Enzim dari Hewan dan Tumbuhan
Apakah Anda pernah mendengar istilah biologi enzim dan koenzim ?
Unsur-unsur kimia pada sel hayati mengalami berbagai proses dan reaksi. Pada setiap reaksi kimia organik, dibutuhkan katalisator. Katalisator diperlukan buat mempercepat proses reaksi. Namun, katalisator tak akan berubah dan tak akan habis oleh reaksi tersebut. Enzim merupakan suatu biokatalis. Artinya, suatu katalisator nan disintesis oleh organisme hidup.
Dalam biologi, salah satu faktor nan mendefinisikan makhluk hayati dari benda wafat ialah kemampuan organisme buat melakukan reaksi kimia nan krusial bagi kelangsungan hidupnya.
Bahkan organisme bersel satu nan mampu ratusan reaksi kimia dalam dinding sel mereka. Bayangkan jumlah tidak terbatas reaksi bahwa organisme besar seperti manusia melakukan. Tak satu pun dari reaksi bisa terjadi tanpa enzim.
Enzim ialah katalis biologis atau asisten. Enzim terdiri dari berbagai jenis protein nan bekerja buat mendorong reaksi kimia nan diperlukan buat tindakan eksklusif atau nutrisi.
Enzim bisa memulai reaksi atau mempercepatnya. Bahan kimia nan berubah dengan donasi enzim nan disebut substrat. Dengan tak adanya enzim, bahan kimia ini disebut reaktan.
Katalisator ada dua macam, yaitu katalisator protein dan katalisator nonprotein. Contoh katalisator protein ialah enzim, sedangkan nan merupakan katalisator nonprotein, misalnya H, OH, dan ion logam. Dilihat dari sturkturnya, enzim ialah protein. Oleh sebab itu, enzim memiliki sifat-sifat protein, seperti termolabil, dapat rusak oleh logam berat (Ag,Pb,Hg), dan bisa terganggu oleh perubahan pH.
Perbedaan Enzim dan Koenzim
Ketika mempelajari enzim, Anda niscaya akan mengenal koenzim, holoenzim, dan apoenzim. Koenzim diperlukan agar enzim bisa bekerja. Koenzim ialah molekul organik nonprotein. Jika enzim dan koenzim disatukan, disebut holoenzim. Sementara itu, bagian protein holoenzim disebut apoenzim.
Berikut ini ialah disparitas enzim dan koenzim.
- Enzim: biokatalisator, termolabil, memiliki fungsi nan spesifik, mudah rusak oleh logam berat, pengukuran aktivitasnya dilakukan dengan kecepatan reaksi enzimatik, memiliki letak eksklusif di dalam sel, dan hanya satu macam reaksi nan mampu dikatalis olehnya.
- Koenzim: diperlukan buat aktivitas enzim tertentu, termostabil, memiliki berat molekul nan rendah, dapat dikatakan sebagai substrat kedua, banyak koenzim nan merupakan derivat vitamin B.
Fungsi
Enzim memiliki banyak kegunaan biologis nan krusial dalam tubuh organisme hidup. Saking krusial fungsinya, jika ada enzim nan tak berfungsi (malfungsi) bisa menimbulkan penyakit genetik. Bahkan, penyakit-penyakit mematikan nan ada dapat saja hanya disebabkan oleh satu enzim nan malfungsi.
Padahal, di dalam tubuh manusia, ada ribuan enzim. Enzim diperlukan sebagai katalisator dalam proses biologis sel. Mengingat fungsi katalisator ialah buat mempercepat proses reaksi kimia, jika tak ada enzim, reaksi-reaksi biokimia dalam sel akan berjalan sangat lama. Selain itu, mensyaratkan suhu dan tekanan nan luar biasa ekstrem.
Molekul-molekul awal nan disebut substrat, berkat donasi enzim bisa dipercepat reaksinya buat berubah menjadi molekul produk. Jenis-jenis produk eksklusif nan dihasilkan dipengaruhi oleh kondisi atau zat nan dikenal dengan promoter.
Enzim dari Hewan dan Tumbuhan
Berikut ini beberapa enzim krusial nan berasal dari hewan.
- Enzim kemotripsin.
- Enzim katalase.
- Enzim lipase.
- Enzim rennet.
- Enzim tripsin.
Enzim krusial nan berasal dari tanaman meliputi:
- Enzim aktinidin,
- Enzim amilase,
- Enzim bromelin,
- Enzim lipoksigenase, serta
- Enzim papain.
Kecepatan Enzim Bereaksi
Untuk menggambarkan kecepatan dan efisiensi enzim, substrat bisa diubah menjadi produk nan bisa digunakan pada taraf sepuluh kali per detik. Mengingat bahwa ada sebuah 75.000 diperkirakan enzim nan berbeda dalam tubuh manusia, reaksi-reaksi kimia nan dilakukan pada taraf nan mengagumkan.
Di sisi lain, dengan tak adanya enzim, reaktan bisa mengambil ratusan tahun buat diubah menjadi produk nan bisa digunakan, jika mereka mampu melakukannya sama sekali. Inilah sebabnya mengapa enzim sangat krusial dalam kelangsungan hayati di bumi.
Umumnya, enzim bekerja pada substrat dalam salah satu dari tiga cara: substrat orientasi, stres fisik, dan perubahan reaktivitas substrat. Orientasi substrat terjadi ketika enzim menyebabkan molekul substrat buat menyelaraskan dengan satu sama lain dan membentuk sebuah ikatan.
Ketika enzim menggunakan stres fisik pada substrat, dalam mengatasi imbas substrat dan pasukan molekul pecah. Enzim nan menyebabkan perubahan reaktivitas substrat mengubah penempatan elektron molekul, nan mempengaruhi kemampuan molekul buat ikatan dengan molekul lain.
Enzim memiliki situs aktif di mana mereka datang ke dalam kontak dengan substrat tertentu. Sifat katalitik dari enzim ialah proses siklus. Setelah substrat telah datang ke dalam kontak dengan situs aktif enzim, hal itu diubah oleh enzim buat membentuk produk akhir. Setelah proses selesai, enzim melepaskan produk dan siap buat memulai proses dengan substrat baru. Enzim tak pernah sia-sia dan selalu didaur ulang.
Apabila Tidak Ada Enzim?
Tidak adanya enzim bertanggung jawab buat banyak penyakit. Pada manusia, penyakit tragis nan disebut phenylketonuria (PKU), nan menyebabkan keterbelakangan mental nan parah dan bahkan kematian pada bayi, ialah hasil dari tak adanya satu jenis enzim. Tay-Sachs Penyakit ialah hasil sama tragis kekurangan enzim. Hal ini menyebabkan keterbelakangan, kelumpuhan, dan sering kematian pada anak usia dini bila tak diobati.
Kemampuan kita buat mengubah enzim oleh kemampuan menghambat mereka berfungsi telah menghasilkan ratusan obat menyelamatkan hidup. Salah satu contoh ialah penisilin, antibiotik terkenal nan bisa menyembuhkan sifilis, pneumonia, dan penyakit lainnya.
Penisilin bekerja dengan ikatan ke situs aktif enzim penyebab penyakit bakteri, pada akhirnya menghancurkan kemampuan bakteri buat bertahan hayati dan bereproduksi.
sering dicatat bahwa enzim dalam tubuh nan bertanggung jawab buat metabolisme, atau berhenti dan membangun, segala sesuatu nan terjadi pada taraf sel. Ada dua jenis primer dari enzim dalam tubuh: enzim metabolisme dan enzim pencernaan.
Partikel-partikel protein bertindak atas situs eksklusif pada sel buat mendatangkan hasil nan diinginkan atau perubahan. Beberapa enzim membantu memfasilitasi pertukaran energi antara sel, sedangkan nan lain membantu memecah lemak dan gula buat digunakan sebagai energi.
Banyak enzim sering dibahas dalam tubuh melibatkan pencernaan macronutrients tertentu, termasuk protein, karbohidrat, dan lemak. Ketika seseorang mengkonsumsi sepotong makanan di mana kalori primer berasal dari protein, seperti ikan atau daging, maka enzim nan dikenal sebagai protease membantu memecah protein menjadi molekul nan lebih sederhana.
Bentuk-bentuk sederhana nan disebut asam amino, nan bisa digunakan sebagai sumber energi bagi tubuh. Jika enzim dan koenzim dalam tubuh tak cukup buat mencerna protein, pencernaan nan tak sahih dan asimilasi nutrisi akan terjadi.
Laktase ialah contoh dari enzim nan membantu memecah laktosa, atau gula, ditemukan dalam susu dan produk susu nan paling lainnya. Mereka nan tak toleran laktosa biasanya hilang enzim laktase dalam tubuh. Amilase ialah nama enzim nan mencerna karbohidrat pati sebagian, termasuk nan ditemukan dalam biji-bijian, sayuran, dan beberapa buah-buahan.
Enzim primer nan bertanggung jawab dalam proses pencernaan lemak ialah lipase, dan ini membantu memecah lemak menjadi asam lemak. Asam lemak ini juga digunakan sebagai sumber energi dan buat berbagai fungsi fisiologis, seperti mengatur peradangan dan bertindak atas DNA.