Menghitung Masa Fertile - Menghitung dengan Metode
Kehamilan ialah impian besar bagi semua wanita nan telah menikah. Kesiapan mental serta fisik benar-benar dibutuhkan ketika wanita tersebut memutuskan buat hamil. Keinginan wanita buat hamil tidak sporadis menimbulkan permasalahan tersendiri. Permasalahan nan sering terjadi ialah tak semua wanita mendapatkan kehamilannya dengan cepat.
Beruntunglah wanita nan cepat diberi kepercayaan buat mengandung. Menunggu beberapa bulan setelah menikah, lalu hamil. Namun, bagaimana dengan pasangan atau wanita nan telah menikah bertahun-tahun tetapi belum diberi keturunan? “Mengakali” kehamilan ialah jalan keluarnya. Salah satu teknik “mengakali” kehamilan nan dapat Anda lakukan tanpa donasi tenaga medis ialah menghitung masa fertile .
Menghitung Masa Fertile - Masa Krusial buat Kehamilan
Tuhan menciptakan manusia secara berpasang-pasangan. Oleh sebab itu, menikah menjadi salah satu perintah-Nya pada seluruh umat sekaligus sebagai salah satu bentuk ibadah. Pada kenyataannya, menikah bukan hal nan mudah. Manusia harus mempersiapkan mental serta fisik nan matang.
Kematangan mental dan fisik memang menjadi prioritas ketika sepasang umat Tuhan memutuskan buat menikah. Kedua hal tersebut dibutuhkan dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Memiliki keturunan pun menjadi alasan berikutnya mengapa Tuhan memerintahkan manusia buat menikah. Namun, datangnya kehamilan pada wanita itu sendiri tak dapat diprediksikan. Bersyukur bagi nan cepat dan bersabar bagi nan terhitung lambat.
Berbagai upaya mempercepat kehamilan pun dilakukan oleh pasangan nan belum juga dikaruniai keturunan. Upaya tersebut biasanya dilakukan dengan donasi medis seperti program bayi tabung. Keberhasilan program bayi tabung memang mencapai angka cukup tinggi, tetapi biaya nan dikeluarkan juga sama-sama tinggi.
Selain program bayi tabung, program nan lebih sederhana dapat Anda lakukan. Jika Anda termasuk orang nan teliti, menghitung masa fertile diri sendiri ternyata dapat membantu Anda buat cepat hamil. Percaya atau tidak, kesuburan wanita dapat dilihat berdasarkan penanggalan.
Menghitung Masa Fertile - Menstruasi dan Masa Subur
Menghitung masa subur erat kaitannya dengan siklus menstruasi pada wanita. Menstruasi ialah proses bulanan nan terjadi pada organ reproduksi wanita. Pada proses tersebut, dinding rahim wanita mengalami endometrium atau divestasi dinding rahim nan disertai dengan pendarahan.
Di antara rentang usia remaja hingga wanita tersebut mengalami menopause , menstruasi ialah hal rutin nan datang setiap bulannya, kecuali saat wanita tersebut hamil. Lamanya menstruasi pada wanita tak selalu sama. Menstruasi biasanya berlangsung antara lima hingga sepuluh hari.
Setiap bulannya, siklus haid atau menstruasi pada setiap wanita juga berbeda-beda. Siklus haid umumnya berada di antara rentang waktu 25 hari hingga 35 hari. Namun, tak sedikit juga wanita nan memiliki siklus haid kurang atau bahkan lebih dari itu. Disparitas siklus haid nan terjadi pada wanita disebabkan sebab hormon nan juga berbeda.
Wanita memiliki dua ovarium nan masing-masing menyimpan sejumlah 200.000 hingga 400.000 ribu telur belum matang. Menstruasi termasuk dalam proses pematangan ovarium tersebut. Dalam waktu empatbelas hari sebelum menstruasi bulan serikutnya datang, sel telur tersebut dalam keadaan matang dan siap buat dibuahi. Masa-masa itulah nan disebut dengan masa subur.
Anda dapat mulai menghitung masa fertile ketika haid pada hari pertama. Jika siklus haid Anda 25 hari dan mendapatkan haid pada tanggal 1 serta menstruasi berlangsung selama tujuh hari, dapat dipastikan Anda akan mendapatkan haid berikutnya pada tanggal 3 bulan berikutnya (jika hitungan bulan sebanyak 30 hari). Maka, dua minggu atau empat belas hari sebelum tanggal 3 itulah masa fertile Anda, nan berarti masa fertile Anda berada di sekitar tanggal 19.
Menghitung Masa Fertile - Menghitung dengan Metode
Menghitung masa fertile dapat ditempuh melalui beberapa metode. Berikut ada dua metode nan dapat Anda gunakan buat menghitung masa subur:
Menghitung Masa Fertile Dengan Siklus Haid
Pantang Berkala atau lebih dikenal dengan sistem kalender merupakan salah satu cara/metode kontrasepsi sederhana nan bisa dikerjakan sendiri oleh pasangan suami istri dengan tak melakukan sanggama pada masa subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan penggunaan sistem kalender setiap pasangan dimungkinkan bisa merencanakan setiap kehamilannya.
Sebelum menggunakan metode ini, tentunya pasangan suami istri harus mengetahui masa subur. Siklus masa fertile pada tiap wanita tak sama. Untuk itu perlu pengamatan minimal 6 kali siklus menstruasi. Berikut ini cara mengetahui dan menghitung masa fertile :
Bila siklus haid teratur (28 hari) :
- Hari pertama dalam siklus haid dihitung sebagai hari ke-1.
- Masa fertile ialah hari ke-12 hingga hari ke- 16 dalam siklus haid.
Contoh cara menghitung masa subur:
Seorang isteri mendapat haid mulai tanggal 9 Januari. Tanggal 9 Januari ini dihitung sebagai hari ke-1. Maka hari ke-12 jatuh pada tanggal 20 januari dan hari ke 16 jatuh pada tanggal 24 Januari. Jadi masa fertile yaitu sejak tanggal 20 Januari hingga tanggal 24 Januari. Pada tanggal-tanggal tersebut suami isteri tak boleh bersanggama. Jika ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus (bisa dilihat di artikel tentang sanggama terputus).
Bila siklus haid tak teratur :
- Catat jumlah hari dalam satu siklus haid selama 6 bulan (6 siklus). Satu siklus haid dihitung mulai dari hari pertama haid saat ini hingga hari pertama haid berikutnya.
- Jumlah hari terpendek dalam 6 kali siklus haid dikurangi 18. Hitungan ini menentukan hari pertama masa subur. Jumlah hari terpanjang selama 6 siklus haid dikurangi 11. Hitungan ini menentukan hari terakhir masa subur.
Rumus menghitung masa subur:
Hari pertama masa fertile = Jumlah hari terpendek - 18
Hari terakhir masa fertile = Jumlah hari terpanjang - 11
Contoh cara menghitung masa subur:
Seorang isteri mendapat haid dengan keadaan : siklus terpendek 26 hari dan siklus terpanjang 32 hari (mulai hari pertama haid sampai haid berikutnya)
Perhitungannya : 26-18 = 8 dan 32–11 = 21. jadi masa suburnya ialah mulai hari ke-8 sampai ke 21 dari hari pertama haid. Kontemporer suami isteri tak boleh bersanggama. Jila ingin bersanggama harus memakai kondom atau sanggama terputus.
Kontrasepsi dengan menggunakan sistem kalender bisa menghindari risiko kesehatan nan berhubungan dengan kontrasepsi. Bagi keluarga nan kesulitan buat mendapatkan alat kontrasepsi sangat cocok buat menggunakan metode kontrasepsi ini selain tak memerlukan biaya juga tak perlu mencari loka pelayanan kontrasepsi.
Menggunakan sistem kalender perlu kerjasama nan baik antara suami istri sebab metode ini perlu kemauan dan disiplin pasangan dalam menjalankannya. Masa berpantang nan cukup lama akan mengakibatkan pasangan tak dapat menanti sehingga melakukan interaksi pada waktu masih berpantang. Tapi bukan masalah bila saja pasangan membiasakan menggunakan kondom pada saat subur.
Menghitung Masa Fertile dari Perubahan Sekresi Lendir Leher Rahim
Menghitung masa subur juga dapat diketahui lewat inspeksi getah lendir (mukus) mulut rahim (serviks). Ini pun bisa kita lakukan sendiri. Caranya, lendir dari mulut rahim diperiksa setiap hari. Hormon Estrogen mencapai puncaknya pada saat ovulasi biasanya lendir rahim jadi agak encer dan bila diraba dengan jari telunjuk atau ibu jari, lalu rekatkan lendir tersebut seperti membentuk benang dengan jeda 2 – 3 cm, jika lendir tersebut terputus tandanya tak subur, dan apabila lendir tersebut tak terputus maka ada dalam masa subur, taraf keberhasilan dengan cara ini hanya sekitar 60% – 70%.
Lendir rahim berwarna bening, mungkin elastis, mudah pecah, lembut, licin seperti putih telur nan mentah. Elastisitas ini dikenal sebagai imbas Spin nan menunjukkan lendir subur. Untuk lebih konfiden lendir nan keluar dari mulut rahim bisa diperiksa oleh pakar pada objek gelas dibawah mikroskop, apabila lendir nan terjadi pada masa fertile akan terlihat seperti daun pakis. Ada nan perlu diingat selama inspeksi lendir serviks, yaitu:
- Jumlah dan kualitas lendir bervariasi pada perempuan satu dengan lainnya, termasuk dengan siklus itu sendiri.
- Setiap perubahan sensasi, jumlah lendir juga harus diperhatikan.
- Jika sulit buat mendeteksi lendir dari luar, dapat diketahui setelah berolahraga atau setelah buang air besar.
- Kegel berupa gerakan mengerutkan otot pinggul bagian bawah seperti sedang menahan kencing, terkadang bisa membantu pengeluaran lendir.
Menghitung Masa Fertile dengan Metode Ukur Suhu Tubuh
Suhu tubuh normal basanya 35,5 – 36 derajat Celsius. Pada waktu ovulasi turun dulu dan naik kembali mencapai 37 – 38 derajat Celcius dan tak akan kembali ke suhu normal 35 derajat. Kenaikan suhu tubuh terjadi apabila sudah terbentuknya Progesteron nan bertugas menyiapkan jaringan dalam rahim buat menerima sel telur nan telah di buahi.
Caranya lakukan pengukuran suhu tubuh pada pagi hari setelah bangun tidur sebelum melakukan aktivitas apapun, kemudian masukkan termometer ke dalam dubur atau mulut vagina selama 5 – 6 menit. Tutup kembali mulut vagina selama pengukuran berlangsung, lakuakn hal ini setip hari pada jam nan selama 3 bulan. Jangan lupa buat mencatat setiap hasil pengukuran sampai membentuk kurva.
Menghitung masa fertile dengan metode ini ada syaratnya. Syaratnya selama menentukan masa fertile dengan mengukur suhu selama 3 bulan, suhu tubuh tak boleh dalam kondisi demam, jangan tidur dibawah lampu nan panas, dan jangan tidur dengan menggunakan AC dalam suhu nan sangat tinggi.