IP Sangat Berguna dalam Mencari Pekerjaan
IP singkatan dari Indeks Prestasi merupakan ukuran nilai prestasi mahasiswa nan ditempuh selama satu semester. IP ialah sasaran akhir ketika mahasiswa belajar di perguruan tinggi. IP nan baik berarti mahasiswa sungguh-sungguh dalam belajar dan rajin mengikuti kuliah. IP nan tinggi membawa kepuasan bagi sang mahasiswa sendiri.
Namun, ketika nerima IP dengan angka nan buruk, menimbulkan sejuta kecewa bagi orangtua mahasiswa dan menimbulkan banyak pertanyaan. IP nan baik membuktikan bahwa dia mampu kuliah di universitas pilihannya. Indeks Prestasi atau IP menjadi bench mark buat memperoleh beasiswa. Salah satu syarat mencari beasiswa harus memiliki indeks prestasi sinkron dangan nan ditentukan.
IP Adalah Sasaran Pencapaian Semasa Kuliah
Setiap mahasiswa harus memiliki sasaran kuliah, salah satunya berusaha mendapatkan nilai tertinggi, prestasi semasa kuliah merupakan patokan dalam mencari kerja. Pandangan hidup global kerja dimulai dari masa kuliah dengan sasaran pencapaian dalam satu semester nan hasilnya dapat dilihat dari Indeks prestasi. Berikut ini merupakan rumus mencari Indeks Prestasi dalam satu semester. Rumus ini merupakan baku standar buat menilai hasil studi mahasiswa.
IP = total(AM x Sistem Kredit Semester/SKS) total semester nan ditempuh : total SKS semua semester nan diambil
Indeks Prestasi ini menjadi bukti dari hasil pencapaian kuliah nan direncanakan sejak awal perkuliahan dimulai. Jika IP-nya jelek, misalnya di bawah 2,00 berarti sasaran pencapaian gagal, dan konsekuensinya, mengulang mata kuliah nan nilainya buruk. Biasanya, pada semester awal ada mata kuliah nan berseri, ketika mata kuliah dasar tidak lulus misalnya nilainya D, tidak dapat mengambil mata kuliah lanjutan, dan harus mengulang lagi agar dapat memperoleh nilai B atau C yakni nilai minimal kelulusan.
Namun ketika sang mahasiswa memperoleh IP memuaskan, seperti 3,50 ke atas, maka pencapaian itu harus dipertahankan buat semester berikutnya bahkan sampai lulus sebab besar kecilnya IP bermanfaat buat mencari pekerjaan.
IP Menjadi Barometer Prestasi
IP menjadi barometer prestasi mahasiswa, IP nan tinggi memudahkan mahasiswa mengambil mata kuliah nan banyak. Karena dengan melihat IP-nya nan tinggi menunjukkan bahwa dia mampu mengambil nilai SKS nan besar. Benefit nan didapat ketika mahasiswa mampu memperoleh IP nan tinggi dari ketekunan kuliahnya ialah dapat mempercepat masa kuliahnya. Misalnya, setiap semester dia dapat memperoleh IP 4,00, maka dia dapat mengambil mata kuliah lebih banyak, masa kuliah 4 tahun atau 8 semester dapat dia selesaikan dengan 3,5 tahun saja atau 7 semester saja. Hebat bukan?
IP Sangat Berguna dalam Mencari Pekerjaan
Manfaat mengejar Indeks Prestasi/ IP nan tinggi berguna ketika mencari pekerjaan kelak. Setelah lulus kuliah, mahasiswa memasuki masa perjuangan mencari pekerjaan tanpa ada donasi dari orang lain. Di mana pada masa itu, intelektual pencari kerja diuji dari Indeks Prestasi dan wawasan nan dia ketahuinya. Lowongan pekerjaan dengan keahlian spesifik dari perusahan partikelir atau BUMN dan instansi pemerintah biasanya memasang syarat IP minimal 3, 27 buat semua jurusan.
Hanya pelamar nan lolos seleksi syarat adiminstasi segara dipanggil buat mengikuti tes tertulis. Sementara, pelamar nan memiliki IP kurang dari syarat nan ditetapkan dari perusahaan bakal tidak lolos seleksi termin awal. Jika mahasiswa lulus kuliah dengan IP rendah bakalan kesulitan mencari kerja nan diinginkan. Itulah mengapa pentingya mengejar sasaran IP semasa kuliah.
Mencari Kerja Tak Hanya Butuh IP Tinggi
Ketika mahasiswa lulus kuliah dan memperoleh IP memuaskan, harus juga memiliki keterampilan lain nan mendukung perstasi pendidikan. Salah satunya kemampuan menguasai bahasa asing, dan memiliki skill lainnya seperti sertifikat brefet pajak, skill menggunakan computer dan lain sebagainya.
Rupanya, IP tinggi saja tidak cukup kuat dijadikan senjata mencari pekerjaan. Apalagi sekarang ini persaingan dalam mencari pekerjaan begitu ketat, di lain pihak perusahaan nan membutuhkan tenaga kerja baru, menerapkan kualifikasi nan tinggi, persyaratan tidak hanya Indeks Prestasi saja, sine qua non skill lain nan mendukung kinerjannya.
Fresh graduate nan memiliki IP mepet saja tidak akan lulus tes kualifikasi, hanya fresh graduate nan memiliki kreteria di atas saja nan niscaya lolos keseleksi kedua yakni ujian psikotes dan wawancara. Namun bagi fresh graduate nan lulus dengan IP mepet jangan harap lolos kalau hanya mengandalkan ijazah saja. Oleh sebab itu, selagi masih kuliah, jangan malas belajar dan mendalami keahlian lainnya seperti ambil kursus bahasa Inggris, kursus pajak dan lain sebagainya. Ini semata-mata agar dapat menang bersaing mencari pekerjaan dikemudian hari.
Tip Mendongkrak IP Maksimal
Namun, buat mengejar IP nan baik bukanlah perkara nan gampang, harus memerlukan perjuangan dan tekad nan kuat. Semasa kuliah luangkan waktu dua jam saja buat belajar di malam hari atau pagi hari. Abaikan belajar giat hanya menjelang ujian semester saja niscaya hasilnya tidak akan maksimal. Sesuatu nan serba instan tidak akan mendapatkan hasil nan baik. Proses menuju prestasi butuh perjuangan, pengorbanan dan kesabaran saja. Berikut ini merupakan tip bagaimana cara mendongkrak Indeks Prestasi:
1. Giat Belajar
Irama belajar di bangku kuliah dan SMA itu sama saja. Tak ada perubahan, bahkan proses belajar di perguruan tinggi itu lebih giat lagi. Karena materi nan diberikan oleh dosen di kelas hanya 25% nan 75 % dicari sendiri oleh mahasiswa dengan mempelajari buku-buku literatur nan disarankan oleh dosen pengampu mata kuliah. Intinya, mahasiswa harus lebih berperan aktif mendalami materi nan diberikan oleh dosen. Sementara, fungsi dosen hanya membimbing saja dalam sesi tutorial dan kemudian memberikan tugas nan harus diselesaikan oleh mahasiswa.
Kehadiran dan tugas-tugas kuliah sangat mempengaruhi perhitungan IP. JIka mahasiswa sporadis mengikuti perkuliahan dan mengabaikan tugas nan diberikan dosen, jangan harap mendapatkan nilai A atau B alih-alih lulus mata kuliah, bakalan nilai jelek nan dia dapatkan kelak, parahnya IP-nya di bawah 2,00.
2. Membaca Literatur
Jangan bosan nongkrong di perpustakaan, cari literatur sebanyak-banyaknya. Setiap mata kuliah nan diajarkan didukung oleh berbagai buku literatur nan berisi teori nan menjelaskan pelajaran. Di sisi lain, membaca buku merupakan kegiatan nan mendukung belajar dan menambah wawasan bagi mahasiswa. Gunakan waktu jarak dengan membaca buku pelajaran sembari nunggu waktu kuliah dimulai. Sisihkan uang saku guna dibelikan buku-buku kuliah, lebih bermanfaat daripada dipakai hura-hura.
3. Diskusi
Diskusi antar teman dan dosen merupakan kegiatan bertukar informasi demi meningkatkan prestasi studi saat kuliah. Diskusi merupakan Norma nan dipelihara agar wawasan kita bertambah luas dan memperbanyak pertemanan. Diskusi berarti membuka pintu kritik dari pihak luar terhadap pemahaman kita tentang pelajaran nan dikuasai, ini semata-mata demi meningkatkan pengetahuan kita. Diskusi juga dapat memecahkan persoalan tentang pelajaran nan dirasa sulit. Pelajaran nan sulit sekalipun kalau dibahas bersama niscaya ada penyelesaiannya.
4. Membatasi Kegiatan nan Tak Berguna
Pengorbanan merupakan salah satu kunci berhasil mendongkrak nilai IP. Selama kuliah disarankan memanfaatkan waktu sebaik mungkin buat belajar. Batasi kegiatan nan tidak berguna, seperti pergi ke mal, dugem, dan lain sebagainya. Mengorbankan waktu pribadi buat belajar mengejar prestasi ialah kewajiban anak kuliah.
Jangan mudah tergoda bujukan teman buat main keluar saat jam belajar. Setiap hari luangkan waktu dua jam saja buat membahas pelajaran nan diperoleh dari dosen. Demikianlah sedikit ulasan tentang pentingnya indeks prestasi / IP buat mahasiswa. Karena IP secara tidak langsung menentukan masa depan mahasiswa.