Tol Kanci Pejagan Tarifnya Mahal
Tol Kanci Pejagan sepanjang 35 kilometer telah resmi diberlakukan dan sinkron dengan asa awal pembangunan tol ini, akan mengurangi beberapa titik stagnasi di lintas pantai utara. Anggapan ini dapat terlaksana salah satu alasannya sebab ruas jalan tol ini terhubung dengan ruas Tol Palimanan-Kanci.
Tentu saja dengan semakin bertambahnya ruas tol, akan semakin memperlancar transportasi di jaluar pantai utara. Jalur pantai utara selama ini identik dengan kemacaten nan berkilo-kilo meter panjangnya terutama memasuki wilayah Cirebon.
Secara teknis seperti jalan bebas kendala lainnya, ruas Tol Kanci Pejagan telah memenuhi syarat uji layak operasi nan dilakukan oleh Badan Pengatur Jalan Tol dengan tim pakar gabungan dari Departemen Pekerjaan Generik dan Perhubungan. Ruas jalan tol ini menghubungkan daerah Kanci di wilayah Cirebon dan daerah Pejagan di wilayah Kabupaten Brebes.
Seperti telah jadi misteri umum, pada ruas jalur di antara kedua daerah Cirebon dan Brebes inilah seringkali terjadi penumpukan kendaraan. Baik kendraan nan akan menuju Brebes maupun jalur sebaliknya nan akan masuk ke Cikampek dan Bandung.
Tol Kanci Pejagan Tol Dikelola Swasta
Tol Kanci Pejagan merupakan ruas jalan tol di Indonesia nan juga dikelola oleh pihak swasta. Hal ini menambah perusahaan partikelir nan menginvestasikan dananya buat mengelola jalan tol. Sebelumnya hal ini telah dilakukan oleh PT. Marga Mandala Sakti nan mengelola ruas jalan tol Tangerang-Merak di Propinsi Banten. Kali ini, nan mengelola ruas Tol Kanci Pejagan ialah PT. Semesta Marga Raya. Sebuah anak perusahaan dari Bakrie Toll Road, grup usaha milik keluarga Bakrie.
Bagi Semesta Marga Raya, pengelolaan ruas jalan tol Tol Kanci Pejagan ini merupakan bagian dari konsensi pembangunan jalan Trans Jawa nan telah dikuasai oleh Bakrie Toll Road. Sebagai pemegang hak konsensi pembangunan jalan tol Trans Jawa, Bakrie Toll Road juga akan membangun ruas jalan tol Pejagan-Pemalang sepanjang 57 kilometer, Semarang-Batang sepanjang 75 kilometer, Ciawi-Sukabumi seluas 54 kilometer dan Pasuruan-Probolinggo sepanjang 45 kilometer.
Pembangunan ruas jalan Tol Kanci Pejagan ini dibangun oleh kontraktor PT. Adhi Karya. Proyek ini mulai dikerjakan 29 Mei 2006 dengan total investasi sekitar 2,5 triliun rupiah. Kalau nanti total ruas tol Trans Jawa ini selesai dibangun, maka betapa mahalnya tarif jalan bebas kendala tersebut.
Tapi tentu saja mahal harga tiket nan tak murah itu, akan dianggap wajar apalabila hambatan-hambatan nan kerap ditemui di jalan arteri, benar-benar tak ditemukan di sepanjang jalan tol. Seperti stagnasi dan banyaknya pungutan liar. Namun bila hal ini tetap saja terjadi, maka pengguna jalan tol Trans Jawa terutama angkutan barang dan penumpang umum, akan semakin kesulitan.
Ruas jalan Tol Kanci Pejagan sepanjang 35 kilometer ini, dibangun dengan lebar jalan 3,6 meter dan secara teknis siap dilalui kendaraan dengan laju sampai dengan 120 kilometer per jam. Sementara di sepanjang ruas Tol Kanci Pejagan ini disediakan 2 loka istirahat atau rest area masing-masing buat arah Panci dan arah Pejagan dengan tiga jalan simpang susun, masing-masing terdapat di daerah Kanci, Ciledug dan Pejagan.
Lebar lajur tol ini 3,6 meter dan siap buat dilalui berbagai macam kendaraan dengan kecepatan rata-rata 120 km/jam. Ada tiga simpang susun nan dibangun di ruas tol ini, yaitu Kanci, Ciledug dan Pejagan). Selain itu, ada juga loka peristirahatan nan masih dalam proses penyelesaian yaitu arah Panci dan Pejagan.
Dibanding ruas jalan tol lain, proses pembangunan ruas jalan Tol Kanci Pejagan menggunakan teknologi PPCP atau precast prestressed concrete pavement nan selama ini teknologi ini diaplikasikan dalam pembuatan ruas-ruas tol di Amerika Serikat. Bila teknologi PPCP ini sinkron dengan kondisi dan konstur tanah di Indonesia, maka Bakri Toll Road akan mengaplikasikannya dalam pembangunan tol selanjutnya.
Teknologi PPCP dalam pembuatan jalan ialah cocok diaplikasikan buat medan jalan nan kontruksinya terbuka. Teknologi PPCP ini merupakan lembatan beton nan dibuat melalui proses vabrikasi, kemudian setelah jadi disambung-sambungkan antara satu dengan nan lain, dengan cara ditarik melalui kabel.
Menurut hasil penelitian Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pekerjaan Umum, hasil pelaksanaan teknologi PPCP ini sangat baik. Di samping itu pengerjaannya juga lebih cepat dibanding dengan menggunakan teknologi konstruksi konvensional nan selama dipergunakan ketika membangun jalan tol.
Berdasarkan informasi dari pengelola ruas jalan Tol Kanci Pejagan ini, tarif buat kendaraan golongan 1 ialah Rp. 621/km dan buat golongan II dikalikan 1.5 dari tarif golongan 1. Dengan demikian tarif maksimal buat golongan I ialah Rp. 621 x 35 = Rp. 21.750 atau dengan pembulatan menjadi Rp. 22.000.
Tol Kanci Pejagan Tarifnya Mahal
Kendati bukan jalan tol dengan tarif termahal, tapi tarif ruas jalan Tol Kanci Pejagan ini termasuk mahal. Tarif ruas jalan tol ini dikatakan mahal bila dibandingkan dengan tarif jalan tol nan selama ini telah ada. Misalnya saja ruas jalan tol Jakarta-Tangerang sepanjang 33 kilometer hanya dikenakan tarif flat Rp. 4.000. Ruas tol Jakarta-Tangerang ini dikelola oleh PT. Jasa Marga.
Bandingkan juga dengan tarif ruas jalan tol Cilegon Timur