Tokoh-tokoh Hebat dari Padang
Masakan Padang
Bagi masyarakat Indonesia, kota Padang mungkin identik dengan kuliner padangnya. Padahal sebenarnya, jenis kuliner nan banyak disajikan pada restoran kuliner padang ialah berasal dari daerah Minangkabau. Hidangan seperti rendang, gulai kepala kakap, sate padang, dan juga sambal hijau, saat ini bisa dinikmati oleh seluruh pelosok tanah air, tanpa harus pergi ke kota asalnya dahulu.
Kota Perdagangan
Kota Padang letaknya di sebelah barat propinsi Sumatra Barat, dan terkenal dengan berbagai objek wisata pantainya nan latif dan berpasir putih. Karena terletak di tepi laut, maka kegiatan perdagangan nan terjadi di kota ini cukup maju. Bahkan, sejak jaman kolonial Belanda, perdagangan hasil bumi dan hasil tambang di sini ialah nan terbesar di pulau Sumatra. Bahkan, nama pelabuhannya pun diabadikan dalam sebuah lagu lawas nan cukup legendaris, yaitu Teluk Bayur.
Rumah Gadang (Rumah Bagonjong)
Rumah adat di daerah Padang berbentuk seperti tanduk kerbau dan dinamakan Rumah Gadang. Artinya, sinkron bahasa minang, ialah rumah besar. mungkin sebab bentuknya nan besar dan mampu memuat beberapa keluarga di dalamnya. Rumah Gadang banyak sekali dijumpai di daerah tersebut sebab kerap digunakan sebagai bentuk bangunan pemerintahan, dan juga museum. Contohnya museum Adityawarman, kota Padang.
Siti Nurbaya
Dalam sebuah novel nan ditulis oleh Marah Rusli, Siti Nurbaya dikisahkan ialah seorang gadis nan bermukim di kota Padang. Entah apakah novel tersebut diilhami oleh sebuah kisah nyata, atau hanya fitnah sang pengarang saja, nan jelas nama Siti Nurbaya kini terkenal sekali dan menjadi nama sebuah jembatan di kota Padang.
Maling Kundang
Satu lagi hal nan menjadi kekhasan kota Padang, yaitu sebuah legenda nan berkembang di masyarakat tentang anak durhaka nan tak mengakui ibunya, setelah berhasil di tanah rantau. Dia ialah Malin Kundang, nan syahdan dikutuk oleh sang ibu sebab kedurhakaannya itu.
Saat ini, di pantai kota Padang bahkan bisa ditemui sebuah batu nan mirip dengan posisi seorang lelaki nan sedang bersujud, lengkap dengan kapal nan telah menjadi batu. Dipercaya oleh masyarakat, itu ialah batu Malin Kundang.
Begitu kayanya negeri ini dengan berbagai macam budaya dan objek wisata, nan seakan tak ada habisnya jika diceritakan satu persatu. Banggalah masyarakat Indonesia akan hal ini, dan jangan jadikan disparitas tersebut sebagai sumber perpecahan.
Menyapa Para Tokoh Hebat dari Padang
Padang, ibu kota Provinsi Sumatera Barat. Padang juga merupakan kota terbesar di pesisir barat Pulau Andalas (Sumatera). Pusat dari pemerintahan, perekonomian, pendidikan, kesehatan dan budaya orang Minang. Hampir tak ada seorang pun di nusantara ini nan tidak mengenal jika disebutkan nama Padang. Sejak zaman kolonial hingga kemerdekaan, Padang memang tidak pernah lekang.
Padang, Kota Hebat Sejak Dulu
Hal ini wajar adanya. Sebagai bangsa perantau, etnik Minangkabau membuat nama Padang jadi tersebar luas. Saat ini saja, nyaris di setiap kota di Indonesia, nama Padang selalu terpampang di mana-mana. Contohnya, warung nasi padang nan begitu akrab di telinga siapa saja. Belum lagi jika kita berada di pasar-pasar tradisional di kota besar seperti Jakarta. Pedagang nan berasal dari Padang amat mudah kita temui.
Begitu pula pada zaman dahulu, Padang sudah jadi pusat perdagangan internasional. Barang-barang bernilai tinggi seperti emas, teh, kopi, dan rempah-rempah (lada), jadi komoditas primer di Pelabuhan Teluk Bayur. Sektor perdagangan pun jadi tumpuan nan menghidupi masyarakat Minang. Tak heran hingga sekarang pun, orang Padang identik dengan pedagang.
Bangsa-bangsa asing seperti Belanda, Inggris, Perancis, sejak abad ke-15 telah meramaikan aktivitas perdagangan di Kota Padang. Mereka saling bersaing dengan mendirikan kongsi-kongsi perdagangan nan di kemudian hari jadi konfrontasi fisik antara bangsa asing dan penduduk pribumi.
Padang pun jadi pilihan bangsa asing buat mematahkan penguasaan perdagangan nan dikuasai oleh Kerajaan Aceh maupun Kerajaan Johor di Selat Malaka. Seperti nan dilakukan oleh Belanda, nan pada tahun 1660 berusaha memindahkan kantor perwakilan mereka dari Aceh ke Padang.
Alasannya, sebab faktor strategis dari Kota Padang buat menunjang aktivitas perdagangan. Tetapi, usaha itu gagal setelah penguasa kota Padang saat itu menolak mentah-mentah planning dari Belanda. Penguasa Kota Padang telah mencium niat sebenarnya dari Belanda nan sebenarnya hendak memonopoli perdagangan di kota tersebut.
Puncaknya, terjadi pada abad ke-19. Kota Padang menjadi buah bibir di mana-mana sebab dikenal sebagai kota pengekspor kopi taraf global dari dataran tinggi Minangkabau. Tak hanya itu, sepanjang rentang tahun 1850 - 1908 (58 tahun), Padang juga mengekspor komoditi krusial bagi perdagangan internasional seperti rotan, lada, beras, pala, kulit pala, tembakau dan kopra. Daerah tujuan ekspornya mulai dari Jawa, Amerika Serikat, Belanda, hingga Perancis.
Walaupun sejarahnya Kota Padang telah ada sebelum abad ke-15, namun hari jadi secara resmi dari kota beriklim panas tersebut jatuh pada 7 Agustus 1669. Tanggal tersebut dipilih sebagai hari resmi Kota Padang sebab peristiwa penyerangan besar-besar dari rakyat Kota Pauh dan Padang kepada Belanda. Simbol penentangan melawan kekuasaan kolonial nan mulai menancapkan kukunya di ranah Minang.
Tokoh-tokoh Hebat dari Padang
Jika Padang sebagai nama kota telah terbukti kehebatannya, begitu pula dengan manusia-manusia nan lahir di kota itu. Padang sebagai salah satu pusat budaya masyarakat Minang, telah melahirkan banyak tokoh-tokoh nasional.
Mereka, para tokoh tersebut telah membuktikan bahwa Padang merupakan kota dengan tradisi dan budaya adiluhung nan mampu mencetak 'orang-orang' besar. Orang-orang nan sepanjang hidupnya telah mempersembahkan karya terbaik bagi orang lain dan bangsanya, Indonesia.
Berikut ini profil singkat dari lima tokoh nasional nan berasal dari Padang. Profesi pekerjaan mereka beragam, laki-laki dan perempuan, karya atau dedikasi mereka pun lintas keilmuan. Ada nan sastrawan, dokter aktivis, ilmuwan, peneliti hingga jurnalis.
1. Tokoh Hebat dari Padang - A.A. Navis
Nama lengkapnya ialah Haji Ali Akbar Navis. Lahir di Padang pada 17 November 1924 dan meninggal di usia 78 tahun. Ia merupakan sastrawan nan visioner. Ini terlihat dari cerpen fenomenalnya 'Robohnya Surau Kami'. Cerpen nan mendobrak pola pikir dan tatanan nilai masyarakat Indonesia pada masa itu.
A.A. Navis memang dikenal sebagai orang Padang nan spontan, kritis, berani berkata dan bersikap apa adanya, dan kebencian nan teramat dalam kepada para koruptor. Bahkan, ia pernah berkata walaupun ia senang menjalani takdir sebagai seorang penulis, namun jika dapat mengubah takdir, ia hendak menjadi penguasa. Tujuannya menjadi penguasa ialah agar dapat menangkapi dan menghukum berat para koruptor.
Wajar ketika kematian A.A. Navis pada 22 Maret 2003, masyarakat Padang, umumnya bangsa Indonesia kehilangan salah satu putra terbaiknya. Seorang sastrawan besar nan tidak hanya dihormati di Indonesia, tapi juga global internasional. Ia ialah guru bagi para sastrawan.
2. Tokoh Hebat dari Padang - Joserizal Jurnalis
Siapa nan tidak kenal Mer-C ( Medical Emergency Rescue Committe )? Organisasi humanisme internasional nan concern terhadap pertolongan medis di wilayah-wilayah konflik dan peperangan. Dan Joserizal Jurnalis ialah pendirinya. Dia juga ialah salah satu putra terbaik Padang.
Lahir di Padang pada 11 Mei 1963, Jose ialah dokter spesialis bedah tulang dan traumatologi jebolan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Namun, kepedulian Jose nan luar biasa terhadap humanisme di wilayah konflik, menuntun langkahnya buat meninggalkan tanah Padang dan terlibat langsung menjadi aktivis bagi para korban perang. Bergelut dengan majemuk misi kemanusiaan.
Medan perang dan konflik seperti di Maluku, Mindanao, Libanon, Pakistan, Afghanistan, Iran, Irak, dan Gaza, telah dilaluinya. Keterbatasan peralatan medis, kehidupan serba sulit di medan perang, dan nyawa nan selalu terancam, jadi fenomena nan selalu dihadapi. Kiprah lelaki Padang ini telah menginspirasi banyak orang bahwa hayati baru bermakna ketika ia digunakan buat kemaslahatan banyak orang.
3. Tokoh Hebat dari Padang - Damayanti Rusli Sjarif
Terlahir sebagai perempuan, bukanlah penyebab keterbatasan. Tak mampu menorehkan prestasi hebat seperti laki-laki. Sebaliknya, perempuan juga dapat berprestasi hebat bahkan melebihi laki-laki. Pernyataan ini telah dibuktikan oleh Dr. dr. Damayanti R. Sjarif, Sp.A(K). Dokter wanita orisinil Padang ini ialah seorang dokter spesialis anak. Dengan kesungguhan tekadnya, Damayanti kini dikenal sebagai salah satu ahli penyakit nutrisi dan metabolik anak kebanggaan Indonesia.
Lahir di Padang pada 30 Januari 1959, Damayanti memang sosok ilmuwan nan ulet dan berdedikasi terhadap profesinya sebagai seorang dokter. Ia memiliki pengalaman nan luar biasa. Dokter wanita ini bahkan pernah dikirim hingga daerah pelosok, tepatnya di puskesmas nan terletak di NTT. Pengabdiannya ini menobatkan ia sebagai salah satu dokter teladan.
Kecintaan wanita kelahiran Padang pada ilmu mendorong Damayanti buat melanjutkan studi pendidikan, spesialis anak di Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dan pendidikan doktoral (S3) dalam bidang penyakit metabolik dan genetik di Universiteit Utrecht, Belanda. Ia lulus dan meraih gelar doktor berkat disertasinya nan berjudul Glycerol kinase deficiency.
Dengan keilmuan nan dimilikinya, Damayanti mendalami penyakit-penyakit langka pada anak seperti Morquio, Phenylketonuria (PKU), Asidosis tubulus renalis (RTA), Hyperketonaemia, serta Citrulinemia. Wanita ini bukan hanya membanggakan masyarakat Padang, tapi juga Indonesia.
4. Tokoh Hebat dari Padang - Lie Tek Tjeng
Dari namanya, orang-orang sudah dapat menebak bahwa ia keturunan Cina. Namun, Lie Tek Tjeng nan lahir di Padang ini, memiliki kecintaan mendalam terhadap bangsa Indonesia. Berbagai karya hasil penelitiannya mengenai ke-indonesia-an, banyak menjadi acuan para peneliti lain.
Lie Tek Tjeng memang seorang sinolog senior, penulis, dosen, dan peneliti Indonesia dari Padang. Ia pun dikenal sebagai ahli masalah Cina nan tidak diragukan lagi kredibilitasnya. Selain itu, berbagai tulisan maupun opininya, tersebar di berbagai surat kabar dan majalah. Sayangnya, peneliti jempolan kebanggaan Indonesia ini, tutup usia pada 12 Januari 2009 di usia 77 tahun.
5. Tokoh Hebat dari Padang - Mochtar Lubis
Kantor warta ANTARA ialah salah satu wujud dedikasi lelaki kelahiran Padang, 7 Maret 1922 ini terhadap global jurnalistik. Sebagai seorang jurnalis dan pengarang ternama, Mochtar Lubis memang telah malang-melintang sejak zaman pendudukan Jepang. Berbagai surat kabar harian dan majalah pernah didirikannya. Sebut saja harian Indonesia Raya, majalah sastra Horizon, nan membuatnya jadi sasaran penangkapan (target man) penjajah Jepang maupun rezim Soekarno.
Beliau boleh dibilang sebagai suhunya para jurnalis Indonesia. Ketajaman pikiran dan kekritisan sikap terhadap ketidakadilan, membuatnya jadi sosok lelaki Padang nan abadi. Walaupun telah meninggal pada 2 Juli 2004 pada usia 82 tahun, eksistensinya sebagai manusia tidak pupus. Berbagai karyanya nan berupa bibliografi, karya jurnalistik, dan studi mengenai dirinya, jadi monumen keabadian manusia bernama Mochtar Lubis.