3. Ada Harga Ada Rupa

3. Ada Harga Ada Rupa

Film-film bioskop hari ini bisa dikatakan berbeda dari film bioskop 10 tahun nan lalu. Hampir setiap minggu penonton dimanjakan dengan film-film menarik dari luar maupun dalam negeri. Promosi film pun dilakukan besar-besaran. Berbagai media digunakan oleh pembuat film buat menarik penonton datang ke bioskop. Bahkan, lagu dan foto-foto pendukung film bisa kita unduh secara perdeo di situs spesifik film nan akan tayang.

Film bioskop memang telah menjadi sebuah tayangan nan dipilih buat mengisi waktu nan ada. Banyak orang dari berbagai kalangan meluangkan waktu mereka buat menonton film nan ada di bioskop.

Memang buat melihat film nan ada di bioskop, seseorang memang diharuskan buat mengeluarkan tenaga dan biaya nan lebih dibanding ketika seseorang menonton film di dalam rumah.

Tenaga nan dikeluarkan ialah buat menuju ke loka dimana bioskop tersebut berada. Biaya tambahan juga kita keluarkan buat membeli tiket serta ongkos kendaraan menuju loka tersebut.

Namun di balik semua tenaga dan tambahan nan harus dikeluarkan tersebut, film bioskop dari hari ke hari semakin digemari oleh masyarakat Indonesia. Walau pun dulu perfilman Indonesia mengalami masa dimana film Indonesia disebut wafat suri namun saat ini perkembangan film Indonesia telah menunjukkan ke arah nan lebih baik.

Kita tentu menyadari bahwa produksi film Indonesia telah banyak meingkat dibandingkan dengan beberapa masa nan lampau. Para pembuat film pun menyadari bahwa masyarakat Indonesia masih menggemari global film. Hal ini masih banyak diburunya film protesis luar negeri.

Menyadari pangsa pasar tersebut, para pembuat film ini perlahan tapi niscaya telah membangkitkan kembali global film nan ada di Indonesia. Mereka membuat satu per satu film buat menarik hati masyarakat Indonesia agar kembali menyukai film protesis dalam negeri ini.

Di balik hiruk pikuk promosi film, ada beberapa fakta film bioskop hari ini nan perlu kita cermati.



1. Kuantitas Film Indonesia

Secara kuantitas, film-film Indonesia bisa dikatakan cukup merajai film bioskop hari ini. Tidak sporadis kita temukan di sebuah bioskop, film nan diputar ialah film produksi Indonesia. Secara kuantitas, kenyataan ini menggembirakan sebab memang dari hari ke hari semakin banyak film Indonesia nan dibuat. Semua film ini pun juga mengambil majemuk aliran mulai dari komedi, romance atau pun horror. Semuanya berusaha buat mengambil hati para peminat film nan ada di Indonesia.

Dalam setahun, tentu telah banyak jumlah film nan dibuat. Ini bisa kita lihat jelas pada review film nan ada atau dari jumlah film baru nan ditayangkan di bioskop. Dengan ini masyarakat Indonesia semakin dimanjakan dengan perfilman nan ada.

Namun kita haruslah lebih cermat dalam menilai kualitas kebanyakan film nan telah dibuat oleh para sineas global perfilman Indonesia. Dari segi kualitas kita masih harus menunggu pemugaran di sana-sini. Dalam setahun, film Indonesia nan menjaring lebih dari 1 juta penonton bisa dihitung dengan jari.

Karena memang kebanyakan film nan dibuat hanyalah buat meraih untung belaka tanpa memperhatikan kualitas dari film nan dibuat tersebut, apakah memang film tersebut layak dikategorikan sebagai film nan bermutu ataukah hanya sebuah film nan dilihat sambil lalu belaka? Semua ini patutlah menjadi koreksi bagi semua orang nan berkecimpung di dalam global film Indonesia.



2. Tren Rahasia Beraroma Cabul

Film-film hantu dan rahasia punya bumbu baru: adegan buka-bukaan dan pemain seksi. Bahkan, beberapa rumah produksi tak segan menggunakan bintang film porno asing buat menjaring penonton. Salah satu contohnya ialah film Suster Keramas nan dibintangi oleh Rin Sakuragi, seorang bintang film porno asal Jepang. Parahnya lagi, sasaran primer penonton film rahasia beraroma cabul ialah remaja dan kaum muda.

Hal ini tentu menjadi sebuah hal nan miris bagi perkembangan film nan ada. Para produsen film hanya memikirkan tentang banyaknya laba nan akan ia bisa dari film nan dibuat. Ia mungkin tidak pernah memikirkan bagaimana pengaruh film nan ia untuk terutama bagi kalangan remaja dan kaum muda.

Film bergenre rahasia ini memang menjadi kebanyakan film nan dibuat. Para produsen film ini pun sudah tidak menutupi lagi bahwa memang di balik film rahasia nan mereka produksi mengandung banyak hal nan berbau pornografi.

Memang di Negara kita tidak ada batasan nan jelas tentang makna pornografi itu sendiri. Hal itulah nan membuat para produsen film ini tidak ragu lagi buat membuat fim rahasia berbau cabul atau pun pornografi.

Dengan adanay pornografi di dalam film, memang tak bisa dipungkiri telah menjadikan film tersebut banyak diincar dan digemari. Para pemainnya pun juga sudah tidak memiliki kebimbangan serta ketakutan lagi buat membintangi film tersebut.

Mereka bahkan telah berani memperlihatkan semangat dalam memainkan peran berbau porno. Mereka memang sering kali berkedok dalam hal seni dan profesionalisme kerja. Namun tentu masyarakat pun telah menyadari bahwa apa nan mereka untuk ialah film nan mengandung unsur pornografi.



3. Ada Harga Ada Rupa

Film bioskop hari ini penyebarannya masih dikuasai oleh jejaring Cineplex 21. Raja distribusi film Indonesia ini mengemas tampilan dan fasilitas bioskop buat berbagai sasaran penonton, mulai dari bioskop buat kelas masyarakat menengah ke bawah, sampai kalangan jetset. Harga tiket bervariasi mulai dari belasan ribu sampai ratusan ribu rupiah. Anda bisa memilih bioskop berdasarkan keadaan keuangan Anda.



4. Film Religi Yang Justru Tak Islami

Pada awalnya, hanya sedikit film-film Islami diproduksi. Meledaknya Ayat ayat Cinta dan Ketika Cinta Bertasbih belum terlalu mengairahkan produser buat membuat film-film Islami buat film bioskop hari ini. Produser cenderung lebih menyukai membuat film beranggaran murah, namun dapat mendatangkan laba besar. Film hantu-hantuan ialah contoh film murah namun cukup mendatangkan keuntungan.

Namun saat ini, dengan perkembangan global Islam nan semakin menarik hati banyak orang, bermunculanlah lebih banyak film religi. Film-film dengan judul beraromakan Islam atau film nan berlatarbelakang suasana Islam atau pun hanya sekedar judulnya saja nan Islami, film seperti inilah nan saat ini digemari. Walaupun tetap keberadaanya belum menggeser posisi teratas nan diduduki oleh film misteri.

Sayangnya, banyak film religi nan dibuat benar-benar tak mencerminkan nilai Islam nan ada dan diajarkan dalam agama Islam nan konkret dalam kehidupan manusia.

Banyak film religi nan justru menjelek-jelekan Islam dan membelokkan ajaran islam nan sebenarnya. Yang ada, masyarakat tak akan semakin memahami Islam dengan media film religi ini namun justru memiliki pandangan nan negatif terhadap Islam.

Tentu kita teringat tentang sebuah film nan berlatar belakang kehidupan pondok pesantren. Dimana pada film tersebut menyoroti kedudukan perempuan di dalam Islam. Di dalam film tersebut digambarkan bagaimana rendahnya kedudukan perempuan.

Tentu hal ini sangatlah bertentangan dengan apa nan sejatinya ada di dalam ajaran Islam. Dimana Islam telah memuliakan perempuan dan menempatkannya pada posisi nan tinggi. Hal-hal seperti inilahyang digambarkan di kebanyakan film religi nan ada.

Sekali nan ingin dicapai ialah laba besar nan bisa diraih. Semuanya tanpa memperhatikan beban dakwah nan dipikul oleh film bergenre religi ini.masyarakat pun menelan mentah-mentah apa nan digambarkan di dalam film tersebut dan menganggapnya sebagai sebuah hal nan benar. Padahal apa nan ada ialah sebuah propaganda buat lebih menjatuhkan nama Islam beserta ajaran nan dibawanya.



5. Pencerahan Orangtua Minim

Beberapa film nan dianggap film anak-anak seperti Avatar dan The Last Airbender , dipenuhi oleh anak-anak usia 8 tahun ke bawah. Padahal, film-film ini tak cocok ditonton oleh anak-anak nan masih belum paham alur film nan kompleks.

Orangtua belum sepenuhnya sadar bahwa mereka harus menonton filmnya terlebih dahulu sebelum mengajak anak nonton ke bioskop. Tidak sporadis pada saat menonton anak ribut bertanya, atau ingin pulang sebab tidak bisa menikmati filmnya.

Orang tua haruslah lebih bijaksana dalam memilihkan film nan cocok dan mendidik bagi anak mereka. Sehingga film bisa memberikan peningkatan pengetahuan bagi mereka.

Semoga fakta-fakta tentang film bioskop hari ini di atas menjadi renungan kita bersama buat memperbaiki kualitas dan kuantitas perfilman serta konduite penonton Indonesia.