan bercerita tentang “reinkarnasi” laba-laba dalam bentuk manusia? Jika iya, dapat jadi Anda juga memiliki ketertarikan nan khusus terhadap jenis binatang nan menjadi sumber jalannya cerita pada film tersebut. Ya. Laba-laba ialah binatang nan dimaksud.
Spiderman – Inspirasi dari Seekor Laba-laba
Film Spiderman nan sempat mewarnai jagat perfilman global beberapa waktu lalu tak lain dan tak bukan niscaya terinspirasi dari keistimewaan nan dimiliki oleh laba-laba. Jika tidak, rasa-rasanya banyak tema lain nan dapat dijadikan jalan cerita sebuah film daripada sibuk membuat cerita tentang seekor laba-laba.
Film Spiderman sebenarnya diadaptasi dari sebuah komik. Usianya pun sudah puluhan tahun. Jadi, dapat dibayangkan bahwa laba-laba ternyata sudah cukup lama menjadi hal nan menginspirasi seseorang. Lalu, apa sebenarnya nan istimewa dari seekor laba-laba? Apakah seistimewa itu sehingga sebuah film saja didedikasikan atas keberadaanya?
Jika Anda ingat, dalam film Spiderman tersebut, sang tokoh primer mengalami sebuah insiden. Ia disengat oleh seekor laba-laba nan syahdan cukup langka. Sengatan dari laba-laba tersebutlah nan ternyata membuat kehidupan sang tokoh primer berubah sekian ratus derajat.
Sengatan laba-laba tersebut mengalirkan sebuah zat nan entah bagaimana dapat mengubah jatidiri seseorang, terutama berkaitan dengan kekuatan nan dimiliki oleh seseorang tersebut. Zat nan masuk ke dalam tokoh primer dalam film Spiderman telah mengubah seorang pemuda menjadi seekor “laba-laba” nan “terperangkap” dalam tubuh manusia.
Akibat sengatan dari laba-laba, seorang pemuda nan asalnya cenderung tidak berdaya, dikucilkan oleh sekitar sebab dianggap aneh tiba-tiba menjelma menjadi seorang super hero. Gen laba-laba telah masuk ke dalam tubuhnya, menjadi bagian nan tidak terpisahkan dari DNA sang pemuda.
Hal-hal ajaib dapat dilakukan dengan kelebihannya. Adegan nan tidak terpisahkan dan terlupakan dari film Spiderman ialah saat sang pemuda mengeluarkan jaring dari pergelangan tangannya, persis seperti nan dimiliki oleh laba-laba. Dengan jaring tersebut, Spiderman dapat menjelajah seantero kota tanpa menginjak bumi. Ia dapat melakukan apapun dengan kelebihannya itu.
Melihat adegan dalam film Spiderman tentang kekuatan jaring laba-laba nan dimilikinya, timbul pertanyaan, sekuat apakah jaring nan dimiliki laba-laba? Benarkah sehebat itu atau hanya kebutuhan buat shooting nan memang mensahkan dramatisasi?
Kekuatan Jaring Laba-laba nan Menakjubkan
Jika Anda percaya, kekuatan jaring laba-laba nan ditampilkan dalam film Spiderman memang sahih adanya. Meskipun harus diakui dalam adegan tersebut memang diselipkan beberapa dramatisasi. Jaring laba-laba memiliki kekuatan nan syahdan menyamai kekuatan dari baja. Mustahil menurut Anda? Tapi tak menurut Sang Pencipta.
Siapapun niscaya tak akan mengira bahwa binatang sekecil laba-laba memiliki kekuatan besar. Kekuatan besar nan terletak pada jaringnya. Beruntungnya, Tuhan menciptakan laba-laba dalam bentuk nan kecil, jika saja laba-laba memiliki ukuran sebesar manusia, maka jaring nan dikeluarkannya memiliki tinggi nan dapat menyamai gedung-gedung bertingkat di kota-kota besar.
Anda tahu berapa tingginya? 150 m. Dengan tinggi lebih dari 100 m, ketika jaring laba-laba direntangkan, anyaman jaring tersebut mampu membuat pesawat sekalipun kehilangan dayanya. Anda sulit membayangkan? Jangan dibayangkan, kagumi saja.
Jaring laba-laba membentuk serat atau dapat juga disebut sebagai benang, sebab memang bentuknya nan menyerupai untaian benang. Dan tahukah Anda bahwa serat dari jaring laba-laba memiliki kekuatan nan jauh melebihi kekuatan serat dari baja? Dengan ukuran ketebalan nan seimbang, antara serat baja dan serat jaring laba-laba, serat dari jaring laba-laba memiliki kekuatan sebanyak lima kali lipat dibanding serat baja. Luar biasa? Memang!
Ada sebuah estimasi nan dilakukan oleh para ilmuwan mengenai kekuatan jaring laba-laba ini. Bahwa jika ada tali nan terbuat dari serat jaring laba-laba dan memiliki garis tengah 30 cm, tali tersebut mampu menumpu beban mobil sebanyak 150 unit mobil. Menakjubkan, bukan?!
Kekuatan nan dimiliki oleh jaring laba-laba ini juga dipengaruh dari gaya tegang nan dimilikinya. Anda tahu berapa gaya tegang nan dimiliki jaring laba-laba? Yaitu 150 km per-meter persegi. Artinya, jaring laba-laba bisa menahan beban sebanyak 150 km buat satu meter perseginya. Jadi wajar, jika serat jaring laba-laba berukuran diameter 30 cm mampu menahan beban 150 unit mobil.
Masih menurut inovasi para ilmuwan tentang kekuatan jaring laba-laba. Ilmuwan melakukan percobaan dan menjadikan jaring laba-laba sebagai contoh bahan buat pembuatan Kevlar. Kevlar merupakan bahan primer nan digunakan buat membuat jaket anti peluru.
Dengan menggunakan Kevlar sebagai bahan primer pembuatan jaket anti peluru, peluru berkekuatan ledak 150 m per-detik tak mampu menembus jaket tersebut. Percobaan menggunakan jaring laba-laba sebagai bahan pembuatan anti peluru ternyata menghasilkan sesuatu hal nan mencengangkan. Jaket anti peluru nan terbuat dari serat jaring laba-laba memiliki kekuatan 10 kali lipat dibanding Kevlar.
Para ilmuwan dikejutkan dengan kekuatan dari jaring laba-laba ini, bahwa ukuran nan kecil dan tipis, bahkan lebih tipis dari helaian rambut, memiliki bobot nan jauh lebih ringan daripada sebuah kapas ternyata memiliki kekuatan luar biasa, bahkan melebihi kekuatan baja. Hasil inovasi tersebut kemudian menasbihkan jaring laba-laba sebagai nan terkuat di dunia.
Laba-laba dan Keistimewaannya
Percaya bahwa Tuhan menciptakan makhluk-Nya tak dengan asal-asalan ialah jawaban mengenai keistimewaan nan dimiliki oleh laba-laba. Bagaimana tidak, setelah dibuat kagum dengan kekuatan jaringnya, laba-laba ternyata memiliki keistimewaan lain. Sebuah keistimewaan nan tentu saja tak dimiliki oleh binatang manapun. Lalu apa keistimewaan laba-laba nan selanjutnya?
Ketika laba-laba menciptakan jaringnya, sesungguhnya binatang itu tak berbeda jauh dengan arsitek. Hewan arthropoda tersebut benar-benar memperhitungkan kontruksi dari jaring nan diciptakannya. Binatang ini memerlukan sebuah perhitungan agar jaringnya dapat digunakan buat menangkap mangsa. Untuk menganyam sebuah jaring, laba-laba membutuhkan waktu kurang lebih 60 menit.
Anda pernah melihat seekor laba-laba menganyam jaringnya? Jika pernah, Anda niscaya tahu bagaimana pola seekor laba-laba menganyam jaringnya. Seekor laba-laba akan mulai menganyam serat dari pusat ke arah luar. Ini dilakukan laba-laba guna membentuk konstruksi jaringnya. Dengan cekatan, laba-laba mulai menganyam, hingga akhirnya jaring tersebut siap mengancam mangsa.
Ketika memproduksi serat, laba-laba menghasilkan sebanyak 200 gulungan buat setiap menitnya. Binatang tersebut kemudian mulai menganyam gulungan serat berdasarkan kerangka nan sudah dibuat lebih dulu. Dan perangkap pun siap melaksanakan tugasnya. Ketika mangsa sudah terperangkap, maka kesempatannya buat lolos sama sekali tak ada.
Sebagai salah satu makhluk, laba-laba memang tak dianugerahi akal, tapi binatang tersebut pastilah dianugerahi insting dan insting. Pun ketika hewan ini menarik mangsanya. Dalam urusan tarik-menarik mangsa, laba-laba jantan dan betina ternyata memiliki keunikan berbeda.
Laba-laba jantan menangkap mangsanya dengan cara mengeluarkan serat lengket. Serat lengket tersebut pastilah akan sulit dilepaskan ketika mangsa sudah masuk perangkap. Berbeda dengan laba-laba betina. Sang betina memiliki cara nan jauh lebih unik dan istimewa.
Dalam menangkap mangsanya, laba-laba betina mengeluarkan sebuah formula kimia nan disebuh Feromon. Feromon ini sangat ampuh buat menarik perhatian dari laba-laba jantan, hasilnya, laba-laba jantan pun terkulai tidak berdaya di atas jaring perangkap.
Satu hal lagi nan semakin menambah laba-laba istimewa. Adalah formula kimia Feromon. Bahwa hanya laba-laba betinalah nan memiliki formula tersebut. Jika manusia ingin membuat Feromon, berbagai percobaan di laboratorium kimia dengan peralatan modern ialah hal absolut nan harus dilakukan. Jika tidak? Lupakan soal Feromon!
Keistimewaan nan dimiliki laba-laba ini sangat ideal jika dijadikan pelajaran bagi umat manusia. Bahwa sekecil apapun makhluk, ia niscaya memiliki kekuatan besar nan tersembunyi. Pun ketika kita menganggap remeh seseorang, ketika itu terjadi, maka siap-siaplah buat dikejutkan dengan kelebihan-kelebihannya!