Hindari Pengurangan Frekuensi Makan
Lemak merupakan sebuah zat nan sangat diperlukan tubuh. Namun, jika asupannya terlampau banyak, lemak dapat berubah menjadi sesuatu nan dihindari. Ya, lemak nan menumpuk akan sangat mengganggu orang nan memilikinya. Bagaimana citra lengkap tentang lemak ini? berikut paparannya.
Kebanyakan orang memiliki masalah nan sama yaitu “takut gemuk” dan mencari solusi murah buat menurunkan berat badan hingga memiliki berat badan nan ideal. Teorinya, menurunkan berat badan ialah dengan membakar lemak .
Banyak cara dilakukan orang-orang buat berusaha membakar lemak, ada nan rutin pergi nge-gym atau mengikuti latihan kardio atau membeli “pembakar lemak”, namun semua itu menggunakan biaya nan tak sedikit dan sedikit menghabiskan waktu, sedangkan nan dibutuhkan masyarakat kita ialah murah dan manjur.
Untuk membakar lemak hanya ada dua cara, diet dan olahraga. Diet secara garis besar buat orang Indonesia ialah meningkatkan asupan protein dan mengurangi karbohidrat dan olahraga nan sederhana ialah melakukan aktivitas nan sudah aku jelaskan diatas, ditambah angkat beban jika ingin cepat.
Namun, masyarakat Indonesia memiliki presepsi nan salah tentang pengaturan pola makan saat melakukan diet. Jika saat diet kita berusaha buat mengurangi asupan makan ke dalam tubuh kita, maka itu ialah pola nan salah. Mengapa?
Tubuh kita mempunya tugas buat memetabolisme asupan nan mereka terima, jika kita mengurangi makanan nan seharusnya tubuh kita terima, maka tubuh kita akan memperlambat metabolismenya agar tak kehabisan cadangan makanan, sehingga membuat pembakaran lemak dalam tubuh kita menjadi lambat. Makan ialah buat membuat metabolism menjadi lebih aktif sehingga pembakaran lemak terjadi.
Proses Panjang Makanan Menjadi Energi
Setiap kita makan, setelah masuk pencernaan makanan akan diambil sari-sarinya dan diserap oleh usus lalu dibawa oleh darah ke seluruh tubuh, setelah itu masuk ke dalam sel dan akan terjadi metabolisme, dimulai dari proses glikolisis nan menghasilkan ATP dan NADH, namun energy nan dihasilkan di loka ini lebih sedikit dibandingkan dengan oksidasi aerobic nan sempurna.
Setelah itu masuklah pada proses dekarboksilasi oksidasi nan menghasilkan CO2, selanjutnya masuk ke proser siklus kreb, menghasilkan asetil KO-A dan berakhir dalam proses transport elektron dengan donasi NADH dan FADH2 hasil tiga reaksi sebelumnya, reaksi ini akan menghasilkan ATP paripurna dan, ATP inilah nan biasa kita sebut sebagai energy.
Pekerjaan Rumah Tangga = Nge-Gym
Mengapa kita gemuk? Yang jelas, sebab asupan kalorinya lebih besar dibandingkan pembuangnya. Pembuangan kalori hanya bisa diatasi dengan satu cara yaitu, bergerak. Bergerak sangatlah krusial bagi orang nan sedang melakukan program diet. Jenis olahraga jogging ialah olah raga nan paling mudah dan tak banyak menyita waktu. Berlari selama 30 menit menghabiskan 374kkal.
Namun, jika masih terasa berat buat melakukan jogging atau sekedar aerobic, kita dapat melakukan nan lebih ringan dari pada itu yaitu melakukan pekerjaan-pekerjaan rumah tangga. Ingin dibuktikan?
Mengepel lantai bisa menghabiskan 193.7 kkal/jam, mencuci mobil menghabiskan sekitar 234 kkal/jam, menyetrika pakaian menghabiskan 113.1 kkal/jam bahkan berjalan menaiki dan menuruni tangga bisa menghabiskan sekitar 516.3 kkal/jam. Merapikan loka tidur, membersihkan ventilasi dan mencuci baju ialah kegiatan nan baik buat mengencangkan paha dan meningkatkan fleksibilitas.
Selain murah, program ini juga bisa dilakukan kapanpun anda mampu melakukannya. Gunakanlah minimal 20 menit buat membakar lemak, sebab setelah 20 menit berolahraga, lemak baru akan digunakan. Di awal latihan, lemak belum digunakan sebagai sumber energi. Tubuh akan menggunakan sumber cadangan energi lain terlebih dahulu, yaitu glikogen di otot .
Hindari Pengurangan Frekuensi Makan
Setiap orang membutuhkan makanan dan dianjurkan setiap hari buat makan 3 kali dalam sehari, namun seperti nan kita ketahui, bagi orang nan sedang melakukan diet, makan ialah sebuah pantangan besar. Apakah benar? Sebenarnya, salah besar! Mengapa?
Menurut riset dari pakar nutrisi Denny Santoso, ketika kita mulai mengurangi frekuensi makan, maka lama kelamaan kita akan merasa tak mudah lapar lagi. Itulah tandanya bahwa tubuh kita mulai memperlambat pembakaran lemak di tubuh. Sehingga berat badan menjadi sulit turun, dan bagi nan sukses turun, dalam beberapa minggu atau bulan, bahkan akan kembali naik melebihi berat awalnya.
Jika kita makan 2-3 kali dalam sehari, sekarang lakukanlah 5-6 kali dalam sehari, namun dengan kalori nan diperkecil, diantaranya 3 kali buat makan besar namun porsinya dikurangi dan 2-3 kali makan snack-snack kecil. Menggunakan cara ini akan membuat metabolisme dalam tubuh lebih aktif , sehingga sangat memungkinkan pembakaran lemak terjadi.
Mengapa banyak makan bisa membuat kita menurunkan berat badan, bukan sebaliknya? Karena jika tubuh kita tak mendapatkan energi nan seharusnya dari makanan, maka buat bertahan hayati , tubuh akan menghemat pembakaran lemak sebisa mungkin supaya cadangannya tak habis. Contoh jadwal makan nan seharusnya dilakukan, menurut, Denny Santoso:
Sarapan (7.00) | Snack Pagi: (10.00) |
1 Omelet telur atau telur rebus | 1 buah apel/jeruk/pir |
Makan Siang (13.00) | Snack Siang (16.00) |
1 ons dada ayam/ikan/daging sapi utuh | 1 pangkas roti gandum utuh/ ½ cup oatmeal |
Makan Malam: (19.00) | Sebelum Tidur (21.00) |
1 ons dada ayam/ikan/daging sapi utuh | Susu Tinggi Protein rendah lemak dan gula |
Butuh Ilmu, Konsistensi dan Kedisiplinan
Selain melakukan olahraga dan mengatur asupan makanan, ada juga orang nan mengandalkan pembakar lemak. Namun, masih banyak dari mereka nan tak merasakan imbas nan dihasilkan oleh pembakar lemak tersebut, sehingga kebanyakan dari mereka tak percaya kepada produk A atau produk B. Dalam hal ini, kesalahan dari mereka ialah mempercayakan segala sesuatu kepada hal nan instant.
Terlepas dari itu semua, pembakar lemak hanya berfungsi ‘membantu’ dan ‘mempercepat’ proses pembakaran lemak dalam tubuh kita, selebihnya itu ialah usaha kita sendiri. Lain halnya dengan pembakar lemak, orang juga melakukan sedot lemak.
Sekali lagi, apapun usaha instantmu jika tak dibarengi dengan ilmu dan kerja kerasmu maka tak akan berhasil. Seseorang nan melakukan sedot lemak hanya bisa bertaha 3-4 bulan dengan tubuh indahnya itu, lewat dari itu berat badannya akan kembali naik.
Ibaratkan jika tubuh kita memiliki saklar ON dan OFF. On buat ‘Bakar Lemak’ dan OFF buat ‘Lemak Berlebih’. Jika kita tahu ilmunya, maka mengkonsumsi pembakar lemak maupun melakukan sedot lemak akan bisa hasil nan memuaskan. Bayangkan jika kita menggunakan pembakar lemak tapi saklar kita masih dalam tombol off maka sebanyak apapun kau mengkonsumsi itu berat badanmu tak akan sukses diturunkan.
Dapat kita lihat, buat membakar lemak sebenarnya kita tak perlu berolahraga atau bahkan mengurangi intensitas makan kita nan bisa menyebabkan penyakit lebih sering menyerang tubuh kita. Pada dasarnya, buat memiliki tubuh ideal dan melakukan diet sehat hanya dibutuhkan konsistensi buat mengerjakannya dan juga tak lupa kedisiplinan agar segalanya berjalan sinkron dengan planning dan keinginan kita. It’s so simple bukan? Jadi, cobalah buat bersikap konsisten buat hidupmu sendiri.