Informasi Krusial nan Ada dalam Makalah Mikrobiologi
Mikrobiologi merupakan ilmu pengetahuan nan berinduk ke biologi. Mikrobiologi mempelajari jasad-jasad renik berukuran kecil, khususnya nan tak bisa diamati dengan mata telanjang dan membutuhkan alat bantu, seperti lup ataupun mikroskop. Perkembangan mikrobiologi nan cukup pesat membuktikan bahwa mikrobiologi ialah cabang ilmu pengetahuan nan mendapat perhatian cukup besar di masa nan akan datang.
Membuat Makalah Mikrobiologi Tidaklah Sulit
Banyak pendapat nan beranggapan bahwa membuat makalah mikrobiologi sangatlah sulit. Mengamati bakteri, kapang, maupun protozoa sebagai bahan makalah membutuhkan biaya besar dan waktu nan lama.
Sebenarnya, tidaklah demikian. Pembuatan makalah mikrobiologi dapat dilakukan dengan murah dan mudah, dengan peralatan nan ada di sekitar kita. Ditambah dengan donasi surat keterangan dari internet. Misalnya, Anda ingin membuat makalah tentang ragi roti nan berisi Saccharomyces cereviceae .
Anda ingin menyusun tulisan nan membuktikan bahwa Saccharomyces cereviceae ada di dalam ragi roti dan masih hidup, lengkap dengan foto serta grafik perkembangannya, maka inilah nan Anda butuhkan.
- Gelas kaca nan jernih.
- Sebungkus ragi roti.
- Air mineral.
- Gula pasir.
Pertama-tama, Anda masukkan air mineral dan gula ke dalam gelas. Kemudian, tambahkan ragi roti ke dalamnya dan aduk. Perhatikan waktu pertama kali Anda memasukkan ragi roti.
Seiring bertambahnya waktu, gelas akan semakin keruh dan isi di dalamnya akan semakin mendekati bibir gelas. Anda dapat mengukur kenaikan tinggi cairan dalam gelas buat dibuat grafik dengan interval waktu tertentu, misalnya tiap 10 menit Anda ukur kenaikannya. Ini membuktikan bahwa Saccharomyces cereviceae (dalam ragi roti) tersebut masih hidup. Mereka berkembang biak dengan memanfaatkan nutrisi berupa gula nan tercampur di dalam air.
Apa buktinya Saccharomyces cereviceae membutuhkan gula sebagai nutrisi? Anda dapat membandingkan dengan membuat percobaan serupa tanpa menambahkan gula ke dalam gelas berisi air. Dijamin, tak akan ada kenaikan tinggi larutan di dalam gelas tersebut. Nah, data nan telah Anda dapatkan, bisa digunakan sebagai bahan penulisan makalah mikrobiologi Anda.
Penyusunan Makalah Mikrobiologi
Menyusun makalah mikrobiologi bisa dilakukan dengan tahapan sebagai berikut.
1. Menentukan Tema
Tema dalam setiap tulisan merupakan hal nan penting. Bobot sebuah makalah bergantung tema nan diangkat dan konten makalah tersebut. Misalnya, Anda ingin menulis makalah tentang perkembangan Saccharomyces cereviceae dalam larutan gula seperti percobaan tersebut atau pelukisan mikroorganisme di tanah, Anda harus konsen pada tema tersebut.
2. Pendahuluan
Untuk membantu kelancaran penulisan makalah Anda, kerangka tulisan sangat krusial buat menjaga konsistensi tulisan Anda. Pendahuluan berisi latar belakang mengapa Anda mengambil tema tersebut, permasalahan seputar tema, dan tujuan penulisan makalah Anda.
3. Tinjauan Pustaka
Bagian ini berisi informasi mengenai tema nan Anda tulis. Misalnya, Anda menyusun makalah dengan judul "Blooming Alga di Perairan Pantai", otomatis Anda harus menjelaskan apa itu blooming , apa itu alga, apa definisi perairan pantai, dan sebagainya.
Tujuan keberadaan tinjauan pustaka ialah buat mempermudah pemahaman pembaca tentang makalah Anda sebab dapat jadi pembaca bukan berasal dari disiplin ilmu nan Anda kuasai.
4. Pembahasan
Sisi pembahasan mengangkat analisis seputar makalah nan Anda susun. Misalnya, tentang Saccharomyces cereviceae nan sebelumnya kita bahas. Pembahasan di sini mengungkap mengapa Saccharomyces cereviceae membutuhkan gula dalam pertumbuhannya dan mengapa tanpa gula Saccharomyces cereviceae tak dapat berkembang biak. Termasuk, dengan hasil penelitian atau pengamatan nan telah dilakukan.
Untuk tema lain, misalnya Anda ingin mengangkat pengaruh fosfor terhadap pertumbuhan tanaman, halaman pembahasan berisi hasil percobaan Anda. Ditambah dengan perbandingan pertumbuhan tanaman nan diberi fosfor beserta analisisnya.
Untuk memperkuat argumen Anda, informasi tema Anda dapat dicari melalui search engine nan telah tersedia di internet maupun toko buku atau perpustakaan.
5. Simpulan
Berisi keputusan Anda sebagai seorang penyusun makalah terhadap permasalahan nan telah Anda angkat dalam tulisan Anda.
6. Pustaka
Memuat susunan surat keterangan nan Anda peroleh dan jadikan acuan buat menyusun simpulan dalam makalah Anda. Sekarang, saatnya Anda memulai langkah buat menyusun makalah mikrobiologi sebagai perhatian besar dari pengetahuan biologi di masa depan.
Informasi Krusial nan Ada dalam Makalah Mikrobiologi
Makalah mikrobiologi tak saja mudah pembuatannya, tetapi kita juga dapat banyak menambah informasi baru dalam makalahnya. terutama bagi Anda nan masih asing dengan ilmu mikrobiologi, informasi krusial nan ada dalam makalah sangat membantu pemahaman kita.
Jenis Medium Pemeliaraan Bakteri
Medium nan paling baik bagi pemiaraan bakteri adalah medium nan mengandung zat-zat organik seperti rebusan daging, sayur-sayuran, sisa-sisa makanan, atau ramuan-ramuan nan dibuat oleh manusia. Medium nan banyak digunakan dalam pekerjaan rutin di laboratorium adalah kaldu cair dan kaldu agar. Ada medium nan alami nan biasa ditemukan loka bakteri hayati ialah medium kompleks. Selanjutnya medium protesis manusia itu bisa berupa:
- Medium Dasar. Medium dasar ialah medium nan mengandung campuran senyawa anorganik. Medium dasar ini selanjutnya ditambah zat lain apabila diperlukan, misalnya sumber karbon, sumber energi, sumber nitrogen, faktor tumbuh, dan faktor lingkungan nan krusial seperti pH dan oksigen serta tekanan osmosis.
- Medium Kompleks. Medium kompleks merupakan medium nan susunan kimianya belum diketahui dengan pasti. Sebagai contoh medium ini ialah medium dasar nan ditambah glukosa dan ekstrak khamir. Susunan kimia ekstrak khamir tak diketahui secara pasti, tetapi mengandung berbagai faktor tumbuh nan sering diperlukan oleh mikroba. Medium ini bisa buat menumbuhkan mikroba khemoheterotrof aerob maupun anaerob baik nan memerlukan maupun nan tak memerlukan faktor tumbuh. Medium nan juga termasuk medium kompleks ialah nan mengandung ekstrak tanah.
- Medium Cair. Medium cair nan dipakai adalah kaldu nan disiapkan sebagai berikut. Kepada 1 liter air murni ditambahkan 3 g kaldu daging lembu dan 5 g pepton. Pepton adalah protein nan terdapat pada daging, pada air susu, pada kedelai, dan pada putih telur. Pepton mengandung banyak N2, sedang kaldu berisi garam-garam mineral dan lain-lainnya lagi. Medium itu kemudian ditentukan pHnya 6,8 sampai 7, jadi sedikit asam atau netral; keadaan nan demikian ini sinkron bagi kebanyakan bakteri. Kaldu seperti tersebut di atas masih perlu disaring buat kemudian dimasukkan ke dalam tabung-tabung reaksi atau botol-botol.
- Medium Kental atau Padat. Dahulu kala orang lazim menggunakan kentang nan di potong-potong serupa silinder buat medium. Silinder kentang mentah dibuat dengan pipa besi, lalu potongan-potongan itu dimasukkan ke dalam tabung reaksi. Kemudian tabung disumbat dengan kapas, dan setelah itu disterilkan di dalam autoklaf. Setelah kentang dingin kembali, permukaan atas dari silinder kentang bisa ditanami bakteri.
Cara Penanaman Bakteri
Pekerjaan memindahkan bakteri dari medium nan lama ke medium nan baru butuh banyak ketelitian. Terlebih dahulu harus diusahakan agar semua alat-alat nan ada sangkut-paut dengan medium dan pekerjaan inokulasi itu benar-benar steril. Ini buat menghindari kontaminasi, yaitu masuknya mikroorganisme nan tak kita inginkan. Berikut langkah-langkahnya:
Menyiapkan Ruangan
Ruang loka inokulasi itu kecil, bersih, dan bebas angin. Dinding ruang nan basah menyebabkan butir-butir debu menempel kepadanya. Pada waktu mengadakan inokulasi, baik sekali jika meja loka inokulasi itu didasari dengan kain basah. Pekerjaan inokulasi bisa dilakukan juga di dalam suatu kotak berkaca (ent-kas). Dalam laboratorium buat membuat vaksin, serum dan sebagainya, udara nan masuk ke dalam ruangan itu dilewatkan saringan nan disinari dengan sinar ultra-ungu.
Pemindahan dengan Kata Inokulasi
Ujung mitra inokulasi sebaiknya dari platina atau dari nikrom; ujung itu boleh lurus, boleh juga berupa kolongan nan berdiameter 1 – 3 mm. Lebih dahulu ujung dawai ini dipijarkan, sedang sisanya sampai tangkai cukup dilewatkan nyala barah saja. Setelah dingin kembali, ujung dawai itu disentuhkan suatu koloni. Mulut tabung loka pemiaraan itu dipanasi juga setelah sumbatnya diambil.
Setelah pengambilan inokulum atau sampel bakteri selesai, mulut tabung dipanasi lagi kemudian disumbat seperti semula. Ujung dawai nan membawakan inokulum tersebut digesekkan pada medium baru atau pada suatu kaca benda, kalau tujuannya memang akan membuat suatu sediaan.
Pemindahan dengan Pipet
Cara ini dilakukan misalnya pada penyelidikan air minum atau pada penyelidikan susu. Untuk itu diambillah 1 ml contoh buat diencerkan dengan 99 ml air murni nan steril. Kemudian diambil 1 ml dari enceran ini buat dicampur-adukkan dengan medium agar-agar nan masih dalam keadaan cair (suhu antara 42 – 45 derajat Celcius). Lalu agar-agar nan masih encer ini dituangkan di cawan Petri. Setelah agar-agar membeku, maka cawan Petri nan berisi piaraan baru itu disimpan dalam loka nan aman, misalnya di dalam almari atau di dalam laci.