Sejarah Islam di Maluku dan Papua

Sejarah Islam di Maluku dan Papua

Agama Islam merupakan agama terbesar nan ada di Indonesia. Agama tersebut menjadi salah satu agama nan dianut oleh sebagian besar masyarakat Indonesia. Oleh karena itu, agama islam juga kerap dijadikan objek kajian bagi para sejarawan nan ingin mengetahui sejarah dan perkembangan Islam di negara Indonesia ini.

Berbagai penelitian terus dilancarkan oleh para sejarawan dan budayawan demi mengetahui perkembangan islam dari masa ke masa sehingga akhirnya dapat sampai pada termin nan kini menjadi agama terbesar di nusantara, bahkan di dunia.

Sejarah Islam di Nusantara terpusat di daerah Sumatra dan Jawa. Hal ini nan melatarbelakangi para kader Islam nan telah dididik di daerah tersebut buat melakukan penyebaran Islam ke dareah lain. Penyebaran Islam ke daerah-daerah lainnya di Indonesia sangatlah tak gampang sebab di Nusantara terbagi ke dalam beberapa kepulauan.

Meskipun begitu para kader Islam dapat mencapai daerah-daerah tersebut. Ada beberapa peta penyebaran sejarah Islam di Nusantara nan meliputi daerah lain selain Jawa dan Sumatra. Pulau-pualau tersebut di antaranya sebagai berikut.



Sejarah Islam di Kalimantan

Masuknya Islam ke pulau nan sering juga disebut pulau Borneo ini melalui beberapa jalur. Pertama pengaruh Islam masuk dari jalur perdagangan Selat Malaka dengan kerajaannya nan disebut Malaka. Kerajaan ini merupakan kerajaan Islam di daerah tersebut selain kerajaan Perlak dan Samudera Pasai.

Para penyebar Islam atau mubaligh-mubaligh ini berprofesi juga sebagai pedagang dan kebanyakan mereka tinggal di daerah Kalimantan bagian Barat.

Jalur nan kedua ialah jalur dari daerah Jawa. Mubaligh-mubaligh dari daerah Jawa ini sangat gencar menyebarkan Islam ke Pulau Borneo. Ketika itu di pulau Jawa sedang marak penyebaran islam dan sudah banyak mendirikan kerajaan-kerajaan Islam seperti kerajaan Demak.

Dengan munculnya kerajaan tersebut maka di Kalimantan pun ikut mendirikan kerajaan Islam nan dinamakan kerajaan Islam Banjar. Pimpinannya ialah seorang ulama besar nan bernama Syekh Muhammad Arsyad al Banjari.

Oleh karena itu, sebagian masyarakat Kalimantan menjadikan Islam sebagai agama mereka. Meskipun ada beberapa daerah nan memberlakukan agama islam dengan cara mengakulturasinya dengan budaya Melayu atau budaya Cina nan turut berpengaruh terhadap konduite kepercayaan mereka.



Sejarah Islam di Sulawesi

Tidak diketahui secara rinci kapan masuknya Islam ke daerah Sulawesi. Hanya ada beberapa catatan nan dapat ditemukan, estimasi Islam masuk ke pulau ini pada abad ke 16. Kerajaan Islam nan sangat terkenal di daerah Sulawesi ini ialah kerajaan goa-talo. Kerajaan ini merupakan kerajaan besar pertama nan ada di daerah selawesi dengan pusat pemerintahannya di Makasar.

Pengaruh nan paling besar ialah ketika Raja Goa Sultan al Awwal dan wakilnya Karaeng Matopa masuk Islam. Dengan masuknya kedua orang paling krusial ini maka kejayaan islam di Sulawesi makin terlihat.

Beberapa tokoh penyebar Islam nan mampu menaklukan dan menyebarkan Islam ke daerah Sulawesi di antaranya, Khatib Tunggal, Datuk Ribandang, dan banyak nan lainnya nan kebanyakan dari pulau Sumatera. Dari kerajaan Goa inilah mereka berawal dan berlanjut ke daerah-daerah lain di Sulewesi semisal kerajaan Bugis, Luwu, dan Palopo.



Sejarah Islam di Maluku dan Papua

Sebenarnya kepualauan Maluku ini lebih dahulu didatangi para pedagang Islam selain ke Kalimantan dan Sulawesi. Alasan nan paling primer ialah sebab berlimpahnya hasil bumi nan ada di loka ini. Para penyebar Islam pun selain berdagang mereka juga dalam misi dakwah menyebarkan ajarannya.

kerajaan nan sukses dimasuki Islam di Maluku ini ialah dua kerajaan terbesar di pulau ini yakni kerajaan Ternate dan Tidore. Islam masuk ke kerajaan tersebut pada 1440.

Sehingga ketika datangnya ajaran lain nan di bawa oleh portugis kerajaan ini menolaknya sebab sudah sejak lama menganut ajaran Islam. Adapun kerajaan lain nan ikut menganut Islam di Maluku ialah kerajaan Bacan (Raja Zainul Abidin) dan juga kerajaan Jailolo.

Semakin luasnya penyebaran Islam di daerah Maluku ini berpengaruh terhadap penyebaran hingga ke daerah Papua. Meskipun tak terlalu banyak tetapi sudah ada sebagian kepala suku di daerah Waigeo nan sudah memeluk agama Islam.



Berbagai Cara Penyebaran Islam di Nusantara

Selain beberapa loka tersebut, penyebaran Islam juga dilakukan di sebagian besar wilayah pulau Jawa. Oleh sebab itulah banyak sekali masyarakat Jawa nan menganut agama Islam sebab penyebaran Islam di Nusantara terfokus di wilayah ini.

Penyebaran Islam di nusantara ini tentu saja tak terjadi begitu saja. Ada banyak cara nan ditempuh buat dapat menyebarkan paham monoteisme ini. Beberapa cara tersebut ialah dengan menggunakan berbagai media seni, seperti seni lukis, seni bela diri, seni musik, dan banyak lagi.

Meskipun ada beberapa orang nan melakukan ceramah dan nasihat spesifik buat memberikan pengertian dan pemahaman mengenai agama Islam, namun cara nan paling ampuh buat dilakukan para wali dalam menyebarkan agama tersebut ialah dengan cara berdagang dan berkarya seni.

Perdagangan dianggap sebagai salah satu jalur ampuh nan bergerak secara cepat dan berlangsung secara lembut. Dengan perdagangan, seseorang hanya akan terorientasi terhadap cara berdagang dan barang dagangan itu sendiri. Kepekaan para saudagar akan berkurang ketika mereka sedang melakukan transaksi perdagangan.

Keadaan seperti ini tentu saja memberikan laba nan besar terhadap para penganut agama Islam nan berusaha menyebarkan ajaran agama mereka. Dengan memberi laba dan mendapatkan laba nan serupa, mereka juga dapat memberikan laba spiritual dari agama nan mereka sebarkan.

Lantas, bagaimana penyebaran dilakukan dengan berkarya seni? Hal ini lebih mudah lagi dilakukan sebab pada dasarnya, hampir seluruh masyarakat Indonesia menyukai seni. Seni dianggap sebagai salah satu pilar budaya nan mampu mempertahankan bukti diri mereka sebagai manusia Indonesia.

Dengan membuat puisi, cerita, atau pantun mengenai falsafah Islam, atau dengan membuat lukisan berbagai tokoh Islam di dunia, maka penyebaran Islam di nusantara pun sukses menuai pemahaman nan baik terhadap Islam. Dengan kedua cara inilah maka Islam dapat tumbuh dan berkembang hingga saat ini.



Perkembangan Agama Islam di Zaman Serba Modern

Islam tak begitu saja menjadi salah satu agama nan menyebarkan kebenaran. Ada kalanya Islam juga menjadi salah satu agama nan bahkan dicerca sebab berbagai hal nan menimpanya.

Seperti pada berbagai kasus genre sesat nan membuat sebagian besar masyarakat berpikir bahwa Islam ialah agama nan menyesatkan. Padahal, apa nan didapatkan oleh Islam hanyalah efek dari konduite politik pihak-pihak atau oknum nan tak bertanggung jawab.

Islam nan sebenarnya kini sudah mulai bias sebab munculnya majemuk paham nan mengakulturasi kebudayaan atau kepercayaan lain dengan agama tersebut. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia juga perlu berhati-hati dalam memilih dan menyaring semua ilmu dan pemahaman mengenai agama.

Bisa jadi, apa nan kita anggap sebagai agama sebenarnya merupakan kepercayaan nan kemudian dijadikan budaya besar buat dapat membesarkan nama kebudayaan mereka.

Yang perlu diresapi saat ini ialah bagaimana para penyebar agama Islam nan baik dan sahih berusaha keras dan berjuang buat dapat menebarkan benih-benih kebaikan nan diajarkan oleh agama tersebut. Terlepas dari bagaimana dan seberapa banyak masyarakat nan mengikuti ajaran agama tersebut, islam ialah agama terbesar di global nan seluruh filsafatnya bernilai positif, baik, dan mengupayakan kebenaran tunggal.