Cara Pembuatan Pupuk Kompos

Cara Pembuatan Pupuk Kompos

Bagaimana cara pembuatan pupuk kompos ? Tanaman akan tumbuh fertile bila dirawat dengan sempurna, yakni terpenuhi berbagai kebutuhan dari tanaman buat tumbuh kembang. Bercocok tanam tak dapat lepas dari keberadaan pupuk sebagai alat pemenuhan nutrisi bagi tanaman. Keberhasilan hasil perkebunan dan pertanian sangat dipengaruhi pada jenis pupuk nan digunakan. Pupuk kompos merupakan salah satu jenis pupuk nan bisa dibuat siapa saja. Pembuatan pupuk kompos tak sesulit produksi pupuk kimiawi.

Kompos dikenal dengan biaya pembuatannya nan murah, serta tak membutuhkan keahlian spesifik seperti ilmu bidang kimiawi. Cukup berbekal langkah-langkah nan tepat membuat pupuk ini, pasti seseorang nan awam pun dapat membuatnya. Bahan dasar membuat pupuk kompos tak sulit ditemukan, begitu pula dengan perlengkapan nan dibutuhkan.

Indonesia dikenal sebagai negeri nan subur, sehingga banyak dari rakyatnya nan berprofesi sebagai petani. Mereka menggarap sawah, ladang, dan perkebunan nan dimiliki. Namun sayangnya, kini metode bertani nan dipakai para petani tak seramah cara bercocok tanam dahulu kala. Penggunaan pupuk kimiawi dan pestisida misalnya, bisa mengganggu kesehatan lingkungan.

Pupuk kompos tak seperti pupuk kimiawi nan mengandung akibat jelek bagi lingkungan. Sebab, pupuk ini dibuat dari bahan nan tersedia di alam. Seseorang tinggal memungut sampah organik nan ada di sekitar tempatnya, lalu diolah sedemikian rupa hingga dapat dimanfaatkan sebagai penyubur tanaman.



Mengenal Pupuk Kompos

Kompos atau biasa disebut dengan humus adalah residu makhluk hayati nan sudah terlapukkan dan telah berubah bentuk menjadi tanah serta tidak berbau. Di dalam kompos juga didapatkan NPK dalam kadar tak terlalu besar, namun sudah memenuhi kebutuhan dari tanaman. Selain itu, dalam pupuk humus ini juga terkandung bermacam-macam senyawa nan berguna buat menyuburkan tanah.

Zat-zat nan terkandung dalam kompos membuat tanah semakin cocok buat ditanami. Sifat fisik dan kimia dari tanah akan diperbaiki oleh kompos . Semisal tanah nan awalnya telah mengeras menjadi lebih gembur. Tanah nan asam juga kembali normal kembali. Bila diukur dari hasil panennya, tanaman nan hayati dengan kompos lebih banyak berbuah dan lebat daunnya.

Lalu, bahan dasar dari kompos itu apa? Sebenarnya, semua bahan organik atau makhluk hayati bisa dibuat menjadi kompos. Bahan-bahan dari residu kayu, dedaunan, dan rerumputan, bisa dikomposkan. Bahkan, kotoran ternak atau binatang lainnya bisa digunakan dalam pembuatan kompos. Bagi nan ada di rumah, sisa-sisa makanan nan biasanya dibuang, mulai hari ini cobalah buat mengubahnya jadi kompos agar lebih bermanfaat. Selain itu, usaha tersebut mengurangi pencemaran lingkungan.

Namun perlu dicermati, ada beberapa jenis bahan nan mudah buat dikomposkan dan juga ada bahan lainnya nan sulit dibuat kompos. Bahan nan sulit diubah menjadi kompos seperti bambu, kayu jenis keras atau ulet, tanduk binatang, tulang, ataupun bulu hewan.



Cara Pembuatan Pupuk Kompos

Bahan organik nan masih segar tak bisa diserap oleh tanaman lewat akarnya. Oleh sebab itu, kotoran binatang tak dapat disebar di tanaman sebelum dikomposkan terlebih dahulu. Pada prinsipnya, tanaman mudah menyerap unsur hara dari tanah, hingga bahan organik nan masih mentah harus diubah kembali menjadi tanah dulu.

Bahan-bahan organik secara alamiah mengalami proses pelapukan dan berubah menjadi tanah atau kompos. Namun, dibutuhkan waktu nan sangat lama buat keperluan bercocok tanam para petani, yakni sekitar setengah hingga satu tahun lebih. Oleh sebab itu, perlu adanya perlakuan tambahan agar pengomposan berlangsung lebih cepat.

Untuk mempercepat proses pengkomposan, dapat menggunakan aktivator atau umumnya dinamakan sebagai biang kompos. Biang kompos ini bersal dari mikroba nan menambah kecepatan pelapukan bahan nan akan dikomposkan. Pastikan ukuran dari bahan organik nan dikomposkan sinkron ketentuan, yakni tak terlalu besar. Sehingga, pelapukan tak diperlama. Utamanya, bahan organik nan keras dan berukuran besar harus dicacah lebih dahulu. Kemudian, biang kompos bisa dicampur dengan bahan organik tersebut secara merata supaya proses pelapukan paripurna dan lebih cepat.

Dalam proses pembuatan pupuk ini juga diperlukan adanya air sebagai bahan dengan pengaruh besar. Keberadaan air dibutuhkan buat menghancurkan bahan kering serta sebagai bagian dari kehidupan mikroba. Air hanya dibutuhkan sinkron keperluan proses pembuatan pupuk ini, tak lebih ataupun kurang guna memperlancar proses pembuatannya.

Selain air, udara juga membantu kehidupan mikroba sebagai biang kompos. Jangan lupa buat menutup kompos agar mikroba terlindungi dari lingkungan sekitar nan bisa menghambat proses pembuatannya. Utamanya terlindungi dari air hujan, perubahan suhu, penguapan, serta sinar matahari berlebih.

Selanjutnya, harus diingat bahwa bahan pembuatan pupuk ini hendaknya didiamkan kira-kira 2 hingga 6 minggu sehingga kompos matang. Maksudnya yaitu bahan-bahan sudah berubah lebih lunak, baunya tak menyengat, mudah diremah serta berwarna coklat kehitam-hitaman. Namun hal tersebut tergantung pada bahan pupuknya. Semakin lunak bahan pupuknya, maka waktu pendiaman mencapai kompos matang semakin cepat.

Pupuk kompos nan sudah melewati proses pembuatan atau istilahnya telah matang, tentunya dapat dimanfaatkan secara langsung. Ketika memanfaatkan pupuk kompos ini tak ada dosis bagi tanaman nan akan dipupuk. Intinya, semakin banyak pupuk kompos nan diberikan pada tanaman, maka pertumbuhannya juga lebih baik. Jika wadah buat menanamnya di dalam pot, maka pupuk ini hendaknya dicampur tanah terlebih dulu. Tentunya, terdapat dosis 1:3, satu bagian buat pupuk kompos dan tiga bagian buat tanah.

Meski ada istilah semakin banyak pupuk kompos, maka pertumbuhan tanaman semakin baik, tapi alangkah baiknya tetap diperhitungkan secara teliti jumlahnya agar tak terlalu hiperbola atau kekurangan. Jika memang diperlukan adanya tambahan dari penggunaan pupuk berbahan dasar kimiawi, maka pupuk kompos bisa dimanfaatkan secara bersamaan dengan dosis lebih banyak dari pupuk kimia. Ada majemuk tanaman nan bisa dimaksimalkan pemberian pupuk komposnya, sehingga hasilnya juga lebih baik dan sinkron harapan.

Tumbuhan pertanian jenis buah-buahan, tanaman hias, sayuran , dan lain-lain, sangat cocok dengan pupuk alami ini. Mulai dari mangga, padi gogo, kacang, tebu, dan sebagainya. Hal terpenting nan hendaknya tetap diperhatikan yaitu dosis penggunaannya. Jika masing-masing rumah tangga memerhatikan proses pembuatan pupuk alami ini, maka tak ada salahnya buat terus dikembangkan. Misalnya saja, melakukan pemilahan sampah rumah tangga. Sehingga, bahan-bahan buat pupuk kompos bisa dimaksimalkan dan menghemat pengeluaran.

Biasanya, ibu-ibu ingin agar tumbuhan di halaman rumahnya berbuah, berbunga, serta mencapai hasil terbaik. Karena itulah, proses pemilahan sampah harus segera dilakukan, ketika mengetahui betapa pentingnya pupuk alami bagi tumbuhan. Untuk sampah berbahan organik harus dipisah dengan nan non-organik.

Jangan segan buat memulai dari rumah tangga sendiri, sehingga tumbuhan semakin fertile dan bermanfaat bagi penghuni rumah. Mari kita mulai membiasakan diri buat menjadi leader atau seorang pelopor. Tentu saja termasuk sebagai penggerak di dalam keluarga maupun masyarakat sekitar dari hal sederhana, seperti pembuatan pupuk ini.

Tidak ada salahnya juga peluang ini bisa dimaksimalkan sebagai bentuk peluang bisnis. Selain menyuburkan proses pertumbuhan tanaman sekitar rumah, pendapatan rumah tangga juga akan bertambah banyak.